Cinta!?

Di suatu tempat yang mengerikan, penuh dengan cairan-cairan berbahaya. Teriakan-teriakan yang membuat siapapun yang mendengarnya seakan-akan dirinya telah lama mati. Tempat yang sangat gelap, dan lembab... tidak ada siapapun yang dapat menemukan tempat mengerikan itu.

Di dalam tempat itu penuh dengan makhluk-makhluk mengerikan. Tentunya di setiap kelompok memiliki seorang pemimpin, tentunya seorang pemimpin adalah yang terkuat dari yang lainnya, dan lagi berkuasa. Tempat yang busuk, siapapun yang masuk, meski hanya binatang kecil sekalipun akan di binasakan.

"Tuan... persiapan kita akan selesai sebentar lagi"

"Bagus... dunia yang busuk ini akan berakhir dengan indah. Seperti dahulu kala..."

"Grrrrrr..... Hhhhrrrgggh..."

"Ada apa kucing kecilku? kau sudah tidak sabar untuk menghabisi bedebah sialan itu ya?. Tenang saja... sebentar lagi, dia akan mati... hahahaha! hahahaha!"

Akhirnya hari esok pun telah tiba, tapi tidak biasanya di pagi hari ini Mouri tidak kunjung datang ke kamar kami untuk membangunkan kami seperti biasanya. Padahal biasanya dia bangun yang paling pagi di antara kami, dan sangat bersemangat sekali untuk mengganggu waktu tidur kami di pagi hari.

Tapi entah kenapa hari ini dia mengurung diri di kamar, dan tidak mau membuka pintu kamarnya. Aku sudah mengetuknya beberapa kali, dan bertanya padanya. Dia hanya menjawab kalau dirinya tidak apa-apa, dan malah menyuruhku pergi. Sebenarnya ada apa dengannya... padahal tadi malam dia baik-baik saja, apa dia sakit?.

"Hei Tygruth... cepat kita dobrak pintu ini. Sepertinya Mouri dalam bahaya!" teriakku dengan panik kepada Tygruth. Yang sementara Tygruth dengan santainya menikmati teh hangat di pagi hari di meja makan. Seakan-akan dia tahu apa yang terjadi pada Mouri.

"Aku tidak apa-apa dasar bodoh!" teriak Mouri dari dalam kamar.

"Lalu kenapa kau tidak mau keluar! apa terjadi sesuatu padamu!" tanyaku sambil menggedor-gedor pintu kamarnya.

"A-aku... aku... tidak tahu..." gumam Mouri sambil memegangi wajahnya yang memerah.

"Apa? kau bilang apa aku tidak dengar hei! Argh! baiklah kalau begitu aku pergi" kataku yang berpura-pura melangkah, yang sebenarnya masih berada di tempat. Kemudian aku mengecilkan langkahku agar terdengar sudah meninggalkan tempat.

Kemudian aku memberi isyarat kepada Tygruth untuk diam, kemudian aku pergi bersembunyi masuk ke kamarku sambil menunggu Mouri keluar dari kamarnya. Lalu seperti dugaan ku, Mouri keluar kamar dengan perlahan sambil mengintip untuk berjaga-jaga kalau aku masih ada di dalam rumah.

"Tygruth... apa Gernath sudah pergi?" tanya Mouri yang menghampiri Tygruth, dan duduk di meja makan.

"Ya... dia sudah pergi... kalau kau menyukainya, lebih baik kau menyatakan perasaan mu padanya sebelum di rebut oleh wanita lain yang lebih imut darimu" ucap Tygruth dengan tenang. Kemudian aku mulai berjalan perlahan untuk keluar dari kamar, dan mengagetkan Mouri.

"Apa? dari mana kau tahu!" teriak Mouri yang membuatku berhenti melangkah. Aku... aku sangat terkejut begitu mendengar kata-kata itu darinya, dan entah kenapa... lagi-lagi jantungku berdetak dengan kencang lagi. Aku sangat terkejut, dan hampir saja aku mengucapkan sesuatu, namun untunglah aku langsung menutup mulutku.

"Tentu saja aku tahu karena aku adalah sahabat mu" ucap Tygruth.

"Kau curang! kenapa kau selalu tahu isi hatiku... sementara aku tidak pernah tahu isi hatimu. Terlebih lagi sekarang sifat mu menjadi aneh... kau... sudah bukan lagi Tygruth yang dulu ku kenal" ucap Mouri yang menahan air matanya agar tidak jatuh. Sementara itu itu Tygruth yang mendengarnya cukup di buatnya terkejut.

