Karena serangan ku tadi menyebabkan debu, dan asap berterbangan dimana-mana hingga menutupi pengelihatan kami. Namun karena saat ini hujan, debu, dan asap yang mengganggu pengelihatan kami pun cepat menghilang. Namun yang menjadi masalahnya karena suara ledakan tadi para penduduk desa terdekat pergi melihat kekacauan yang kami buat.
Mereka semua sangat terkejut kalau kami memiliki kekuatan sihir. Mereka sangat syok karena orang seperti kami bisa memiliki kekuatan sihir, dan lagi sepertinya mereka semua semakin membenci kami. Sepertinya tidak sampai satu bulan pun kami akan dikeluarkan dari desa ini.
"Bagaimana bisa mereka memiliki kekuatan sihir?"
"Apa mungkin pemimpin desa yang diam-diam mengajari mereka?" ucap para penduduk desa yang dipenuhi dengan tanda tanya. Namun yang lebih mengejutkannya adalah Tygruth, tak ku sangka dia berhasil menahan serangan ku dengan masuk ke dalam tanah. Entah bagaimana cara dia melakukannya, tapi sepertinya dia bisa melakukan apa saja dengan benda di sekitarnya.
"Serangan yang sungguh hebat! aku akui kemampuan mu... akan tetapi ini masih belum selesai! hahaha!" tawa Tygruth. Ini... sama sekali tidak seperti apa yang kami pikirkan, tak ku sangka Tygruth akan berbuat sejauh ini? apa dia benar-benar lepas kendali, atau memang keinginannya sendiri?. Ini tidak mungkin... Tygruth yang kami kenal... menjadi seperti ini?.
Kemudian Tygruth menyentuh tanah tepat di bawahnya, seketika tanah itu meninggi. Setelahnya Tygruth mengangkat kedua tangannya, yang membuat semua tanah yang ada di sekitar berterbangan yang membuat pengelihatan kami menjadi terganggu. Ini sangat gawat sekali! bisa-bisa penduduk desa yang tidak bersalah menjadi korban karena ulah kami.
Perlahan-lahan tanah yang berterbangan itu membentuk jarum yang sangat tajam, dan juga besar. Seluruh penduduk desa yang disekitar berlarian, menghindari serangan Tygruth. Namun semakin lama area kekuatan Tygruth semakin besar secara perlahan. Yang bisa kami lakukan hanya dengan bertahan menggunakan kekuatan kami.
"Ibu! huwa... aku takut!" teriak seorang anak kecil entah dimana. Begitu aku melihatnya, aku segera memindahkan kekuatan pelindung ku ke anak kecil itu agar tak terkena serangan Tygruth yang berbahaya. Namun karena aku melakukannya... alhasil tubuhku yang menjadi korban, aku hanya bisa menahannya dengan tubuhku. Meski rasanya tubuhku seperti dikoyak-koyak, Mouri juga kelihatannya sedang mengalami hal yang sama.
Tanah yang lembek itu bisa jadi berbahaya karena di ubah menjadi berbentuk jarum, dan lagi dengan kecepatan yang sangat cepat. Jarum yang berputar-putar seperti badai terus mengoyak tubuhku. Rasanya sakit sekali, "Hahaha! lihatlah! tidak ada yang bisa kau lakukan untuk mengalahkan ku, hahaha!" tawa Tygruth dengan menyeramkan di atas sana.
Sring! tiba-tiba saja ada sesuatu yang bercahaya melesat ke arah Tygruth. Duar! sesuatu yang melesat mengenai Tygruth itu meledak dengan sangat keras. Namun tak ku sangka kalau Tygruth bisa menahannya dengan memindahkan tanah yang ada di bawahnya sebagai pelindung dari serangan yang entah dari mana berasal.
Badai jarum itu pun berhenti seketika, tanah-tanah yang berterbangan itu berjatuhan kembali. Aku sangat kesakitan sekali karena serangan Tygruth yang bertubi-tubi, pengelihatan ku menjadi buram, dan kepalaku rasanya berkunang-kunang. Aku hampir kehilangan kesadaran, namun untunglah Mouri segera datang, dan membuat kasur yang sangat nyaman dengan seketika dengan kekuatannya.
Mouri juga segera mengobati luka-luka yang ada di tubuhku, "Kau urus saja dirimu terlebih dahulu yang terluka itu. Kau kan juga terkena serangan dari Tygruth" ucapku dengan lemas.
"Tapi keadaan mu lebih parah dari pada aku, bagaimana pun juga aku harus segera menyelamatkanmu" ucap Mouri sambil meneteskan air matanya. Terlihat dia sedang menahan kesedihannya di depanku, tentu saja aku juga sedih dengan apa yang terjadi saat ini. Namun begitu aku melihat ke atas, ternyata kilatan cahaya yang tadi kulihat adalah kecepatan guru yang menghantam Tygruth dengan tangan kosongnya ke arah Tygruth.
