6

Mei Lin yang tetap berjalan santai memasuki pasar tidak mempedulikan ucapan semua orang yang sedang membicarakannya.

"Yue Lan ayo kita makan terbelih dahulu, aku sangat lapar" ajak Mei Lin sambil melangkah menuju kedai yang berada di depannya.

"Baik nona" jawan Yue Lan.

Sesampainya di dalam kedai, Mei Lin dan Yie Lan langsung memilih duduk tanpa menghiraukan tatapan dan bisik-bisik pengunjung disana yang kebanyakan dari kalangan atas.

Tanpa menunggu lama mereka berdua langsung memesan makanan pada pelayan yang menghampiri mereka sesaat setelah duduk.

"Yue Lan setelah hari ini aku ingin kau belajar beladiri agar kau bisa menjaga dirimu" ucap Mei Lin tiba-tiba yang tentu saja mengejutkan Yue Lan.

"Tapi nona saya harus belajar beladiri dengan siapa, sedangkan kediaman nona saja tidak diberi satu pengawalpun" tanya Yue Lan.

"Tenanglah nanti akan ada orang yang akan mengajarkanmu dan mulai besok pagi kediamanku akan di jaga oleh pengawalku sendiri yang pastinya tak terkalahkan bahkan jika itu disandingkan dengan pengawal istana" jawab Mei Lin tenang sambil memakan kudapannya.

"Baik nona hamba akan mengikuti semua perintah nona" jawab Yue Lan tanpa mau menanyakan maksud nonanya tentang orang yang akan mengajarinya beladiri dan pengawal pribadi nonanya karena dia tau setelah bangkit dari kematian sesaatnya itu nonanya telah berubah.

Setelah selesai makan mereka keluar dari kedai dan melanjutkan jalan-jalan mereka dan berencana akan segera pulang setalah inikarena hari sudah mulai malam.

Namun saat sedang berjalan mereka melihat keributan, disana ada seorang ibu bersama anak perempuannya sedang mencoba mempertahankan harta bendanya dari para bandit dan bahkan anak perempuan ibu itu hampir saja diperkosa oleh para bandit dan anehnya orang-orang disana hanya terdiam tak berani membantu karena bandit itu memang terkenal kekejamannya.

Mei Lin yang melihat itu hanya mengeluarkan senyum smirknya dan berjalan menuju arah keributan, namun Yue Lan menghentikan nonanya.

"Nona lebih baik kita pergi dari sini, hamba tidak mau hal buruk terjadi kepada nona" cegah Yue Lan.

"Lalu kau akan membiarkan hal buruk terjadi kepada mereka yang lemah, tenanglah Yue Lan mereka tidak akan bisa menyentuhku" jawab Mei Lin sambil menatap Yue Lan.

Yue Lan yang melihat tatapan nonanya yang tegas pun hanya dapat terdiam dan dia hanya bisa pasrah.

"Lepaskan tangan kotor kalian dari wanita itu" ucap Mei Lin tegas berjalan mendekat kearah mereka.

"Heh siapa kau berani memerintah kami, ingin mati kau" jawab ketua bandit.

"Pergilah dari sini sebelum kau yang akan menjadi santapan kami karena dilihat dari penampilanmu sepertinya kau dari kalangan atas dan begitu cantik" lanjut ketua bandit sambil tertawa dan diikuti tawa dari anak buahnya.

"Jika kalian bisa menyentuhkan" jawab Mei Lin dingin.

Jwaban Mei Lin menyulut emosi ketua bandit dan anak buahnya sehingga mereka melepaskan ibu juga wanita itu hingga tersungkur ditanah dan mereka mendekat ke arah Mei Lin.

"Cuih kau menantang kami nona, bersiaplah kau akan memohon ampun kepada kami hahahaha" ejek ketua bandit.

"Akan aku pastikan sebelum kalian memohon ampun, akan aku kirim nyawa kalian ke alam baka" jawab Mei Lin santai.

