Agha terkejut dengan pengakuan yang diberikan oleh menteri Lust, bahkan dia tidak pernah memikirkan kematian dari mendiang Raja. Kejadian ini diluar perkiraan Agha, karena sebelumnya dia hanya mendapatkan misi sampingan dari sistem.
Agha terkejut ketika dia mendengar pernyataan Menteri Lust yang mengungkapkan bahwa dia telah menyewa seorang pelayan untuk memberikan racun pada mendiang Raja.
..--..
Sistem :
"Misi sampingan: Temukan penghianat kerajaan."
"Hadiah: Ajian tapak Badra."
Suara sistem terdengar dikepala Agha, ketika dia hendak melakukan penobatan takhta. Agha cukup senang mendapat misi sampingan, dan dia mulai memilah-milah kenangan yang dia tahu dan menggabungkannya dengan perdebatan para Menteri di luar.
"Aku akan melakukan hal itu, semoga saja yang kulakukan kali ini benar adanya," pikir Agha.
"Paman, ini akan menjadi sejarah untuk kita dan kerajaan ini."
"Iya, Tuan Muda."
Agha menatap cermin didepannya....
..--..
Ketika Danadyaksa mendengar ucapan Lust, perasaan marah muncul dan berkecamuk di hatinya. Lingkungan dan udara disekitar Danadyaksa berubah dalam sekejap mata , kemarahan Danadyaksa yang meletup-letup memengaruhi sekelilingnya.
Agha merasakan tekanan tak terlihat dari arah Danadyaksa. Agha melihat Danadyaksa yang terlihat sangat marah dan tatapannya memancarkan niat membunuh yang kuat.
Secara perlahan Danadyaksa melangkah menuju Lust yang berada di sebelah Raja, setiap langkah yang dia ambil, perasaan haus darah dan tekanan semakin kuat.
"Aku akan diam untuk saat ini," pikir Agha.
Agha mengalihkan perhatian ke arah Barn serta Lock. Ketika dia meilirik mereka, Agha menemukan hal yang mengejutkan. Barn dan Lock tidak ketakukan dan gelisah lagi namun mereka terdiam serta mulutnya terbuka lebar. mereka tercengang akan ucapan Lust.
Setelah melihat mereka berdua Agha mulai meragukan penilaiannya terhadap kedua Menteri. Melihat Danadyaksa yang semakin dekat, Agha menyipitkan matanya dan bertanya pada Lust.
"Menteri Lust ceritakan apa yang sebenarnya terjadi atau kau akan menderita," ujar Agha sembari menatap tajam ke arah menteri Lust.
"Tidak ada yang penting. Kamu hanya perlu tahu bahwa aku menghianati Kerajaanku." Mendengar jawabannya membuat Agha sedikit termenung. Dia menatap Menteri Lust cukup lama hingga dia memberikan perintah yang mengejutkan untuk Lust. Bahkan Danadyaksa yang dipenuhi amarah, terkesiap akan perintah dari Agha.
"Algojo… penggal kepala anak-anak dari Keluarga Lust. Biarkan dia meratapinya... penggal mereka satu-persatu." Lust Melihat Raja yang menunjukkan pandangan dingin kearahnya. Saat Lust akan mengucapkan sesuatu dia mendengar suara yang membuatnya tidak mampu berbicara dan dia tercengang melihat pemandangan di depan matanya.
Setelah Mendengar perintah sang Raja. Algojo segera mengambil salah satu dari anak yang ditahan, ketika Algojo hendak mengambil anak itu dia dicegah seorang wanita. Dia memiliki penampilan anggun dan wajah yang sempurna seperti pancaran dari cahaya bulan.
"Yang mulia, saya mohon untuk tidak melakukan pembunuhan terhadap anak kecil," ujarnya dengan nada penuh keangkuhan disertai tatapan dingin dimatanya.
Melihat wanita yang menghentikan Algojo, Agha mengerutkan kening. Terlebih lagi setelah mendengar perkataannya, ada sedikit rasa kemarahan di hatinya.
"Siapa kamu?" Nada penuh kedinginan dan terdengar suram terucap dari mulut Agha.
"Saya Farras,Yang Mulia."
"Aku tidak menanyakan namamu, siapa kamu?"
"Saya…."
" ALGOJO!!! lakukan!" bentak Agha dengan suara yang rendah dan dingin.
Pedang turun ke tanah disertai cipratan darah dan kepala anak kecil jatuh didampingi isak tangis dari keluarganya. Sebelum anak itu hendak dipenggal Farras akan menyelamatkannya namun dia merasakan tiga tatapan tajam mengunci dirinya, sehingga dia tidak melakukan apapun karena dia tahu tiga sosok yang mengunci dirinya ialah Sang Raja, 'Menteri Perang' Danadyaksa Gautama dan Jendral Perang saat ini, Madhava Gautama.
Melihat anaknya terkapar tanpa kepala dan tatapan dari seluruh keluarganya. Lust merasakan tekanan besar, perasaan kesedihan dan kemarahan dari keluarganya membentuk sebuah tekanan yang terarah kepada dirinya dan dia menatap Raja yang kini disampingnya.
