6. Iri seorang Galang.

Kini aruna sedang berada di dalam sebuah mall. Hari ini hari sabtu abang sepupunya aruna datang menjenguk aruna di bandung. Abang sepupu adalah anak dari tantenya yaitu adik mamanya aruna. Abang sepupu aruna bekerja di salah satu jasa pengiriman logistic. Aruna menunggu abangnya di sebuah kedai makanan.

“Halo… Assalamualaikum bang”

“Walaikumsalam. Lo dimana?.”

“Gua di Rh*cheese Factory bang”

“Oh. Oke gua kesana ya”

“Hm.. iya bang. Cepet sini! Gua laper nungguin elo”

“Iya,iya bawel. Assalamualaikum”

“Walaikumsalam..”

Tak berselah lama, abang aruna pun datang. Wajah abang aruna sangat mirip dengan ayahnya. Badannya tinggi, posturnya cukup bagus dengan 4 pack. Dan kepalanya yang pelontos dan sedikit kumis tipis. Memakai celana jeans panjang, sepatu cats dan sweater hitam.

“Assalamualaikum…” abang aruna datang sambil menepuk kepala aruna.

“Walaikumsalam. Abang lama! Gua udah kelaperan nih!” ujar aruna dengan sedikit manja.

“Jiaelaaahh adek gua ngambek. Makin item lu!” ujar sang abang.

“Biarin! Item manis!” aruna cemberut.

“Udah ah, jangan ngambek. Abang lu datang juga masa di ambekin!” ujar sang abang sambil mengusap-usap rambut sang adik. Lalu aruna menatap sang abang dan memberinya pelukan.

“Abang gua makin cakep aja!” ujar aruna dalam pelukan abangnya.

“Jelas dong. Arjuna Irshadi”

Lalu keduanya memakan pesanan mereka. Juna dan aruna bercengkrama dengan seru, terutama aruna. Ia menceritakan beberapa hari ini setelah ia bekerja di cabang hotel barunya. Sedangkan abangnya bercerita bahwa, ia telah putus dengan pacarnya. Kedua nya tampak sangat akrab.

Disisi lain terlihat seseorang tengah duduk sendiri dengan hidangan ayam tepung dibalut saos merah dan disampinganya ada saus keju dan nasi. Galang sedang berada di salah satu outlet makanan cepat saji di salah satu mall. Ia duduk di sofa pojok sambil menelpon seseorang.

“Halo sayang, kamu dimana? Aku udah di Factory nih” ujar galang.

“Maaf sayang, aku nggak bisa kesana sekarang, aku mau nemenin si clara, kesian dia sendirian gak ada yang nemenin opening brand besar.”

“Loh, kok gitu? Kamukan udah janji sama aku. Emang temen kamu itu nggak bisa di tinggalin?”

“Nggak bisa sayang. Maaf ya sayang. Udah dulu ya yang… clara udah siap soalnya”

“Hah..! Yaudah deh kalo gitu.”

“Oke. Bye sayang. Love you”

“Love you. Bye”

Galang menutup ponselnya dengan lemas. Rencananya hari ini ia dan mika akan jalan-jalan berdua. Karena kemarin-kemarin galang sibuk dengan tendernya dan mika juga sibuk dengan teman-teman sosialitanya. Namun harapannya pupus hari ini, karena mika akan menemani temannya ke sebuah rumah brand. Galang pun berdiri, berjalan kearah wastafel. Galang mencuci tangan dan wajahnya. Moodnya memburuk akibat ulah mika yang lagi-lagi lebih mementingkan temannya daripada galang. Namun karena rasa cinta yang begitu besar pada mika, galang hanya bisa bersabar. Toh itu juga buat kebahagiaan istrinya. Saat berjalan galang tak melihat kearah depan dan hampir saja membuat orang berada didepannya terjatuh jika ia tak sigap meraih pergelangan tangan orang tersebut.

“Aaaa…!” Pekik seorang wanita.

-HAP!- galang meraih pergelangan tangan wanita tersebut.

“Aruna?”

“Pak galang?” lalu kemudian galang menarik tangan aruna dan hampir saja aruna menabrak tubuh galang. Keduanya bertatapan sesaat lalu aruna memutuskan kontak matanya.

“Ma..maaf pak saya jalannya gak liat-liat tadi” ujar aruna.

“Ya..”

“Kalau begitu saya permisi dulu pak” pamit aruna dan hendak langsung meninggalkan galang.

“Aruna..!” panggil galang. Aruna pun menoleh.

“Ada apa pak?”

