Pernikahan yang mewah pun diadakan. Kedua belah pihak keluarga mengundang beberapa klien besar, kerabat jauh serta beberapa staf perusahaan.
Celine terlihat sangat cantik dan memesona dengan mengenakan gaun pengantin yang berwarna putih. Ia ada di ruang tunggu, sedang menunggu sang Papa yang akan menjemputnya.
"Apa masih lama? kenapa Papa belum datang, ya." gumamnya lirih.
Tok ... tok ... tok ....
Pintu ruangan diketuk dari luar. Celine sedikit kaget dan melihat arah pintu tanpa berpindah tempat dari posisinya.
"Siapa? apa itu Papa?" batin Celine bertanya-tanya.
Pintu ruangan terbuka. Tidak beberapa lama masuklah seseorang yang tidak diharapkan oleh Celine, yaitu Dion. Melihat Kakak tirinya yang datang, membuat Celine merasa kesal.
Celine mengernyitkan dahi, "Apa yang kau lakukan di sini, Dion?" tanya Celine dengan kesalnya.
Dion berjalan menghampiri Celine. Ia pun berdiri tepat dihadapan adik yang dikaguminya. Dion tersenyum tipis melihat Celine, di matanya Celine tampak begitu seksi dan membuatnya bergairah.
Merasa aneh, Celine pun memalingkan pandangannya. Ia tidak mau betatapan muka dengan Dion. Ia ingat akan kejadian-kejadian sebelumnya, di mana Dion selalu menatapnya lekat penuh hasrat birahi.
"Kau menghindari tatapanku, Celine. Kenapa? padahal aku sangat merindukanmu hari ini. Kau membuatku kecewa." kata Dion.
Tangan Dion membelai wajah putih mulus Celine. Tentu saja Celine kaget dan langsung menepis tanagn Dion tanpa aba-aba.
"Apa yang kau lakukan, Dion? Dasar tidak sopan!" seru Celine mengernyitkan dahi.
"Hahaha ... " tawa Dion. Ia mencengkram dahi Celine dan mendekatkan wajahnya ke wajah Celine. "Tidak sopan, kau bilang? ingin kutunjukan apa yang kau katakan 'Tidak sopan' itu, hah?" geram Dion.
"Ahh ... sa-sakit, Dion. Le-lepaskan tanganmu." keluh Celine berusaha meningkirkan tanagn Dion yang mencengkram dagunya.
Dion kembali tersenyum. Ia mengamati paras cantik adik tirinya tanpa berkedip.
"Sial! wanita ini kenapa cantik sekali. Pria itu beruntung sekali." batin Dion merasa kecewa.
"Celine ... " bisik Dion di telinga Celine. Ia bahkan sengaja mengembuskan napasnya dan mencium leher Celine tiba-tiba.
Celine melebarkan mata, ia langsung mendorong Kakak tirinya itu dan mengusap leher yang dicium Dion. Celine tajam menatap Dion penuh rasa benci.
"Kau berani sekali, Dion. Pria kurang ajar. Aku sangat membencimu." kata Celine dengan jengkel.
Melihat Celine yang marah-marah. Hanya membuat Dion tersenyum tipis tanpa bicara apa-apa.
"Brengsek! dia berani sekali menciumku. Ingin rasanya aku membunuhnya." batin Celine.
Beberapa saat kemudian, Christian masuk ddalam ruanga. Ia melihat Celine dan Dion.
"Oh, kalian sedang bersama rupanya." kata Christian.
"Papa ... " gumam Celine menatap Papanya.
"Oh, Papa." sapa Dion, ia tersenyum palsu pada Papanya, "Aku hanya ingin melihat adik kesayanganku saja, Pa. Bukankah setelah ini aku tidak bisa bertemu dengannya. Aku hanya ingin Adikku ini tahu, betapa Kakaknya ini akan sangat rindu ke depannya." lanjut Dion bicara bermanis-manis.
Christian tersenyum, "Hm, ok. Upacara pernikahan akan segera dimulai. Ayo, Nak." ajak Christian menatap Celine.
"Iya, Pa." jawab Celine.
Christian menutupkan tudung transparan ke kepala Celine. Keduanya lalu beriringan berjalan pergi meninggalkan ruangan. Di belakang, Dion mengikuti dengan langkah kaki perlahan.
***
Upacara pemberkatakan pernikahan dimulai. Baik Celine mapun Hezkiel saling mengucapkan sumpah janji setia sehidup semati bersama.
Usai melangsungkan upacara, mereka langsung menyambut tamu yang memberikan selamat. Pemberkatan dan resepsi pernikahan digelar disebuah Hotel mewah.
Celine mulai mengembangkan senyumannya saat para tamu menghampiri dan memberikan ucapan selamat. Begitu juga Kiel yang terlihat jelas sedang resah dan gelisah. Keduanya berakting bahagia sampai pesta usai.
***
Kini Celine Greey telah berganti menjadi Celine Winter. Ia resmi menyandang status barunya, yaitu Nyonya muda Winter. Itu artinya, Ia bukan lagi Celine yang akan dianggap remeh oleh orang lain, terutama Mama tirinya.
Celine pun dibawa pulang ke kediaman pribadi Hezkiel. Di rumah, Celine mendapatkan sambutan hangat dari pelayan yang biasa melayani Hezkiel.
"Selamat datang, Nyonya Muda." sapa salah seorang pelayan paruh baya.
"Ah, iya. Terima kasih." jawab Celine tersenyum.
Setelah saling menyapa, Hezkiel membawa Celine masuk dalam kamarnya. Ia ingin bicara dengan Celine hanya berdua saja.
