The Way Of The Ruler
"Aaahh… kepalaku terasa sakit sekali, siapa pria paruh baya ini kenapa dia terlihat khawatir, huh… Tuan Muda, siapa yang dia panggil Tuan Muda?"
"Selamat, pengguna telah terbangun."
"Siapa itu?" ujar Aryasetya
"…"
Tidak ada jawaban ketika Aryasetya berbicara dengan suara yang tiba-tiba muncul dikepalanya, melainkan sosok pria paruh baya yang menjawabnya.
"Ini saya, Tuan Muda."
Ketika pria paruh baya itu berbicara, sebuah memori terlintas di pikiran Aryasetya. Setelah melihat lintasan kenangan yang ada pada tubuh ini, akhirnya dia tahu apa yang sedang terjadi.
Saat ini, dia berada di dunia lain, dia menggantikan seorang pangeran yang terkena racun. Nantinya, sang pangeran akan dinobatkan sebagai seorang Raja untuk menggantikan ayahnya atau mendiang Raja yang telah mati di medan perang.
Sang pangeran akan dinobatkan sebagai raja di tengah-tengah kekacauan yang menimpa kerajaan, Kekacauan-kekacauan yang disebabkan oleh berbagai perselisihan antara para menteri tua.
Semua ini terjadi karena pangeran terlalu lemah, baik dari sikap ataupun kekuatan, bisa dibilang pangeran terlalu biasa tanpa keunggulan.
Di sisi lain itu juga dipengaruhi oleh para Menteri yang serakah akan kekuasaan.
..--..
Ketika para Menteri berdebat, seorang pelayan memberikan segelas anggur pada Pangeran, pada saat Pangeran meminum anggur yang diberikan oleh pelayan, ia mulai melemah dan jatuh seketika. Situasi yang Aryasetya alami berasal dari kejadian itu.
Sesuai dengan kenangan yang ada pada pemilik tubuh sebelumnya. Sosok pria paruh baya yang ada di depan Aryasetya ialah Danadyaksa Gautama, Menteri terpercaya dari mendiang Raja, dan kini Aryasetya harus menerima kenyataan bahwa namanya telah berubah dari Aryasetya menjadi Agha Agana.
"Paman Danadyaksa, bagaimana situasi diluar?"
"Tidak stabil, Tuan Muda, beberapa Menteri masih berdebat tentang takhta kerajaan."
"Menteri-menteri sialan itu, bahkan ketika pemilik tubuh ini teracuni mereka tidak memperdulikannya dan hanya berpikir tentang kebutuhan mereka sendiri, terutama tentang tahta," pikir Agha.
"Paman, apakah pertemuan untuk kenaikan tahtaku akan ditunda karena kejadian ini?"
"Kemungkinan besar akan seperti itu, Tuan Muda."
"Tidak Paman, kita harus tetap melaksanakannya."
"Baik, Tuan Muda."
Agha berbaring di kasurnya dan melihat Danadyaksa pergi keluar, lalu seorang pelayan masuk. Pelayan itu memiliki penampilan yang cukup cantik dengan telinga kelinci, dia membawa sebuah guci berisi air dan dia menuangkan segelas air untuk Agha.
"Ah...bukankah aku diracuni tadi, kenapa aku tidak merasakan sakit." pikir Agha
"Tubuh pengguna telah diperkuat dan racun yang ada di tubuh pengguna telah dihilangkan."
"Tubuhku diperkuat dan racun telah dihilangkan ini sebuah keberuntungan. Karena aku tidak tahu bagaimana menyebutmu maka aku akan memanggilmu sistem," pikir Agha
"…."
"Apakah ada misi atau hal yang mirip seperti misi untukku?"
Sistem: "Misi saat ini untuk pengguna, menjadi Raja dari Kerajaan. Misi yang lain akan keluar sesuai dengan situasi."
"Apakah ada hadiah untuk misi itu?"
Sistem: "Untuk misi kali ini pengguna akan mendapatkan kesempatan memanggil karakter sejarah dari dunia pengguna."
"Bisakah kau beri penjelasan tentang pemanggilan karakter?"
Sistem :"Pemanggilan karakter akan terjadi setiap 1 bulan sekali untuk karakter khusus, dan 6 bulan sekali untuk karakter sejarah dari dunia pengguna, ini akan menjadi pemanggilan tetap untuk pengguna. Disamping panggilan tetap ada panggilan misi, yakni pengguna akan mendapatkan 1 kali kesempatan untuk menggunakan panggilan karakter dan hasil panggilan tersebut akan acak."
"Bisa memanggil karakter dari duniaku, itu luar biasa, lalu apakah aku bisa sekuat mereka atau bahkan lebih kuat dari mereka atau orang-orang dari dunia ini. Itu luar biasa, lalu apakah aku bisa mendapatkan kekuatan."
Sistem:"Pengguna dapat memilikinya, namun itu akan secara acak dari misi selain misi utama."
Agha merasa seperti novel-novel yang pernah dia baca ketika mendengar jika dirinya bisa mendapatkan kekuatan.
"Sistem, apa kau memiliki toko?"
Sistem:" Level pengguna terlalu rendah, tingkatkan level untuk membuka fitur lain."
Agha merasa jika situasi saat ini menjadi menarik dan dia bertanya-tanya apakah dia memiliki hadiah pemula.
"Sistem, apakah aku mendapatkan hadiah pemula?"
Sistem:"Hadiah pemula telah diberikan."
"Telah diberikan... ah... ternyata itu."