“Kamu……

“Aruna!” panggil Juna. Aruna pun menoleh kearah juna.

“Maaf pak saya permisi” ujar aruna lalu pergi meninggalkan galang. Galang memperhatikan aruna dengan juna. Mereka terlihat akrab saat juna menyentuh kedua punggung aruna. Ada rasa sedikit iri di hati galang. Kenapa ia tak bisa menikmati moment weekend ini dengan mika.

Aruna kembali ke meja makannya bersama juna. Sedikit aruna berfikir tentang galang. Kenapa weekend seperti ini galang ada di outlet fastfood seperti ini? Biasanya orang kaya akan jalan-jalan keluar kota bersama pasangannya. Terlebih galang yang katanya sudah memiliki istri.

“Na.. tadi itu siapa?” Tanya juna sembari menggigit ayamnya.

“Itu bos gua. CEO!”

“Wuih… CEO mau juga ke outlet kayak gini? Bukannya biasanya ke tempat mewah-mewah?”

“Mana gua tau. Bosen kali dia di tempat mewah” jawab aruna cuek.

Galang kembali ke tempat duduknya. Kebetulan posisi galang duduk saat ini, pas menghadap tempat duduk aruna. Galang duduk di pojok sofa, dan aruna duduk di dekat jendela. Galang melihat keakraban keduanya. Yah, dia benar-benar iri. Dan berubah menjadi sedikit kesal karena sesorang yang ia harap ada di sampinganya, dan bisa bercengkrama berdua, kini tak ada. Galang meninggalkan makanan yang ia pesan tanpa menyentuhnya sama sekali. Selera makannya benar-benar hilang.

Sedangkan mika kini tengah menikmati kebersamaan dengan teman-temannya. Dia berada di rumah sebuah brand ternama yang sedang launching produk terbaru mereka. Banyak kenalan dan rata-rata orang dari kalangan atas. Mika sangat beruntung memiliki kesempatan berada di tengah-tengah kelompok borjouis tersebut. Ia merasa bangga, tanpa menyadari ada yang tersakiti karena tingkahnya.

“Mik… kita lanjut karoke yuk. Itu, Mr. Harrison dan teman-temannya mengajak kita bergabung.” Ujar clara. Mika melihat jam memang masih jam delapan.

“Baiklah. Tapi gua gak bisa lama-lama nya. Takut mertua gua ceramah. Pecah kepala gua!” ujar mika.

“Hahaha… kesian banget lo mik. Punya mertua yang rese! Untung anaknya kagak!” ujar clara. Mereka pun bergabung dengan orang-orang Mr. Harrison yang akan prig menuju tempat karoke ternama milik artis ibu kota. Mika begitu menikmati hari-harinya saat ini. Saat di rumah brand, banyak pasang mata yang terpesona melihat penampilan mika. Mika menggunakan long dress satin dengan tali spageti berwarna maroon. Memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah, dan gaya rambut di gulung membentuk sanggul modern menyisakan anak rambut di sisi kuping, memperlihatkan leher jenjangnya yang putih mulus. Lalu make up yang simple dengan memfokuskan mata yang tajam dan bibir yang merah nan sexy. Siapa yang tak tergiur melihat penampilan indah nan mempesona seorang Mika Gunawan dan menyandang status nyonya Hayden.

“Sungguh suatu kehormatan bagi saya anda mau bergabung Nyonya Mika.” Ujar Mr. Harrison. Mika tersenyum atas sanjungan Harrison.

“Anda terlalu berlebihan Mr. Harrison. Sebaliknya, suatu kehormatan untuk saya, karena saya di izinkan untuk datang dan bergabung di acara Launching dua brand ternama saat ini.” Mika kembali menyanjung Mr. Harrison dan di tanggapi dengan tawa dari Harrison.

Harrison adalah pemilik dari sebuah perusahan tas branded ternama ‘Eagle’s’ dan bekerja sama dengan sebuah brand parfum yang masih milik keluarganya yaitu sepupunya yang juga popular ‘On Desire’. Mika tau, tatapan Harrison padanya adalah tatapan penuh minat. Dan ia suka mendapatkan tatapan begitu dari orang lain, mika merasa dirinya benar-benar memiliki pesona yang tak bisa di pungkiri oleh orang lain.

“Mari, kita bersenang-senang malam ini bersama kerabat saya dan teman-teman saya. Dan saya harap, nyonya Hayden menikmati setiap detiknya.” Ujar Harrison dengan senyum yang menawan. Harrison berumur tiga puluh tahun, yang berarti hanya beda dua tahun dari mika, dan itu sama dengan galang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***