Ternyata di balik semua ini, Mouri sangat sedih karena sahabat yang dia kenal sejak kecil sifatnya berubah karena kejadian saat itu. Sementara aku malah menyukai sifat Tygruth saat ini. Aku tidak tahu kenapa Mouri lebih menyukai diri Tygruth yang sebelumnya.

Mungkin itu karena dia telah mengenalnya lebih lama daripada aku. Dia sudah sangat nyaman dengan sifat Tygruth yang dulu, begitu dia sadar kalau sifat Tygruth berbeda secara tiba-tiba. Membuat dirinya seperti kehilangan sahabat lamanya.

"Maafkan aku... hanya saja aku tidak tahu bagaimana, dan seperti apa diriku yang dulu karena benturan keras di kepalaku. Seakan-akan ada beberapa memori yang menghilang dalam diriku. Maaf sudah membuatmu seperti ini" ucap Tygruth yang merasa bersalah dengannya.

"Tak seharusnya kau meminta maaf, karena kejadian yang menimpamu itu terjadi karena tidak sengaja. Namun aku akan mencoba menerima dirimu yang saat ini" ucap Mouri dengan tersenyum lebar.

Kemudian Tygruth membalas senyuman itu dengan senyumnya juga. Entah kenapa aku merasa jengkel, "Oh ya... apa yang membuatmu menyukai orang seperti Gernath" ucap Tygruth yang memancing Mouri.

"Ah... hmm... bagaimana ya... aku malu mengatakannya" ucap Mouri yang wajahnya memerah.

"Ayolah! kita ini sudah berteman sejak dulu, lagi pula biasanya kau tidak menyimpan rahasia yang kau miliki bersama" ucap Tygruth dengan ekspresi kesal. Sepertinya Tygruth mencoba untuk menjadi dirinya yang dulu untuk Mouri.

Mouri yang melihat sikapnya itu terkejut dalam sekejap, "Kau taj perlu memaksakan diri, tapi ngomong-ngomong ini kan hal yang sangat pribadi. Tapi baiklah, aku akan mengatakannya karena mungkin kau bisa membantu. Aku menyukainya saat aku tak sengaja terjatuh ke pelukannya saat berada di rumah paman Kyushu" ucap Mouri yang wajahnya semakin memerah, begitu juga dengan ku yang sedang menguping pembicaraan mereka berdua.

Mungkin tidak harusnya aku keluar sekarang, lebih baik aku terus bersembunyi di sini. Aku tak berani menemui Mouri... aku... aku sangat gugup sekali.

"Oh ya Tygruth... tentang kata-kata mu saat itu...." kemudian Tygruth langsung memotong pembicaraan Mouri, dan terlihat sangat panik, "Haha! mungkin aku mengatakannya karena saat itu kita masih kecil" ucap Tygruth. Aku yang mendengar pembicaraan mereka sama sekali tak mengerti apa yang mereka maksud.

Tentu saja aku tidak tahu karena sejak dulu aku selalu sendirian di rumah ini. Aku tak pernah berbaur dengan yang lainnya, kecuali saat aku sedang membantu Leonis lainnya. Namun karena kejadian sebelumnya yang membuat kami harus hidup bertiga disini.

Tak ada seorangpun yang mau ku bantu, karena mereka semua sudah mengucilkan ku di desa ini. Bukan hanya aku, akan tetapi dengan Tygruth, dan juga Mouri. Meski begitu kami harus tetap menjalani hidup ini, selama masih ada harapan bagi kami. Maka kami akan mewujudkannya meski sesulit apapun jalan itu, kami akan mewujudkan harapan kami bersama, harapan untuk menciptakan perdamaian di dunia yang penuh dengan pertikaian ini.

"Oh ya Tygruth... apa kau tahu kemana Gernath pergi?" tanya Mouri.

"Eh!? dia... mungkin dia pergi berburu" jawab Tygruth dengan gelagapan.

"Hah!? bukankah Gernath memiliki trauma dengan hutan itu? karena kejadian yang menimpamu dulu?" tanya Mouri yang tidak percaya.

"Ah... mungkin dia berbohong soal traumanya, karena sebenarnya di hutan itu ada gadis cantik di dalamnya, dan hampir setiap harinya Gernath pergi ke hutan itu diam-diam untuk menemui gadis cantik itu" ucap Tygruth yang mencandai Mouri.

Tentu saja Mouri yang polos itu termakan kata-kata Tygruth, "Apa? tidak bisa dibiarkan! memang gadis seperti apa yang disukai Gernath. Aku harus melihatnya langsung!" ucap Mouri yang langsung keluar rumah dengan cepat, dan masuk ke dalam hutan.

