Seminggu telah berlalu. Kini hari pernikahan telah tiba. Hari jum’at yang di pilih oleh Sarah dan berlokasi di salah satu Vila pribadi keluarga Hayden. Galang akhirnya menyetujui permintaan ibundanya. namun dengan syarat, jika pernikahan tersebut tidak usah di rayakan. Galang hanya ingin, pernikahan tersebut hanya dihadiri keluarga inti saja, yaitu ibundanya, ayah, om dan tante Galang. Bahkan, rita dan dena yang berstatus keluarga Aruna pun tak di undang. Tapi Galang tak menyangka jika keluarga Mika juga datang. Mika menghadiri pernikahan suami nya tersebut dengan menggunakan outfit yang terlihat mahal dan elegan. Berbeda dengan Mika, Aruna justru menggunakan kebaya simple berwarna putih. Dua hari sebelum pernikahan, Sarah mengajak Aruna untuk memilih gaun pengantinnya. Aruna hanya tertarik dengan kebaya putih dengan kain belakang jatuh menjuntai, menurutnya itu sudah cukup manis. Padahal Sarah sudah menawarkan beberapa gaun yang terlihat elegan namun mewah. Tapi Aruna menolaknya. Kini Aruna sedang berada di sebuah kamar, setelah dirinya di makeup simple dengan rambut di konde modern berhias jepit mutiara, Aruna menunggu acara akad nikah sampai selesai di dalam kamar tersebut.
“Ya Allah Aruna… cantiknya kamu nak” ujar Sarah yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar make up Aruna.
“Iya bu. Calon pengantinnya cantik. Walaupun kulitnya kulit eksotis asia, tapi mbak nya tetap cantik alami. Jadi saya tidak pusing memilih make up untuk mbaknya.” Ujar sang piñata rias.
“Gua doain Semoga elo di kasih kebahagiaan na… apapun gua akan selalu dukung elo” ujar Putri memberi ketenangan pada Aruna.
“Terima kasih” ujar Aruna tersenyum simpul. Jujur saja, hatinya saat ini benar-benar tak tenang. Hari ini, ia akan merubah statusnya. Status yang tak pernah ia impikan dan harapkan. Bahkan dalam do’a nya skalipun, ia tak pernah meminta jodoh dalam waktu dekat ini.
Berbeda ruangan. Kini para tamu sudah berdatangan. Armand an Nadira yaitu om dan tante Galang telah sampai di vila bersama anak-anak mereka yaitu, Ardan yang seumuran dengan Aruna, Nadin yang berada di bangku SMA dan paling kecil Aryan berumur empat tahun. Lalu di susul keluarga dari Mika bersama Mika. Terlihat Galang keluar dari sebuah kamar yang berada di lantai bawah. Galang terlihat sangat tampan dengan setelah jas hitam, juga peci.
Galang berjalan melewati para tamu. Tatapannya datar, dan tak ada tanda kebahagiaan walaupun hanya sedikit. Ruang tengah yang luas, di jadikan tempak akad nikah Galang dan Aruna. Semuanya duduk melantai di atas permadani mewah. Ruangan di dekorasi sangat simple dengan bunga lily putih di beberapa sudut ruangan. Galang duduk di depan meja akad yang telah di tutupi dengan kain putih brokat, dan di tengah meja telah di siapkan dua mic. Entah kenapa Galang merasa gugup. Sedari tadi, ia merasa biasa saja, malah terkesan acuh tak acuh. Namun kini, di hadapan meja akadnya, Galang merasa gugup. Melebihi saat pertama kali ia menikahi Mika. Apa mungkin ini karena Aruna buka orang yang ia kenal dan bukan orang yang ia cintai bahkan di inginkan. Beberapa kali Galang menghembuskan nafasnya. Lalu datang lah penghulu yang akan menikahkan Galang dan Aruna. Penghulu tersebut duduk bersebelahan dengan ayah Galang. Disebelah Nampak masih kosong, lalu ujung kanan kiri adalah Arman om nya Galang dan Alan Asisten pribadi Galang. Setelah menyampaikan kata pembuka dan wejangan untuk Galang, penghulu mengulurkan tangannya untuk memulai akad. Galang menjabat tangan pak penghulu dengan mantap.
“Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Ghaozan Galanggi Hayden Bin Eldar Albi Hayden dengan seorang gadis bernama Arunayu Putri Ramadhani Binti Hilal Ramadhan dengan Mas kawin seperangkat alat sholat dibayar TUNAI!”
“Saya terima nikah dan kawinnya Arunayu Putri Ramadhani Binti Hilal Ramadhan dengan mas kawin tersebut dibayar TUNAI!” dengan satu kali nafas Galang mengucapkan akad tersebut.
“Bagimana saksi? Sah?” tanya penghulu
“SAH!”
“SAH!”
“SAH!”
“Alhamdulillahirobbil alamin…!” ujar Albi, Alan, dan penghulu berbarengan. Lalu semuanya membaca doa.
Tak lama dari itu muncullah seorang wanita memakai kebaya putih dengan di apit dua orang disisi kanan kirinya. Aruna turun dari lantai dua, di dampingi Sarah dan Putri sahabatnya. Aruna tak berani menegakkan pandangannya. Perasaannya kini bercampur aduk namun tanpa perasaan bahagia ataupun senang. Wajah Aruna tanpa ekspresi dan menundukan pandangannya. Galang tercenung melihat penampilan Aruna yang sederhana tapi terlihat anggun ann cantik. Wajah datar Aruna terlihat sendu untuk Galang. Namun itu tak menghilangkan cantiknya. Perlahan berjalan menghampiri seorang pria yang kini telah berstatus menjadi suaminya. Aruna duduk berhadap-hadapan dengan Galang. Lalu Sarah menyerahkan sepasang cincin pernikahan. Cincin laki-laki terbuat dari titanium polos berwarna silver dan di dalam cincin tersebut ada G.A yang menyatu. Lalu cincin perempuannya terbuat dari emas putih, berhiaskan berlian-berlian kecil di setelah lingkaran cincin tersebut dan di dalam cincinnya pun ada inisial sama seperti cincin Galang. Galang perlahan mengambil cincin tersebut lalu meraih jari-jari lentik Aruna, dan perlahan memasukan cincin ke jari manis Aruna. Bergantian kini Aruna yang memasukan cincin ke jari manis Galang.
‘Bismillahirohmanirohim… ya Allah, jika ini takdir terbaik ku. Aku akan menerima pernikahan ini dengan ikhlas, dan berjuang sekuat tenaga demi menjaga pernikahan ku’ ujar Aruna dalam hatinya sembari memasukan cincin ke jari Galang. Aruna tak menyadari, jika saat ini Galang benar-benar gugup. Ia seperti pertama kali menikah, perasaan ini jauh lebih gugup di banding pertama dulu.
‘Gua kenapa sih?… entah kenapa, tapi pernikahan ini sepertinya lebih berkesan dan menguras tenaga gua. Gua kayak baru nikah pertama kali aja. Bahkan hanya duduk berhadapan kayak gini aja, gua deg degan parah’ ujar Galang dalam hati.
“Alhamdulillah!” seru para saksi.
“Dan sekarang, kalin sudah sah menjadi suami istri. Untuk laki-laki tolong dijaga baik-baik istrinya, bertanggung jawab dalam segala hal lahir dan batin pada istri, dan untuk istri, tolong di layani suami sebaik-baiknya. Penuhi semua kebutuhan lahir dan batinnya.” Pesan dari penghulu. Setelah itu semuanya membubarkan diri masing-masing dan menuju prasmanan. Aruna sedang berbincang dengan putri juga Sarah.
“Selamat ya Na… semoga cepet dapet momongan!” ujar putri. Aruna hanya tersenyum tipis.
“Iya sayang, Bunda gak sabar punya cucu-cucu yang cantik dan ganteng.” Ujar Sarah sumringah.
“Insha Allah bu” ujar Aruna.
“Jangan panggil ibu Aruna, Bunda, sayang! Kamu sekarang menantu bunda. Istri Galang!” ujar Sarah sembari menggenggam tangan Aruna. Namu tiba-tiba saja bahu nya ditarik seseorang dan hampir saja Aruna ter jengkang jatuh.
