12

Seseorang sedang mengercapkan matanya, menyesuaikan pencahayaan disekitarnya.

"Dimana aku, ini bukan di gubuk terkutuk itu" batinnya sambil matanya melihat sekelilingnya hingga matanya tertuju kepada seorang laki-laki yang sedang tertidur disebuah kursi.

Merasa asing dengan wajah dan pakaiannya membuatnya langsung bangkit dan berteriak.

"Siapa kau hah" teriaknya.

Merasa terganggu dengan teriakan seseorang membuat Feng terbangun dari tidurnya dan melihat kakak Mei Lin sedang berdiri dihadapannya dengan sebuah guci di tangannya.

Feng bangkit dari duduknya dan menjelaskan siapa dirinya.

"Tenanglah pangeran, letakkan kembali guci itu" ucap Feng dengan tenang.

"Tidak, katakan siapa kau dan dimana aku" jawab Xu Lanling.

"Kita berada di penginapan dan aku Feng pengawal pribadi yang mulia putri Mei Lin" jawab Feng.

Mendengar nama adik yang selalu ia rindukan disebut membuat hati Xu Lanling bergetar.

"Lin'er, kau menyebut Lin'er ku, dimana dia, dimana meimei ku" ucap Xu Lanling.

"Tenanglah pangeran, yang mulia putri sedang beristirahat dikamar sebelah" jawab Feng.

"Antarkan aku kepadanya, aku ingin bertemu dengannya, aku merindukannya" ucap Xu Lanling penuh semangat.

"Aku disini gege" ucap Mei Lin sambil membuka pintu.

Ya Mei Lin terbangun mendengar keributan di kamar gegenya dan langsung beranjak ke kamar gegenya.

Pangeran Xu Lanling yang mendengar suara yang sangat ia kenal langsung menoleh ke arah pintu yang terbuka dan alangkah terkejutnya ia melihat sosok wanita cantik berdiri disana dengan sangat anggun.

"Lin'er" ucap Xu Lanling.

"Ya ini aku gege" jawab Mei Lin sambil berjalan mendekat ke arah Xu Lanling.

Tanpa bertanya pangeran Xu Lanling langsung memeluk Mei Lin.

"Meimei benarkah ini kau, aku sangat merindukanmu" ucap Xu Lanling sambil menangis.

Mendapa pelukan dari pangeran Xu Lanling membuat hati Mei Lin menghangat.

Mei Lin mengira itu adalah respon dari pemilik tubuhnya saat ini.

" Aku juga merindukanmu gege" jawab Mei Lin lembut.

Setelah berpelukan cukup lama, mereka melanjutkan perjalanan namun sebelumnya mereka mampir ke sebuah kedai untuk sarapan.

Sambil menyantap makanan mereka bercerita.

"Lin'er bagaimana kau bisa keluar dari istana dan membawaku keluar dari tempat pengasingan itu" tanya Xu Lanling.

"Gege aki tidak bisa menjelaskan semua namun yang hanya perlu kau ketahui aku yang sekarang bukanlah Mei Lin yang dulu, mulai saat ini tidak akan pernah ada satu orangpun yang bisa mengusik kita sekalipun itu kaisar bodoh itu" jawab Mei Lin.

"Ya kau memang sangat berbeda Lin'er tapi apa maksudmu dengan tidak ada yang bisa mengusik kita dan kau memanggil kaisar dengan sebutan bodoh, bagaimana kalau kau mendapat hukuman" tanya Xu Lanling lagi.

"Kau tidak perlu khawatir gege, cukup percaya dan menjadilah kuat untuk terus berada disampingku" ucap Mei Lin.

"Gege akan selalu percaya dan akan menjadi kuat untukmu Lin'er" jawab Xu Lanling.

Pangeran Xu Lanling yang sebenarnya masih bingung dengan perubahan adiknya memilih percaya dengan apapun yang dilakukan adiknya karena baginya hanya Mei Lin lah yang ia miliki di dunia ini dan ia tak ingin terpisah lagi dengan Mei Lin.

Setelah makan mereka melanjutkan perjalanan kembali ke istana dengan menunggang kuda masing-masing.

Ya, pangeran Xu Lanling juga menunggang kudanya sendiri, kuda coklat pemberian Mei Lin yang tentu saja diambil dari ruang dimensinya tadi pagi sebelum mereka keluar dari pengenipan.

Sedangkan di istana semua orang terutama kaisar sedang menunggu kepulangan Mei Lin.

Mereka ingin mendengar penjelasan Mei Lin yang pergi dari istana tanpa meminta ijin dan tak lupa kematian kepala pengawal akibat perbuatan Mei Lin.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***