17

"Huh tidak ada yang menarik di hutan ini" ucap Mei Lin pelan sambil menatap sekeliling hutan kematian.

Sudah cukup lama Mei Lin berjalan namun sepanjang perjalanannya sama sekali tidak menemukan apapun bahkan satu hewan pun tak terlihat.

Ia terus berjalan masuk kedalam hutan hingga sampai di inti hutan tempat yang dikatakan paling mematikan namun menyimpan berbagai hal yang terbaik.

Di inti hutan terdapat air terjun yang sangat indah dan tepat di bawah air terjun tertancap sebuah pedang berwarna merah menyala di atas batu besar.

Tanpa berpikir panjang Mei Lin berjalan di atas bebatuan yang tersusun rapi mengarah ke batu besar di bawah air terjun.

Sampai di bawah air terjun, Mei Lin langsung menaiki batu besar itu dan mencabut pedang merah itu dengan sangat mudah hingga tiba-tiba air bergelombang tak beraturan dan berubah menjadi merah seperti lahar.

Mengetahui sesuatu sedang terjadi Mei Lin langsung pergi ketepian menggunakan jurus qingqongnya.

Tak berselang lama keluarlah seekor burung phoenix besar bewarna merah sama seperti pedang yang Mei Lin pegang.

...(anggap aja phoenixnya kayak gini ya😁)...

"Salam yang mulia dewi penguasa" ucap phoenix merah sembari menundukkan badannya dihadapan Mei Lin.

Mei Lin yang masih dalam keterkejutan langsung tersadar setelah mendengar suara dari phoenix raksasa itu.

"Siapa yang kau panggil dewi penguasa" jawab Mei Lin sambil menengok kekanan dan kiri memastikan siapa yang phoenix merah itu panggil.

"Anda yang hamba maksud yang mulia" jawab phoenix merah.

"Aku, apa maksudmu memanggilku dewi penguasa dan siapa kau" ucap Mei Lin yang tak mengerti dengan panggilan yang diberikan phoenix merah kepadanya.

"Karena anda adalah reinkarnasi sang dewi penguasa dan hamba adalah salah satu spirit beast abadi milik anda" jawab naga merah.

"Bisakah kau ceritakan dengan jelas semuanya karena aku benar-benar tidak mengerti maksudmu" pinta Mei Lin.

Akhirnya phoenix merah pun menjelaskan semua tentang siapa sebenarnya Mei Lin.

Singkatnya, Mei Lin adalah reinkarnasi dari sang dewi penguasa yang mengorbankan dirinya untuk melindungi dunia dari kelicikan raja iblis namun garis takdir telah mentakdirkan sang dewi penguasa akan terlahir kembali.

Ya Mei Lin adalah dewi yang menguasai segala alam bisa dikatakan dialah dewi keseimbangan, maka dari itu kekuatan yang ia miliki disimbolkan dari spirit beast abadi yang ia miliki yaitu spirit beast yinyang salah satunya adalah phoenix merah spirit beast yin.

Namun Mei Lin belum bisa kembali ke dunia atas karena segel ilahi miliknya belum terbuka sebelum dia menemukan spirit beast abadi yang satu lagi yaitu spirit beast yang.

"Jadi segel ilahi akan terbuka setelah kalian bertemu seperti elemen yin dan yang begitu" tanya Mei Lin setelah mendengar penjelasan dari phoenix merah.

"Benar yang mulia" jawab phoenix merah.

"Hm aku mengerti, jadi aku harus memanggilmu apa sekarang" tanya Mei Lin.

"Dewi penguasa yang terdahulu memanggil kami yin dan yang, yang mulia" jawab phoenix merah.

"Kalau begitu karena aku telah terlahir kembali dan begitupun dengan kau maka aku akan akan memberi nama yang baru untukmu, aku akan memanggilmu fonix" ucap Mei Lin.

"Terima kasih yang mulia itu adalah nama yang indah" ucap phoenix merah yang sekarang memiliki nama Fonix.

"Fonix kenapa hutan ini begitu sepi bukankah seharusnya banyak berbagai hewan spirit disini" tanya Mei Lin.

"Dari awal yang mulia menapakkan kaki di hutan kematian mereka semua sudah merasakan bahwa yang mulia adalah sang dewi penguasa jadi mereka tidak berani untuk mengganggu yang mulia" jawab Fonix.

Setelah mendengar jawaban dari Fonix, Mei Lin merasakan bahwa hewan spirit penghuni hutan kematian sedang memperhatikannya dalam diam.

"Keluarlah kalian semua" ucap Mei Lin.

Mendengar perintah Mei Lin semua hewan spirit penghuni hutan kematian keluar dan memberi hormat kepada Mei Lin.

"Salam yang mulia dewi penguasa dan selamat datang kembali dihutan kematian" ucap mereka serentak.

Mei Lin menjawab salam mereka dengan senyuman.

"Terima kasih dan aku akan kembali ke kerajaan sekarang, aku minta kalian tetap menjaga kesucian hutan kematian ini dari manusia-manusia yang serakah" ucap Mei Lin.

"Baik yang mulia" ucap mereka semua.

Mei Lin menatap kearah Fonix.

"Fonix kau akan tetap tinggal apa ikut denganku" tanya Mei Lin.

"Hamba akan mengikuti kemanapun anda pergi yang mulia" jawab Fonix.

"Kalau begitu masuklah ke ruang dimensiku" ucap Mei Lin.

Fonix terlihat sedang berfikir dan tak lama berkata.

"Hamba tak pantas masuk ke dalam ruang suci milik yang mulia lebih baik hamba berada dalam bayangan yang mulia seperti dahulu" ucap Fonix.

"Meskipun aku reinkarnasi dewi penguasa tapi aku bukanlah dia yang dahulu jadi jangan menyamakan semua seperti dulu lagi dan jika kau tak mau masuk ke ruang dimensiku lebih baik tetaplah disini" ucap Mei Lin tegas.

"Maaf yang mulia hamba tidak bermaksud menyinggung anda dan mulai hari ini hamba akan menuruti segala perintah yang mulia tanpa menyamakan dengan dewi penguasa yang terdahulu" jawab Fonix dan langsung masuk kedalam kalung dimensi Mei Lin.

Mendengar ucapan tegas dari Mei Lin membuat Fonix langsung mematuhi perintah Mei Lin walaupun Fonix sedikit terkejut karena dewi penguasa yang ia tahu dahulu sangat berbeda dengan dewi penguasa yang sekarang, bahkan aura yang dimiliki dewi penguasa yang sekarang lebih kuat dari yang terdahulu.

"Baiklah kalau begitu aku pergi" pamit Mei Lin kepada semua hewan spirit yang ada disana.

"Baiklah yang mulia dan kami berharap yang mulia bersedia kembali lagi mengunjungi hutan kematian" ucap mereka semua dengan memberi hormat.

"Hm" singkat Mei Lin dan langsung menghilang dari hutan kematian menggunakan jurus teleportasi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***