Aruna sedang bersiap-siap untuk pulang,
karena hari ini rencananya ia akan mengikuti kelas taekwondonya. Aruna sudah
memiliki sabuk hitam, dan sudah beberapa bulan ia tak rutin mengikuti beladiri
tersebut, karena menjelang skripsi, banyak bahan yang harus ia cari.
“Arunaaaaa!!”
teriak cempreng suara sahabatnya tersebut.
“Apa
sih mik! Lo teriak-teriak kayak orang hutan aja lu!” ujar lexa.
“Ish!!
Jangan marah-marahh mulu. Ayo ikut gua!” ujar mika bersemangat.
“Kemana?
Tapi nggak deh. Gua mau ikut doojo” ujar Aruna sembari membereskan mejanya.
“Aahh
runa ayok sekali ini aja. Ikut sama gua. Siapa tau nanti lo ketemu jodoh lo”
ujar mika.
“Apaan
maksud lo?” kening Aruna berkerut penuh Tanya. “Jangan macem-macem deh
mik,”lanjut Aruna.
“Ih.
Gua gak macem-macem. Satu macem aja kok. Temenin gua ke café yuk” ujarnya.
“Ngapain?
Lo aja sendiri. Atau sama si Syifa deh” ujar Aruna. Sifa adalah sahabat mereka
satu lagi. Ia di jurusan akuntansi.
“Aduh,
si syifa udah ada jadwal sama bokinnya. Sekarang saatnya cari bokinan lo. Biar
kita bisa triple date. Gua sama Radit, Syifa sama Sammy, lo sama cowok lo”
cerocos mika.
“Duh
mik, please deh. Gak usah aneh-aneh. Udah ah gua mau balik” ujar Aruna sambil
meninggalkan mika. Dengan segera mika menahan tangan Aruna dan menampilkan
wajah imut memelasnya.
“Ayolah
naaa. Yah please, gua mau ketemu sama Kenalan baru gua. Gak banyak kok Cuma
tiga orang cowok. Gua butuh temen. Please ikut ya.. ya.. ya..” ujar mika sambil
memelas. Aruna sangat malas sebenarnya, namun ia tak tega melihat mika memohon.
“Yaudah.
Ayok! Tapi jangan lama-lama ya. Gua beneran mau latihan ini” ujar Aruna. Dan
langsung di angguki oleh mika.
Kini mereka berdua sudah samapai di
salah satu café yang tak jauh dari kampus mereka. Mika dan Aruna memasuki café
tersebut. Dan kini mika celingukan ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan
temannya. Aruna hanya mengekori dari belakang, karena sebenarnya ia malas
apalagi berhadapan Dengan kaum adam yang tak dikenalnya. Lalu terlihat
melambaikan tangannya pada mika. Mika menyambut llambaiannya. Lalu mika dan Aruna
menghampiri mereka.
“Hai…
udah lama ya?” Tanya mika. Lalu ketiganya tersenyum.
“Belum
kok. Baru sekitar lima belas menit. Apa kabar kamu mika?” Tanya soni.
“Baik
son. Kamu apa kabar? Hei Algi, Galang apa kabar” ujar mika.
“Baik”
jawab keduanya serempak.
“Oya
kenalin ini temen aku. Son, Al” ujar mika.
“Aruna” Aruna
hanya tersenyum simpul tanpa berjabat tangan. Lalu mika melirik kearah galang.
“Lang, kenalin
ini Aruna” ujar mika. Lalu keduanya sama-sama hanya tersenyum simpul.
Aruna sedikit memperhatika ketiga
laki-laki kenalan mika. Dan matanya menangkap jika samar-samar ketiganya
sepertinya memiliki ketertarikan Dengan mika. Ya, benar.. bagaimana ada yang
tertarik pada Aruna jika tampilannya saat ini benar-benar tomboy dan sangat
natural. Aruna hanya menggunakan celana jeans straight panjang, dan kaos yang
kebesaran berwarna hitam, lalu rambutnya di kuncir buntut kuda dan wajahnya
seadanya saja tanpa makeup karena memang hari sudah sore dan dia baru saja
keluar kelas. Lalu Aruna mengalihkan pandangannya. Aruna merasa tak nyaman
berada di lingkungan atau di sekitar orang-orang yang ia tak kenal. Mika dan
ketiga kenalannya berbincang-bincang, dan Aruna hanya menjadi pendengar setia
saja, sesekali ia melihat layar smartphonenya.
