Hezkiel menghubungi Monna. Begitu lama ia mencoba, tetapi Monna belum juga menerima panggilannya. Sudah seminggu berlalu, Hezkiel terlihat hampa tanpa kehadiran Monna di sisinya. Ia bahkan sempat emosi menunggu Monna menerima panggilannya.
"Hallo ... " jawab Monna lesu.
"Monna. Ke mana saja kau seminggu ini? menerima satu panggilanku saja kau tidak bisa. Sesibuk apa sampai kau lupa pada suamimu ini, huh?" keluh Hezkiel.
"Ya, maafkan aku. Aku sangat sibuk, Kiel. Aku saja sampai kurang tidur, karena terus bekerja lembur." jelas Monna.
Hezkiel mendengar suara Monna yang sedih menjadi khawatir. Ia lantas bertanya kabar Monna, apa saja yang Monna lakukan seminggu ini.
"Kau baik-baik saja? suaramu kenapa?" tanya Hezkiel.
"Aku baik-baik saja. Karena udara dingin, mungkin saja aku flu. Kepalaku juga sakit. Entahlah, saat ini aku ingin tidur." jawab Monna memelas.
"Kau sudah periksa ke dokter? minta Managermu mengantarmu ke dokter, atau kau bisa minum obat sakit kepala yang ada dulu untuk sementara waktu." saran Hezkiel.
"Ya, sudah. Kau sedang apa? kenapa belum tidur? tidurlah, Kiel. Jangan larut tidur, agar tubuhmu tetap sehat." kata Monna mengingatkan.
Hezkiel tersenyum, "Ya, sayang. Terima kaaih sudah mengingatkanku. Kau istirahatlah, aku tidak akan menganggumu lagi. Selamat malam, sayang. Mimpi indah, Muaach ... " ucap mesra Hezkiel.
"Hm, malam juga. Mimpi indah juga untukmu. Aku mencintaimu, muach ... " balas Monna.
Monna mengakhiri panggilan Hezkiel. Hezkiel merasa sedih, tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ingin rasanya datang dan memeluk Monna. Namun, ia tidak bisa lalukan itu sekarang. Karena ia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Mau tidak mau, bisa tidak bisa, ia diharuskan menunggu Monna selesai dengan pekerjaannya.
"Hahhh ... aku lelah, tetapi tidak bisa tidur. Aku akan ke ruang kerja saja dulu," barin Hezkiel.
Hezkiel pergi keluar kamar menuju ruang kerjanya. Di jalan, ia berpapasan dengan Celine. Melihat Hezkiel yang masih belum tidur, Celine lalu menegur suaminya itu.
"Kau mau ke mana, Kiel?" tanya Celine khawatir.
"Ke ruang kerja. Kau tidak tidur?" tanya balik Hezkiel.
"Hm, aku tidak bisa tidur. Aku mau buat minuman hangat." jawab Celine.
"Sama, aku juga tidak bisa tidur. Makadari itu aku mau ke ruang kerja." kata Hezkiel.
"Umh, itu ... kau mau minum, minuman hangat yang manis? suka cokelat? akan aku buatkan cokelat hangat, jika kau mau." tawar Celine.
Hezkiel diam sejenak. Celine juga diam, ia menatap Hezkiel cemas.
"Apa dia mau, ya? pasti dia akan menolak, kan?" batin Celine.
"Boleh juga. Aku belum pernah coba minum cokelat panas sebelumnya." jawab Hezkiel.
Celine kaget, "Ah, i-iya. Aku akan buatkan. Aku akan antar ke ruang kerjamu," kata Celine.
"Hm, ok." kata Hezkiel, melanjutkan langkah kakiny menuju ruang kerjanya.
Celine memandangi kepergian suaminya itu. Ia sempat bingung, mengapa Hezkiel terlihat aneh.
"Apa sesuatu terjadi? dia sedikit aneh," batin Celine.
Celine menggelengkan kepalanya perlahan, lalu berjalan menuju dapur. Ia segera membuat cokelat hangat untuknya dan Hezkiel.
***
Celine dan Hezkiel duduk di sofa, di ruang kerja Hezkiel. Keduanya menikmati cokelat hangat bersama. Hezkiel penasaran dengan rasa cokelat hangat, iapun mencicipi cokelat hangat buatan istrinya.
"Bagaimana rasanya?" tanya Celine.
Hezkiel mengerutkan dahi, "Hm, cukup enak. Tidak terlalu manis dan tidak terlalu pahit. Ada rasa gurihnya juga." jawab Hezkiel berkomentar.
"Syukurlah kalau cocok dengan lidahmu. Minuman ini biasa aku minum saat di rumahku dulu. Setelah pindah ke sini, aku juga minum sesekali. Kalau tidak bisa tidur, aku selalu minum ini." kata Celine bercerita.
Hezkiel melirik Celine, "Apakah hubunganmu dengan keluargamu tidak baik?" tanya Hezkiel.
Uhukkk ....
Celine tersedak, "Ah, A-apa?" tanya Celine.
Hezkiel memberika sapu tangannya, "Ambil ini, kau tidak apa-apa?" tanya Hezkiel terlihat khawatir.
"Maaf kalau aku menanyakan hal pribadi. Aku hanya ingin tahu saja." kata Hezkiel.
"Oh, ya. Tidak apa-apa. Maaf, aku membuat ruangamu kotor." kata Celine merasa tidak enak hati.
