Melihat Mama Meri masih menangis, Indra beringsut kearah Mama dan mengusap air mata di pipi Mamanya. Indra ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Mamanya selama ini, yang mungkin sangat sedih melihat putranya seperti ini.Tidak punya semangat hidup, selalu merasa minder di depan orang lain, yang pastinya membuat hatinya tak menentu. Ia sendiri bingung, bagaimana menyikapi perasaan dan keadaannya untuk saat ini.
" Lupakan saja Ma, aku hanya ingin memastikan saja kalau dia hidup bahagia, jika suatu saat nanti dia menemukan pasangan yang mampu membuat dirinya bahagia, maka saat itu juga Indra akan berhenti menunggunya, Indra akan mengikhlaskan kepergiannya." Ucap Indra kepada Mamanya.
Setelah mengatakan itu Indra justru terisak dengan tangisannya.
"Hiks.... Hiks...." Isak Indra menahan sesak di dadanya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana kalau sampai itu terjadi. Akankah dia bisa bertahan atau Ia harus mengakhiri hidupnya? Hanya membayangkannya saja membuat dada Indra sesak apalagi kalau semua itu menjadi kenyataan. Ia tidak tahu apa yang akan Ia lakukan selanjutnya.
" Putraku yang malang, bersabarlah sayang Mama yakin kamu akan mendapatkan kebahagiaan setelah ini, kamu akan menemukan wanita yang membuat hari harimu di warnai oleh cinta, Mama selalu mendoakan apa yang terbaik untukmu." Ucap Mama Merina langsung memeluk putranya. Masih di sertai dengan tangisan keduanya. Mereka berdua berpelukan seakan berusaha untuk saling menguatkan. Sesekali mereka menyeka air mata, yang tidak bisa di bendung lagi. Betapa sedih dan sakitnya jika kita harus kehilangan seseorang yang kita cintai bukan? Itulah yang Indra rasakan saat ini.
"Mama akan membawa gadis itu kehadapanmu secepatnya sayang, Mama akan membuat Dia menjadi pendamping hidupmu, yang akan menerimamu apa adanya. Hanya dia yang akan mendampingimu dalam suka dan duka, dan tentunya Dia yang akan membuatmu Bahagia. Mama rasa cukup sudah penderitaanmu selama ini nak. Maafkan Mama yang tidak bisa membuatmu bahagia." Janji Mama Merina dalam hatinya.
" Cukup sayang.. Sudah cukup kesedihanmu selama ini, jika memang kau benar benar mau melupakannya, Mama akan segera memperkenalkanmu dengan gadis yang Mama pilihkan, Mama harap kali ini kamu mau memenuhi keinginan Mama sayang, Mama berjanji padamu kalau dia akan selalu membuatmu bahagia dan menerimamu apa adanya, gadis yang Mama pilihkan memiliki sifat yang sama dengan gadis yang kamu impikan, percayalah kau tidak akan menyesal jika menerimanya menjadi istrimu Nak." Ucap Mama Merina menyakinkan putranya.
" Indra tidak kepikiran ke sana Ma." Sahut Indra.
" Tapi kamu harus mencobanya sayang, setidaknya temui dia dulu baru kamu memutuskan." Ujar Mama Meri
" Siapa dia Ma?" Tanya Indra masih dalam pelukan Mamanya.
Indra mendongak menatap Mata Mamanya. Mama melepas pelukannya dan menangkup wajah Indra dengan kedua tangannya.
" Siapapun gadis itu, Mama sangat berharap kamu bisa menerimanya, Mama berharap banyak padamu kali ini Ndra, Mama sudah nggak sanggup melihatmu terpuruk selama ini sayang.. Mama ingin kamu bahagia, berjanjilah bahwa kau akan selalu bahagia setelah ini, walaupun kemungkinan terburuknya bukan dengan gadis yang kau cintai." Pinta Mama Merina membuat wajah Indra terlihat murung.
Mama Merina tidak yakin, apakah rencananya akan berhasil atau gagal. Apakah gadis itu mau mengabulkan permintaannya atau tidak? Ia hanya bisa berdoa, semoga Dia mau menerima cinta putranya dan membuat putranya bahagia.
" Tapi Ma..." Sebelum Indra melanjutkan perkataannya, Mama Meri sudah memotongnya terlebih dahulu.
