Indra berjalan menuju kamar Mamanya, setelah sampai di depan pintu, Ia mengetuknya. Setelah beberapa kali mengetuk, Ia tidak mendapat sahutan. Ia mencoba memutar handle pintu tetapi terkunci. Hatinya menjadi semakin sedih, sebegitu kecewakah Mamanya padanya? Hingga Ia tidak mau di temuinya.
Indra mencoba mengerti kalau ibunya butuh waktu untuk sendiri. Ia melangkahkan kakinya masuk ke kamarnya. Didalam kamar Ia meluapkan semua sesak di dadanya. Tidak ada yang tahu kalau sedari tadi Ia mati matian mengontrol emosinya dengan memejamkan mata dan mengepalkan tangannya dengan erat. Apalagi mendengar jika Rey mau menikahi pujaan hatinya.
" Aahhhh." Teriak Indra mencoba menghilangkan sesak sambil terus memukul dadanya.
" Kenapa aku bisa jadi pecundang seperti ini? Kenapa aku selalu menyakiti orang yang ku sayangi?.. Kenapa lidahku terasa kelu untuk mengatakan aku menerimamu? Kau benar benar bodoh Indra.. bodoh... kau bodoh Indra..... kau benar benar pengecut yang sama sekali tidak punya nyali.. Aku benci dengan diriku sendiri, aku benci arghhhh." Teriak Indra. Air mata yang sedari tadi Ia tahan lolos begitu saja. Ia merasa terlalu pengecut untuk mengatakan perasaan yang sebenarnya untuk Kia. Ia tidak mau membuat pujaan hatinya menderita jika hidup bersamanya.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Di dalam mobil, Kia mengambil ponselnya menghubungi seseorang. Tak lama seseorang di sebrang menerima panggilannya.
" Halo beb." Sahut Lia menempelkan ponselnya di telinganya.
" Datang ke kafe bougenvile sekarang juga." Titah Kia. Rey masih fokus menyetir sambil sesekali melirik ke arah Kia.
" Buset... jam berapa sekarang neng?" Cebik Lia. Kia melirik jam yang melingkar di tangannya.
" Baru jam 8 Beb, cepetan urgent nih." Ucap Kia.
" Kayak mau lairan aja..." Sungut Lia di seberang sana. Pasalnya ini udah malam, kenapa harus mendadak gini?
" Beebbbb." Kia menggertakkan giginya.
" Baiklah.. baiklah sayangku aku segera otw." Sahut Lia akhirnya. Kia memutuskan panggilannya.
" Janjian sama siapa yank?" Tanya Rey melirik Kia lalu fokus lagi ke depan.
" Yank.. yank yank kepala lo peyang Bang." Kesal kia.
" Lhah... kita kan pacaran, biar mesra donk harus panggil sayang, tadi di panggil Honey gak mau, sekarang di panggil Yank protes." Kekeh Rey.
" Hmmm... kayaknya ada yang udah baper nih." Ujar Kia menatap tajam ke arah Rey.
" Eh... eng... enggak kok cuma bercanda aja, itung itung latihan biar terbiasa gitu." Elak Rey sedikit gugup.
" Inget ya.. jangan baper... aku gak tanggung jawab lho kalau abang Rey yang tampan ini nanti naksir beneran sama aku." Goda Kia menaik turunkan alisnya.
" Ya gak lah.. aku tahu batasannya." Sahut Rey tambah gugup tapi masih fokus mengemudi.
" Bukan apa apa sih, tapi kasian akunya nanti bang." Ucap Kia.
" Kenapa kasihan?" Tanya Rey.
" Entar aku bingung harus pilih siapa kalau di rebutin dua Babang ganteng sekaligus." Ucap Kia narsis.
" Ck." Cebik Rey. Bisa bisanya Kia malah balas menggodanya, jadi mati kutukan dianya.
Sesampainya di cafe, Rey memarkirkan mobilnya di depan cafe. Mereka turun dari mobil memasuki cafe di depannya. Setelah melihat sahabatnya yang duduk sambil cemberut, Kia mendekatinya di ikuti Rey di belakangnya.
" Kamu yang nyuruh cepet, kamu juga yang telat Beb". Ucap Lia sambil mengrucutkan bibirnya tanda ia sedang ngambek.
" Ya maaf beb, jam segini jalanan macet." Sahut Kia segera mendudukan pantatnya di kursi sebrang Lia.
" Duduk Bang." Ucap Kia kepada Rey. yang di perintah pun segera duduk di samping Kia.
" Eh ada pak Rey, selamat malam Pak." Sapa Lia yang baru sadar dengan kehadirannya.
" Malam." Jawab Rey singkat.
" Bushet dah dingin amat." Batin Lia.