"Hei... tu-tunggu... cepat sekali" gumam Tygruth. Begitu Mouri keluar dari rumah, aku pun segera keluar dari kamar, dan duduk di meja makan bersama dengan Tygruth.

"Wah lihat... telingamu merah" ucap Tygruth yang sengaja ingin membuatku kesal.

"Diam... tak ku sangka dia akan berkata terus terang seperti itu padamu" ucapku.

"Haha! tentu saja karena aku adalah orang yang dipercayainya. Di tambah lagi aku adalah sahabatnya, dan kau... juga sahabatku" ucap Tygruth sambil memelukku.

"Apa-apaan kau! lepaskan, menjijikan tahu... lagi pula benar kata Mouri. Jangan memaksakan diri untuk menjadi dirimu yang dulu" ucapku dengan serius yang membuat Tygruth terdiam sejenak.

"Baiklah kalau begitu... aku mengerti, lagi pula diriku yang sekarang tidak buruk juga kan" ucap Tygruth dengan percaya diri.

"Apa katamu! dirimu yang sekarang itu sangat membuatku jengkel tahu!" kataku dengan kesal.

Setelahnya kami mengurus kebun bersama sambil menunggu Mouri pulang. Entah sampai kapan Mouri akan pulang, mungkin sampai dia menemukan ku di hutan. Tekad yang sudah membara seperti itu siapa yang dapat menghalanginya, terlebih lagi tekad itu karena perasaan cinta.

Namun sepertinya tekadnya tidak sebesar itu karena pada sore hari Mouri pulang dengan wajah yang suram. Namun begitu dia melihatku berada di rumah, dia langsung berlari dengan kencang masuk ke kamarnya, dan menguncinya. Aku ingin mencegahnya, tapi aku sangat gugup karena tak tahu ingin melakukan apa.

Tok! tok! tok! suara ketukan pintu dari luar yang mengganguku ketika sedang bersantai sendirian di teras belakang rumah sambil menikmati indahnya kilauan bintang-bintang di langit. Namun aneh sekali kalau ada penduduk desa yang mengunjungi rumah kami, padahal kan mereka seharusnya membenci kami.

"Tunggu sebentar... ada apa malam-malam mengunjungi rumah orang... pemimpin desa" ucapku yang sangat terkejut kalau yang datang adalah pemimpin desa sendiri.

"Selamat malam... Gernath" balas pemimpin desa dengan tenang.

Gawat! apa yang telah kulakukan padanya! padahal tadi kesempatan bagus untuk memperbaiki hubungan yang rusak dengan pemimpin desa, dengan begitu penduduk desa juga akan kembali bersikap seperti dulu pada kami. Tapi aku malah mengacau nya, dan lagi kata-kata sepertinya sangat menusuk, sampai pemimpin desa tak bergeming.