" Apa kamu akan seperti ini selamanya? Apa kamu tidak mau melihat Mama bahagia? jangan berkecil hati Nak.. Walau tangan kirimu cacat tapi kau tetap tampan, kau seorang pria mapan, bahkan Mama yakin tanpa kamu ketahui banyak gadis yang mau menjadi pendamping hidupmu Nak." Sela Mama Merina.
" Mereka hanya mau dengan uangku saja Ma, aku tidak mau dengan gadis seperti itu, aku yakin tidak ada yang benar benar tulus mau menerimaku, apalagi mendampingi pria cacat sepertiku." Ucap Indra psimis sambil berdiri.
" Kamu harus optimis sayang, Mama akan membawa Dia kehadapanmu secepatnya, tidak lama lagi." Seru Mama mengelus pipi Indra.
" Temui dia, Mama serahkan keputusan padamu, Mama tidak akan memaksamu untuk menerimanya, tapi Mama memaksamu untuk menemuinya, kau mengerti kan?" Ujar Mama Meri.
" Tapi Ma...." Belum selesai Indra mengajukan protesnya, Mama Merina berjalan keluar kamar Indra.
Beliau tidak mampu melihat keterpurukan putranya bahkan sampai membuatnya trauma. Padahal semuanya belum di mulai, Kenapa Indra seakan akan kalah sebelum berperang? Kenapa Indra selalu menutup diri? Ia tidak membiarkan seseorang masuk ke dalam ruang lingkup kehidupannya. Lalu sampai kapan semua ini akan terjadi? Apakah selamanya Indra akan menjadi seperti ini?
Setelah kepergian Mama Meri, Indra merenung di dalam kamarnya sambil duduk menunduk menyelami perasaannya. Akan bagaimanakah hidupnya kedepannya. Apa dia harus menerima wanita pilihan Mamanya atau Ia harus memperjuangkan cintanya untuk wanita yang di cintainya sejak kecil..
"Apakah ini akhir dari penantianku? Bahkan sedari awal aku sudah sadar, bahwa tidak mungkin kita bisa bersama Ki, haruskah aku merelakanmu dan menerima wanita lain untuk menjadi pendamping hidupku? Sedangkan di hatiku hanya ada namamu... ZASKIA AZZAHRA... Aku berharap akan ada keajaiban Tuhan yang mampu menyatukan kita. Dan seandainya itu terjadi apa yang harus kulakukan? Haruskah aku memaksamu untuk mendampingiku selama hidupmu? Aku bahkan tidak mampu melindungi diriku sendiri bagaimana aku bisa melindungimu? Haruskah aku menyeretmu ke dalam hidupku yang penuh kekurangan ini? Aku benenar dilema memikirkan semua ini, aku tidak mau membuat hidupmu menderita karna menahan malu mempunyai suami sepertiku, tapi hidupku hampa tanpamu, aku tidak bisa hidup tanpamu,Ya Tuhannnn..... Apa yang sebenarnya hatiku inginkan? Aku ragu menjalani hidupku sendiri, aku harus bagaimana? Di lain sisi aku ingin hidup bersama orang yang aku cintai, tapi di sisi lain, aku tidak mau membuatnya menderita dengan hidup bersama pria cacat sepertiku, dia akan mendapat cemoohan banyak orang, dia akan menjadi bulan bulannan orang sama seperti saat kami masih sekolah dulu.... Ya Tuhan aku mohon tunjukanlah jalanmu, Jalan dimana aku bisa hidup bahagia bersama wanita yang aku cintai." Ujar Indra dalam hati.
Setelah semua itu, Indra merasa lelah dan ingin melupakan rasa sakit dan gundah ini. Ia ingin melupakan kenytan kenyataan pahit yang Ia terima selama ini. Tanpa sadar Indra merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia terlelap menuju alam mimpi yang indah. Ia berharap akan ada pelangi setelah hujan yang menimpanya selama ini...
🌹🌹🌹🌹🌹🌹💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹
*Gimana readers kira kira sedihnya mengena gak si di hati kalian...
aku gak kuat ngetiknya kalo mau lebih sedih lagi huhuhuhu....
tunggu di episode berikutnya...
jangan lupa like dan komenya ya... salam sehat dari othor amatiran ini*....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Jatmiko Ipunk
aku sedih thor
2022-09-08
0
Pecinta Halu
bawang mana bawang
2022-02-12
1
malirisia
duka bgt thor maaf ya sy nyimak ng mau komen sy ckup faporit dan lake aj ceritany ud bgs
2021-12-20
4