Lepas Kendali

Hari ini hujan begitu deras, angin berhembus cukup kencang. Guru kami mengirim kami pesan kalau tak bisa mengajari kami hari ini lewat kekuatan yang dia miliki. Padahal kami sudah sangat menantikannya malam ini, tapi dari pada kami tak melakukan apapun malam ini, lebih baik kami berlatih saja malam ini. Karena kami akan menjadi lebih kuat dari siapapun yang ada di dunia ini.

"Baiklah kalau begitu! karena guru tidak bisa datang hari ini lebih baik kita berlatih sendiri saja!" ucap Mouri dengan penuh semangat.

"Baiklah aku sudah siap! bagaimana dengan... eh!? ada apa dengan Tygruth?" bisik ku kepada Mouri setelah melihat wajah suramnya Tygruth.

"Soal itu... kemarin malam saat kau pingsan, Tygruth masih belum bisa menggunakan kekuatannya. Itulah yang membuatnya sedih, padahal saat itu dia berkata kalau akan menjadi yang terkuat, hahaha!" tawa Mouri dengan keras, dengan sengaja agar terdengar oleh Tygruth.

"Berisik! hiks... jahat sekali kau ini, sebenarnya kau ada di pihak siapa sih" ucap Tygruth dengan sedikit.

"Sudahlah, kalau begitu kekuatan macam apa yang kau miliki Mouri?" tanyaku.

"Haha! tentu saja kekuatan yang sangat hebat! akan ku tunjukkan padamu sekarang" ucap Mouri dengan sombongnya, yang membuatku, dan Tygruth jengkel. Kemudian Mouri mulai menggunakan kekuatannya, aku sangat terkejut begitu mengetahui kekuatan yang dimilikinya. Dia memiliki kekuasaan transformasi tubuh, dia mengubah bentuk tangannya menjadi pedang.

"Hoho! bagaimana dengan kekuatan ku ini? apa kalian iri? hahaha!" tawa Mouri yang tingkahnya semakin membuat kami kesal.

Aku yang tak terima pun langsung membalasnya, "Lihat ini! inilah kekuatan yang terhebat!" ucapku sambil mengeluarkan lingkaran sihir di sekeliling Mouri.

"Eh!? a-apa yang sedang kau lakukan!" teriak Mouri yang terkejut.

"Aku menyebutnya! Lightning Explosion!" teriakku yang seketika petir menyambar menembus rumah kami, dan meledak mengenai Mouri. Kami pun terpental karena ledakan itu, asap dimana-mana aku sangat terkejut kalau serangan ku sekuat itu. Sepertinya aku terlalu keras menyerangnya, aku jadi khawatir bagaimana keadaan Mouri sekarang.

"Mouri! apa kau baik-baik saja? uhuk-uhuk" ucapku yang mencari-cari dimana Mouri berada yang di tutupi debu.

Namun semakin lama debunya semakin memudar, dan aku melihat ada seseorang yang berdiri dengan bentuk aneh di depanku. Aku sangat terkejut kalau serangan ku tadi dapat di tahan oleh Mouri dengan mengubah bentuk tangannya menjadi perisai yang kokoh. Namun aku juga merasa jengkel karena wajahnya yang tersenyum dengan sombong itu.

"Hahaha! bagaimana? bukankah ini sangat hebat?" ucap Mouri.

"Baiklah, kekuatan mu memang hebat, tapi di mana Tygruth?" ucapku. Lalu kami mendengar suara tangisan seseorang yang ternyata itu adalah tangisan dari Tygruth yang sedang bersedih karena melihat kekuatan kami yang sangat hebat. Dirinya menjadi suram karena melihat kami yang memiliki kekuatan hebat.

"Sial... kenapa hanya aku... huhu, kenapa hanya aku yang tak memiliki kekuatan!" ucap Tygruth dengan kesal.

"Tygruth... bersabarlah... jangan bersedih" ucap Mouri yang mencoba menenangkan Tygruth.

"Apa yang dikatakan Mouri benar, Tygruth. Kau tidak boleh menyerah, jadi kau tak perlu sedih. Aku yakin kau akan memiliki kekuatan yang sangat hebat dari kami" ucapku yang menepuk pundak Tygruth. Kemudian tubuh Tygruth bergemetar, dan dia menundukkan wajahnya. Aku jadi merasa kasihan padanya.

