16. Peringatan

Seorang wanita datang berkunjung ke apartemen milik Leon. Seseorang itu tidak lain adalah Jeslyn. Berulang kali Jeslyn mengetuk pintu, tetapi tidak ada tanggapan sama sekali dari Leon.

"Apa Kakak tidak di apartemen?" gumam Jeslyn. "Ya, sudahlah. Aku masuk saja ke dalam." lanjutnya, menekan sandi pintu apartemen Leon.

Jeslyn memang tahu sandi pintu apartemen Leon. Namun, ia ingin menghargai privasi Kakaknya. Walaupun mereka bersaudara.

Setelah masuk dalam apartemen Kakaknya, Jeslyn langsung menuju dapur. Lebih tepatnya, ia segera mengintip isi lemari pendingin Leon. Setelah ia membuka lemari pendingin, ia melihat isi di dalamnya yang hanya penuh dengam kaleng bir, jus dan air mineral.

"Apa-apaan, ini? apa Kakak sudah gila, bagaimana bisa dia menimbun bir begitu banyak?"gumam Jeslyn.

Jeslyn membuka bungkusan yang ia bawa, ia membelanjakan Kakaknya buah dan sayur. Ada roti, selai dan juga susu. Lemari pendingin yang kosong, kini telah terisi. Sebagai Adik, Jeslyn begitu peduli dan perhatian pada Kakaknya.

Selesai dengan itu, ia merapikan barang-barang Leon yang berantakan. Seperti buku, jaket, sepatu dan lain-lain. Jeslyn langsung bertindak cepat mengurus aparteman Kakaknya agar terlihat bersih.

"Memang, ya. Sejak dulu selalu saja berantakan." omel Jeslyn.

Jeslyn menatap arah pintu, ia mendengar pintu terbuka. Langsung saja Jeslyn berlari menghampiri pintu untuk menyambut Kakaknya yang datang.

"Kakak ... " panggil Jeslyn.

Leon pulang ke rumah dalam keadaan kacau. Melihat ada Adiknya datang, Leon hanya bersikap biasa saja. Sedangkan Jeslyn justru khawatir, Kakaknya terlihat kacau.

"Kak, kau baik-baik saja? kenapa terlihat murung dan sedih begitu?" tanya Jeslyn.

"Bukan urusanmu. Untuk apa kau datang? apa Mama menghubungimu dan menyuruhmu ke sini?" tanya balik Leon.

"Tidak. Mama tidak menghubungiku. Karena aku sedang mencari sesuatu di toko buku, dan kebetulan searah dengan apartemenmu, makadari itu aku datang." jelas Jeslyn.

"Jangan ganggu aku, Jeslyn. Pikiranku kacau saat ini," kata Leon, yang langsung berbaring di sofa ruang tamunya.

"Kau tidak mau cerita?" tanya Jeslyn.

"Aku sedang bertengkar dengan seseorang," jawab Leon.

"Hm, siapa? apa dia kekasihmu?" tanya Jeslyn.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Leon kaget, menatap Adiknya dengan tajam.

Jeslyn menghela napas panjang, "Hahhh ... sudah kuduga. Kakak 'kan selalu bermasalah dengan cinta sejak sekolah. Ceritakan padaku, siapa tahu aku bisa membantu." kata Jeslyn yang duduk di sofa di hadapan Leon.

Leon awalnya ragu, tetapi ia akhirnya bercerita. Ia mengakui hubungannya dengan Joana dan alasan ia bertengkar dengan Joana. Jeslyn mendengarkan baik-baik cerita Leon. Ia tampak tidak terkejut sama sekali, karena ia memang tahu benar sifat asli Kakakny yang mudah untuk berpaling hati.

" ... begitulah. Hahhh ... aku bisa gila jika seperti ini." keluh Leon, mengusap kasar wajahnya.

"Jadi, kau memiliki kekasih. Dan kemarin kau tidur bersama rekan kerjamu?" tanya Jeslyn memastikan apa yang didengarnya.

"Hm, begitulah kira-kira." jawab Leon.

"Kak, boleh aku bicara? ini hanya saranku saja. Aku tidak mau menjadi orang yang menguruhimu. Sebagai Adik, aku hanya mengjhawatirkan masa depanmu. Masa depan keluarga yang nantinya akan Kakak jalani." kata Jeslyn menatap Leon.

"Apa? katakan saja. Kau tidak perlu sesungkan itu untuk bicara. Bukankah kau bukan orang seperti ini dulunya." kata Leon.

