Puluhan orang ditangkap dan dibawa ke istana setelah pesanan dari Menteri Danadyaksa keluar. Mereka yang dibawa ke istana tidak tahu apa yang terjadi dan mereka semua bingung.
Melihat kejadian di depannya, Danadyaksa merasa kasihan, terutama pada anak-anak dan mereka yang sudah tua.
Dia mulai meragukan apakah keputusan yang ditetapkan oleh Agha itu benar, namun sebagai punggawa kerajaan dia akan melakukan perintah dengan benar bahkan jika dia harus mempertaruhkan nyawanya.
Danadyaksa melihat langit dan memikirkan mendiang raja. "Yang Mulia, tampaknya Tuan Muda akan tumbuh, namun saya tidak tahu apakah pertumbuhan itu ke arah yang baik atau buruk. Hamba akan menemani dan mengawasi Tuan Muda untuk membalas kebaikan Anda, Yang Mulia."
..--..
Agha Agana yang telah menetapkan hatinya, mengunjungi Menteri-Menteri yang tengah berdebat di ruangan Kavi Akhilendra.
Ketika Menteri sedang berdebat, pintu yang semula tertutup mulai terbuka dan sosok yang akrab mulai terlihat. Sosok yang membuka pintu tersebut ialah calon Raja saat ini, Agha Agana. Melihat sosok Pangeran , Kavi Akhilendra merasakan sedikit perbedaan pada tatapan matanya.
"Tuan muda, apakah Anda baik-baik saja?"
"Oh… Menteri Kavi, ya aku baik-baik saja." Setelah dia memberitahu kondisinya, Agha Agana menatap empat orang Menteri yang terdiam. Dua diantara Menteri-menteri itu terlihat gelisah dan tampak sedikit ketakutan.
Melihat kegugupan mereka saat ini, Agha Agana menjadi sedikit curiga. Dengan perasaan curiga ini, dia tidak menyesali keputusan yang telah dia ambil untuk menangkap keluarga keempat Menteri.
"Kenapa kalian terlihat gelisah, apakah terjadi sesuatu atau...."
Menteri Barn yang berbadan gemuk itu terlihat ingin mengucapkan sesuatu, namun dia menutup kembali mulutnya. Di sebelah Menteri Barn, ada seorang Menteri yang berpakaian eksentrik, dia adalah Menteri Lock. Ketika Menteri Lock melihat tatapan mata Agha yang tertuju padanya, tiba-tiba dia melirik menteri Barn seakan-akan lirikannya memiliki makna tertentu.
Setelah melihat mereka, Agha mengabaikannya dan dia bertanya pada Menteri Kavi apakah acara penobatannya dapat dilakukan sekarang. Kavi menegaskan bahwa penobatan dapat dilaksanakan sekarang, namun masih membutuhkan beberapa hal.
"Lakukan secepatnya, Menteri Kavi. Aku tidak ingin ini tertunda lama, lihatlah sekeliling masih banyak binatang buas yang mengintai Kerajaan ini," ujar Agha sambil memandangi Menteri lainnya.
Melihat tatapan mata Pangeran, dua Menteri terlihat bingung sedangkan Menteri lainnya gelisah. Setelah menatap mereka sebentar Agha keluar dan menemui Danadyaksa yang tengah berada belakang istana.
Di sisi lain Menteri Kavi mulai mempersiapkan penobatan untuk Agha di pusat kerajaan (Great Hall). sehingga di ruangan Kavi, hanya tersisa 4 Menteri saja.
"Menteri barn, ikut Aku. Ada beberapa hal yang ingin kubicarakan,"ujar Menteri Lock.
"Ya... Menteri Lock mari kita pergi." Kedua Menteri pergi meninggalkan istana Kerajaan.
"Barn, tampaknya situasi mulai tidak menguntungkan dan berbahaya. Dengan situasi seperti ini tidak memungkinkan untuk kita berada disini lagi. Persiapkan semuanya, kita akan pergi malam ini."
"Benarkah… tampaknya Pangeran hanya menduga-duga saja dan dia tidak tahu apapun tentang kita dan pelayan itu."
"Itu mungkin saja benar, tetapi kita harus mempersiapkan untuk hal yang tidak dapat diprediksi, seperti Pangeran menangkap kita. Lalu Barn, apa yang akan terjadi apabila dia mengetahui hal tersebut dan masalah yang terjadi sebelumnya."
"Itu sangat buruk... ya kita harus mempersiapkan semuanya segera."
..--..
"Paman, sudahkah kau menangkapnya?"
"Ya, Tuan Muda."
"Baik, bawa mereka semua ke Great Hall. Oh iya Paman, jangan lupa untuk menutup kepalanya, karena ini adalah kejutan untuk mereka."
"Ya, Tuan Muda, apakah penobatan siap untuk dilaksanakan?"
"Ya, Paman. Menteri Kavi telah mempersiapkannya di Great Hall."
..--..
Ditengah perjalanan Menteri Barn dan Menteri Lock dicegat oleh pembawa pesan serta prajurit yang dikirim Menteri Kavi. Mereka dikirim untuk meminta Menteri Barn dan Lock untuk datang ke Great Hall dikarenakan penobatan Raja (kenaikan tahta) akan dilaksanakan.
