Joe dan Joana selesai makan malam bersama. Keduanya pergi ke sebuah restorant, setelah sekian lama tidak makan bersama di luar rumah. Di tempat sama, ada Leon yang juga baru selesai makan. Pandangan mata Joana dan Leon bertemu. Leon lalu mengalihkan pandangan, menatap ke arah Joe.
"Siapa dia?" bisik Joe.
"Entahlah, aku tidak kenal. Ayo pulang, Joe." bisik Joana.
Joana dan Joe berjalan melewati Leon. Tangan Leon langsung memegang tangan Joana dan memanggil nama Joana.
"Joana ... " panggil Leon.
Langkah kaki Joana terhenti, begitu juga Joe. Keduanya bersama-sama memalingkan wajah, menatap Leon.
"Maaf, siapa?" tanya Joana, berpura-pura tidak mengenali Leon.
"Kau tanya siapa? apa-apaan kau, Joana. Ini aku, Leon." jawab Leon melebarkan mata.
"Maaf, aku tidak mengenalmu." kata Joana mengibaskan tangannya.
"Kau ... kau ini kenapa? apa kau sungguh tidak mau bicara denganku? dan siapa dia?" tanya Leon menunjuk Joe.
Joana menatap Joe, "Siapa dia? dia kekasihku. Jadi, tolong jangan ganggu aku lagi. Ok." jawab Joana.
Joe kaget. Namun, iya tidak menyangkal ucapan saudarinya itu. Joe tahu, Joana punya alasannya sendiri.
"Apa?" kaget Leon. "Ke-kekasih?" ulang Leon.
"Ya, kekasih. Sudah, kan. Aku sibuk dan harus segera pergi." kata Joana, ia segera merangkul mesra saudaranya dan mengajak Joe pergi. "Sayang, ayo pergi. Aku sangat lelah," ajak Joana.
"Oh, ok." jawab Joe. Mengiakan ajakan Joana.
Leon terpaku. Ia hanya bisa diam melihat kepergian Joana dan Joe. Sementar itu, di parkiran, di dalam mobil. Joe bertanya akan situasi sebelumnya pada Joana.
"Apa tidak ada penjelasan untukku?" tanya Joe.
"Memangnya harus?" tanya Joana balik.
"Tidak harus, tetapi kau kan sudah seenaknya memanfaatkanku. Orang yang dengar akan mengira jika aku adalah kekasihmu, Nona Albert. Bagaimana ini, ya. Nama baikku sudah kau coreng." jawab Joe.
Joana menatap Joe, "Akan kubuat namamu lebih tercoreng dari ini. Jika kau masih berani meledekku." gerutu Joana.
"Hahaha ... "tawa Joe. "Oh, baiklah, baiklah. Aku tidak akan meledekmu lagi. Apa kau mau jalan-jalan? siapa tahu suasana hatimu bisa membaik." tawar Joe.
Joana menganggukkan kepala, "Ya, boleh. Maaf merepotkanmu, saudaraku." jawab Joana.
"Tidak masalah. Aku senang bisa menghiburmu. Sejak kecil kan kita selalu bergantung satu sama lain karena tidak adanya orang tua." jawab Joe.
Joe mengemudikan mobilnya, keluar area parkiran. Mobil tersebut melaju dengan kecepatan rata-rata menuju suatu tempat.
***
Beberapa hari kemudian ....
Jadwal pekerjaan Monna semakin padat. Ia bahkan sampai harua pemotretan di luar kota. Mau tidak mau, Monna dan Hezkiel harus terpisah untuk sementara waktu. Hal itu berat bagi Hezkiel, tetapi tidak bagi Monna.
Monna senang, saat ia harus berada jauh dari Hezkiel. Memang ia tidak menunjukan perasaan itu secara langsung. Namun, saat berada jauh daru Hezkiel, Monna bisa melakukan apa saja yang ia inginkan. Termasuk menemui seseorang yang sudah lama menjadi bayangan Monna selama ini.
"Hai, sayang. Kau semakin cantik," puji seorang laki-laki paruh baya pada Monna.
"Uh, benarkah? ini pujian atau apa?" jawab Monna.
"Kemarilah ... " kata laki-laki itu.
Monna yang menggunakan gaun malam seksi segera mendekati laki-laki paruh baya itu. Ia langsung duduk dipangkuan dan merangkulkan tangan ke leher seseorang asing tersebut.
"Tuan Wistton. Apa Anda bersikap baik selama saya tidak ada?" kata Monna. Tangan Monna mengusap wajah seseorang di hadapannya.
"Tentu saja. Aku tidak berani bermain-main dengan wanita lain. Karena aku sudah puas hanya dengamu." kata seseorang itu.
Monna tersenyum cantik. Ia terlihat puas akan jawaban dari lawan bicaranya. Laki-laki itu menahan tengkuk leher Monna dan mencium bibir Monna.
Antonio Wisston, laki-laki berusia empat puluh lima Tahun. Ia merupakan seorang duda yang ditinggal meninggal istrinya saat melahirkan anaknya. Ia merupaka Direktur perusahaan besar. Antonio, adalah kekasih Monna. Sebelum Monna mengenal Hezkiel, ia lebih dulu menjalin hubungan dengan Antonio. Bahkan Monna pernah sampai hamil anak dari Antonio.
"Apa kau akan lama di sini?" tanya Antonio.
