Hati Yang Terluka

Malam itu, adalah malam kekacauan yang terjadi pada di desa ini setelah sekian lamanya. Esok paginya kami mendapatkan pertolongan dari para penduduk desa untuk membangun rumah kami kembali yang hancur lebur itu. Namun syukurlah barang-barang yang berharga tidak ikut hancur salam serangan ku saat itu. Untung saja setiap harinya aku selalu mengantongi batu biru ini di celanaku.

Meski aku masih tidak tahu apa yang dapat di lakukan oleh batu biru ini, namun aku yakin kalau suatu saat nanti akan ada suatu keajaiban yang datang kepada kami. Begitu juga dengan batu yang seperti kaca, yang diberikan oleh guru. Aku menyimpannya bersama dengan batu biru itu di tempat yang sama di sebuah kantung yang diberikan oleh guru.

Kedua batu itu tampak berbeda, sepertinya kegunaan batu ini juga akan berbeda meski masih belum jelas. Karena serangan telak dari guru, Tygruth harus di rawat di rumah paman Kyushu untuk memulihkan keadaanya. Lukanya cukup parah, tulang rusuknya sampai hancur, dan juga sudah tiga hari berlalu sejak kejadian itu Tygruth masih belum tak sadarkan diri.

Karena hal itu juga Mouri terlihat bersedih, dia terlihat menderita melihat sahabatnya yang terluka separah itu. Namun kami tak bisa menyalahkan semua ini kepada guru, kami hanya bisa menyalahkan diri kami sendiri karena kami lah yang memulai kekacauan ini. Andai saja saat itu kami mendengarkan kata-kata Tygruth untuk berhenti menghinanya.

Pasti kejadian yang tak terduga ini tak akan terjadi, namun kalau hal ini tak terjadi. Mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk Tygruth menemukan kekuatannya yang tersimpan dalam energinya. Tapi mau bagaimana pun juga kehidupan lebih penting dari segalanya, mungkin kalau tak ada Tygruth maka kelompok yang kami buat ini akan terasa sepi.

Lagi pula Tygruth lah yang memberi nama kelompok ini dengan nama, "The Power of Peace". Dengan bantuan para penduduk desa akhirnya dalam dua hari setelah kejadian itu rumah kami dapat di tinggali lagi. Sejak kejadian itu juga Mouri terus berada di sisi Tygruth, dia terus menunggu di sampingnya berharap kalau Tygruth akan sadar kembali.

"Mouri... ayo makan... kau jadi jarang makan karena kejadian ini" ucapku sambil membawakan semangkuk makanan.

"Tidak perlu kau khawatirkan aku... aku hanya cukup berada di sampingnya saja sudah kenyang" ucap Mouri sambil membaringkan kepalanya di kasur yang di tiduri Tygruth.

"Kau juga harus memikirkan dirimu... bagaimana kalau nanti kau sakit. Aku akan tambah sedih jika kau sakit, di tambah dengan keadaan Tygruth yang seperti ini" ucapku yang membujuknya untuk makan.

"Aku tidak lapar... kumohon pergilah jika kau masih menawari aku makanan" ucap Mouri sambil mengalirkan air matanya dengan tenang.

"Apa aku harus terluka seperti Tygruth baru kau akan makan?" ucapku yang membuat Mouri terkejut, dan menatapku dengan sedih. Bukan maksudku untuk membuatnya semakin sedih, aku hanya ingin dia memperhatikan orang lain yang berada di sisinya. Sesedih apa nantinya orang yang berada disisinya begitu tahu kau akan sakit.

"Apa maksudmu! apa kau sengaja membuatku semakin menderita!" teriak Mouri sambil menangis.

"Seharusnya itu adalah kata-kata ku, apa kau ingin membuatku semakin menderita? apa kau tidak memikirkan ku? melihatmu seperti ini saja sudah membuat hatiku hancur" ucapku sambil bergelimang air mata. Mouri yang mendengar ucapan ku merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan.