Episodes
1 Kehidupan Yang Menyedihkan
2 Kehancuran Dunia
3 Kehidupan Baru
4 Pergi Berburu
5 Pertemuan Pertama Dengan Elf
6 Bersenandung
7 Harapan Yang Sama
8 Rencana
9 Ada Apa Dengan Mouri?
10 Sebuah Kegagalan
11 Elysna
12 Jantung Sialan!
13 Cinta!?
14 The Power of Peace
15 Guru
16 Belajar Kekuatan Sihir
17 Ingatan Aneh
18 Lepas Kendali
19 Kepercayaan Yang Datang Kembali
20 Hati Yang Terluka
21 Ayo Kita Menikah
22 Kenyataan
23 Absurd
24 Pertarungan Yang Ditunggu
25 Hati
26 Pergi
27 Menginap
28 Malam Yang Indah
29 Pertarungan Fisik
30 Perlombaan
31 Pencarian
32 Bangsa Baru
33 Bocah Menyebalkan
34 Blood Blood
35 Perdamaian
36 Selamat Bergabung
37 Siapa Kau?
38 Losing Soul
39 Pergi Memancing
40 Angin Yang Melebihi Batas
41 Masa Lalu Alzheimer's
42 Akhir Kisah Yang Bahagia
43 Kastil
44 Makhluk Apa Kau!?
45 Amarah Sang Leonis
46 Penderitaan Louris
47 Terima Kasih Louris
48 Sihir Murni
49 God's Meeting
50 Bandit
51 Malaikat Aneh
52 Masalah Yang Harus Diselesaikan
53 Xyyushara
54 Malaikat Gila
55 Desa Makhluk Campuran
56 Pangeran, dan Raja Iblis
57 Tygruth... Kau...?
58 Peperangan
59 Makhluk Yang Aneh
60 Sosok Pahlawan
61 Sosok Bayangan Hitam
62 Arwah Penderitaan
63 Hantu
64 Goa Kecil
65 Saling Terbuka
66 Ambang Kehancuran
67 Penyerbuan
68 Pemanggilan
69 Bangsa Yang Dipertemukan
70 Kembalinya Sang Pahlawan
71 Apakah Ini Adalah Akhirnya?
72 Dua Pahlawan, dan Dua Makhluk Busuk
73 Kekuatan Pamungkas
74 Jiwa Keputusasaan
75 Akhir Pertarungan Yang Melelahkan
76 Penyerangan Kota Leonelf
77 Drama
78 Kembalinya Sang Raja Iblis Pertama
79 Kembali
80 Kekacauan Dunia
81 Bergabung
82 Akhir Perang Bangsa Iblis, dan Malaikat
83 Kepergian Pemimpin Kota
84 Masuk Lebih Dalam
85 Keadaan Genting
86 Cahaya Matahari
87 Penciptaan Monster
88 Serangan Yang Sia-sia
89 Sebuah Kisah
90 Kemenangan Banyak Orang
91 Kebencian Tanpa Batas
92 Pemimpin Desa Pertama
93 Kemunculan Xyyushara Terakhir
94 Penyesalan
95 Membuat Rencana
96 Rencana Dibalas Rencana
97 Apakah Ini Akhirnya?
98 Kehancuran Tanpa Batas
99 Pertarungan Yang Sebenarnya
100 Serangan Yang Tidak Diduga
101 Sensasi Yang Sama
102 Mengatasi Kelemahan
103 Rasakan Neraka mu
104 Keseimbangan
105 Pertarungan Balas Dendam
106 Akhir Dari Segala Kekacauan
107 Akhir?
108 Awal Yang Baru
109 Persaingan
110 Pertemuan Dengan Raja Iblis
111 Perjalanan Yang Panjang
112 Untuk Sementara Waktu
113 Perebutan Kamar
114 Hydra
115 Demi Kebahagiaan
116 Anak Kecil
117 Sebentar Lagi
118 Perjalanan Menuju Kerajaan Gygash
119 Grup The Light
120 Para Ksatria Agung
121 Sampai di Kerajaan
122 Gadis Kecil
123 Tamu Baru
124 Pria Bertopeng
125 Orang Yang Menjengkelkan!
126 Raja Sementara
127 Kini Dia Mengganggu Yang Lain
128 Lagi-lagi Kau!?
129 Selamat Bergabung Pria Aneh
130 Menciptakan Keributan
131 Hari Liburan Kedua
132 Masalah Apa Lagi!?
133 Pertemuan Dengan Raja
134 Rouge!?
135 Perpustakaan
136 Awal Untuk Yuki
137 Meminjam Buku
138 Penglihatan Anak Kecil
139 Kembalinya Sang Raja
140 Rapat
141 Terpuruk
142 Berlatih Melampaui Batas
143 Arena Pertarungan
144 Acara Yang Di Tunggu-tunggu
145 Pertarungan Pertama
146 Menunggu Pertarungan
147 Milan
148 Nizard
149 Akhir Pertarungan Nizard.
150 Pertarungan Boa Boa
151 Pertarungan Sheran
152 Sosok Yang Datang Kembali
153 Kemenangan Yang Mudah
154 Kemenangan Yang Mudah
155 Pertarungan Yang Sengit
156 Siapa Yang Menjadi Pemenang?
157 Selanjutnya
158 Satu-satunya
159 Lagi dan lagi...
160 Hiatus
161 Jadwal Peserta Gladiator
162 Colosseum
163 Pertarungan Pertama
164 Gawat!
165 Keange dan Ylitc
166 Persiapan untuk utbk
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Kehidupan Yang Menyedihkan