"Tuan muda... silahkan beristirahat," ujar pelayan.
"Yah... terima kasih Avanti, bangunkan aku ketika paman Danadyaksa datang"
"Baik, Tuan Muda."
..--..
"Tuan Muda... Tuan Muda." Suara manis nan renyah membangunkan Agha.
"Ada apa Avanti?"
"Tuan Menteri berada diluar Tuan Muda. Dia meminta untuk diperbolehkan masuk kedalam."
"Oh…. Biarkan Paman masuk."
"Baik, Tuan Muda."
Beberapa saat kemudian Agha melihat sosok tegap dan berotot dengan janggut dan kumis tebal berwarna putih dibaluti dengan baju besi berwarna hitam legam mendekat kearahnya.
"Bagaimana, Paman, apakah bisa dilakukan hari ini?"
"Bisa, Tuan Muda, namun akan ada beberapa masalah disana."
"Biarkan itu terjadi, akan kubungkam masalah itu dengan sikapku, Avanti ambilkan baju perangku."
"Baik, Tuan Muda"
"Paman, ini akan menjadi sejarah untuk kita dan kerajaan ini."
"Iya, Tuan Muda."
Agha menatap cermin didepannya terlihat sosok tegap, tinggi dengan rambut berwarna hitam sebahu, namun tidak berotot serta terlihat lemah. Fitur wajah cukup tampan, mata yang tampak sempurna dengan tatapan setajam elang, hidung mancung dan pipi yang terisi cukup.
"Apakah ini tubuh bocah itu, terlihat tampan namun tanpa otot. Sigh… pantas saja lemah namun liat tatapan mata ini terlihat sangat tajam dan kuat ini pasti warisan dari sang ayah. Cukup memuaskan daripada tampilanku yang dulu. Hahaha terlebih lagi dibalut dengan baju besi gelap ini terlihat sangat cocok." pikirnya
"Paman Danadyaksa, apakah diantara para Menteri saat ini masih ada yang dapat dipercaya sepenuhnya?" ujar Agha
"Aku tidak tahu secara pasti, Tuan Muda, namun aku dapat memastikan jika ada seorang Menteri yang dapat dipercaya?" jawab Danadyaksa
"Siapa dia, Paman?"
"Kavi Akhilendra, Menteri kepercayaan mendiang Raja, dia seperti saya, Tuan Muda, namun dia berkutat di bidang pemerintahan(sipil) sedangkan saya berada di militer."
"Menteri Kavi, ya," ujar Agha.
Menteri Kavi merupakan salah satu orang kepercayaan mendiang raja , menemani mendiang raja menstabilkan kekuasaannya bersama dengan Menteri Danadyaksa. Mereka membentuk keseimbangan layaknya yin dan yang. Agha berharap dia dapat dipercaya karena ini menyangkut kelangsungan hidupnya.
"Paman, benarkah dia dapat dipercaya, ada satu hal yang mengganjal untukku. Kenapa dia tidak menjengukku ketika aku terbaring lemah, tadi?"
"Tenang saja, Tuan Muda, dia tidak mendatangimu karena dia sedang melerai dan menstabilkan suasana para Menteri agar tidak terjadi kekacauan lebih dari ini."
"Baiklah, Paman. Aku akan mempercayaimu dan dia, namun aku akan melakukan sesuatu ketika penobatan nanti dilaksanakan."
"Kalau boleh saya tahu, apa yang akan Tuan Muda lakukan?"
"Cukup perintahkan para prajurit untuk pergi kerumah para Menteri yang menentang lalu tangkap seluruh keluarga mereka."
"Apa yang akan Tuan Muda lakukan pada mereka?"
"Cukup tangkap mereka semua lalu...." Agha menggerakkan tangannya kearah leher seperti sedang menyayat dengan perlahan.
"Apakah dimengerti Paman." Tidak sengaja nada yang terdengar dingin keluar dari Agha.
"Laksanakan, Tuan Muda."
"Ini bukan sikap dari Tuan Muda yang biasanya. apa yang terjadi pada tuan muda setelah dia terjatuh, dia tampak berbeda atau terlihat seperti orang lain," pikir Danadyaksa.
Sebelum Agha memberikan perintah untuk menghapus seluruh keluarga para Menteri, perasaannya berkecamuk antara melakukannya atau tidak.
Ini tidak seharusnya terjadi, seharusnya dia tidak membunuh mereka semua, namun saat ini adalah masa kritis, dia tidak bisa melakukan satu kesalahan atau nyawanya yang menjadi taruhannya.
Agha bisa saja hanya membunuh para Menteri dan membiarkan keluarganya terus bertaha. Namun, apa yang akan terjadi nanti? ketika keluarga mereka melakukan pemberontakkan? Akankah dia menyesalinya, karena tidak membunuh mereka semua? Tidak, dia tidak akan membiarkannya.
"Biarkan saja," pikir agha
keputusan Agha saat ini adalah keputusan yang terbaik untuknya. Dia akan mencoba untuk membuat ini menjadi yang pertama dan terakhir di kerajaan dan wilayahnya.
"Lebih baik aku menghianati dunia daripada dunia menghianatiku." Seperti yang diungkapkan Cao-cao, seorang pahlawan di dunianya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 410 Episodes
Comments
Harman LokeST
yang tidak setia bunuh
2022-06-26
2
John Singgih
langkah pertama sang pangeran
2022-04-16
0
John Singgih
wah penggemar romance of three kingdoms
2022-04-16
0