Dia hanya bisa menangis dengan keras, tanpa tahu apa yang harus dilakukannya. Seperti seekor bayi burung yang baru menetas, hanya bisa berkicau, dan berdiam di tempat, karena tak dapat melakukan apapun. Seperti itulah yang kulihat dari Mouri saat ini, hatinya begitu terluka, hatinya yang rapuh bagaikan sebuah kaca yang sangat tipis.

"Huwa!... huhu... maafkan aku! karena telah membuat mu khawatir... huwaaaa!" tangis Mouri dengan keras sambil memelukku dengan erat. Melihat Mouri yang seperti ini, rasanya aku juga ingin menangis dengan kencang, berteriak, menyesali semua yang terjadi. Namun... kenapa aku tak menangis! aku hanya bisa menahannya dengan sekuat-kuatnya, menahan agar air mataku tidak jatuh.

Apa yang membuat hatiku menjadi sangat keras begini?. Menangis saja aku tidak pernah, aku benci diriku yang tak bisa menunjukkan isi hatiku yang sebenarnya. Rasanya sangat pahit jika hanya di tahan seperti ini, padahal tubuhku sudah bergemetaran, namun hanya hatiku saja yang dapat menangis, berteriak, dan menyesali semua yang terjadi.

"Kalian jangan bersedih seperti itu... aku akan mengobatinya hingga teman kalian pulih kembali" ucap paman Kyushu yang menghampiri kami karena mendengar tangisan Mouri yang sangat keras. Terlihat di wajahnya paman Kyushu yang turut bersedih melihat sesama Leonis yang terluka parah seperti ini.

Pada akhirnya Mouri mau makan juga setelah dia selesai menangis dengan begitu lama. Ternyata dia sangat lapar sekali, dia melahap makanan dengan sangat cepat. Selama ini dia terus menahan rasa laparnya, dan hanya meminum air, dan memakan camilan saja. Aku jadi senang melihat Mouri mau makan kembali, sambil menunggu Tygruth siuman aku terus memasak masakan untuk Mouri.

Di suatu tempat yang sangat busuk, dan menjijikan seseorang melepaskan makhluk yang sangat menyeramkan dari balik jeruji besi. Makhluk-makhluk mengerikan itu keluar dari sesuatu yang selama ini memenjarakan mereka, mereka bergeliat keluar dari lubang yang kecil itu.

"Keluarlah kalian para binatang kecil, dan guncang kan dunia ini dengan kekuatan yang sudah kuberikan kepada kalian! hahaha!"

"Grrrrr! wrrrrrgggh!"

"Tuan... kapan kita akan bergerak?"

"Biarkan makhluk-makhluk lucu itu mengoyak dunia ini terlebih dahulu. Lalu begitu dunia ini benar-benar telah hancur, barulah kita akan keluar dari tempat ini, setelah berjuta-juta tahun yang lalu menetap di tempat yang busuk ini. Kita akan keluar sebagai pahlawan yang akan menghabisi bajingan itu!"

"Jadi pada akhirnya kita masih harus menunggu sampai tiba waktunya untuk keluar dari sini. Baiklah, perintah itu akan saya turuti, kami adalah orang-orang yang setia padamu tuan"

Kemudian seseorang yang lainnya bertanya, "Tapi apa yang anda maksud dengan pahlawan tuan?"

"Karena mungkin saja yang dikatakan oleh salah-satu ilmuan teman-teman ku benar. Kalau, kehidupan baru telah hadir saat ini, mungkin sudah lewat ribuan tahun yang lalu"

"Siapa nama temanmu tuan?"

"Lebih tepatnya aku menemukan sebuah buku harian seorang ilmuwan hebat, walau tak sehebat bajingan itu. Dia menuliskan sesuatu yang akan terjadi ke depannya, dan aku sangat mempercayai hal itu. Termasuk juga dengan kehancuran dunia, namun tak ku sangka dunia akan hancur dengan seperti ini"

"Tak perlu bersedih tuan, kami akan menciptakan kiamat yang sesungguhnya!" ucap mereka dengan penuh semangat.

"Terima kasih semuanya! mari kita hancurkan dunia ini!" teriak dengan suara yang menggelegar.

Esok hari pun tiba, hari yang cerah, dan segar seperti biasanya. Menghirup udara di pagi, hati, dan menikmati teh hangat untuk menenangkan pikiran, dan mencairkan suasana adalah yang terbaik. Hari ini aku berniat untuk pergi masuk ke dalam hutan Agnuth. Karena ada seseorang yang ingin ku temui, yaitu Elf itu, Elysna. Sudah lama aku tak mengunjunginya, mungkin kami akan bertemu hari ini di tempat seperti biasanya, karena sepertinya Elysna mendatangi tempat itu setiap harinya.

Aku berbohong pada Mouri kalau aku pergi ke hutan untuk berburu. Biarpun Mouri sudah tahu tentang Elf yang membuat Tygruth seperti ini, namun aku tahu apa yang harus kulakukan. Mungkin akan semakin buruk keadaannya jika aku memberitahu kepada Mouri bahwa aku akan menemui Elf. Dengan perasaannya yang hancur seperti ini, mungkin akan membuat perasaannya semakin hancur begitu mendengar kata Elf yang keluar dari mulutku.

Karena itu aku sudah memikirkan semua ini sejak tadi malam sebelum membicarakan hal ini pada Mouri. Aku memikirkan kemungkinan yang terbaik, dan yang terburuk, namun begitu aku sadar hanya ada kemungkinan yang terburuk yang akan terjadi. Maka lebih baik aku tak menceritakan soal ini pada Mouri, maka aku pergi sendiri masuk ke dalam hutan itu.

Episodes
1 Kehidupan Yang Menyedihkan
2 Kehancuran Dunia
3 Kehidupan Baru
4 Pergi Berburu
5 Pertemuan Pertama Dengan Elf
6 Bersenandung
7 Harapan Yang Sama
8 Rencana
9 Ada Apa Dengan Mouri?
10 Sebuah Kegagalan
11 Elysna
12 Jantung Sialan!
13 Cinta!?
14 The Power of Peace
15 Guru
16 Belajar Kekuatan Sihir
17 Ingatan Aneh
18 Lepas Kendali
19 Kepercayaan Yang Datang Kembali
20 Hati Yang Terluka
21 Ayo Kita Menikah
22 Kenyataan
23 Absurd
24 Pertarungan Yang Ditunggu
25 Hati
26 Pergi
27 Menginap
28 Malam Yang Indah
29 Pertarungan Fisik
30 Perlombaan
31 Pencarian
32 Bangsa Baru
33 Bocah Menyebalkan
34 Blood Blood
35 Perdamaian
36 Selamat Bergabung
37 Siapa Kau?
38 Losing Soul
39 Pergi Memancing
40 Angin Yang Melebihi Batas
41 Masa Lalu Alzheimer's
42 Akhir Kisah Yang Bahagia
43 Kastil
44 Makhluk Apa Kau!?
45 Amarah Sang Leonis
46 Penderitaan Louris
47 Terima Kasih Louris
48 Sihir Murni
49 God's Meeting
50 Bandit
51 Malaikat Aneh
52 Masalah Yang Harus Diselesaikan
53 Xyyushara
54 Malaikat Gila
55 Desa Makhluk Campuran
56 Pangeran, dan Raja Iblis
57 Tygruth... Kau...?
58 Peperangan
59 Makhluk Yang Aneh
60 Sosok Pahlawan
61 Sosok Bayangan Hitam
62 Arwah Penderitaan
63 Hantu
64 Goa Kecil
65 Saling Terbuka
66 Ambang Kehancuran
67 Penyerbuan
68 Pemanggilan
69 Bangsa Yang Dipertemukan
70 Kembalinya Sang Pahlawan
71 Apakah Ini Adalah Akhirnya?
72 Dua Pahlawan, dan Dua Makhluk Busuk
73 Kekuatan Pamungkas
74 Jiwa Keputusasaan
75 Akhir Pertarungan Yang Melelahkan
76 Penyerangan Kota Leonelf
77 Drama
78 Kembalinya Sang Raja Iblis Pertama
79 Kembali
80 Kekacauan Dunia
81 Bergabung
82 Akhir Perang Bangsa Iblis, dan Malaikat
83 Kepergian Pemimpin Kota
84 Masuk Lebih Dalam
85 Keadaan Genting
86 Cahaya Matahari
87 Penciptaan Monster
88 Serangan Yang Sia-sia
89 Sebuah Kisah
90 Kemenangan Banyak Orang
91 Kebencian Tanpa Batas
92 Pemimpin Desa Pertama
93 Kemunculan Xyyushara Terakhir
94 Penyesalan
95 Membuat Rencana
96 Rencana Dibalas Rencana
97 Apakah Ini Akhirnya?
98 Kehancuran Tanpa Batas
99 Pertarungan Yang Sebenarnya
100 Serangan Yang Tidak Diduga
101 Sensasi Yang Sama
102 Mengatasi Kelemahan
103 Rasakan Neraka mu
104 Keseimbangan
105 Pertarungan Balas Dendam
106 Akhir Dari Segala Kekacauan
107 Akhir?
108 Awal Yang Baru
109 Persaingan
110 Pertemuan Dengan Raja Iblis
111 Perjalanan Yang Panjang
112 Untuk Sementara Waktu
113 Perebutan Kamar
114 Hydra
115 Demi Kebahagiaan
116 Anak Kecil
117 Sebentar Lagi
118 Perjalanan Menuju Kerajaan Gygash
119 Grup The Light
120 Para Ksatria Agung
121 Sampai di Kerajaan
122 Gadis Kecil
123 Tamu Baru
124 Pria Bertopeng
125 Orang Yang Menjengkelkan!
126 Raja Sementara
127 Kini Dia Mengganggu Yang Lain
128 Lagi-lagi Kau!?
129 Selamat Bergabung Pria Aneh
130 Menciptakan Keributan
131 Hari Liburan Kedua
132 Masalah Apa Lagi!?
133 Pertemuan Dengan Raja
134 Rouge!?
135 Perpustakaan
136 Awal Untuk Yuki
137 Meminjam Buku
138 Penglihatan Anak Kecil
139 Kembalinya Sang Raja
140 Rapat
141 Terpuruk
142 Berlatih Melampaui Batas
143 Arena Pertarungan
144 Acara Yang Di Tunggu-tunggu
145 Pertarungan Pertama
146 Menunggu Pertarungan
147 Milan
148 Nizard
149 Akhir Pertarungan Nizard.
150 Pertarungan Boa Boa
151 Pertarungan Sheran
152 Sosok Yang Datang Kembali
153 Kemenangan Yang Mudah
154 Kemenangan Yang Mudah
155 Pertarungan Yang Sengit
156 Siapa Yang Menjadi Pemenang?
157 Selanjutnya
158 Satu-satunya
159 Lagi dan lagi...
160 Hiatus
161 Jadwal Peserta Gladiator
162 Colosseum
163 Pertarungan Pertama
164 Gawat!
165 Keange dan Ylitc
166 Persiapan untuk utbk
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Kehidupan Yang Menyedihkan