2
Kehancuran Dunia
3
Kehidupan Baru
4
Pergi Berburu
5
Pertemuan Pertama Dengan Elf
6
Bersenandung
7
Harapan Yang Sama
8
Rencana
9
Ada Apa Dengan Mouri?
10
Sebuah Kegagalan
11
Elysna
12
Jantung Sialan!
13
Cinta!?
14
The Power of Peace
15
Guru
16
Belajar Kekuatan Sihir
17
Ingatan Aneh
18
Lepas Kendali
19
Kepercayaan Yang Datang Kembali
20
Hati Yang Terluka
21
Ayo Kita Menikah
22
Kenyataan
23
Absurd
24
Pertarungan Yang Ditunggu
25
Hati
26
Pergi
27
Menginap
28
Malam Yang Indah
29
Pertarungan Fisik
30
Perlombaan
31
Pencarian
32
Bangsa Baru
33
Bocah Menyebalkan
34
Blood Blood
35
Perdamaian
36
Selamat Bergabung
37
Siapa Kau?
38
Losing Soul
39
Pergi Memancing
40
Angin Yang Melebihi Batas
41
Masa Lalu Alzheimer's
42
Akhir Kisah Yang Bahagia
43
Kastil
44
Makhluk Apa Kau!?
45
Amarah Sang Leonis
46
Penderitaan Louris
47
Terima Kasih Louris
48
Sihir Murni
49
God's Meeting
50
Bandit
51
Malaikat Aneh
52
Masalah Yang Harus Diselesaikan
53
Xyyushara
54
Malaikat Gila
55
Desa Makhluk Campuran
56
Pangeran, dan Raja Iblis
57
Tygruth... Kau...?
58
Peperangan
59
Makhluk Yang Aneh
60
Sosok Pahlawan
61
Sosok Bayangan Hitam
62
Arwah Penderitaan
63
Hantu
64
Goa Kecil
65
Saling Terbuka
66
Ambang Kehancuran
67
Penyerbuan
68
Pemanggilan
69
Bangsa Yang Dipertemukan
70
Kembalinya Sang Pahlawan
71
Apakah Ini Adalah Akhirnya?
72
Dua Pahlawan, dan Dua Makhluk Busuk
73
Kekuatan Pamungkas
74
Jiwa Keputusasaan
75
Akhir Pertarungan Yang Melelahkan
76
Penyerangan Kota Leonelf
77
Drama
78
Kembalinya Sang Raja Iblis Pertama
79
Kembali
80
Kekacauan Dunia
81
Bergabung
82
Akhir Perang Bangsa Iblis, dan Malaikat
83
Kepergian Pemimpin Kota
84
Masuk Lebih Dalam
85
Keadaan Genting
86
Cahaya Matahari
87
Penciptaan Monster
88
Serangan Yang Sia-sia
89
Sebuah Kisah
90
Kemenangan Banyak Orang
91
Kebencian Tanpa Batas
92
Pemimpin Desa Pertama
93
Kemunculan Xyyushara Terakhir
94
Penyesalan
95
Membuat Rencana
96
Rencana Dibalas Rencana
97
Apakah Ini Akhirnya?
98
Kehancuran Tanpa Batas
99
Pertarungan Yang Sebenarnya
100
Serangan Yang Tidak Diduga
101
Sensasi Yang Sama
102
Mengatasi Kelemahan
103
Rasakan Neraka mu
104
Keseimbangan
105
Pertarungan Balas Dendam
106
Akhir Dari Segala Kekacauan
107
Akhir?
108
Awal Yang Baru
109
Persaingan
110
Pertemuan Dengan Raja Iblis
111
Perjalanan Yang Panjang
112
Untuk Sementara Waktu
113
Perebutan Kamar
114
Hydra
115
Demi Kebahagiaan
116
Anak Kecil
117
Sebentar Lagi
118
Perjalanan Menuju Kerajaan Gygash
119
Grup The Light
120
Para Ksatria Agung
121
Sampai di Kerajaan
122
Gadis Kecil
123
Tamu Baru
124
Pria Bertopeng
125
Orang Yang Menjengkelkan!
126
Raja Sementara
127
Kini Dia Mengganggu Yang Lain
128
Lagi-lagi Kau!?
129
Selamat Bergabung Pria Aneh
130
Menciptakan Keributan
131
Hari Liburan Kedua
132
Masalah Apa Lagi!?
133
Pertemuan Dengan Raja
134
Rouge!?
135
Perpustakaan
136
Awal Untuk Yuki
137
Meminjam Buku
138
Penglihatan Anak Kecil
139
Kembalinya Sang Raja
140
Rapat
141
Terpuruk
142
Berlatih Melampaui Batas
143
Arena Pertarungan
144
Acara Yang Di Tunggu-tunggu
145
Pertarungan Pertama
146
Menunggu Pertarungan
147
Milan
148
Nizard
149
Akhir Pertarungan Nizard.
150
Pertarungan Boa Boa
151
Pertarungan Sheran
152
Sosok Yang Datang Kembali
153
Kemenangan Yang Mudah
154
Kemenangan Yang Mudah
155
Pertarungan Yang Sengit
156
Siapa Yang Menjadi Pemenang?
157
Selanjutnya
158
Satu-satunya
159
Lagi dan lagi...
160
Hiatus
161
Jadwal Peserta Gladiator
162
Colosseum
163
Pertarungan Pertama
164
Gawat!
165
Keange dan Ylitc
166
Persiapan untuk utbk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!