~PLAKK!~
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Aruna. Aruna memegangi pipi yang memanas akibat tamparan. Sudut bibirnya sedikit terluka akibat tamparan tersebut.
“Dasar perempuan murahan! Perebut suami orang! Pelakor kelas rendah kamu!” ujar marina ibu dari Mika. Dia sangat murka ketika mengetahui bahwa anaknya akan di madu. Ia sungguh tak rela.
“Tan… tante marina… ma.. maaf tante” ujar Aruna dengan lirih.
“Jangan pernah sebut nama saya dari mulut busuk kamu itu! Pantas saja ibu tiri kamu selalu berselisih dengan kamu. Ternyata sifat asli kamu ini sangat murahan! Nyesel saya membiarkan anak saya bersahabat dengan perempuan penggoda dan murahan seperti kamu. Kamu sengaja nyakitin Mika? Kamu iri sama Mika? Iya?!!” sarkas marina dengan kejam. Aruna menggeleng sekuat tenaga. Ia menyangkal semua tuduhan marina padanya.
“Enggak tante!... a… aku nggak mau nyakitin Mika tante” jelas Aruna dengan terisak. Lalu marina maju dan mendorong tubuh Aruna.
“Pembohong kamu!” lalu mendorong Aruna “MUNAFIK KAMU!” kemudian mendorong lagi “MURAHAANN!!!” Saat marina hendak kembali menampar Aruna, Sarah menghalangi dan menahan tangan sang besan.
“Cukup jeng marina!” ujar Sarah. Ia menatap tajam marina.
“Jeng Sarah! Kenapa anda tega dengan putri saya? Kenapa anda menikahkan Galang dengan perempuan miskin dan murahan seperti dia?” tunjuk marina pada Aruna. Sara menghalangi tubuh Aruna di belakangnya.
“Jeng rina kenapa tak bertanya pada putri jeng sendiri? Kenapa di tega lebih mementingkan karir dan teman-teman sosialita nya daripada Galang sebagai suami?” ujar Sarah.
“Apa maksud jeng Sarah?”
“Mika lebih mementingkan urusan sosialita dari pada menghabiskan waktu sebagai istri Galang! Mika lebih memilih kontrak kerjanya dari pada mengandung buah hati bersama Galang?! Mika lebih mementingkan karir dirinya dari pada keluarganya!” sarkas Sarah.
“Jeng Sarah saya rasa Galang tak pernah mempermasalahkan itu. Lagi pula bukannya seharusnya jeng Sarah bangga dengan Mika yang memiliki bakat dan kemampuan.? Dari pada hanya menjadi istri yang tak berguna!” ujar marina sambil tajan menatap Aruna di balik punggung Sarah.
“Tidak ada istri yang tidak beguna. Saya lebih menyukai istri yang tetap tinggal dirumah, menunggu suami pulang, menyiapkan segala kebutuhan suami dengan tangan sendiri. Bukan istri yang mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan suami.” Ujar Sarah terlihat meredam emosi pada besannya tersebut.
“Kata siapa Mika tak memikirkan perasaan Galang? Galang sendiri yang memberi izin pada Mika untuk melakukan hal yang Mika suka” ujar marina tak mau kalah.
“Artinya anda tak mengerti perasaan terdalam pasangan anda. Bukan berarti terlihat baik-baik saja itu tak ada masalah. Terkadang memikirkan perasaan orang lain agar tak menyakiti hati, itu lah yang sering Galang lakukan pada Mika. Namun tidak sebaliknya!” jelas Sarah lalu langsung menarik Aruna menjauh dari keluarga Mika. Disisi lain Galang melihat keributan tersebut. Hati terdalamnya membenarkan perkataan sang bunda. Tapi ia ikhlas melakukan itu demi istri yang ia cintai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
fitriani
nah ternyata jauh d dlm lubuk hati galang dy lebih ikhlas nikah sm aruna... berarti secara gak sadar galang udh nerima aruna jadi istrinya... y pastilah cape punya istri kyk mika
2023-08-30
0
Nur Evida
senangnya dalam hati Galang punya istri dua🤣🤣🤣🤣
2023-01-29
0
Nana Oshina
nama panjang Galang siapa sih.arifin galanggi Hayden?? atau gaozhan Galanggi hayden
2022-01-31
1