7. Murkanya Ibunda.

Jam telah menunjukan pukul Sembilan malam. Sialnya sarah, ibunda galang malam ini menginap di rumah galang. Mika belum menunjukan batang hidungnya sampai saat ini. Sedangkan galang sedang sibuk di ruang kerjanya. Bukan sibuk mengurusi berkas-berkas. Ia sibuk memikirkan mika. Kemana istrinya pergi saat ini? Ia tak ingin mika dan sarah saling bertengkar karena mika telat pulang. Galang pun sedang memikirkan alas an dan kata-kata apa yang bisa meredamkan amaran ibundanya. Karena galang tau, kini bunda nya pasti akan marah.

Sarah duduk dengan tenang di ruang TV sambil menonton tayang di chanel TV Ind*siar. Sarah memang terlihat tenang, tapi dirinya tetap mengawasi sekitar. Dan kini jam sudah menunjuka pukul Sembilan malam dan ia tak melihat sepotong hidung mika ada di rumah ini. Sarah terus saja mengunyak popcorn yang ia beli dari mall.

~Ku menangis… membayangkan..

Betapa kejamnya diri mu atas diriku.

Hem\~\~\~ hem\~\~\~

Sarah melantunkan lagu yang berputar di TV. Tiba-tiba ujung netranya melihat sang menantu baru pulang dengan baju yang lumayan sexy. Yah, walapun hanya dada dan bahunya saja yang terbuka, tapi bukan kah itu termasuk golongan sexy?

“Kamu tau ini jam berapa?” Tanya sarah dengan nada dingin, namun mata nya tak teralih dari TV yang menyala. Mika menghentikan langkahnya. Ia sudah yakin pasti akan seperti ini, ibu mertua nya akan marah-marah.

“Maaf bun, tadi mika ada acara sama teman mika. Mika tak enak kalau meninggalkan acara terlebih dahulu” jawab mika dengan nada lembut.

“Kamu nggak enak dengan teman kamu, tapi kamu se enaknya saja sama suami kamu?” Tanya sarah dengan emosi yang tertahan dan kini ia berdiri dan menatap tajam pada mika.

“Bukan begitu bunda. Tadi mika juga sudah minta izin pada mas Galang. Dan mas galang mengizinkan” jawab mika.

“Chh! Mentang-mentang suami kamu mengizinkan lalu kamu bisa seenaknya saja? Kamu tak ingat kalau kamu sudah bersuami? Kamu tau bagaimana perasaan suami kamu? KAMU TAK ENAK PADA TEMAN GAK GUNA KAMU ITU DI BANDING SUAMI KAMU??!!” bentak sarah.

Galang yang sedang berada di dalam ruang kerja sedikit terlonjak ketika mendengar suara sarah yang terdengar emosi. Galang langsung melepaskan kaca matanya dan berlari menuju sang bunda. Dan kini terlihat jika istrinya baru saja pulang dengan penampilan yang… cukup terbuka.

“Ada apa bunda?” Tanya galang pada ibunya.

“bagaimana kamu mendidik istri kamu galang? Jam segini baru pulang, dan kamu mengizinkan? Dan lihatlah pakaiannya… dimana rasa malunya sebagai wanita? Bahkan terlihat seperti murahan dengan outfit sepperti itu!” sergah sarah. Mata galang melotot terkejut dengan kosa kata yang baru saja sarah lontarkan pada istrinya ‘Murahan’

“Bunda! Tolong jangan sekasar itu bun!” tegas galang pada bundanya.

“Gimana bunda gak kasar, sementara dia di lembutin ngelunjak!” sarah tak mau kalah.

“Bunda…” lirih mika. Lalu perlahan mika pergi menuju kamarnya.

“Bunda keterlaluan!” ujar galang dan menyusul istrinya. Sedangkan sarah menarik nafasnya jengah. Ia jengah galang yang terlallu lemah dan mencintai wanita yang salah. Sarah ingin sekali galang mendapatkan istri yang lebih baik dan lebih perhatian padanya. Bukannya seperti cinta bertepuk sebelah tangan seperti ini.

***

Aruna kembali ke apartemen kecilnya. Ia tinggal di sebuah apartemen kecil yang cukup nyaman untuk dirinya. Saat memasuki apartemen, sebelah kanan langsung di hadapkan dengan kulkas mini dengan pojokan rak sandal sepatu dan sebelah kulkas ada deretan alat masak seperti dapur mini. Sebelah kiri adalah kamar mandi. Tanpa sekat ruangan, berjalan melewati dinding kamar mandi, langsung disuguhkan tempat tidur di sebelah kiri bernuansa putih dan ada sebuah sofa panjang warna krem yang disediakan untuk tamu. Itu pun kalau ada. Dan di depan kasur tidur, ada sebuah lemari dan meja rias. Lalu terpampang lah dinding kaca yang cukup besar dengan gorden berwarna putih dank rem. Ada sebuah pintu geser yang menghubungkan ke balkon luar yang mini namun manis

“Haaaah! Pegel” aruna menghempaskan tubuh nya di sofa. “Hmm… malam ini makan apa ya? Coba kita liat di kulkas…” aruna beranjak dan mengecek isi kulkas. Lalu ia menemukan cornet sapid an beberapa sayuran. “Oke, kita bikin nasi goreng aja” lalu dia melihat kembali dan menemukan cabe rawit, perfect!

~Oh my God baby baby don’t yo see…~ ponsel aruna berdering.

Terlihat nama ‘putri is calling’ lalu segera aruna mengangkat panggilan tersebut.

“Halo Assalamualaikum..”

“Walaikumsalam, na, elo ada dimana?”

“Gua di rumah. Kenapa put?”

“Gua mau dong kerumah lo! Kebetulan gua banyak cemilan nih dapet dari om gua baru pulang dari turki.” Ujar putri penuh semangat.

“Aduh gak usah repot-repot deh lo put. Mau kesini, ya kesini aja nanti gua shareloc tempat gua” jawab aruna.

“Nggak repot kok. Yaudah cepet shareloc ya. Gua siap-siap” lalu putri mematikan panggilannya.

Sekilas tentang putri dan aruna, mereka kenal saat sama-sama kerja di HAYDEN’S HOTEL & RESORT cabang Jakarta. Aruna dan putri saat itu mereka satu divisi jadi mereka dengan cepat mengakrabkan diri satu sama lain. Kebetulan hobi keduanya sama, yaitu hunting makanan.

Tiga puluh menit berlalu, terdengar bunyi bel kediaman aruna berbunyi. Aruna yang sedang menata makanan segera bergegas membukakan pintu.

“Hai.. Assalamualaikum” seru putri

“Walaikumsalam…” jawab aruna sambil memeluk putri. “Ayo masuk, gua udah masak, kita makan malam disini ya” lalu keduanya masuk.

Aruna dan putri duduk di bawah sofa beralaskan karpet. Terlihat masakan yang aruna buat. Ada telur balado, tumis kangkung, tempe goreng dan sambal matah. Benar-benar mengugah selera.

“Ya ampun gua mendadak laper liat masakan lo na.” ujar putrid an langsung duduk bersila. Aruna terkekeh dan kedua nya makan sambil bercengkrama. Mereka mengobrol tentang dua tahun lalu saat masih sama-sama kerja dijakarta.

“Na… gimana lo sama andra? Ada kemajuan nggak?” Tanya putri.

“Hmm… andra dia kayaknya nggak ada minat sama gua.” Ujar aruna.

“Loh bukannya kalian deket banget waktu itu. Malah kayak pacaran loh. Gua pikir kalian bakal masuk ke babak itu” cerocos putri sambil menyuap nasi nya. Lalu aruna hanya tersenyum lalu menggeleng kecil.

“Nggak put, dia memang bersikap lembut ke gua. Cuma gua sadar diri kok. Kita waktu itu masih staff biasa sedangkan dia udah jadi Assistant General Manager. Terus dia juga pindah tugas kan ke Manado” jelas aruna.

“Well… dia bukan jodoh lo. Padahal dulu gua rasa dia suka sama elo, terus pas gua liat waktu kalian nge setting acara di hotel, kalian cocok banget loh.” Ujar putri. Aruna hanya tersenyum mendengar pendapat sahabatnya itu. Setelah itu, tiba-tiba ponsel aruna mendapat pop up pesan

‘Selamat malam aruna, saya Sarah Ayu Hayden. Besok saya ingin bertemu dengan kamu. Jika kamu bisa…, datanglah ke hayden resort yang berada di dago. Jam tujuh malam. Saya menunggu kedatangan kamu aruna” itu lah isi pesan untuk aruna.

“Sarah Ayu Hayden?” gumam aruna dan terdengar oleh putri.

“Lo tadi bilang apa?”

“Sarah Ayu hayden. Lo tau itu siapa?” Tanya aruna. Bola mata putri langsung membulat dan mulutnya pun membulat seketika. “Lo kenapa put?”

“Lo nggak tau dia siapa?” Tanya putri. Dan aruna menggelengkan kepalanya. “Ya ampun Unaaaa… itu tuh istri nya pak Hardin Hayden. Orang tua bos kita Pak Galang!” ujar putri dengan heboh. Seketika mata aruna pun membola. Ya ampun jadi yang mengirimi pesan ini adalah ibunda hayden yang waktu itu ia temui di kantor galang.

“Lo ada masalah apa sama dia?” Tanya putri seketika menyuap habis makanan di piringnya dan focus pada aruna.

“Nggak ada kok. Gua ada masalah apapun”

“Terus kenapa dia ngehubungin elo dan minta ketemuan? Lo tau nggak, dia itu orangnya perfectionis! Terus jutek! Gak ada ramah-ramahnya! Semua karyawan yang nyapa dia kalau datang ke hotel, gak ada yang di tanggapi. Boro-boro di tanggapi, di lirik aja nggak. Cuma kalo ada aja salah satu karyawan yang gak rapih, matanya langsung awas dan pasti mengeluarkan sedikit lava panas dari mulutnya yang membuat kuping orang yang mendengarnya kebakar!” cerocos putri sambil menggambarkan bagaimmana sosok seorang sarah. Namun berbeda dengan tanggapan aruna.

“Masa sih put?” sambil menelisik kembali pertemuannya dengan ibunda galang kala itu.

“Beuuhhh kagak percaya lu! Coba aja nanti kalo lo ketemu. Semoga aja nggak tinggal nama” celetuk putri.

“Husss! Sembarang ente kalo ngomong!” ujar aruna lalu di jawab dengan tawa oleh putri.

Terpopuler

Comments

Nur Evida

Nur Evida

bunda Sarah dah suka ama Aruna

2023-01-29

0

Nana Oshina

Nana Oshina

aku sih ga bilang mika murahan,hanya berjiwa bebas,dan tingkahnya macam ank SMA yg masih puber,ga mau dikekang,wara Wiri,ga tau kodrat seorang istri itu gimana. lucunya temannya bilang hidupnya kasian pula.ckkkkkk