"Tidak masalah, itu bisa dibersihkan." jawab Hezkiel.
"Aneh sekali, ada apa dengannya sebenarnya. Tidak biasanya ia bertanya sesuatu hal aneh seperti ini. Dia, dia kenapa?" batin Celine penasaran.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Celine memberanikan diri.
Hezkiel menatap Celine, Celine kaget dan meminta maaf karena merasa jika Hezkiel tidak suka dengan pertanyaannya.
"Oh, maaf. Maksudku, aku hanya ingin bertanya. Bukan untuk mengorek urusan pribadimu." kata Celine menjelaskan, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Ya, aku baik-baik saja. Sudah malam, sebaiknya kau istirahat. Pakaianmu juga kotor, bukankah kau perlu mengganti pakainmu juga?" kata Hezkiel.
"Iya, aku memang berencana begitu. Aku pergi dulu, kau juga jangan tidur telalu malam. Selamat malam, Kiel." pamit Celine.
"Ya, selamat malam juga." jawab Hezkiel.
Celine pergi dari ruangan Hezkiel. Ia segera kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian dan pergi tidur. Sedangkan Hezkiel, masih termenung dengan secangkir cokelat hangat di tangannya.
***
Beberapa hari berlalu, Celine dan Hezkiel semakin akrab. Tidak adanya Monna, memberikan kesempatan Celine menunjukkan perannya sebagai seorang istri. Perhatian perlahan ditunjukan oleh Celine pada Hezkiel.
Pagi itu, Celine memasak dan menyiapkan sarapan untuk Hezkiel. Ia meletakan piring di atas meja, di hadapan Hezkiel.
"Makanlah," pinta Celine.
"Ya," jawab Hezkiel.
Hezkiel memakan tanpa ragu sarapan yang sudah disediakan Celine untuknya. Beberapa ini, memang terasa aneh, tetapi juga lebih baik. Biasanya, Celine hanya akan sarapan di dalam kamar, tidak adanya Monna membuat Celine bisa sarapan, dan makan malam bersama Hezkiel.
"Andai saja kita bisa seperti ini. Tidak apa meski kita tidak saling mencintai, tidak apa meski kita saling menjaga jarak. Akan tetapi, jika kita menjalani hidup tanpa orang ketiga, bukankah itu lebih baik? aku bisa jalankan peranku tanpa harus melihat sesuatu hal yang tidak ingin kulihat. Hahh ... kurasa itu hal yang mustahil. Entah sampai kapan kita akan seperti ini terus." batin Celine.
Tanpa sadar, Celine melamun. Hezkiel yang melihat Celine diam pada akhirnya menegur.
"Kau tidak makan, Celine?" tanya Hezkiel.
Celine masih diam, sibuk berpikir sesuatu hal. Hezkiel penasaran apa yang dipikirkan oleh istrinya. Ia kembali memanggil Celine sampai akhirnya Celine menanggapi panggilannya.
"Celine ... " panggil Hezkiel.
"Celine, kau tidak apa-apa, kan?" tanya Hezkiel mulai khawatir.
"Celine ... kau dengar aku? Celine ... " panggil Hezkiel lagi.
Celine kaget, "Ah, i-iya ... apa? apa kau memanggilku, Kiel?" tanya Celine.
Hezkiel menghela napas, "Hahh ... kau kenapa? apa kau sakit?" tanya Hezkiel.
Celine menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja. Ayo makan," jawab Celine tersenyum.
Hezkiel bingung, tetapi ia tidak bertanya lagi. Celine juga tidak bicara lagi setelah menjawab pertanyaaan Hezkiel dan mengajak suaminya itu makan.
Tidak jauh, Marie yang sedang merapikan pakaian majikannya melihat Hezkiel dan Celine. Ia mendengar dan mengamati dua orang yang sedang duduk bersama untuk sarapan.
"Aku harus laporakan ini semua pada Nyonya. Biar bagaimanapun, Nyonya harus tahu semua yang terjadi, kan?" gumam Marie.
Selesai merapikan pakaian majikannya, Marie pergi menuju kamar tidur Monna untuk menata pakian ke dalam lemari. Di sana, Marie menghubungi Monna. Pertama-tama, ia mengirim pesan. Setelah pesan terkirim, tidak beberapa lama Monna menghubungi Marie dan bertanya apa yang terjadi. Marie menceritakan semuanya pada Monna.
Di ujung panggilan, Monna yang mendengar cerita Marie, hanya tersenyum tipis. Ia senang, karena Marie membuktikan kesetiaannya padanya. Setiap hari Marie selalu melapor walaupun hanya dengan mengirim pesan padanya. Dengan adanya Marie, ia bisa menerima banyak informasi apa saja yang dilakukan dan dibicarakan Celine dan Hezkiel.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Susyani Ningsih
si celine kebanyakan melamun
sama pembantu ngelamun...sama mertua ngelamun...ngobrol sm siapa aja pasti ngelamun...
dah gitu ngelamunnya dalem banget...padahal di depannya masak dipanggil berkali2 gk nyadar2 jg
2022-05-09
1
Seriani Yap
Semangat lagi
2022-02-05
0
᭄⃝✭ᴋ͢𝖆ͥ𝒚ᷠ͢ⳑͩɪͥ
ini lagi si roti Marie🤣 mau ku makan kah kau😏 ku celup ke kopi panas hancur kau😡😡
2021-12-03
3