Monna menganggukkan kepala, "Ya, satu minggu. Mungkin bisa lebih, jika ada jadwal susulan. Kenapa? apa Tuanku ini tidak puas denganku hanya dengan waktu sebentar ini?" tanya Monna dengan tatapan mata yang menggoda.
Antonio membaringkan tubuh Monna ke atas tempat tidur. Ia menindih Monna, menciumi leher dan dada Monna.
"Waktumu dengannya lebih banyak dibandingkan denganku, sayang. Kau pilih kasih," bisik Antonio. Ia kembali menciumi tubuh Monna.
"Umh ... itu kan kau yang memintanya. Aku hanya menjalankan peranku saja, bukan?" jawab Monna dengan wajah memerah.
"Aku selalu merindukan ini. Sentuhan dan ciuman liar dari pria ini. Meski ia sudah setengah tua, tetapi kemampuanya lebih hebat dari siapapun. Aku mengakui kehebatannya di atas tempat tidur," batin Monna.
Karena lama tidak bertemu, Antonio melampiaskan hasrat birahinya dengan liar malam itu. Monna dibuatnya terus mengerang kenikmatan merasaka setiap sentuhan yang ia berikan. Tangan Antonio sudah menjalar ke mana-mana. Tempat yang tersembunyi dari tubuh Monna.
"Umhh .... "
"Kau merawat tubuhmu dengan baik, sayangku. Aku selalu takjub melihat penampilan seksimu ini." kata Antonio.
"Apa kau akan terus bermain di bawah sana, sayang. Ayolah, aku ingin sekali menciummu." kata Monna.
Antonio tidak mendengarkan permintaan Monna. Ia memilih asik bermain sendiri. Monna hanya bisa pasrah menerima serangan dari Antonio. Malam itu, keduanya melakukan kegiatan panas. Saling meluapkan rindu yang terpendam.
***
Monna tidur memeluk Antonio. Mereka berbincang sesuatu hal, berkaitan dengan Hezkiel. Monna juga mengadukan perihal Celine pada Antonio.
"Apa kau puas, sayang?" tanya Antonio.
"Puas sekali. Kau yang terbaik." jawab Monna mencium pipi Antonio. "Kau lebih bisa memuaskanku dibandingkan Hezkiel, sayang. Aku sangat merindukanmu saat kau berada di luar negeri untuk waktu yang cukup lama." kata Monna murung.
Antonio mencium kening Monna, "Jangan murung, sayangku. Aku kan sudah kembali ke sisimu. Kita akan lebih sering bertemu." jawab Antonio menghibur Monna.
"Tetap saja aku kesal. Jujur saja, terkadang aku tidak tahu harua bagaimana menghadapi Hezkiel. Terlebih, aku makin kesal pada istrinya." gerutu Monna.
"Istri?" ulang Antonio berpikir, "Ah, iya. Aku ingat, beberapa bulan lalu dia menikah, kan. Apa wanita itu menindasmu?" tanya Antonio.
"Tidak hanya menindasku, tetapi juga merendahkanku. Dia selalu menekanku dengan statusnya yang merupakan Nyonya rumah. Aku sadar aku bukan siapa-siapa. Makanya aku kesal, Antonio. Kesal, sangat kesal!" sungut Monna.
"Oh, begitu rupanya. Sayangku ini sangat menderita, ya. Maafkan aku, aku memberikan tugas berat untukmu, sayang. Ini demi kita juga kedepannya. Setelah kau berhasil mendapatkannya, kita bisa menikah secara resmi." kata Antonio.
"Aku harap begitu. Namun, aku rasa sulit untuk mendapatkannya, sayang. Apa benar dia akan berikan saham perusahaan itu padaku? dia orang yang perhitungan dan teliti jika terkait pekerjaan." kata Monna.
"Pasti akan diberikan. Karena itu, kau harus terus membuatnya semakin hari semakin mencintaimu. Semakin melihatmu, semakin ingin memilikimu seutuhnya. Gunakana pesonamu dengan baik, jangan hanya kau gunakan itu untuk mematikanku saja." kata Antonio.
Monna tertawa lebar, "Hahaha ... kau ini bisa saja. Selalu bisa membuatku luluh. Sihir apa yang kau punya, Tuan?" tanya Monna. Ia menatap Antonio dengan tatapan mata penuh cinta.
"Sihir yang tidak akan pernah kau ketahui. Karena itu adalah rahasia," jawab Antonio.
Antonio kembali menyerang Monna. Ia membuat Monna yang baru saja diam menjadi berisik.
***
Di rumah, Hezkiel gelisah. Monna tidak mengirim kabar padanya seharian. Biasanya Monna akan mengirim pesan singkat, meski hanya mengabari ia sedang apa.
"Ke mana kau seharian ini, Monna. Kau tidak mengirim pesan dan bahkan tidak menghubungiku. Pada saat aku hubungi, kau tidak menerimanya. Apa kau tidak tahu, jika aku sangat merindukanmu?" batin Hezkiel.
Ia memandangi foto cantik Monna di layar ponselnya. Foto itu diusap-usap lembut dengan jemarinya. Hezkiel tidak bisa tidur, ia hanya memikirkan Monna.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
᭄⃝✭ᴋ͢𝖆ͥ𝒚ᷠ͢ⳑͩɪͥ
mati kau Kiel.... cinta kok sma jalang sih🤣 tuh dia punya simpanan dimana🤣
2021-12-03
3