“Mik..” bisik Aruna pada mika yang
sedang berbincang-bincang sembari menyenggol kaki mika Dengan kakinya. Aruna
memperlihatkan jam. Mika pun mengangguk mengerti maksud Aruna.
“Maaf ya guys. Kita harus balik
duluan” ujar mika.
“Yah kenapa? Ko cepet banget?” Tanya
galang.
“Iya, baru juga jam tiga sore, mau
kemana sih?” Tanya Algi.
“Ini si Aruna ada latihan jadi mau
pulang sekarang” ujar mika.
“Kan Aruna yang mau latihan, kamu sini
aja mik” ujar soni. Lalu semuanya menatap pada Aruna. Aruna hanya diam saja,
jika memang di harus pergi sendiri tak apa.
“Hmm… nggak deh, aku pulang bareng Aruna
aja.” Ujar mika.
“Yah… gak asik deh mik” ujar algi.
“Udah mik lo sini aja. Gua bisa balik
sendiri” ujar Aruna. Ia jadi tak enak Dengan cowok-cowok yang menunggu mika.
Namun mika menolak dan memilih pulang bersama Aruna. Kedua nya pamit dari
hadapan ketiga lelaki tersebut. Kini Aruna dan mika berada diatas motor Aruna. Aruna
mengantar mika pulang kerumahnya. Di jalan mika berceloteh tentang ketiga cowok
tersebut namun Aruna hanya diam saja. Sampai mika telah sampai dirumahnya dan
kini Aruna menuju ke jalan pulang rumahnya. Di lihatnya jam masih ada sekitar
tiga puluh menit lagi dia pergi ke doojo. Jadi ia memutuskan untuk mandi
sebentar dan memperbaiki penampilan.
Aruna bersiap dan memilik pakaian yang
akan ia kenakan, di lihatnya pantulan dirinya di dalam cermin. Wajahnya yang
berbentuk oval, Dengan skintone wajah asia warm beige, dan jika sedikit di
lihat lebih dekat, Aruna memiliki kelopak mata yang indah, bentuk mata Almond,
bola matanya berwarna coklat tua, Dengan tatapan yang tegas dan cukup dingin.
Rambut perpotongan segi sebahu berwarna hitam tanpa poni. Lalu menelisik ke
bagian tubuh, Aruna memiliki tubuh tinggi 165cm Dengan berat badan 60Kg, namun
dia tak terlihat gendut, karena Aruna memiliki keturunan sang ayah yaitu bahwa
tulangnyalah yang besar dan tegap, jadi badannya memang berat ke tulang bukan
karena lemak. Karena tubuh Aruna memiliki postur tinggi tegap. Dengan skintone
body asianya. Arunasebenarnya punya karisma nya tersendiri, Dengan gayanya yang
tomboy, namun dia tetap cantik walaupun kulitnya bukan kulit putih korea atau
jepang. Ordinary Indonesia.
Aruna menelisik seluruh yang ia miliki
didalam tubuhnya, ya dia memang tidak secantik sahabatnya, tapi dia tak jelek. Aruna
selalu berfikir positif, karena sampai saat ini dia belom pernah mendapatkan
pujaan hatinya. Kadang ia merasa iri, tak dapat di pungkiri… ia memang iri Dengan
mika. Mika Dengan mudah bisa mendapatkan lelaki yang ia mau berkat
kecantikannya. Aruna hanya bisa memendam perasaan ketika ia tahu bahwa
terkadang lelaki yang ia minati ternyata menaruh hatinya pada mika.
“Haaah… Sebenarnya apa yang salah di
gua ya?” beo nya.
Aruna lalu menghembuskan nafasnya. Ia
juga ingin memiliki tambatan hati, setelah dulu pernah menjalin hubungan sekali
Dengan seniornya yang berakhir putus, Aruna merasakan rindu kembali ingin
memiliki seseorang yang menyayanginya dan memperlakukannya Dengan lembut. Mika
pernah berkata, bahwa Aruna harus sering-sering tersenyum manis pada setiap
orang dan di ikuti bersikap manis, pasti banyak yang suka, namun itu cukup
sulit baginya. Aruna memiliki sebuah trauma yang memicunya menjadi pribadi yang
tomboy dan cuek. Dan kini, ia ingin memulai menjadi gadis yang manis dan banyak
senyum sedikit sulit. Ia telah berusaha, namun ternyata sulit di lakukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Rahmat Mat
cerita nya bagus
2023-05-09
1
Ririn Satkwantono
lnjoooot... dan ttp smnguuut🤗🤗🤗
2022-01-20
1