"Hahahaha! aku hanya bercanda! hahaha!" tawa Tygruth dengan kencang.

"K-kau! sialan!" ucap Mouri dengan kesal yang mengubah bentuk tangannya menjadi pedang yang sangat tajam, "Tenangkan dirimu Mouri, aku tahu kau merasa kesal. Tapi ingat dia adalah teman kita... yah mungkin lebih tepatnya teman brengsek" ucapku yang menahan Mouri.

Setelah itu kami menenangkan diri, dan mencari cara bagaimana memperbaiki atap rumah kami yang hancur karena serangan ku tadi. Aku jadi disalahkan karena telah menghancurkan atap rumahnya, tapi memang benar sih kalau akulah yang menyebabkan kehancuran ini.

Tapi aku masih tak bisa berhenti memikirkan kekuatan yang dimiliki Mouri. Dia sangat hebat sekali bisa menahan serangan ku, tanpa terluka. Kekuatan transformasi yang dimilikinya sangat keren sekali sampai membuatku takjub. Tapi aku tak mau mengakui kekuatannya yang hebat itu dengan sifat yang menjengkelkannya.

"Hei aku punya ide untuk memperbaiki atap rumahnya!" ucapku yang memikirkan bagaimana cara memperbaiki nya sedari tadi.

"Apa? cepat beritahu, dan jangan diam saja. sepertinya rumah ini akan kebanjiran karena ulah mu" ucap Mouri.

Entah kenapa akhir-akhir ini sikap Mouri terhadap ku semakin menjengkelkan. Kemudian aku mengarahkan tanganku ke bawah kaki Mouri, lalu muncul lingkaran sihir di sekelilingnya, "Hei! apa yang kau lakukan? apa kau mau menghancurkan atapnya lagi?" ucap Mouri yang langsung siap sedia dengan kekuatannya.

"Tenang saja... aku hanya akan mengangkat mu ke atas menggunakan kekuatanku. Dari yang ku lihat sepertinya tubuhmu mampu bertransformasi dalam wujud apapun. Jadi gunakan kekuatan mu untuk memperbaiki atap rumah yang rusak itu" ucapku sambil mengangkatnya menggunakan kekuatan ku, seperti semacam elevator.

Kemudian Mouri mengubah tangannya menjadi sebuah kayu, dan mematahkannya untuk menutupi atap rumah itu. Kemudian di ujungnya di beri paku untuk menancapkan ke kayu yang lainnya, dan akhirnya atap rumah kami pun berhasil di perbaiki. Walau begitu masih ada yang harus kami lakukan dengan rumah yang becek ini karena banyak air hujan yang masuk.

"Hei... apa kalian bisa membuatku marah?" tanya Tygruth yang tiba-tiba dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak masuk akal, "hah? apa maksudmu? kau ingin kanu membuatmu marah? dengan senang hati kami akan melakukannya, tapi untuk apa?" tanyaku.

"Sudah lakukan saja jangan banyak tanya" ucap Tygruth dengan serius. Meski kami tak tahu apa yang dipikirkan oleh Tygruth, karena hanya melakukan sesuatu yang membuatnya marah tentu saja itu mudah. Kemudian kami mulai mencoba untuk membuat dirinya marah.

"Hei pecundang seperti mu tidak akan pernah memiliki kekuatan!" ucapku dengan tatapan kejam.

"Dia benar! tak seharusnya kau bersama kami, karena kau itu sangat lemah, dan hanya akan menjadi beban" lanjut Mouri.

"Hei hei! apa-apaan ini? sepertinya kalian tampak menikmatinya" ucap Tygruth, namun kami tak mempedulikan kata-kata Tygruth. Karena mungkin yang kami lakukan ini benar, kami berpikir alasan Tygruth ingin membuat dirinya marah karena Tygruth berpikir dengan begitu dia akan dapat mengeluarkan kekuatannya.

"Latihan yang sudah diberikan oleh guru hanya sia-sia karena kau tidak serius dalam berlatih" ucapku dengan kasar.

"A-apa? katamu? hentikan... hentikan ini, ini sudah tidak lucu" ucap Tygruth.