Lust hendak meraung dan menerjang Sang Raja namun dia didekap oleh dua prajurit sama seperti menteri lainnya.
Agha melirik Farras sebentar, setelah itu dia mengalihkan tatapannya ke arah Lust. "Lust. Apa kau akan diam dan tidak memberi tahu yang sebenarnya."
"...." Diam tanpa ada suara hanya tatapan kemarahan di mata Lust yang terarah pada sang raja.
"Masih diam. Kuakui kau memang memiliki tekad baja dan hati sekeras besi, bahkan setelah kematian anakmu... kau masih saja diam."
Agha cukup mengagumi sikap dari Lust, andai dia tidak melakukan penghianatan mungkin saja dia akan menjadi salah satu Pejabat yang akan terpandang ketika Agha memimpin Kerajaannya.
"…"
"Baik….. baiklah…. Algojo, lakukan. Biarkan dia melihat seluruh keluarganya terbunuh satu-persatu." Mendengar perintah dari sang raja, akhirnya tekad yang dimiliki Lust mulai goyah dan Lenyap. Lust memohon kepada Raja agar menyelamatkan keluarganya dan dia akan menceritakan keadaan yang sebenarnya. Agha terdiam dan tidak menanggapi permohonan Lust, melihat sang raja yang diam keputusasaan menggerogoti Lust.
"Katakan saja Lust... " Mendengar jawaban dari Raja, Lust mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Keseluruhan kejadian yang diceritakan Lust mengejutkan semua orang, karena dia menawarkan kepala Raja dan wilayah Kerajaan Agrapana kepada Kerajaan L'orchuin. Kerajaan yang diperintah oleh Ras Orc, dengan imbalan dia memimpin wilayah ini di masa depan sebagai wilayah bawahan.
"Pantas saja, ketika Yang Mulia berangkat ke medan perang dia terlihat tidak normal," ujar Danadyaksa penuh kemarahan dan kini dia sudah menggenggam senjatanya hendak menerjang kearah lust.
Melihat Danadyaksa saat ini Agha pun menatapnya penuh makna seperti menyiratkan dan mengirim pesan bahwa ini bukan waktunya untuk membunuh Lust hanya menunggu sebentar lagi dan kau dapat membunuhnya dan seluruh keluarganya setelah ini.
Melihat tatapan Raja, Danadyaksa menahan amarahnya dan menurunkan pedangnya dan menatap raja dengan penuh makna.
"Yang mulia... bisakah kau melepaskanku sekarang, aku sudah menceritakan semuanya."
"Ya, kau sudah memberitahuku..."
"Lalu, Yang Mulia.."
"Tunggulah sejenak, Lust."
Agha mengalihkan perhatiannya ke arah Barn dan Lock seperti mengisyaratkan kini giliran kalian. Melihat tatapan Raja kearahnya, tanpa sadar Barn bergetar dan mengakuinya
"Ya….yang.gg… Yang Mulia aku tidak berkhianat. Aku hanya mengikuti rencana Lock." Sambil menunjuk ke arah Lock. melihat Barn menunjuk dirinya, Lock terdiam.
"Sial.. sialan ini, Barn. Dia mengarahkan semua kesalahan padaku," pikir Lock dengan amarah dan sedikit tatapan takut di matanya.
"Rencana apa ini, apakah dugaanku sebelumnya itu benar adanya," pikir Agha setelah mendengar perkataan Barn.
"Oh... kau hanya mengikuti rencana Lock, baik-baik. Lalu Lock bagaimana menurutmu? Masih ingin menguji kesabaranku seperti dia?"
Agha Menunjuk ke arah Lust. mendengar perkataan sang Raja, Lock tenggelam dalam keputusasaan dan dia mengatakan bahwa rencana yang dia miliki diberikan oleh pelayan yang memberi racun ke pangeran(Agha). Mendengar jawaban dari Lock Agha mengerutkan kening.
"Kenapa rencana mereka dibuat oleh si pelayan, Terlebih lagi pelayan itu mengambil momen paling tepat untuk melaksanakan rencananya dan mengkambing hitamkan Barn dan Lock, apalagi Lust juga menyewa pelayan untuk memberi racun ke mendiang Raja. Apakah mereka orang yang sama atau kedua hal ini berhubungan, jika mereka orang yang sama maka aku bisa yakin ada skema di kerajaan ini. Dimulai dari terbunuhnya mendiang Raja, kemudian diracunnya sang Pangeran. Dilihat dari kedua hal ini dan disambungkan dengan pengakuan dari Barn, Lock, dan Lust. Kemungkinan itu bisa terjadi dan hanya satu hal untuk membuktikan pemikiranku ini. Apakah pelayan itu orang yang sama dan apakah dia masih ada disini? Dan juga aku harus memberi tahu Paman Danadyaksa mungkin dia bisa mengetahui hal lain," pikir Agha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 410 Episodes
Comments
John Singgih
banyak hal terungkap dan cukup mengejutkan sang raja
2022-04-16
0
Charles J. Molle
707...😊🍾🍺
2021-03-15
0
Awel Al-Lukman Al-Hakim
lanjoooottt
2020-06-18
1