Pada malam itu, untuk kedua kalinya aku tak sengaja menyambutnya dengan kasar seperti sebelumnya. Lalu setelah itu sebagai permintaan maaf, aku memberikan camilan untuknya, dan mempersilahkan duduk di ruang tamu. Namun pemimpin desa menolak, karena tak ingin membuang waktunya disini.
"Ada yang ingin bapak bicarakan dengan kalian semua" ucap pemimpin desa dengan sangat serius yang membuat kami merinding melihatnya.
"Ada apa tuan pemimpin desa?" tanyaku yang memberanikan diri untuk bertanya.
"Mulai saat ini berbicaralah dengan santai, dan jangan panggil aku dengan pemimpin desa. Panggil saja namaku, Mouberg, lalu kedatangan ku kesini untuk mengajarkan kalian kekuatan sihir..." ucap pemimpin desa yang membuat keadaan menjadi hening.
"Apa!!!!!" teriak kami serentak yang sangat terkejut karena tiba-tiba pemimpin desa berkata sesuatu yang aneh. Apa mungkin pemimpin desa akan mengajarkan kami sihir, yang padahal pemikiran kami sangat berkebalikan dengan apa yang dipikirkan pemimpin desa, dan lagi selama ini aku menyambutnya dengan sangat tidak sopan.
"Aku serius dengan apa yang kukatakan, kalian tidak perlu tahu alasannya. Kemarilah..." ucap pemimpin desa yang menjulurkan tangannya. Kami masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan pemimpin desa dengan hal ini. Lalu karena tidak ada yang mau maju di antara kami, maka aku pun memberanikan untuk melangkah ke pemimpin desa.
Lalu setelah itu pemimpin desa meletakkan telapak tangannya tepat di dada bagian kiri ku, yang mengarah ke organ dalam yaitu jantung. Kemudian terlihat di lengan pemimpin terdapat aura yang bercahaya berwarna biru mengalir ke tubuhku. Seketika setelah menerima aura aneh itu seluruh tubuhku merasa kesakitan yang luar biasa, sampai aku tak bisa menggerakkan tubuhku.
"Aaaakh!... ughh!" teriakku dengan rasa sakit yang menyebar ke seluruh tubuh. Tygruth, dan Mouri yang melihatnya itu terkejut, dan membuatnya menjadi salah paham. Kemudian Tygruth, dan Mouri melompat, dan mengeluarkan taringnya beserta cakarnya ke arah pemimpin desa dengan cepat.
Dengan gerakan secepat kilat pemimpin desa menangkap leher mereka hingga mereka terasa tercekik. Kemudian pemimpin desa menjatuhkan mereka berdua kelantai dengan keras sampai lantai rumahku yang terbuat dari kayu rusak karenanya. Kemudian dengan cepat pemimpin desa menyentuh bagian yang sama sepertiku, dan mengalirkan aura berwarna biru yang aneh itu. Setelah mereka menerima aura aneh itu, mereka pun menjerit kesakitan sama sepertiku.
Kami bertanya-tanya pada diri kami apa yang terjadi pada tubuhku? kenapa tubuhku sakit sekali. Kami semua sampai salah paham dengan apa yang dilakukan pemimpin desa pada kami. Kami berpikir kalau pemimpin desa berniat untuk membunuh kami, atau mengancam kami agar harapan kami untuk mewujudkan dunia hancur.
"Hmm... sepertinya mereka semua salah paham denganku. Apa aku kerjai saja mereka? hahaha boleh juga" ucap pemimpin desa dalam hati. Kemudian pemimpin desa memasang wajah jahat, sambil mengeluarkan api berwarna biru terang di tangannya. Wajahnya sangat menyeramkan sampai membuat kami merinding, dan lagi senyuman psikopat dari pemimpin desa membuat hati kami menjerit-jerit ketakutan.
"A-apa... ukh! yang kau... lakukan!" ucapku sambil meringis kesakitan.
Kemudian pemimpin desa melotot, dan tersenyum seperti psikopat, "Tentu saja untuk mengirimkan kalian semua ke neraka, hahaha!" tawa pemimpin desa yang membuat kami semakin ketakutan.
"Dasar... argh!... dasar iblis!" teriakku dengan keras, dan menatap tajam. Lalu setelah beberapa lama kemudian rasa sakit yang kami alami pun menghilang dengan sendirinya. Setelahnya kami langsung berdirinya dengan tegak, dan mengambil posisi bertahan di depan pemimpin desa.
"Sampai segitunya kalian menginginkan perdamaian, kalian sudah menyiapkan semuanya sejal awak. Sikap kalian, serangan kalian, dan tekad yang kuat, namun... serangan kalian jangan lebih kecil dari emosi kalian. Jangan sampai emosi kalian yang melahapnya, sehingga serangan menjadi sangat buruk seperti Tygruth, dan Mouri.
Namun ada kalanya... emosi yang melebihi, emosi yang sudah menguasai tubuh kalian... akan..." tiba-tiba saja pemimpin desa menghentikan pembicaraannya, dan wajahnya tampak sedih. Kami yang masih kebingungan dengan apa yang dilakukan pemimpin desa tadi hanya terdiam di tempat.
"Apa yang anda lakukan tuan pemimpin desa... ah maksudku, Mouberg" tanya Tygruth sambil memejamkan matanya.
"Aku sudah menanamkan energi pada jantung kalian. Dengan energi yang ku berikan itu kalian dapat menggunakan sihir. Namun masih belum tentu kekuatan seperti apa yang akan keluar pada diri kalian sebelum mencobanya" ucap pemimpin desa pada kami.
Kami semua cukup terkejut mendengar pembicaraan pemimpin desa. Ternyata kami hanya salah paham dengannya, kami menjadi merasa bersalah karena telah salah paham padanya. Kalau di rasakan memang seperti ada yang berbeda dengan tubuh kami setelah pemimpin desa memberikan energi itu.
Seperti ada sesuatu yang mengalir dengan tenang ke seluruh tubuh kami. Rasanya nyaman, dan ringan, seperti sesuatu yang sangat luar biasa terjadi di tubuh kami. Namun pertanyaannya... bagaimana cara kami menggunakan suatu kekuatan sihir itu?.
"Baiklah! mulai saat ini aku akan melatih kalian semua, dan memandikan kalian sebagai murid ku. Jadi mulai sekarang kalian harus memanggil ku dengan sebutan guru Mouberg" ucap pemimpin desa yang tiba-tiba semangat yang ada pada dirinya muncul kembali.
Namun aku masih tak mengerti mengapa pemimpin desa memberikan kami energi, dan mau mengajarkan kami. Bukankah pemimpin desa sangat membenci kami karena ingin membangun hubungan yang baik dengan Elf, meski kami tak tahu apa yang dialami di masa lalunya sampai obsesinya yang membenci Elf itu telah hilang.
"Maaf pak guru Mouberg, ada yang ingin kutanyakan pada anda. Apa alasan anda memberikan energi ini kepada kami, sampai mau mengajarkan kami kekuatan sihir" tanyaku yang mewakili teman-temanku.
Kemudian pak guru Mouberg tersenyum tipis, dan mengatakan, "Aku hanya ingin mencoba menerima mereka sekali lagi" ucap pak guru Mouberg sambil memandang ke atas. Sepertinya kami tidak perlu mengorek informasi tentang pak guru Mouberg lebih dalam, karena itu mungkin membuat dirinya menjadi tidak enak.
Setelah itu kami di ajak keluar rumah, tepatnya di halaman belakang rumah kami, di kebun kami. Setelah kami berada di kebun, kemudian pak guru Mouberg menghantam tongkatnya, yang kemudian keluar sesuatu yang perlahan-lahan menyebar ke seluruh tempat. Namun anehnya tidak terjadi apa-apa di tempat ini begitu pak guru Mouberg mengeluarkan kekuatan anehnya tadi.
"Apa yang baru saja anda lakukan pak guru!?" ucap Tygruth.
"Apa benar kita akan berlatih di sini!? lalu bagaimana dengan tanaman-tanaman yang sudah susah payah kami tanam bersama ini!" teriakku.
"Tenang saja, mulai sekarang kalian tak perlu mengkhawatirkan semua yang ada di sini kecuali kita berempat. Aku baru saja menggunakan teknik, "Area Dimension" saat ini kita sedang berada di dimensi yang berbeda dengan yang lain.
Jadi tidak perlu khawatir dengan kerusakan yang kalian lakukan disini selama teknik Area Dimension ini aktif. Karena semua yang terjadi disini tidak akan terjadi di dunia nyata" ucap pak guru Mouberg dengan menjelaskannya secara rinci.
Lalu kami terkagum-kagum, dan menatap wajah guru kami dengan mata yang berbinar-binar. Hari ini adalah hari yang spesial bagi kami, karena ini adalah hari pertama kalinya kami belajar kekuatan sihir, dan lagi yang mengajarkan kami adalah pemimpin desa ini sendiri.
Kemudian pemimpin desa meletakkan tangannya di atas tanah, yang kemudian tiga buah batu besar muncul di permukaan tanah. Kami semakin kagum di buatnya, setelah itu kami di suruh duduk di atas batu itu. Kami di suruh untuk konsentrasi dengan energi yang kami miliki, dan membiarkannya mengalir dengan tenang.
Kami semua memejamkan mata kami, dan mengikuti semua saran yang diberikan oleh guru kami. Kami membiarkan pikiran kami terbebas dengan tenang, rasanya sangat nikmat sekali. Rasanya seperti menyatu dengan alam, sampai kami tak merasakan tubuh kami karena saking tenangnya.
Setelah itu kami mulai berlatih seni bela diri yang di ajarkan oleh guru kami sambil memejamkan mata kami, dan fokus dengan tenang di atas batu besar itu. Seolah-olah tubuh kami bergerak dengan sendirinya dengan ringan, tanpa beban sedikitpun. Ini adalah pelajaran pertama kami untuk fokus terhadap energi yang mengalir ke dalam tubuh.
Karena ini adalah pelatihan dasar untuk pemula seperti kami, dan sambil belajar teknik bela diri. Kami melakukan semua hal ini bukan tanpa alasan, karena dengan belajar teknik dasar seperti inilah yang akan memunculkan seperti apa kekuatan yang akan kami miliki sebelum menggunakannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments