Elysna

Di pagi hari yang cerah... ah bukan, maksudku di hari yang suram, "Dasar pemalas cepat bangun! mau sampai kapan kalian bermalas-malasan di kamar!" teriak Mouri yang masuk ke kamar kami. Padahal aku, dan Tygruth sedang bersenang-senang bermain suatu permainan yang baru saja kami ciptakan.

Semalaman kami menciptakan permainan ini, dan membuat cara untuk memainkan permainan yang kami buat. Lalu aku, dan Tygruth memutuskan untuk memberi nama untuk permainan yang kami buat ini dengan sebutan, "Catur". Entah kenapa tiba-tiba kami serentak mengatakan hal yang sama pada malam hari sebelumnya.

"Astaga! apa yang terjadi dengan mata kalian!? kalian tampak suram" kata Mouri yang terkejut melihat mata kami yang berkantung, dan berwarna hitam karena semalaman tidak tidur. Ah benar juga, di rumahku ini awalnya memiliki dua kamar. Aku, dan Tygruth tidur di kamar yang sama, sementara dia... maksudku Mouri tidur dengan nyaman di kamarku sebelumnya.

"Hei jawab aku! kenapa kalian semua tidak mempedulikan ku yang berbicara disini!" teriak Mouri dengan kesal.

"Hei Gernath... apa kau mendengar sesuatu?" tanya Tygruth padaku dengan terkantuk-kantuk, sampai suara sekeras Mouri pun tidak terdengar di telinga kami, "Kau bicara apa?" ucapku. Lalu akhirnya setelah itu kami pun tertidur dengan pulas karena saking ngantuknya.

Mouri yang melihat kami hanya bisa terdiam, dan menahan amarahnya. Setelah itu Mouri pergi ke halaman belakang rumah kami untuk mengurus kebun kami. Entah sejak kapan aku menganggap rumah ini sebagai rumah kami bersama, rasanya sangat menyenangkan.

2 jam berlalu... aku, dan Tygruth akhirnya bangun dari tidur. Begitu kami bangun, kami tak melihat Mouri, setelah itu kami memutuskan untuk mencarinya di sekitar rumah, dan akhirnya kami menemukan Mouri yang sedang duduk di teras rumah dalam keadaan basah kuyup karena keringatnya.

"Hei apa yang terjadi padamu? kenapa kau malah main air sampai pakaian mu basah kuyup seperti itu" kataku, lalu Mouri menatapku dengan mengerikan yang membuatku terkejut, "Kau bilang apa sialan! sedari tadi aku sedang mengurus kebun sialan ini tahu! dasar tukang tidur seenaknya saja berbicara!" ucap Mouri yang nampak kesal, dan meninggalkan kami.

"Lalu apa urusannya dengan itu?" ucapku, "bodoh" lagi-lagi Tygruth berkata seperti itu padaku. Setelah itu kami mulai untuk mengurus kebun kami, aku memutuskan untuk memperluas area kebun milik kami bersama. Namun saat aku sedang menggali tanah dengan cakar ku, aku menemukan batu kecil yang bercahaya.

Batu itu sebuah es, yang memiliki cahaya yang bergerak-gerak di dalamnya. Tak hanya itu, batu itu memiliki sebuah tulisan yang tidak ku mengerti di bagian luarnya. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan batu ini, namun yang pasti aku akan menyembunyikan tentang batu yang kutemukan ini dari yang lain, dan menjadi rahasia ku.

"Akhirnya selesai juga... huh, aku lelah sekali, dan lapar... eh? kau ingin pergi kemana Gernath?" ucap Tygruth yang melihatku segera pergi meninggalkan Tygruth di kebun.

"Ah, maaf... aku pergi sebentar, ada yang harus ku urus, kau makan saja duluan. Aku akan segera kembali" kataku yang segera meninggalkan rumah, dan segera pergi masuk ke dalam hutan Agnuth. Saat itu yang terpikir olehku tentang batu bercahaya biru yang kutemukan ini, adalah menjadikannya sebagai kalung.

Tentu saja aku tak akan menunjukkan kepada yang lainnya, meski hanya tali kalungnya saja. Aku akan membuat kerah di bajuku lebih tinggi, dan menutupi leherku agar tidak ketahuan oleh yang lain kalau aku memakai kalung. Namun saat aku sedang mencari sesuatu untuk membuat tali untuk kalungku.

Tiba-tiba saja aku jadi teringat dengan tanaman yang diberikan oleh Elf itu. Jantungku langsung berdetak dengan kencang begitu mengingatnya, dan lagi ini pertama kalinya aku memasuki hutan ini setelah kejadian yang menimpa Tygruth saat itu.

Tubuhku bergemetar ketakutan, aku ingin segera pergi cepat-cepat dari hutan ini. Namun hatiku mengatakan untuk pergi menemui tanaman itu, dan akhirnya aku telah memutuskan untuk pergi melihat tanaman itu. Tak peduli dengan rasa takut ini, meski membuat bulu kudukku berdiri, aku harus menghadapi rasa takutku dengan berani.

Kata-kata Tygruth saat itu benar, aku tak boleh terus seperti ini. Hidup dipenuhi dengan rasa takut, dan masa lalu... karena hidup seperti itu tidak layak disebut dengan kehidupan seseorang. Orang-orang yang tetap pada jalan masa lalunya, hanya akan membuat dirinya semakin menderita, dan tak akan melangkah maju.

"Cahaya rembulan yang bersinar... semua orang menatapnya dengan kagum... " tiba-tiba saja begitu aku sudah dekat dengan tempat tanaman itu aku mendengar seseorang yang sedang bersenandung. Aku teringat suara itu... itu adalah suara yang kami nyanyikan bersama untuk tanaman itu pada saat itu.

Kemudian aku menghampirinya, dan menatapnya dari jauh. Ternyata benar dugaan ku, kalau Elf yang saat itulah yang sedang bersenandung. Tidak ku sangka kalau aku akan melihatnya lagi, dan sepertinya dia datang ke sini sendirian tanpa seseorang yang mengawalnya.

Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, tiba-tiba saja tubuhku merasa panas, dan aku menjadi aneh lagi seperti waktu itu. Lalu kata-kata menyebalkan Tygruth saat itu lagi-lagi terus bermunculan di pikiranku, padahal kukira aku sudah melupakan kata-kata itu karena sudah lama berlalu.

Kemudian Elf itu menyadari keberadaan ku, dan mata kami saling bertatapan. Aku terkejut, dan langsung bersembunyi di belakang pohon, jantungku... berdetak begitu cepat, dan kencang. Detak jantungku berbeda dengan rasa takutku sebelumnya, seperti sesuatu yang berbeda, amat berbeda.

"Hei... ke-kemarilah... dan bersenandung, ber-bersamaku seperti... sebelumnya" Ucap peri itu padaku. Kemudian aku menatapnya sambil bersembunyi di belakang pohon, dia terlihat aneh. Kenapa dia membuang muka dari hadapan ku sedangkan dia mengajakku untuk bersenandung bersamanya?.

"Te-tenang saja... aku datang sendiri kesini... ja-jadi kau tak perlu khawatir" ucap peri itu yang meyakinkan ku. Setelah itu aku perlahan mendekati peri itu, dan duduk disebelahnya, entah kenapa suasana menjadi canggung. Padahal pertemuan pertama kami tak seperti ini, sebenarnya apa yang telah terjadi sejak saat itu?.

Setelah itu kami bersenandung dengan suara kecil, dan saling membuang muka satu sama lain. Aku cukup terkejut begitu melihat tanamannya sudah tumbuh cukup besar. Kalau tahu begini seharusnya tadi aku mengajak Tygruth, dan Mouri untuk melihatnya.

Di tengah kecanggungan itu aku memberanikan diri untuk memulai pembicaraan, "Hei... hmm... ngomong-ngomong selama ini, kau belum memberitahukan namamu padaku" kataku dengan gagap.

"Na-namaku?... namaku... Elysna... lalu, siapa namamu?" tanya Elf itu, yang entah kenapa rasanya kata-katanya sangat menyakitkan. Kukira dia tahu namaku saat aku, dan Tygruth saling bertengkar, dan saling mengucapkan nama kami masing-masing. Mungkin ini yang dikatakan orang-orang dengan sebutan, "Sakit tak berdarah".

"Namaku... Tygruth, kukira kau sudah tahu sejak saat pertama kali kita bertemu. Padahal saat aku sedang bertengkar dengan temanku, kami saling menyebutkan nama" kataku dengan suara kecil.

"Eh!? benarkah? ma-maafkan aku, aku tak menyadari kalau yang kalian katakan adalah sebuah nama" ucap Elysna yang lagi-lagi kata-katanya sangat menusuk. Apa katanya tadi? dia tidak sadar kalau itu adalah sebuah nama? rasanya aku ingin mati begitu mendengar hal itu darinya.

"Ngomong-ngomong... bagaimana kabar temanmu? sepertinya dia yang menerima serangan yang cukup parah darimu" kata Elysna.

"Syukurlah sekarang dia sudah baik-baik saja, tapi entah kenapa sejak hari itu gaya bicaranya jadi sedikit berbeda dengan yang sebelumnya" ucapku dengan senang karena ternyata dia mempedulikan temanku.

Setelah itu entah kenapa kami bisa berbicara dengan santai, dan perlahan-lahan obrolan kami menjadi sangat menyenangkan. Mungkin inikah yang dirasakan saat menjalin hubungan yang baik dengan bangsa Elf. Rasanya begitu menyenangkan, dan menenangkan, seperti berada di tengah laut yang damai.

Kami saling tertawa, dan terkadang perasaan canggung itu muncul kembali. Aku tidak tahu perasaan macam apa itu, tapi rasanya sangat menyenangkan, dan membuat jantungku berdetak begitu kencang. Semoga saja dengan ini aku bisa menyadarkan penduduk desa kalau bangsa Elf yang mereka pikirkan itu tidak seburuk itu.

Episodes
1 Kehidupan Yang Menyedihkan
2 Kehancuran Dunia
3 Kehidupan Baru
4 Pergi Berburu
5 Pertemuan Pertama Dengan Elf
6 Bersenandung
7 Harapan Yang Sama
8 Rencana
9 Ada Apa Dengan Mouri?
10 Sebuah Kegagalan
11 Elysna
12 Jantung Sialan!
13 Cinta!?
14 The Power of Peace
15 Guru
16 Belajar Kekuatan Sihir
17 Ingatan Aneh
18 Lepas Kendali
19 Kepercayaan Yang Datang Kembali
20 Hati Yang Terluka
21 Ayo Kita Menikah
22 Kenyataan
23 Absurd
24 Pertarungan Yang Ditunggu
25 Hati
26 Pergi
27 Menginap
28 Malam Yang Indah
29 Pertarungan Fisik
30 Perlombaan
31 Pencarian
32 Bangsa Baru
33 Bocah Menyebalkan
34 Blood Blood
35 Perdamaian
36 Selamat Bergabung
37 Siapa Kau?
38 Losing Soul
39 Pergi Memancing
40 Angin Yang Melebihi Batas
41 Masa Lalu Alzheimer's
42 Akhir Kisah Yang Bahagia
43 Kastil
44 Makhluk Apa Kau!?
45 Amarah Sang Leonis
46 Penderitaan Louris
47 Terima Kasih Louris
48 Sihir Murni
49 God's Meeting
50 Bandit
51 Malaikat Aneh
52 Masalah Yang Harus Diselesaikan
53 Xyyushara
54 Malaikat Gila
55 Desa Makhluk Campuran
56 Pangeran, dan Raja Iblis
57 Tygruth... Kau...?
58 Peperangan
59 Makhluk Yang Aneh
60 Sosok Pahlawan
61 Sosok Bayangan Hitam
62 Arwah Penderitaan
63 Hantu
64 Goa Kecil
65 Saling Terbuka
66 Ambang Kehancuran
67 Penyerbuan
68 Pemanggilan
69 Bangsa Yang Dipertemukan
70 Kembalinya Sang Pahlawan
71 Apakah Ini Adalah Akhirnya?
72 Dua Pahlawan, dan Dua Makhluk Busuk
73 Kekuatan Pamungkas
74 Jiwa Keputusasaan
75 Akhir Pertarungan Yang Melelahkan
76 Penyerangan Kota Leonelf
77 Drama
78 Kembalinya Sang Raja Iblis Pertama
79 Kembali
80 Kekacauan Dunia
81 Bergabung
82 Akhir Perang Bangsa Iblis, dan Malaikat
83 Kepergian Pemimpin Kota
84 Masuk Lebih Dalam
85 Keadaan Genting
86 Cahaya Matahari
87 Penciptaan Monster
88 Serangan Yang Sia-sia
89 Sebuah Kisah
90 Kemenangan Banyak Orang
91 Kebencian Tanpa Batas
92 Pemimpin Desa Pertama
93 Kemunculan Xyyushara Terakhir
94 Penyesalan
95 Membuat Rencana
96 Rencana Dibalas Rencana
97 Apakah Ini Akhirnya?
98 Kehancuran Tanpa Batas
99 Pertarungan Yang Sebenarnya
100 Serangan Yang Tidak Diduga
101 Sensasi Yang Sama
102 Mengatasi Kelemahan
103 Rasakan Neraka mu
104 Keseimbangan
105 Pertarungan Balas Dendam
106 Akhir Dari Segala Kekacauan
107 Akhir?
108 Awal Yang Baru
109 Persaingan
110 Pertemuan Dengan Raja Iblis
111 Perjalanan Yang Panjang
112 Untuk Sementara Waktu
113 Perebutan Kamar
114 Hydra
115 Demi Kebahagiaan
116 Anak Kecil
117 Sebentar Lagi
118 Perjalanan Menuju Kerajaan Gygash
119 Grup The Light
120 Para Ksatria Agung
121 Sampai di Kerajaan
122 Gadis Kecil
123 Tamu Baru
124 Pria Bertopeng
125 Orang Yang Menjengkelkan!
126 Raja Sementara
127 Kini Dia Mengganggu Yang Lain
128 Lagi-lagi Kau!?
129 Selamat Bergabung Pria Aneh
130 Menciptakan Keributan
131 Hari Liburan Kedua
132 Masalah Apa Lagi!?
133 Pertemuan Dengan Raja
134 Rouge!?
135 Perpustakaan
136 Awal Untuk Yuki
137 Meminjam Buku
138 Penglihatan Anak Kecil
139 Kembalinya Sang Raja
140 Rapat
141 Terpuruk
142 Berlatih Melampaui Batas
143 Arena Pertarungan
144 Acara Yang Di Tunggu-tunggu
145 Pertarungan Pertama
146 Menunggu Pertarungan
147 Milan
148 Nizard
149 Akhir Pertarungan Nizard.
150 Pertarungan Boa Boa
151 Pertarungan Sheran
152 Sosok Yang Datang Kembali
153 Kemenangan Yang Mudah
154 Kemenangan Yang Mudah
155 Pertarungan Yang Sengit
156 Siapa Yang Menjadi Pemenang?
157 Selanjutnya
158 Satu-satunya
159 Lagi dan lagi...
160 Hiatus
161 Jadwal Peserta Gladiator
162 Colosseum
163 Pertarungan Pertama
164 Gawat!
165 Keange dan Ylitc
166 Persiapan untuk utbk
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Kehidupan Yang Menyedihkan
2
Kehancuran Dunia
3
Kehidupan Baru
4
Pergi Berburu
5
Pertemuan Pertama Dengan Elf
6
Bersenandung
7
Harapan Yang Sama
8
Rencana
9
Ada Apa Dengan Mouri?
10
Sebuah Kegagalan
11
Elysna
12
Jantung Sialan!
13
Cinta!?
14
The Power of Peace
15
Guru
16
Belajar Kekuatan Sihir
17
Ingatan Aneh
18
Lepas Kendali
19
Kepercayaan Yang Datang Kembali
20
Hati Yang Terluka
21
Ayo Kita Menikah
22
Kenyataan
23
Absurd
24
Pertarungan Yang Ditunggu
25
Hati
26
Pergi
27
Menginap
28
Malam Yang Indah
29
Pertarungan Fisik
30
Perlombaan
31
Pencarian
32
Bangsa Baru
33
Bocah Menyebalkan
34
Blood Blood
35
Perdamaian
36
Selamat Bergabung
37
Siapa Kau?
38
Losing Soul
39
Pergi Memancing
40
Angin Yang Melebihi Batas
41
Masa Lalu Alzheimer's
42
Akhir Kisah Yang Bahagia
43
Kastil
44
Makhluk Apa Kau!?
45
Amarah Sang Leonis
46
Penderitaan Louris
47
Terima Kasih Louris
48
Sihir Murni
49
God's Meeting
50
Bandit
51
Malaikat Aneh
52
Masalah Yang Harus Diselesaikan
53
Xyyushara
54
Malaikat Gila
55
Desa Makhluk Campuran
56
Pangeran, dan Raja Iblis
57
Tygruth... Kau...?
58
Peperangan
59
Makhluk Yang Aneh
60
Sosok Pahlawan
61
Sosok Bayangan Hitam
62
Arwah Penderitaan
63
Hantu
64
Goa Kecil
65
Saling Terbuka
66
Ambang Kehancuran
67
Penyerbuan
68
Pemanggilan
69
Bangsa Yang Dipertemukan
70
Kembalinya Sang Pahlawan
71
Apakah Ini Adalah Akhirnya?
72
Dua Pahlawan, dan Dua Makhluk Busuk
73
Kekuatan Pamungkas
74
Jiwa Keputusasaan
75
Akhir Pertarungan Yang Melelahkan
76
Penyerangan Kota Leonelf
77
Drama
78
Kembalinya Sang Raja Iblis Pertama
79
Kembali
80
Kekacauan Dunia
81
Bergabung
82
Akhir Perang Bangsa Iblis, dan Malaikat
83
Kepergian Pemimpin Kota
84
Masuk Lebih Dalam
85
Keadaan Genting
86
Cahaya Matahari
87
Penciptaan Monster
88
Serangan Yang Sia-sia
89
Sebuah Kisah
90
Kemenangan Banyak Orang
91
Kebencian Tanpa Batas
92
Pemimpin Desa Pertama
93
Kemunculan Xyyushara Terakhir
94
Penyesalan
95
Membuat Rencana
96
Rencana Dibalas Rencana
97
Apakah Ini Akhirnya?
98
Kehancuran Tanpa Batas
99
Pertarungan Yang Sebenarnya
100
Serangan Yang Tidak Diduga
101
Sensasi Yang Sama
102
Mengatasi Kelemahan
103
Rasakan Neraka mu
104
Keseimbangan
105
Pertarungan Balas Dendam
106
Akhir Dari Segala Kekacauan
107
Akhir?
108
Awal Yang Baru
109
Persaingan
110
Pertemuan Dengan Raja Iblis
111
Perjalanan Yang Panjang
112
Untuk Sementara Waktu
113
Perebutan Kamar
114
Hydra
115
Demi Kebahagiaan
116
Anak Kecil
117
Sebentar Lagi
118
Perjalanan Menuju Kerajaan Gygash
119
Grup The Light
120
Para Ksatria Agung
121
Sampai di Kerajaan
122
Gadis Kecil
123
Tamu Baru
124
Pria Bertopeng
125
Orang Yang Menjengkelkan!
126
Raja Sementara
127
Kini Dia Mengganggu Yang Lain
128
Lagi-lagi Kau!?
129
Selamat Bergabung Pria Aneh
130
Menciptakan Keributan
131
Hari Liburan Kedua
132
Masalah Apa Lagi!?
133
Pertemuan Dengan Raja
134
Rouge!?
135
Perpustakaan
136
Awal Untuk Yuki
137
Meminjam Buku
138
Penglihatan Anak Kecil
139
Kembalinya Sang Raja
140
Rapat
141
Terpuruk
142
Berlatih Melampaui Batas
143
Arena Pertarungan
144
Acara Yang Di Tunggu-tunggu
145
Pertarungan Pertama
146
Menunggu Pertarungan
147
Milan
148
Nizard
149
Akhir Pertarungan Nizard.
150
Pertarungan Boa Boa
151
Pertarungan Sheran
152
Sosok Yang Datang Kembali
153
Kemenangan Yang Mudah
154
Kemenangan Yang Mudah
155
Pertarungan Yang Sengit
156
Siapa Yang Menjadi Pemenang?
157
Selanjutnya
158
Satu-satunya
159
Lagi dan lagi...
160
Hiatus
161
Jadwal Peserta Gladiator
162
Colosseum
163
Pertarungan Pertama
164
Gawat!
165
Keange dan Ylitc
166
Persiapan untuk utbk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!