Ku kira yang tadi kulihat adalah petir yang menyambar secara horizontal. Tak ku sangka guru menyambar ke arah Tygruth dengan secepat kilat. Namun yang membuatku lebih mengejutkan adalah Tygruth, dia bisa menahan serangan guru yang begitu kuat dengan tanah?.
"Sepertinya kau sudah sangat kuat sekali, murid ku. Kau menjadi lebih kuat dari teman-teman mu begitu kau mengeluarkan temanmu. Aku tak tahu apa yang sedang terjadi hingga terjadi keributan yang cukup serius ini. Awalnya aku berpikir kalian sedang berlatih, namun sepertinya kau yang menyebabkan semua ini. Aku akan mengakhirinya sekarang juga" ucap guru.
"Memangnya apa yang bisa kau lakukan pak tua!" ucap Tygruth dengan sombongnya. Kemudian tanah yang menyentuh guru itu mulai bergerak, dan menyelimuti guru hingga keseluruhan tubuhnya tertutup oleh tanah. Namun tiba-tiba saja terjadi ledakan yang sangat besar, seketika dalam sekejap mata guru menghantam wajah Tygruth dengan sangat cepat hingga terpental jauh.
Pohon-pohon yang dilaluinya tumbang karena menahan tubuh Tygruth yang sedang terpental. Sepertinya karena serangan yang dahsyat dari guru, Tygruth tak dapat lagi membalas serangannya. Tygruth di temukan tak sadarkan diri di sebuah batu yang sangat besar tempat dia mendarat daru serangan guru.
Begitu pertarungan berhasil di selesai oleh guru, seluruh penduduk desa yang melihatnya berkumpul di sekeliling kami. Tentunya dengan tatapan kebencian, dan perkataan yang menyakitkan. Sepertinya inilah akhir dari kami untuk tinggal di desa kami yang tercinta.
"Pemimpin desa! apa maksudnya ini!? apa anda yang mengajarkan anak-anak ini tentang kekuatan sihir?" tanya para penduduk yang kesal.
"Ya itu aku..." ucap guru dengan santai.
"Apa!? kenapa anda memberikan kepada mereka yang di asingkan di desa ini kekuatan sihir!" ucap mereka dengan kesal.
Namun tak seperti yang kupikirkan, kukira guru akan menjelaskannya, atau melakukan sesuatu terhadap kami. Namun guru hanya terdiam saja, dan tak tahu harus menjawab apa. Begitu juga dengan kami yang tak dapat berkata-kata, karena semua kekacauan ini karena ulah kami sendiri. Namun di tengah keributan itu ada seorang anak kecil yang maju.
"Semuanya! mereka bukan orang jahat seperti yang kalian pikirkan! kakak ini menyelamatkan ku, dan karena dia menyelamatkan ku dia menjadi terluka parah seperti ini" ucap anak kecil itu, yang ternyata dia adalah anak yang ku selamatkan tadi. Karena ucapan anak kecil tadi yang berterus-terang, kini keadaan menjadi dilema karena perkataan anak kecil itu.
Lalu orang tuanya mendatangi anak kecil itu dengan gelisah, "Anakku! syukurlah kau selamat! huhu ibu sangat mengkhawatirkan mu. Tapi apa yang kau katakan barusan itu apa benar?" ucap ibu dari anak kecil itu yang memeluknya dengan sedih.
"Benar bu! aku melihatnya sendiri dia memindahkan kekuatan yang melindungi dirinya kepadaku" ucap anak kecil itu. Lalu begitu mendapat penjelasan yang jelas, seluruh penduduk desa itu akhirnya jadi berpihak padaku, awali mereka masih tak menerima kami sekalipun, itu sudah cukup.
"Benar juga... itulah yang kutahu dari anak ini. Dia memang anak yang baik" ucap salah satu penduduk desa. Dia adalah orang yang pernah ku tolong, mungkin hampir semuanya pernah ku tolong apapun masalahnya.
"Aku ingat... kalau dia selalu membantuku untuk menjaga anakku yang masih kecil, dan anakku sampai menceritakan kebaikan yang dia lakukan terhadapnya. Anakku terlihat sangat bahagia bermain bersamanya" Lalu secara perlahan-lahan akhirnya seluruh penduduk desa dapat menerima kami kembali.
Tatapan mereka yang terlibat membenci kami pun mulai menghilang dengan senyuman yang hangat. Aku sampai menangis melihatnya, karena pada akhirnya mereka mengingat ku kembali, dan tak membuang ku. Senyuman hangat yang telah lama hilang itu, akhirnya muncul kembali di akhir kekacauan ini. Aku sangat senang sekali! sampai-sampai aku tak dapat berhenti menangis karena ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments