11

Setelah menempuh perjalan yang cukup panjang akhirnya mereka sampai di pengasingan putra pertama kekaisaran Ming.

Disebuah gubuk kecil yang kurang layak ditengah hutan yang dijaga beberapa pengawal didepannya, disitulah kakak laki-laki Mei Lin di asingkan.

Mei Lin yang merasa sesuatu yang tidak benar sedang terjadi disini, menyuruh Feng untuk menaklukan para penjaga.

"Feng bereskan para penjaga itu tanpa suara, aku merasa ada yang tak benar disini" ucap Mei Lin.

"Baik yang mulia" jawab Feng yang langsung melesat kearah para penjaga dan dengan cepat tanpa suara Feng sudah membereskan mereka.

Feng kembali kesisi Mei Lin.

"Semua sudah beres yang mulia" ucap Feng.

"Yue Lan tetaplah disini dengan kuda-kuda, aku dan Feng akan masuk" ucap Mei Lin kepada Yue Lan.

"Baik nona, berhati-hatilah" jawab Yue Lan.

Mei Lin dan Feng melesat dengan cepat dan sekarang sudah berdiri tepat di depan pintu gubuk tempat kakaknya diasingkan.

Tanpa menunggu lama, Mei Lin langsung mendobrak pintu itu hingga rusak.

Semua prajurit yang ada didalam terkejut melihat sosok cantik bak dewi yang berdiri dengan anggun didepan pintu.

Netra Mei Lin menangkap sosok yang ingin ia jumpai sedang terduduk tak berdaya dengan baju yang lusuh dan luka disekujur tubuhnya.

Melihat kakaknya seperti itu Mei Lin mengepalkan tangannya dan berjalan mendekat ke arah para pengawal.

"Apa yang sudah kalian lakukan pada gegeku" ucap Mei Lin dengan mata tajam mengarah ke para pengawal.

Para pengawal yang mendengar ucapan Mei Lin tersadar dari lamunannya dan sekarang mereka terkejut dengan panggilan wanita itu kepada laki-laki yang tengah mereka siksa.

"Ti-tidak mungkin dia putri sampah itu" batin pengawal A.

"Apakah dia putri pertama yang buruk rupa itu tapi kenapa dia begiti cantik, apakah rumor itu salah" batin pengawal B.

Melihat tidak ada yang menjawab pertanyaannya, Mei Lin kembali bersuara.

"Sekali lagi aku bertanya, apa yang kalian lakukan kepada gegeku" ucap Mei Lin dingin.

Mendengar pertanyaan dari Mei Lin, salah satu pengawal maju dan menjawab.

"Apa kau tidak dapat melihatnya, kita sedang menyiksanya dan kau mengganggu kesenangan kami,dasar putri sampah tak berguna" ucap pengawal itu dengan sombong.

"Untuk apa kau kamari hah, apa kau juga ingin merasakan seperti yang gegemu rasakan atau kau ingin bermain dengan kami" ucap pengawal lainnya menghina Mei Lin dan diikuti tawa dari pengawal lainnya juga.

Mendengar jawaban para pengawal membuat Mei Lin semakin geram dan tanpa sadar Mei Lin mengeluarkan aura yang sangat gelap hingga membuat para pengawal sesak.

"Jadi kalian berani menyiksa gegeku hah dan kalian ingin bermain denganku" tanya Mei Lin sambil berjalan mendekat kearah mereka.

"Mari bermain" ucap Mei Lin dengan mengibaskan tangannya, membuat salah satu pengawal terpental menghantam tembok dan langsung memuntahkan darah.

"Feng bawa gegeku pergi, aku akan melanjutkan permainan ini bersama mereka" ucap Mei Lin sambil mengeluarkan pedangnya dari ruang dimensinya dan saat pedang itu keluar, baju yang dikenakan Mei Lin pun ikut berubah.

Mereka semua terkejut dengan apa yang dilakukan Mei Lin namun melihat temannya yang sudah tak bernyawa membuat para pengawal marah dan langsung menyerang Mei Lin bersamaan.

Dengan secepat kilat dan gerakan yang indah, Mei Lin menebas kepala juga tubuh para pengawal hingga tersisa satu pengawal yang sudah bersimpuh di kaki Mei Lin.

"Am-ampuni sa-saya putri, jangan bu-bunuh saya" pinta pengawal itu.

"Siapa yang menyuruhmu menyiksa gegeku" tanya Mei Lin dingin.

"Yang-yang mulia kaisar dan se-selir agung" jawab pengawal itu dengan ketakutan melihat betapa mengerikannya Mei Lin yang sekarang dihadapannya berbeda dari Mei Lin yang dia tau adalah putri pertama kekaisaran Ming yang tak berguna.

"Heh, dasar manusia laknat, dengan darah daging sendiri saja dia begitu keji, tunggulah kehancuranmu kaisar bodoh" batin Mei Lin.

Setelah mendengar jawaban pengawal itu, tanpa ragu Mei Lin langsung memenggal kepala pengawal itu.

Mei Lin mengeluarkan api suci dari tangannya untuk membakar gubuk itu dan melesat kearah Yue Lan dan Feng yang sedang menjaga kakaknya.

Saat ini Mei Lin sedang mengobati kakaknya, dengan kekuatan dalamnya dan dibantu dengan pil surgawi membuat penyembuhannya menjadi lebih cepat.

Semua luka dalam dan luarnya sudah sembuh tinggal bekas memar yang masih tersisa.

"Kita cari penginapan di dekat sini saja, besok kita akan kembali setelah gege sadar" ucap Mei Lin.

"Baik yang mulia" jawab Feng.

"Baik nona" jawab Yue Lan.

Sesampainnya di penginapan mereka langsung mengistirahatkan tubuh mereka setelah makan malam di dekat penginapan.

Saat pagi hari menjelang, Feng yang sedang tertidur lelap di kursi terkejut dengan teriakkan seseorang.

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

🤗🥰🥰

2024-02-25

0

@ni'bel

@ni'bel

wow

2024-02-11

1

lina lina

lina lina

lanjut thor up nya

2022-03-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!