"Ya, dulu aku memang suka asal bicara. Tetapi 'kan aku sudah bekerja sekarang, tempat kerjaku juga bukan perusahaan biasa. Tentu aku harus jaga sikap dan ucapanku. Memikirkan dengan matang apa yang hendak aku katakan." sahut Jeslyn.

"Jadi, aku harus apa? berikan pendapatmu." kata Leon.

"Akhiri hubunganmu dengan rekanmu. Kau juga harus minta maaf dengan tulus pada kekasihmu, jika kau memang sangat menyayangi juga mencintainya. Kakak 'kan bilang hanya tergoda sesaat oleh kecantikan rekan Kakak itu. Tergoda bukan berarti cinta, kan? Itu hanya sebuah rasa penasaran yang mendorongmu pads ketertarikan sesaat saja." jelas Jeslyn.

Leon diam sejenak. Ia kembali menatap Jeslyn yang juga masih lekat menatapnya. Leon lalu kembali mengalihkan pandangannya, menatap langit-langit ruang tamunya.

***

Usai makan malam, Hezkiel pergi menemui Celine di kamar. Celine sedang berada di kamar mandi, ia tidak tahu jika Hezkiel datang ke kamarnya.

Hezkiel melihat sekeliling, "Di mana dia?" batinnya.

Beberapa saat kemudian, pintu kamar mandi terbuka. Celine keluar dari dalam kamar mandi. Ia hanya menggunakan gaun tidur tipis yang sedikit terbuka. Membuat Hezkiel sesaat tertegun.

Melihat Hezkiel datang ke kamar, Celine tidak merasa asing. Ia yakin jika Monna sudah mengadu dan Hezkiel ingin meledakan boom padanya.

"Katakan apa yang ingin kau katakan," kata Celine, langsung pada inti pertanyaan.

"Kau tahu aku datang ingin menyampaikan sesuatu, ya." sahut Hezkiel.

"Haahh ... " hela napas Celine, "ini bukan kali pertama seperti ini, kan? sebelumnya kau juga begini. Setiap kali aku bertengkar dengan Monna, kau selalu datang untuk melemparkan boom padaku." ucap Celine dengan tatapan mata terpaku menatap cermin.

"Jangan terus begini, Celine. Aku 'kan sudah bilang. Kau boleh lakukan apa saja, asal jangan kau ganggu Monna. Apa kau tidak mengerti juga, hm?" kesal Hezkiel.

"Aku katakan sekali lagi padaku, Tuan. Aku tidak akan menyerang tanpa sebab. Kau bicara demikian, apa kau sudah bicar juga dengan kekasihmu itu? apa kau hany sepihak memperingatkanku?" sahut Celine.

"Apa maksudmu? Monna yang memulainya lebih dulu, begitu?" tanya Hezkiel.

"Kau kira aku orang yang suka mencari perhatian, ya? maaf, kau salah besar jika mengira seperti itu. Aku sudah cukup sangat dieprhatikan oleh keluargaku. Kekasihmu dulu yang mengataiku, dia menyiramku dan merendahkanku. Saat kubalas semuanya, kenapa dia marah dan tersinggung? bukankah itu juga tidak adil buatku? begini-begini 'kan aku istrimu." kata Celine panjang lebar.

Hezkiel langsung membalik paksa tubuh Celine dan menggoncangkan bahu Celine. Entah mengapa, ia merasa menjadi kesal. Semua yang Celine ucapkan seakan memojokkannya.

"Ini peringatan ter-A.K.H.I.R Celine. Jangan ganggu Monna, apalagi sampai kau membuatnya menangis. Atau kau akan kehilangan kekuasaanmu sebagai Nyonya rumah ini. Aku tidak main-main dengan ucapanku. Kau paham!" sentak Hezkiel.

Celine melebarkan mata, ia kaget. Ia tidak sangka Hezkiel akan benar-benar dibutakan oleh cinta. Mendengar sesuatu yang mengancam posisinya, membuat Celine khawatir. Bagaimanapun, ia tidak bisa begitu saja kehilangan kekuasaanya.

"A-aku paham," gumam Celine menunduk.

Hezkiel melepas cengkraman di bahu Celine. Ia pun langsung pergi meninggalkam kamar Celine. Hezkiel bahakan sampai menutup kasar pintu kamar.

Di kamar, Hezkiel dan Monna bicara. Monna bertanya, ke mana Hezkiel menghilang dan Hezkielpun menjelaskan detailnya. Tidak hanya itu, Hezkiel juga memperingatkan Monna untuk tidak lagi mempermainkan Celine.