" Mau pesan apa yank?" Tanya Rey membuat Kia memutar bola matanya malas.
" Uhuk..uhuk...uhuk." Lia tersedak ludahnya sendiri. Ia menatap kearah keduanya dengan tatapan menyelidik.
" Yank?" Lia mengerutkan keningnya, meminta penjelasan dari Kia.kia tidak bergeming.
" Bebbb." Ucap Lia melotot tajam kearah Kia. Kia paham maksudnya.
" Kita pesan minuman dulu, atau mau makan." Ucap Rey sebelum Kia menjelaskan semua.
" Minuman aja Bang, kamu apa Li?" Tanya Kia menatap Lia.
" Sama." Sahut Lia.
" Ya udah kita pesan coffe latte aja ya." Tawar Rey.
" Ok." Sahut Kia.
" Gue mochachino." Sahut Lia.
Akhirnya mereka hanya memesan minuman saja. Mereka memesan coffe late dan mochacino. Mereka melanjutkan obrolannya.
Akhirnya dengan berat hati, Kia menceritakan bahwa Ia tertarik dengan Indra permana, teman SMPnya tetapi palah di tolak ma Indra. Ia juga meneritakan semua renananya, dan Rey harus membantunya. Ia tidak mungkin menceritakan semuanya tentang Nyonya Meri yang mendatanginya dan tentang perasaannya saat ini.
" Pufttt.... Ha ha ha ha." Akhirnya tawa Lia meledak karna tak kuat menahannya. Kia melotot kearahnya.
" Akan menjadi sejarah sepanjang masa, seorang Zaskia Azzahra yang notabennya menjadi incaran para lelaki, dan selalu menolaknya, hari ini Ia kena karmanya guys... Dia tolak laki laki cacat.....Ups... Maaf." Ucap Lia menutup mulutnya karna keceplosan menghina teman lamanya yang sialnya menjadi atasannya.
" Rese' Lo... ngehina calon Imam gue." Cebik Kia beranjak mendekati Lia seakan ingin menjambak rambut sahabatnya.
" Sudah yank, jangan bertengkar malu tempat umum." Ujar Rey melerai mereka sebelum ada perkelahian. Ia menarik pinggang Kia sehingga tubuhnya menempel pada dadanya.
" Jangan panggil aku yank.. yank.." Kesal Kia melotot tajam ke arah Rey. Rey menciut lalu melepaskan tangannya dari pinggang Kia.
" Ingat Babang Rey yang tampan." Sambung Kia sambil tangannya menepuk nepuk kerah kemeja Rey dengan pelan.
" Panggilan YANK hanya di gunakan saat Indra di sekitar kita saja, jadi kalau tidak ada Indra panggil gue seperti biasa, Oke." Ujar Kia.
Rey deg degan jantungnya terasa copot di tatap Kia sedekat ini. Pipi mulus bak porselen, hidung mancung, dan jangan lupakan bibir merah mudanya membuat Rey pengin mengecupnya.
" Piktor." Ucap Kia menyentil dahi Rey membuat Rey mengaduh.
" eh eng.. enggak ya." Kilah Rey tersadar dengan pikirannya.
" Kau tega selingkuh di depanku Beb." Cebik Lia membuat keduanya menoleh pada Lia.
" Kau balas dendam padaku Beb." Ucap Kia mengingat perkataannya sendiri saat di mall.
" Sebentar.. Sebentar kalian ini sahabatan atau pacaran sih." Cebik Rey yang langsung dapat geplakan di tangannya dari Kia.
" Sialan lo, gue normal kali bang." Cebik Kia. Rey terkekeh melihat Kia cemberut membuatnya semakin gemas.
" Kia... kalau seandainya rencanamu gagal bagaimana? Apa rencanamu selanjutnya, kalau pada akhirnya Indra tetap tidak mau menikah denganmu?" Tanya Lia membuat Kia berpikir. Kenapa Ia tidak kepikiran sampai kesitu?
" Aku gak mau ambil pusing Li.. Kalau Indra tetap menolakku maka....." Kia menjeda ucapannya sambil melirik Rey sambil tersenyum jail membuat Rey yang ditatapnya bergidik ngeri....
" Maka...". ( Tunggu di bab selanjutnya ya)
TBC.....
Jangan lupa like dan komentnya....
Miss U All....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Tina
Kamu memang mengecewakan ndra ...dasar pecundang dan pengecut kamu ndra...,bodoh q dipiara sendiri sih 🤗🤗🤗🤗🤗🤗
2023-05-13
1
Mary70
thor jangan dibelibetin ya ceritanya please
2022-06-27
1
Pecinta Halu
makaaaaaa aaaaaa tidaaaak lariiiiiiiiiii
2022-02-12
0