2
Kehancuran Dunia
3
Kehidupan Baru
4
Pergi Berburu
5
Pertemuan Pertama Dengan Elf
6
Bersenandung
7
Harapan Yang Sama
8
Rencana
9
Ada Apa Dengan Mouri?
10
Sebuah Kegagalan
11
Elysna
12
Jantung Sialan!
13
Cinta!?
14
The Power of Peace
15
Guru
16
Belajar Kekuatan Sihir
17
Ingatan Aneh
18
Lepas Kendali
19
Kepercayaan Yang Datang Kembali
20
Hati Yang Terluka
21
Ayo Kita Menikah
22
Kenyataan
23
Absurd
24
Pertarungan Yang Ditunggu
25
Hati
26
Pergi
27
Menginap
28
Malam Yang Indah
29
Pertarungan Fisik
30
Perlombaan
31
Pencarian
32
Bangsa Baru
33
Bocah Menyebalkan
34
Blood Blood
35
Perdamaian
36
Selamat Bergabung
37
Siapa Kau?
38
Losing Soul
39
Pergi Memancing
40
Angin Yang Melebihi Batas
41
Masa Lalu Alzheimer's
42
Akhir Kisah Yang Bahagia
43
Kastil
44
Makhluk Apa Kau!?
45
Amarah Sang Leonis
46
Penderitaan Louris
47
Terima Kasih Louris
48
Sihir Murni
49
God's Meeting
50
Bandit
51
Malaikat Aneh
52
Masalah Yang Harus Diselesaikan
53
Xyyushara
54
Malaikat Gila
55
Desa Makhluk Campuran
56
Pangeran, dan Raja Iblis
57
Tygruth... Kau...?
58
Peperangan
59
Makhluk Yang Aneh
60
Sosok Pahlawan
61
Sosok Bayangan Hitam
62
Arwah Penderitaan
63
Hantu
64
Goa Kecil
65
Saling Terbuka
66
Ambang Kehancuran
67
Penyerbuan
68
Pemanggilan
69
Bangsa Yang Dipertemukan
70
Kembalinya Sang Pahlawan
71
Apakah Ini Adalah Akhirnya?
72
Dua Pahlawan, dan Dua Makhluk Busuk
73
Kekuatan Pamungkas
74
Jiwa Keputusasaan
75
Akhir Pertarungan Yang Melelahkan
76
Penyerangan Kota Leonelf
77
Drama
78
Kembalinya Sang Raja Iblis Pertama
79
Kembali
80
Kekacauan Dunia
81
Bergabung
82
Akhir Perang Bangsa Iblis, dan Malaikat
83
Kepergian Pemimpin Kota
84
Masuk Lebih Dalam
85
Keadaan Genting
86
Cahaya Matahari
87
Penciptaan Monster
88
Serangan Yang Sia-sia
89
Sebuah Kisah
90
Kemenangan Banyak Orang
91
Kebencian Tanpa Batas
92
Pemimpin Desa Pertama
93
Kemunculan Xyyushara Terakhir
94
Penyesalan
95
Membuat Rencana
96
Rencana Dibalas Rencana
97
Apakah Ini Akhirnya?
98
Kehancuran Tanpa Batas
99
Pertarungan Yang Sebenarnya
100
Serangan Yang Tidak Diduga
101
Sensasi Yang Sama
102
Mengatasi Kelemahan
103
Rasakan Neraka mu
104
Keseimbangan
105
Pertarungan Balas Dendam
106
Akhir Dari Segala Kekacauan
107
Akhir?
108
Awal Yang Baru
109
Persaingan
110
Pertemuan Dengan Raja Iblis
111
Perjalanan Yang Panjang
112
Untuk Sementara Waktu
113
Perebutan Kamar
114
Hydra
115
Demi Kebahagiaan
116
Anak Kecil
117
Sebentar Lagi
118
Perjalanan Menuju Kerajaan Gygash
119
Grup The Light
120
Para Ksatria Agung
121
Sampai di Kerajaan
122
Gadis Kecil
123
Tamu Baru
124
Pria Bertopeng
125
Orang Yang Menjengkelkan!
126
Raja Sementara
127
Kini Dia Mengganggu Yang Lain
128
Lagi-lagi Kau!?
129
Selamat Bergabung Pria Aneh
130
Menciptakan Keributan
131
Hari Liburan Kedua
132
Masalah Apa Lagi!?
133
Pertemuan Dengan Raja
134
Rouge!?
135
Perpustakaan
136
Awal Untuk Yuki
137
Meminjam Buku
138
Penglihatan Anak Kecil
139
Kembalinya Sang Raja
140
Rapat
141
Terpuruk
142
Berlatih Melampaui Batas
143
Arena Pertarungan
144
Acara Yang Di Tunggu-tunggu
145
Pertarungan Pertama
146
Menunggu Pertarungan
147
Milan
148
Nizard
149
Akhir Pertarungan Nizard.
150
Pertarungan Boa Boa
151
Pertarungan Sheran
152
Sosok Yang Datang Kembali
153
Kemenangan Yang Mudah
154
Kemenangan Yang Mudah
155
Pertarungan Yang Sengit
156
Siapa Yang Menjadi Pemenang?
157
Selanjutnya
158
Satu-satunya
159
Lagi dan lagi...
160
Hiatus
161
Jadwal Peserta Gladiator
162
Colosseum
163
Pertarungan Pertama
164
Gawat!
165
Keange dan Ylitc
166
Persiapan untuk utbk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!