Tak menunggu waktu lama ketua bandit memerintahlakan anak buahnya menyerang Mei Lin "Serang wanita sombong itu lalu bawa dia kehadapanku, aku ingin dia berlutut memohon ampun kepadaku" teriak ketua bandit.

Mei Lin hanya berdiri dengan tenang tanpa melakukan pergerakan dan tentu saja membuat semua orang malah membicarakannya.

"Apa wanita itu bodoh kenapa dia menyulut kemarahan para bandit itu"

"Apa dia gila"

"Kenapa dia hanya diam saja"

dan masih banyak lagi kata-kata yang orang-orang disana bicarakan.

Termasuk Yue Lan yang sudah ketakutan melihat para bandit yang akan menyerang nonanya

"Astaga nona apa yang akan terjadi, hamba tidak sanggup melihatnya" batin Yue Lan yang sudah menangis.

Saat semua bandit sudah sangat dekat dengan cepat Mei Lin mengambil pedang yang ada dipinggang seorang pria yang tak terlalu jauh darinya dan secepat kilat Mei Lin menebas semua kepala dan tubuh para bandit hingga hanya menyisakan ketua bandit yang terpaku ditempat dia berdiri melihat semua anak buahnya sudah tak bernyawa hanya dalam beberapa menit ditangan seorang wanita cantik bercadar.

Tanpa disadari ketua bandit ternyata Mei Lin sudah berdiri tepat dihadapannya hingga terdengar suara yang membuat ketua bandit tersadar dari keterkejutannya dan tak lama terkejut lagi karena melihat Mei Lin sudah berdiri dihadapannya.

"Sekarang giliranmu" ucap Mei Lin.

"Am-ampun no-nona ja-jangan bunuh saya, saya mohon nona" minta ketua bandit.

"Mintalah ampun pada dewa di alam baka" ucap Mei Lin dan sreeeettttt kepala ketua bandit sudah terlepas dari tubuhnya.

Seketika semua orang yang berada disana terkejut melihat kekejian seorang wanita cantik bercadar yang dengan mudah memutus kepala dan tubuh banyak orang dengan sangat cepat dan gerakan yang menurut mereka indah tapi mengerikan.

Mei Lin mengabaikan semua orang yang sedang membicarakan dirinya dan berjalan santai ke arah pria pemilik pedang yang Mei Lin genggam dengan darah yang masih menetes di pedangnya.

"Terima kasih dan segera cuci pedangmu yang kotor karena darah orang-orang jahat itu" ucap Mei Lin sambil memyerahkan pedang ke tangan pria itu.

Tanpa menunggu jawaban dari pria itu, Mei Lin langsung pergi dan berjalan kearah Yue Lan juga dua wanita yang barusan ditolongnya.

Pria itu hanya tersenyum melihat tingkah Mei Lin.

"Kau memang gadis yang sangat lucu" ucap pria itu pelan namun masih dapat terdengar oleh seseorang disampingnya.

"A-apa yang mulia baru saja tersenyum dan memuji seorang gadis yang memgerikan itu dengan sebutan gadis lucu" batin pria itu.

"Aku bisa mendengarmu Chen" ucap pria yang dipanggil yang mulia itu.

"Maaf yang mulia" jawab Chen yang ternyata seorang pengawal setia pria yang disebut yang mulia itu.

"Ayo kita kembali dan ini kau cuci pedangku dengan air surgawi" jawab pria itu.

"Baik yang mulia" jawab Chen dan mereka berdua langsung menghilang dari sana.

Kita akan bertemu lagi gadisku...

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

tumben kata keramat tidak ada...'menarik

2024-03-01

1

nurliana

nurliana

🥰🥰🥰

2024-02-25

0

Anahda Comeel

Anahda Comeel

ini baru mantap gak pakek basa basi langsung tebas aku suka ceritanya yang seperti ini

2023-11-24

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!