"Kalau tahu akan seperti ini, lebih baik kau tak usah nekat untuk belajar kekuatan sihir, dasar payah" ucap Mouri dengan pedas, seperti dia mengatakannya dengan sungguh-sungguh.

"Mouri? kenapa kau berkata seperti itu?" ucap Tygruth yang matanya mulai melotot karena kesal.

"Benar, seharusnya kau tak perlu memaksakan dirimu untuk belajar kekuatan sihir. Karena pada akhirnya kau hanya akan menjadi pecundang yang tak bisa menggunakan kekuatan sihir" ucapku sambil meludahinya, walau mungkin ini agak keterlaluan, namun yang kami lakukan ini demi kebaikan Tygruth sendiri demi membuat kekuatan yang tersimpan pada dirinya keluar.

"Kalian... aku tahu aku ini memang payah, tapi bicara kalian sudah keterlaluan!" teriak Tygruth sambil menghantam tangannya ke lantai rumah kami, yang kemudian tiba-tiba saja dinding rumahnya berubah bentuk menjadi runcing, dan mengarah ke arah kami dengan cepat. Aku, dan Mouri segera menggunakan kekuatan pertahanan untuk melindungi serangan Tygruth.

Saat ini Tygruth sangat marah, sampai-sampai dia kehilangan kendali. Dia terus menempelkan kedua telapak tangannya di lantai, dan seluruh bagian rumah mulai berubah bentuk menjadi tajam, dan menusuk kami dari berbagai arah. Kekuatan yang dimiliki Tygruth ternyata sangat mengejutkan. Kekuatannya hampir sama seperti kekuatan milik Mouri.

Namun perbedaannya hanyalah dalam transformasi objeknya. Kekuatan transformasi yang dimiliki Mouri hanya berlaku pada dirinya, dia bisa merubah bentuk tubuhnya menjadi apapun sesuka hatinya. Namun kekuatan transformasi yang dimiliki Tygruth hanya berlaku terhadap benda lain, selain dirinya sendiri yang tak dapat bertranformasi.

Kekuatan yang ditimbulkan oleh Tygruth semakin kuat semakin marah, kami yang menahan serangannya semakin kewalahan. Kemudian aku jadi teringat dengan kata-kata guru saat itu, kalau kekuatan akan semakin kuat jika emosi suatu pengguna semakin tinggi. Apapun emosinya, maka kekuatannya akan semakin kuat.

Emosi yang dirasakan Tygruth saat ini adalah kemarahan. Dia semakin marah semakin lama, dan begitu juga dengan kekuatannya semakin kuat. Kemudian tiba-tiba saja seluruh rumah kami yang terbuat dari kayu pecah berhamburan. Aku, dan Mouri terkejut melihatnya, kekuatan apa lagi yang akan dia lakukan?. Kayu yang pecah berhamburan itu terbang melayang di sekitar kami.

Kemudian pecahan kayu itu bertranformasi menjadi jarum-jarum yang sangat banyak, dan tajam. Ini gawat, "Tygruth! cepat hentikan kekuatan mu! dan kendalikan dirimu! jangan sampai kau kehilangan kendali mu!" teriakku.

"Maafkan kami Tygruth! karena sudah berbicara seperti itu sampai membuatmu kesal. Kami melakukan hal itu karena kau yang memintanya!" ucap Mouri.

Namun sepertinya Tygruth benar-benar telah kehilangan kendali. Dia sepertinya tak mendengar kata-kata kami, "Hahaha! kalian... akan ku bunuh!" ucap Tygruth yang membuat kami terkejut sekaligus takut. Kemudian jarum-jarum itu mulai melayang dengan cepat ke arah kami, dan menusuk-nusuk pertahanan kami.

Lingkaran sihir pelindung milikku semakin lama semakin hancur karena menerima serangan terus-menerus dari Tygruth. Begitu juga dengan pertahanan kekuatan milik Mouri yang semakin hancur. Jarum-jarum kayu itu tak habis-habisnya menyerang kami. Karena Tygruth terus menciptakan jarum-jarum itu dari bagian rumah ini, yang semakin lama rumah ini semakin habis karena digunakan untuk menyerang kami.

"Mouri! sepertinya kita tak memiliki cara lain selain menyerangnya!" ucapku sambil menahan serangan yang beruntun.

"Tapi... dia teman kita Tygruth" ucap Mouri yang tak tega untuk menyerang Tygruth.

"Kita tak memiliki pilihan lain... Argh!" teriakku kesakitan yang terkena tusuk dari jarum-jarum kayu itu. Aku terkejut kalau pertahanan ku sudah mulai berlubang. Mouri yang melihat kamu terluka akhirnya pun setuju dengan rencana ku, "Mouri... tolong lindungi aku dengan kekuatan mu. Karena aku belum bisa menggunakan dua kekuatan sekaligus. Aku akan mematikan lingkaran sihir pelindung ini, dan langsung menyerang Tygruth!" ucapku.

"Baiklah... tapi jangan berlebihan dalam menggunakan kekuatan mu!" ucap Mouri yang kemudian melebarkan perisainya untuk melindungi ku. Karena perisainya semakin lebar, maka ketebalan perisainya menjadi semakin tipis.

Kemudian aku mengarahkan tanganku ke arah Tygruth, dan muncul lingkaran sihir di bawah kaki Tygruth. Tygruth yang melihatnya terkejut, "Lightning Explosion!" teriakku dengan keras yang kemudian petir besar menyambar dengan sangat keras hingga kami terpental.

Mungkin sepertinya aku terlalu melebih-lebihkan dalam menggunakan kekuatan ku. Aku menggunakan kekuatanku lebih kuat dari sebelumnya saat aku menggunakan kekuatan yang sama kepada Mouri. Kami terpental hingga keluar rumah, dan rumah kami pun hancur lebur terbakar karena ledakan petir tadi. Namun... bagaimana dengan Tygruth? apa dia baik-baik saja?.

Episodes
1 Kehidupan Yang Menyedihkan
2 Kehancuran Dunia
3 Kehidupan Baru
4 Pergi Berburu
5 Pertemuan Pertama Dengan Elf
6 Bersenandung
7 Harapan Yang Sama
8 Rencana
9 Ada Apa Dengan Mouri?
10 Sebuah Kegagalan
11 Elysna
12 Jantung Sialan!
13 Cinta!?
14 The Power of Peace
15 Guru
16 Belajar Kekuatan Sihir
17 Ingatan Aneh
18 Lepas Kendali
19 Kepercayaan Yang Datang Kembali
20 Hati Yang Terluka
21 Ayo Kita Menikah
22 Kenyataan
23 Absurd
24 Pertarungan Yang Ditunggu
25 Hati
26 Pergi
27 Menginap
28 Malam Yang Indah
29 Pertarungan Fisik
30 Perlombaan
31 Pencarian
32 Bangsa Baru
33 Bocah Menyebalkan
34 Blood Blood
35 Perdamaian
36 Selamat Bergabung
37 Siapa Kau?
38 Losing Soul
39 Pergi Memancing
40 Angin Yang Melebihi Batas
41 Masa Lalu Alzheimer's
42 Akhir Kisah Yang Bahagia
43 Kastil
44 Makhluk Apa Kau!?
45 Amarah Sang Leonis
46 Penderitaan Louris
47 Terima Kasih Louris
48 Sihir Murni
49 God's Meeting
50 Bandit
51 Malaikat Aneh
52 Masalah Yang Harus Diselesaikan
53 Xyyushara
54 Malaikat Gila
55 Desa Makhluk Campuran
56 Pangeran, dan Raja Iblis
57 Tygruth... Kau...?
58 Peperangan
59 Makhluk Yang Aneh
60 Sosok Pahlawan
61 Sosok Bayangan Hitam
62 Arwah Penderitaan
63 Hantu
64 Goa Kecil
65 Saling Terbuka
66 Ambang Kehancuran
67 Penyerbuan
68 Pemanggilan
69 Bangsa Yang Dipertemukan
70 Kembalinya Sang Pahlawan
71 Apakah Ini Adalah Akhirnya?
72 Dua Pahlawan, dan Dua Makhluk Busuk
73 Kekuatan Pamungkas
74 Jiwa Keputusasaan
75 Akhir Pertarungan Yang Melelahkan
76 Penyerangan Kota Leonelf
77 Drama
78 Kembalinya Sang Raja Iblis Pertama
79 Kembali
80 Kekacauan Dunia
81 Bergabung
82 Akhir Perang Bangsa Iblis, dan Malaikat
83 Kepergian Pemimpin Kota
84 Masuk Lebih Dalam
85 Keadaan Genting
86 Cahaya Matahari
87 Penciptaan Monster
88 Serangan Yang Sia-sia
89 Sebuah Kisah
90 Kemenangan Banyak Orang
91 Kebencian Tanpa Batas
92 Pemimpin Desa Pertama
93 Kemunculan Xyyushara Terakhir
94 Penyesalan
95 Membuat Rencana
96 Rencana Dibalas Rencana
97 Apakah Ini Akhirnya?
98 Kehancuran Tanpa Batas
99 Pertarungan Yang Sebenarnya
100 Serangan Yang Tidak Diduga
101 Sensasi Yang Sama
102 Mengatasi Kelemahan
103 Rasakan Neraka mu
104 Keseimbangan
105 Pertarungan Balas Dendam
106 Akhir Dari Segala Kekacauan
107 Akhir?
108 Awal Yang Baru
109 Persaingan
110 Pertemuan Dengan Raja Iblis
111 Perjalanan Yang Panjang
112 Untuk Sementara Waktu
113 Perebutan Kamar
114 Hydra
115 Demi Kebahagiaan
116 Anak Kecil
117 Sebentar Lagi
118 Perjalanan Menuju Kerajaan Gygash
119 Grup The Light
120 Para Ksatria Agung
121 Sampai di Kerajaan
122 Gadis Kecil
123 Tamu Baru
124 Pria Bertopeng
125 Orang Yang Menjengkelkan!
126 Raja Sementara
127 Kini Dia Mengganggu Yang Lain
128 Lagi-lagi Kau!?
129 Selamat Bergabung Pria Aneh
130 Menciptakan Keributan
131 Hari Liburan Kedua
132 Masalah Apa Lagi!?
133 Pertemuan Dengan Raja
134 Rouge!?
135 Perpustakaan
136 Awal Untuk Yuki
137 Meminjam Buku
138 Penglihatan Anak Kecil
139 Kembalinya Sang Raja
140 Rapat
141 Terpuruk
142 Berlatih Melampaui Batas
143 Arena Pertarungan
144 Acara Yang Di Tunggu-tunggu
145 Pertarungan Pertama
146 Menunggu Pertarungan
147 Milan
148 Nizard
149 Akhir Pertarungan Nizard.
150 Pertarungan Boa Boa
151 Pertarungan Sheran
152 Sosok Yang Datang Kembali
153 Kemenangan Yang Mudah
154 Kemenangan Yang Mudah
155 Pertarungan Yang Sengit
156 Siapa Yang Menjadi Pemenang?
157 Selanjutnya
158 Satu-satunya
159 Lagi dan lagi...
160 Hiatus
161 Jadwal Peserta Gladiator
162 Colosseum
163 Pertarungan Pertama
164 Gawat!
165 Keange dan Ylitc
166 Persiapan untuk utbk
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Kehidupan Yang Menyedihkan
2
Kehancuran Dunia
3
Kehidupan Baru
4
Pergi Berburu
5
Pertemuan Pertama Dengan Elf
6
Bersenandung
7
Harapan Yang Sama
8
Rencana
9
Ada Apa Dengan Mouri?
10
Sebuah Kegagalan
11
Elysna
12
Jantung Sialan!
13
Cinta!?
14
The Power of Peace
15
Guru
16
Belajar Kekuatan Sihir
17
Ingatan Aneh
18
Lepas Kendali
19
Kepercayaan Yang Datang Kembali
20
Hati Yang Terluka
21
Ayo Kita Menikah
22
Kenyataan
23
Absurd
24
Pertarungan Yang Ditunggu
25
Hati
26
Pergi
27
Menginap
28
Malam Yang Indah
29
Pertarungan Fisik
30
Perlombaan
31
Pencarian
32
Bangsa Baru
33
Bocah Menyebalkan
34
Blood Blood
35
Perdamaian
36
Selamat Bergabung
37
Siapa Kau?
38
Losing Soul
39
Pergi Memancing
40
Angin Yang Melebihi Batas
41
Masa Lalu Alzheimer's
42
Akhir Kisah Yang Bahagia
43
Kastil
44
Makhluk Apa Kau!?
45
Amarah Sang Leonis
46
Penderitaan Louris
47
Terima Kasih Louris
48
Sihir Murni
49
God's Meeting
50
Bandit
51
Malaikat Aneh
52
Masalah Yang Harus Diselesaikan
53
Xyyushara
54
Malaikat Gila
55
Desa Makhluk Campuran
56
Pangeran, dan Raja Iblis
57
Tygruth... Kau...?
58
Peperangan
59
Makhluk Yang Aneh
60
Sosok Pahlawan
61
Sosok Bayangan Hitam
62
Arwah Penderitaan
63
Hantu
64
Goa Kecil
65
Saling Terbuka
66
Ambang Kehancuran
67
Penyerbuan
68
Pemanggilan
69
Bangsa Yang Dipertemukan
70
Kembalinya Sang Pahlawan
71
Apakah Ini Adalah Akhirnya?
72
Dua Pahlawan, dan Dua Makhluk Busuk
73
Kekuatan Pamungkas
74
Jiwa Keputusasaan
75
Akhir Pertarungan Yang Melelahkan
76
Penyerangan Kota Leonelf
77
Drama
78
Kembalinya Sang Raja Iblis Pertama
79
Kembali
80
Kekacauan Dunia
81
Bergabung
82
Akhir Perang Bangsa Iblis, dan Malaikat
83
Kepergian Pemimpin Kota
84
Masuk Lebih Dalam
85
Keadaan Genting
86
Cahaya Matahari
87
Penciptaan Monster
88
Serangan Yang Sia-sia
89
Sebuah Kisah
90
Kemenangan Banyak Orang
91
Kebencian Tanpa Batas
92
Pemimpin Desa Pertama
93
Kemunculan Xyyushara Terakhir
94
Penyesalan
95
Membuat Rencana
96
Rencana Dibalas Rencana
97
Apakah Ini Akhirnya?
98
Kehancuran Tanpa Batas
99
Pertarungan Yang Sebenarnya
100
Serangan Yang Tidak Diduga
101
Sensasi Yang Sama
102
Mengatasi Kelemahan
103
Rasakan Neraka mu
104
Keseimbangan
105
Pertarungan Balas Dendam
106
Akhir Dari Segala Kekacauan
107
Akhir?
108
Awal Yang Baru
109
Persaingan
110
Pertemuan Dengan Raja Iblis
111
Perjalanan Yang Panjang
112
Untuk Sementara Waktu
113
Perebutan Kamar
114
Hydra
115
Demi Kebahagiaan
116
Anak Kecil
117
Sebentar Lagi
118
Perjalanan Menuju Kerajaan Gygash
119
Grup The Light
120
Para Ksatria Agung
121
Sampai di Kerajaan
122
Gadis Kecil
123
Tamu Baru
124
Pria Bertopeng
125
Orang Yang Menjengkelkan!
126
Raja Sementara
127
Kini Dia Mengganggu Yang Lain
128
Lagi-lagi Kau!?
129
Selamat Bergabung Pria Aneh
130
Menciptakan Keributan
131
Hari Liburan Kedua
132
Masalah Apa Lagi!?
133
Pertemuan Dengan Raja
134
Rouge!?
135
Perpustakaan
136
Awal Untuk Yuki
137
Meminjam Buku
138
Penglihatan Anak Kecil
139
Kembalinya Sang Raja
140
Rapat
141
Terpuruk
142
Berlatih Melampaui Batas
143
Arena Pertarungan
144
Acara Yang Di Tunggu-tunggu
145
Pertarungan Pertama
146
Menunggu Pertarungan
147
Milan
148
Nizard
149
Akhir Pertarungan Nizard.
150
Pertarungan Boa Boa
151
Pertarungan Sheran
152
Sosok Yang Datang Kembali
153
Kemenangan Yang Mudah
154
Kemenangan Yang Mudah
155
Pertarungan Yang Sengit
156
Siapa Yang Menjadi Pemenang?
157
Selanjutnya
158
Satu-satunya
159
Lagi dan lagi...
160
Hiatus
161
Jadwal Peserta Gladiator
162
Colosseum
163
Pertarungan Pertama
164
Gawat!
165
Keange dan Ylitc
166
Persiapan untuk utbk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!