Setelah mendengar ucapan pembawa pesan Lock sedikit curiga, namun karena ini masa sensitif dia merasa harus ikut dengan mereka, jika dia tidak mengikutinya akan menimbulkan kecurigaan, dan nantinya semua rencana yang mereka persiapkan akan sia-sia.
"Barn, kita pergi ke Great hall. Setelah penobatannya selesai kita akan langsung meninggalkan kerajaan ini!"
"Baik, Lock. Aku percaya padamu dan mengikuti pengaturanmu."
..--..
Setelah Menteri Lock dan Barn tiba, acara penobatan takhta dilaksanakan.
"Menteri Kavi, apakah semuanya sudah siap?"
"Ya, Tuan Muda. Kita bisa melaksanakannya."
"Ya, kita lakukan."
Agha tidak terlalu tahu tradisi tentang penobatan takhta, namun dia diberitahu jika dia cukup mengucapkan sumpah setia kepada Kerajaan, Dewa dan Leluhur Kerajaan.
Setelah mendengar itu semua dari Menteri Kavi, Agha kemudian pergi ke tempat tertinggi di Great Hall untuk mengikrarkan sumpah dan mulai melakukan tradisi .
Menatap para rakyat yang berkumpul, dua menteri kepercayaan mendiang Raja yang berada di bawahnya. Agha mengambil pedang pusaka kerajaan dan menariknya diikuti ikrar sumpahnya.
"Aku…. Agha Agana putra Asoka Agana memberikan darah, jiwa, dan hidupku untuk kemuliaan leluhur dan Kerajaan Agrapana.
Aku…. Agha Agana putra Asoka Agana akan menghancurkan segala rintangan dan tantangan yang menghalangi kemuliaan Kerajaan.
Aku… Agha Agana Meminta restu dan berkat dari engkau Yang paling Mulia, Dewa diantara Dewa, Yang Maha Kuasa, berikan aku kekuatan dan kekuasaan untuk memuliakan Kerajaan Agrapana.
Dengan darah yang kuteteskan saat ini, berikan aku restumu."
Sumpah yang diikrarkan oleh Agha telah tertanam di benak rakyat dan juga para menteri. Setelah Agha menyelesaikan sumpahnya terdengar sorak-sorak gembira dari rakyat yang mengelu-elukan namanya dan juga kerajaan Agrapana.
"Rakyat tercintaku...." Mendengar suara dari Raja, seluruh rakyat terdiam dan suasana khidmat telah kembali lagi.
"Kerajaan tercinta kita, Agrapana... telah disusupi musuh. Musuh yang menghancurkan kita dari dalam." Mendengar kata-kata tersebut seluruh tempat hening tanpa suara. Agha melirik keempat Menteri disamping kedua Menteri kepercayaan.
"Aku akan memberi kalian hadiah. Menteri Lock, Barn, Lust dan Jovic naiklah kemari." mendengar perintah tersebut, mereka naik ke tempat Sang Raja berada. Barn dan Lock sangat gelisah, setelah mendengar perkataan raja saat ini. Setelah melihat mereka berempat, Raja Agha memanggil Danadyaksa untuk membawa tahanan ke great hall.
"Buka tutup kepala mereka." Keempat menteri berteriak bersamaan setelah melihat seluruh keluarga mereka berada disana. Lock dan Barn semakin gelisah dan mulai takut ketika melihat keluarganya disana.
"Lock, Barn, Lust dan Jovic. Aku akan memberi kalian satu kesempatan terakhir... untuk mengakui kesalahan kalian dan membuat keluarga kalian terhindar dari sebuah tragedi." Mendengar perkataan Raja Agha, Barn mulai goyah namun dia masih menutup mulut, karena dia masih percaya bahwa Raja tidak akan melakukan pembunuhan. di sisi lain, Lock yang gelisah dan sedikit takut mulai ketakutan.
Sebelumnya dia percaya bahwa Agha tidak akan melakukan apapun, karena dia telah melihat dan mengetahui sikap pengecutnya. Namun hari ini dia telah melihat keberanian dari sosok pengecut itu dan dia juga melihat seberkas cahaya kekejaman di mata sang Raja Muda. sedangkan, untuk Lust dan Jovic mereka bingung dan marah atas penangkapan keluarganya.
"Ternyata kalian hanya diam dan tidak akan mengakuinya. Baiklah… Algojo, bunuh orang-orang tua dari keluarga Barn dan Lock." Mendengar perintah dari Raja, Algojo mengayunkan pedang ditangannya dan sembilan kepala jatuh disertai dengan teriakan kemarahan, kesedihan, dan ketakutan dari berbagai arah.
"Masih tidak ada yang mau mengakuinya… Algojo lanjutkan bunuh para wanita dan anak-anak dari keluarga…." Sebelum kalimat Agha selesai, Lust memotongnya dan mengakui bahwa dia yang telah menyewa pelayan untuk memberikan racun pada mendiang Raja sebelumnya.
Pengakuan dari Lust benar-benar mengejutkan semua pihak dan juga mengejutkan Agha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 410 Episodes
Comments
John Singgih
awal sudah berdarah-darah mungkin selanjutnya bakal berdarah-darah
2022-04-16
1
Widya Swara
ini nih karya yg gw tunggu2. MCnya base on character dr Cao Cao ya? kapan2 buat base on charnya Hideyoshi om. Karya yg nice bingits
2022-01-16
0
Charles J. Molle
737...😊🍾🙏
2021-03-15
0