18

Kediaman Sakura..

"Dari mana kau meimei" tanya Xu Lanling.

"Astaga gege kau mengejutkanku" ucap Mei Lin yang kaget mendengar suara Xu Lanling dari belakangnya.

Melihat Mei Lin terkejut membuat Xu Lanling tertawa.

"Hahaha, salah siapa kau tiba-tiba muncul dihadapanku dan asal kau tau akupun juga terkejut" ucap Xu Lanling sambil tertawa.

"Ya mana aku tau kalau kau berada dibelakangku lagi pula apa yang kau lakukan di depan kamarku" jawab Mei Lin kesal karena ditertawakan Xu Lanling.

Menyadari Mei Lin kesal membuat Xu Lanling semakin ingin menggodanya.

"Aigoo lihatlah adikku sedang kesal yaa" goda Xu Lanling.

"Sudahlah kau pergi saja gege" usir Mei Lin yang semakin kesal digoda Xu Lanling.

"Baiklah-baiklah aku akan berhenti menggodamu jadi jangan kesal lagi dan jawablah pertanyaanku dari mana kau tiba-tiba pergi tanpa pamit kepadaku" ucap Xu Lanling.

"Aku tadi ada urusan mendesak" singkat Mei Lin.

Mengerti bahwa Mei Lin tidak ingin memberi tahunya, Xu Lanling pun memahaminya dan tak memaksa Mei Lin untuk bercerita.

"Hmm baiklah jika kau tak ingin memberi tahu kemana kau pergi tapi tetaplah berhati-hati dimanapun kau berada" ucap Xu Lanling.

"Terima kasih gege" ucap Mei Lin lembut.

"Yasudah sekarang bersihkan dirimu dan setelah itu kita makan malam bersama" ucap Xu Lanling sambil mengelus rambut adiknya.

"Baiklah gege aku masuk dulu" jawab Mei Lin.

Mei Lin pun masuk ke dalam kamar dan membersihkan tubuhnya.

Setalah beberapa saat Mei Lin pun keluar dari kamarnya menuju ruang makan, ternyata semua orang sudah menantinya disana.

"Salam nona" ucap ketiga wanita disana sembari menunduk memberi hormat kepada Mei Lin.

"Ayo meimei kita makan, aku sudah sangat lapar setelah berlatih seharian" ajak Xu Lanling.

"Ck, kau ini lemah sekali gege" ucap Mei Lin santai.

"Ah kau melukai hatiku meimei" ucap Xu Lanling dengan nada dibuat sedih.

Mei Lin hanya mengangkat bahunya, lalu duduk ditempatnya dan menyuruh mereka untuk menikmati makan malamnya.

Setelah makan malam, Mei Lin dan Xu Lanling menuju ke perpustakaan yang ada dikediaman sakura.

"Lin'er aku dengar ayah akan mengadakan acara perayaan kerajaan dan kita diharuskan mengikuti setiap perlombaan yang diadakan" ucap Xu Lanling.

"Maka dari itu sebelum waktunya tiba kuatkan dirimu gege agar kau mampu memenangkan setiap perlombaan itu karena jika kau lemah akan membuat mereka mudah mengalahkanmu dengan segala kecurangan yang akan mereka lakukan" ucap Mei Lin.

"Aku akan berlatih setiap hari untuk menguatkan diriku tapi bagaimana denganmu Lin'er bahkan kau tak pernah berlatih, apa kau akan bisa mengalahkan mereka" ucap Xu Lanling mengkhawatirkan adiknya.

"Kau tenang saja gege, aku bisa mengatasi mereka dan mulai hari ini jangan khawatirkan aku, kau fokuslah berlatih" jawab Mei Lin.

Xu Lanling tak menjawab namun dari matanya Mei Lin tau bahwa kakaknya itu masih mengkhawatirkannya.

"Apa kau tak percaya kepadaku gege" ucap Mei Lin lembut.

Mendengar ucapan Mei Lin membuat Xu Lanling terkejut bagaiman dia meragukan Mei Lin bahkan dia sudah pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Mei Lin dengan mudahnya menghabisi kasim Hong.

"Tidak meimei, aku akan selalu percaya kepadamu" tegas Xu Lanling.

Mei Lin pun tersenyum mendengar ucapan Xu Lanling.

Tak berselang Feng datang menemui Mei Lin.

"Salam yang mulia" hormat Feng.

"Bagaiman Feng" ucap Mei Lin setelah membalas hormat Feng.

"Besok siang akan diadakan rapat pembahasan acara perayaan dan kaisar akan mulai menyebarkan undangan kepada kekaisaran tetangga yang mulia" jawab Feng.

"Lalu" singkat Mei Lin.

"Kaisar, selir dan kedua anaknya sudah menyusun rencana untuk melukai anda dan pangeran Xu di setiap perlombaan yang diadakan yang mulia" jawab Feng.

Mei Lin melirik Xu Lanling yang kaget mendengar ucapan Feng mengenai rencana kaisar.

"Tak perlu terkejut seperti itu gege, bukankah kau sudah terbiasa akan hal semacam ini" ucap Mei Lin.

"Tapi kenapa ayah setega itu kepada kita, apakah masih belum cukup dia menyakiti kita selama ini" ucap Xu Lanling.

"Sudah ku katakan dia tak pantas disebut ayah bukan" ucap Mei Lin tegas.

"Ya kau benar meimei dia selalu lebih menyayangi kedua anak dari selirnya daripada kita berdua yang jelas anak sahnya bahkan dia tega menyakiti kita terus menerus, dia tak pantas menjadi seorang ayah" ucap Xu Lanling.

"Aku akan membalaskan semua rasa sakit yang kita alami selama ini begitu juga rasa sakit dan ketidakadilan yang dialami ibu dan nenek" tambah Xu Lanling dengan penuh emosi.

"Sabarlah gege sebentar lagi mereka akan mendapatkan kehancurannya" ucap Mei Lin.

Setelah pembicaraan penuh emosi dari Xu Lanling, mereka memutuskan untuk kembali ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat.

Keesokan harinya....

Terpopuler

Comments

Lina Anna

Lina Anna

ini namanya kaisar lalim anak sorang dijahatin

2024-02-29

0

nurliana

nurliana

😐🥰🥰

2024-02-25

0

Solekah

Solekah

ga sabar menunggu kehancuran si kaisar somplak itu

2024-01-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!