"Kau kenapa diam?" tanya Monna.

"Ada yang ingin kusampaikan padamu, Monna." kata Hezkiel.

"Apa, katakan saja." jawab Monna.

"Aku harap kau bisa lebih menjaga sikapmu. Jangan lagi kau permainkan Celine. Jangan membuat gara-gara dan masalah dengannya, ok. Aku mohon padamu, hentikan semuanya." Mohon Hezkiel, dengan wajah sendu.

Monna terdia sesaat, "Hm, iya." jawabnya dingin.

"Siapa juga yang akan menurutimu. Aku akam buat wanita itu menderita lebih lagi. Sampai dia menyerah dengan semuanya dan memohon untuk aku lepaskan. Enak saja memintaku berhenti. Dasar pria tidak berguna." batin Monna.

Hezkiel mengusap wajah Monna. Ia mencium lembut kening Monna, lalu memeluk Monna. Monna hanya diam, ia malas banyak bicara dengan Hezkiel.

*****

Episodes
1 01. Pertemuan Dua Keluarga
2 02. Kekasih Suamiku
3 03. Sakit Hati
4 04. Mencoba Mengerti
5 05. Perlawanan Celine
6 06. Datang Ke Pesta
7 07. Peran Istri
8 08. Amarah Monna
9 09. Peran Nyonya Rumah
10 10. Tawar Menawar
11 11. Dunia Monna
12 12. Pedih
13 13. Tidak Hanya Satu
14 14. Persetruan
15 15. Mengadu
16 16. Peringatan
17 17. Hasutan
18 18. Kegelisahan
19 19. Kerinduan
20 20. Mata Dan Telinga Kedua
21 21. Berdebar
22 22. Kecewa
23 23. Tiba Tiba
24 24. Mengenang
25 25. Pertengkaran (1)
26 26. Pertengkaran (2)
27 27. Pembicaraan Joe Dan Joana
28 28. Menggigit Umpan (1)
29 29. Menggigit Umpan (2)
30 30. Supermarket
31 31. Permintaan Monna
32 32. Masa Lalu Monna (1)
33 33. Pertemuan Celine Dengan Merry
34 34. Kesepakatan Hezkiel Dan Monna
35 35. Hati Yang Tersakiti
36 36. Murka Antonio
37 37. Pengakuan Monna
38 38. Pengakuan Hezkiel
39 39. Pengakuan Celine
40 40. Tidak Berkutik
41 41. Jangan Temui Aku Lagi
42 42. Ingin Menghilang (Celine)
43 43. Bantuan Teman
44 44. Pura Pura Tidak kenal (1)
45 45. Pura Pura Tidak Kenal (2)
46 46. Perceraian Dan Kesiapan Hati
47 47. Terdesak
48 48. Selamat Datang Kebebasan
49 49. Permintaan Maaf Joe
50 50. Menata Masa Depan
51 51. Keluarga Kang (1)
52 52. Keluarga Kang (2)
53 53. Keluarga Kang (3)
54 54. Keluarga Kang (4)
55 55. Bencana Makan malam (1)
56 56. Bencana Makan Malam (2)
57 57. Bencana Makan Malam (3)
58 58. Terkuak
59 59. Aku Bisa Gila (Hezkiel)
60 60. Hanya Ingin Menolong
61 61. Penyesalan Hezkiel
62 62. Kopi Sebagai Balasan (1)
63 63. Kopi Sebagai Balasan (2)
64 64. Para Tokoh (Bukan Up)
65 65. Masalah Besar
66 66. Info (Bukan Up)
67 67. Rasa Sakit
68 68. Kabar Duka
69 69. Pertemuan Yang Tiba Tiba
70 70. Memikirkan
71 71. Celine Terluka
72 72. Kang Jihyuk Menjaga Celine (1)
73 73. Kang Jihyuk Menjaga Celine (2)
74 74. Kang Jihyuk Menjaga Celine (3)
75 75. Kang Jihyuk Menjaga Celine (4)
76 76. Permintaan Maaf Celine Kepada Siane
77 77. Tidak Terlihat Namun Terasa
78 78. Menata Hati
79 79. Jarak
80 80. Ciuman Manis
81 81. Yang Termanis
82 82. Kenyataan Yang Sulit Dipercaya (1)
83 83. Kenyataan Yang Sulit Dipercaya (2)
84 84. Menyampaikan Rindu
85 85. Cerita Kita Pada Masa Lalu
86 86. Malam Bersamamu
87 87. Apa Itu Mungkin?
88 88. Informasi Yang Berguna
89 89. Jihyuk Mengenalkan Celine Pada Keluarga
90 90. Pengakuan Keluarga
91 91. Dia Istriku Vs Dia Mantan Istriku
92 92. Dipertemukan Kembali
93 93. Permohonan Maaf Hezkiel
94 94. Menyerah
95 95. Akhir Dari Semuanya (Tamat)
Episodes