Di kamar, Celine merasa canggung, karena Kiel hanya diam saja tanpa bicara. Celine tidak tahu, apa yang harus ia lakukan dan apa yang harus ia katakan.
"Kau tahu, kan. Aku tidk menyukaimu. Pernikahan kita ini, murni atas dasar perjodohan dan bisnis. Aku akan mempertegas semuanya lagi, Celine. Kau memang istriku, kau bisa gunakan semua fasiltas dan uangku tanpa batas. Akan tetapi, satu hal yang harus kau ingat. Jangan pernah mengharapkan cinta dan kasih sayang dariku. Aku tidak akan bisa melakukan dua hal itu meski kau memaksa. Kau paham?" jelas Hezkiel.
"Ah, sudah kuduga. Pria ini memang tidak menyukaiku sedikitpun." batin Celine.
Celine menganggukkan kepalanyaperlaha, "Hm, soal tugasku? aku boleh melakukan semua kewajibanku, kan?" tanya Celine tanpa ragu.
"Tentu saja. Itu harus. Kau harus memenuhi semua tanggung jawabmu sebagai seorang suami, begitu juga aku yang akan menghidupimu seumur hidupmu. Ingat ini juga, jangan pernah bicara yang tidak-tidak pada orang lain. Mau itu keluargamu ataupun keluargaku. Kau tahu jelas maksudku, kan. Aku yakin kau bukan wanita bodoh, karena kau adalah wanita yang berasal dari keluarga terhormat." kata Hezkiel dingin.
Lagi-lagi Celine menganggukkan kepala, "Aku mengerti." jawab Celine.
***
Malam harinya, Celine dan Hezkiel melakukan malam pertama mereka. Hezkiel yang kesal dan jengkel karena Monna tak bisa dihubungi, melampiaskan semua kekesalannya pada Celine.
Celine sampai menangis. Ia tidak sangka suaminya begitu kasar tanpa kelembutan sedikitpun.
"A-apa, ini? tubuhku sakit semua. Ouch ... " batin Celine.
"Sialan! ada di mana Monna sekarang. Dia berani mengabaikan panggilanku. Lihat bagaimana aku akan menghukumnya nanti." batin Hezkiel.
"Bi-biakah kau melakukannya de-dengan perlahan, Kiel. Itu sangat sa-sakit." lirih Celine dengan derai air mata.
"Diam! jangan bicara dan nikmati saja. Bukankah tugasmu sebagai istri adalah patuh pada suamimu?" sentak Hezkiel. Ia semakin kasar dan liar pada Celine.
Celine seketika diam membisu. Ia merasa kecewa dan sedih saat suaminya bicara kasar juga membentaknya.
Usai melakuakn malam pertama. Hezkiel pun pergi meninggalkan Celine yang masih ada di dalam selimut. Kiel bahkan tidak memberitahukan, akan ke mana dia pergi.
Diam-diam, Celine menangis. Ia memeluk erat bantal. Rasanya sungguh kacau. Ia merasa kesal, kecewa juga sedih. Ia kembali teringat akan ucapan Hezkiel yang memintanya untuk tidak mengharapkan apa-apa.
***
Tiga Bulan kemudian ....
Hari demi hari berlalu. Tanpa terasa, sudah tiga bulan terlewati begitu saja. Kini Celine paham benar maksud ucapan gari suaminya. Ia pun belajar untuk iklas menerima semua perlakan yang suaminya berikan.
Tidak hanya itu, Ia juga sudah terbiasa dibentak bahkan sampa kena marah oleh suaminya itu. Sikap dingin dan egois Hezkiel, membuat Celine harus banyak bersabar.
Celine sedang duduk membaca majalah di ruang tengah. Tiba tiba saja, ia melihat Hezkiel pulang.
"Kau sudah pulang," sapa Celine tersenyum.
"Ya," jawab singkat Hezkiel.
Pada saat ingin menghampiri Hezkiel, Celine melihat sosok wanita cantik nan seksi muncul di belakang Hezkiel. Tidak hanya itu, wanita yang tidak dikenal Celine itupun, memanggil mesra Hezkiel dengan panggilan 'sayang'.
"Sayang, aku lelah." kata wani asing yang datang bersama Hezkiel.
Celine melangkah mendekati Hezkiel, "Si-siapa dia?" tanya Celine pada Hezkiel. Iya sangat penasaran akan apa yang dilhatnya.
Hezkiel menatap wanita di sisinya, lalu menata Celine. Ia pun memberitahukan siapa wanita itu pada Celine.
"Dia Monna, kekasihku. Seseorang aku cintai dan sayangi." jawab Hezkiel.
"Apa?" kaget Celine melebarkan mata.
"Apa aku tidak salah dengar? kekasih?" batin Celine.
"Kenapa?" tanya Hezkiel pada Celine.
"Ti-tidak. Tidak ada apa-apa. Aku akan melanjutkan pekerjaanku. Kau bisa istirahat." jawab Celine yang langsung berbalik dan pergi meninggalkan KIel dan Monna.
Seketika dada Celine terasa sesak dan nyeri. Ia tidak menyangka, suaminya akan mengenalkan padanya, seorang wanita asing yang baru ia lihat sebagai 'Kekasih'. Meski 'Istri' hanya sebatas statusnya, tetap saja Celine merasa sakit hati.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Kod Driyah
Kiel pria kejam
2022-06-29
0
who reach
sudah tahu nga suka kenapa pakai menyentuh crline
2022-05-18
1
imelda
ini namanya keluar dari kandang singa masuk ke kolam buaya..
maksud hati bebas dari emak dan saudara tiri ini malah dpt siksaan dari suami.
sama2 membuat Celine menderita
2022-05-06
1