2022-01-31

1

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

mika siap2 dimadu

2022-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Sekilas tentang Aruna
2 2. Perkenalan Awal
3 3. Mak comblang!
4 4. Pertemuan Dengan mu.
5 5. Bunda Galang.
6 6. Iri seorang Galang.
7 7. Murkanya Ibunda.
8 8. Penawaran.
9 9. Permintaan 2.
10 10. Terpaksa mengancam.
11 11. Kenyataan tak terduga.
12 12. Ketetapan Sarah.
13 13.Perselisihan keluarga.
14 14. Pernikahan yang tak di inginkan.
15 15. Status baru.
16 16.Menahan gejolak.
17 17. Rahasia Status.
18 18. Suami istri.
19 19. Sedikit mencoba.
20 20. RINDU.
21 21. DEMAM.
22 22. SKIN TO SKIN.
23 23. Perhatian Mika.
24 24.Saya Juga Istri Sah
25 25. Curahan Hati.
26 26. Kemesraan didepan mata.
27 27. Tatapan marah.
28 28. Mulai Cemburu.
29 29. Neng Geulis.
30 30. Apa kurangnya galang?.
31 31. Khawatir.
32 32. Penasaran.
33 33. Pasrah.
34 34. Perasaan kadaluarsa.
35 35.Gara-gara film 21+ 1.
36 PERKENALAN KARAKTER.
37 36. Gara-gara film 21+ 2.
38 37. Kekesalan Aruna.
39 38. Perasaan masing-masing.
40 39. Mencari hadiah.
41 40. Kekecewaan Aruna.
42 41. Kekesalan Galang.
43 42. Mika pulang.
44 43. Sebuah tanda.
45 44. KAS BON.
46 45. Peran Sebagai Suami dan kewajiban istri.
47 46. Kemarahan Aruna.
48 47. Kesempatan.
49 48. Permintaan Maaf.
50 49. MIKA GUNAWAN.
51 50. Cuek.
52 51. Undangan.
53 52. Menantu terhormat.
54 53. Menantu terhormat 2.
55 54. Kecurigaan.
56 55. Baju yang sama.
57 56. Kecurigaan galang.
58 57. Aku menyukai mu putri.
59 58. Hati yang hancur.
60 59. Bantu aku.
61 60. Aku milikmu Kamu miliku.
62 61.Saingan
63 62. Perceraian.
64 63. Lokakarya.
65 64. Aku mencintaimu.
66 65. Aku milikmu sepenuhnya.
67 66. Penjelasan.
68 67. Penjelasan 2.
69 68. Buka puasa.
70 70. Cibiran.
71 71. Dendam yang terbangun.
72 72. MENOLAK.
73 73. Galang Marah
74 74. Tak Menyangka
75 75. Ternoda
76 76. kesedihan
77 77. Pertemuan dengan Bryan
78 78. Takdir Aruna
79 79. KRITIS
80 80. Hamil
81 EXTRA PART
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Sekilas tentang Aruna
2
2. Perkenalan Awal
3
3. Mak comblang!
4
4. Pertemuan Dengan mu.
5
5. Bunda Galang.
6
6. Iri seorang Galang.
7
7. Murkanya Ibunda.
8
8. Penawaran.
9
9. Permintaan 2.
10
10. Terpaksa mengancam.
11
11. Kenyataan tak terduga.
12
12. Ketetapan Sarah.
13
13.Perselisihan keluarga.
14
14. Pernikahan yang tak di inginkan.
15
15. Status baru.
16
16.Menahan gejolak.
17
17. Rahasia Status.
18
18. Suami istri.
19
19. Sedikit mencoba.
20
20. RINDU.
21
21. DEMAM.
22
22. SKIN TO SKIN.
23
23. Perhatian Mika.
24
24.Saya Juga Istri Sah
25
25. Curahan Hati.
26
26. Kemesraan didepan mata.
27
27. Tatapan marah.
28
28. Mulai Cemburu.
29
29. Neng Geulis.
30
30. Apa kurangnya galang?.
31
31. Khawatir.
32
32. Penasaran.
33
33. Pasrah.
34
34. Perasaan kadaluarsa.
35
35.Gara-gara film 21+ 1.
36
PERKENALAN KARAKTER.
37
36. Gara-gara film 21+ 2.
38
37. Kekesalan Aruna.
39
38. Perasaan masing-masing.
40
39. Mencari hadiah.
41
40. Kekecewaan Aruna.
42
41. Kekesalan Galang.
43
42. Mika pulang.
44
43. Sebuah tanda.
45
44. KAS BON.
46
45. Peran Sebagai Suami dan kewajiban istri.
47
46. Kemarahan Aruna.
48
47. Kesempatan.
49
48. Permintaan Maaf.
50
49. MIKA GUNAWAN.
51
50. Cuek.
52
51. Undangan.
53
52. Menantu terhormat.
54
53. Menantu terhormat 2.
55
54. Kecurigaan.
56
55. Baju yang sama.
57
56. Kecurigaan galang.
58
57. Aku menyukai mu putri.
59
58. Hati yang hancur.
60
59. Bantu aku.
61
60. Aku milikmu Kamu miliku.
62
61.Saingan
63
62. Perceraian.
64
63. Lokakarya.
65
64. Aku mencintaimu.
66
65. Aku milikmu sepenuhnya.
67
66. Penjelasan.
68
67. Penjelasan 2.
69
68. Buka puasa.
70
70. Cibiran.
71
71. Dendam yang terbangun.
72
72. MENOLAK.
73
73. Galang Marah
74
74. Tak Menyangka
75
75. Ternoda
76
76. kesedihan
77
77. Pertemuan dengan Bryan
78
78. Takdir Aruna
79
79. KRITIS
80
80. Hamil
81
EXTRA PART

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!