Updated 95 Episodes

1
01. Pertemuan Dua Keluarga
2
02. Kekasih Suamiku
3
03. Sakit Hati
4
04. Mencoba Mengerti
5
05. Perlawanan Celine
6
06. Datang Ke Pesta
7
07. Peran Istri
8
08. Amarah Monna
9
09. Peran Nyonya Rumah
10
10. Tawar Menawar
11
11. Dunia Monna
12
12. Pedih
13
13. Tidak Hanya Satu
14
14. Persetruan
15
15. Mengadu
16
16. Peringatan
17
17. Hasutan
18
18. Kegelisahan
19
19. Kerinduan
20
20. Mata Dan Telinga Kedua
21
21. Berdebar
22
22. Kecewa
23
23. Tiba Tiba
24
24. Mengenang
25
25. Pertengkaran (1)
26
26. Pertengkaran (2)
27
27. Pembicaraan Joe Dan Joana
28
28. Menggigit Umpan (1)
29
29. Menggigit Umpan (2)
30
30. Supermarket
31
31. Permintaan Monna
32
32. Masa Lalu Monna (1)
33
33. Pertemuan Celine Dengan Merry
34
34. Kesepakatan Hezkiel Dan Monna
35
35. Hati Yang Tersakiti
36
36. Murka Antonio
37
37. Pengakuan Monna
38
38. Pengakuan Hezkiel
39
39. Pengakuan Celine
40
40. Tidak Berkutik
41
41. Jangan Temui Aku Lagi
42
42. Ingin Menghilang (Celine)
43
43. Bantuan Teman
44
44. Pura Pura Tidak kenal (1)
45
45. Pura Pura Tidak Kenal (2)
46
46. Perceraian Dan Kesiapan Hati
47
47. Terdesak
48
48. Selamat Datang Kebebasan
49
49. Permintaan Maaf Joe
50
50. Menata Masa Depan
51
51. Keluarga Kang (1)
52
52. Keluarga Kang (2)
53
53. Keluarga Kang (3)
54
54. Keluarga Kang (4)
55
55. Bencana Makan malam (1)
56
56. Bencana Makan Malam (2)
57
57. Bencana Makan Malam (3)
58
58. Terkuak
59
59. Aku Bisa Gila (Hezkiel)
60
60. Hanya Ingin Menolong
61
61. Penyesalan Hezkiel
62
62. Kopi Sebagai Balasan (1)
63
63. Kopi Sebagai Balasan (2)
64
64. Para Tokoh (Bukan Up)
65
65. Masalah Besar
66
66. Info (Bukan Up)
67
67. Rasa Sakit
68
68. Kabar Duka
69
69. Pertemuan Yang Tiba Tiba
70
70. Memikirkan
71
71. Celine Terluka
72
72. Kang Jihyuk Menjaga Celine (1)
73
73. Kang Jihyuk Menjaga Celine (2)
74
74. Kang Jihyuk Menjaga Celine (3)
75
75. Kang Jihyuk Menjaga Celine (4)
76
76. Permintaan Maaf Celine Kepada Siane
77
77. Tidak Terlihat Namun Terasa
78
78. Menata Hati
79
79. Jarak
80
80. Ciuman Manis
81
81. Yang Termanis
82
82. Kenyataan Yang Sulit Dipercaya (1)
83
83. Kenyataan Yang Sulit Dipercaya (2)
84
84. Menyampaikan Rindu
85
85. Cerita Kita Pada Masa Lalu
86
86. Malam Bersamamu
87
87. Apa Itu Mungkin?
88
88. Informasi Yang Berguna
89
89. Jihyuk Mengenalkan Celine Pada Keluarga
90
90. Pengakuan Keluarga
91
91. Dia Istriku Vs Dia Mantan Istriku
92
92. Dipertemukan Kembali
93
93. Permohonan Maaf Hezkiel
94
94. Menyerah
95
95. Akhir Dari Semuanya (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!