bab 12

Alex melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju apartemen nya, tanpa berbicara apapun kepada Alisha.

"Alex jangan ngebut"

tapi Alex hanya mengabaikan perkataan alisha.

"please, Alex. jangan ngebut.

gue takut"

ketika sampai di basemen apartemen, Alex langsung menarik tangan alisha untuk turun dari mobil menuju ke apartemen mereka.

Alisha hanya menahan pergelangan tangan nya yang sakit akibat cengkraman kuat Alex.

"sakit, Alex. kenapa sih kamu.

Alex,, bisa gak sih gak usah tarik - tarik kayak gini.

aku bisa jalan sendiri"

Alex tidak peduli dengan ucapan Alisha. yang penting tujuan nya sekarang cepat sampai ke apartemen nya.

setelah sampai membuka pintu apartemen, Alex menarik Alisha langsung ke kamar nya dan mendorong alisha ke atas ranjang.

"katakan apa mau mu sebenar nya?" tanya Alex

alisha menatap bingung dengan pertanyaan Alex, dia tidak paham maksud Alex yang langsung marah gak jelas sebab nya.

"ternyata kamu sama saja kayak cewek cewek yang lain."

"maksud kamu apa??

aku gak ngerti kamu marah gak jelas kayak gini, ALex"

"kamu setuju menikah dengan aku supaya kamu bisa beli barang - barang branded itu semua kan???

jawab..!!

jawab Alisha.. !!"

teriak Alex dengan nada marah, yang membuat Alisha paham kenapa Alex bisa marah seperti ini.

"Alex, aku bisa jelasin semua nya" mohon alisha

"apa??? aku benci sama kamu alisha.

kamu sama aja kayak cewek-cewek yang lain"

Alex melampiaskan kemarahan nya dengan menjatuhkan semua barang yang ada di meja kamar nya.

alisha mulai ketakutan dan menangis tapi Alex tidak menghiraukan nya

"Alex, aku mohon kendalikan emosi mu, kita bicara baik-baik.

aku akan jelasin semua nya..

kamu hanya salah paham" mohon alisha

"kamu mau jadi istri aku sepenuh nya bukan?? oke akan aku penuhi impianmu itu" ujar Alex dengan licik

Alex mulai membuka baju nya dan mencium paksa bibir Alisha secara kasar.

Alex semakin memulai aksi nya dengan menarik paksa baju alisha.

Alisha berusaha untuk melawan, tapi tenaga nya tidak seimbang dengan tenaga Alex yang sangat kuat dipenuhi dengan amarah.

Alex mulai memainkan semua bagian pada tubuh alisha, sehingga Alisha hanya bisa pasrah menjalani kewajiban nya sebagai istri dalam hal terpaksa sampai sesuatu hal yang belum alisha ingin kan terjadi.

"Alex,, sakit.

cukup Alex, aku mohon." pinta Alisha, namun Alex tidak menghiraukan nya.

Alex mengulangi kegiatan nya sampai ber kali - kali tanpa memperdulikan keadaan tubuh alisha.

Alisha hanya menangis dengan kondisi tubuh nya yang mulai melemas. apa lagi dia dan Alex sudah melewati makan malam.

Alex menyudahi kegiatan nya dengan ber baring di samping alisha sampai dia tertidur.

Menjelang pagi, Alex bangun dan bersiap menuju kantor tanpa mempedulikan kondisi alisha.

Alisha berusaha untuk bangun dan menuju kamar mandi.

Alisha mulai memasukkan baju-baju nya ke dalam koper kecil milik nya dan langsung menuju ke rumah orang tua nya menggunakan taxi, dengan kondisi badan nya yang sangat lemah.

Alisha menyuruh mami dan lapi nya serta kedua orang tua Alex untuk berkumpul di kediaman orang tua alisha tanpa memberitahu ke Alex.

Alisha mulai menceritakan sedikit permasalahan rumah tangga nya yang terjadi selama ini dan puncak permasalahan kemarin, tetapi dia tidak ingin menyalahkan semua kesalahan tersebut kepada Alex.

"kenapa kamu gak pernah cerita masalah ini ke kami sayang??" tanya mama Alex

" Alisha tau, kalau Alex hanya salah dalam menilai setiap wanita"

"kenapa kamu bisa bertahan dengan Alex, sayang??"

"gak mama, Alisha gak mau menyalahkan Alex sepenuh nya.

Alisha tau kalau Alex kemarin dalam kondisi tidak tenang.

Alisha tau, Alex orang yang baik. karena selama ini Alex selalu memperlakukan alisha dengan baik, walaupun sifat nya dingin" ucap alisha

"maafin mama karena gagal mendidik Alex nak" ucap mama Alex

"Alisha mau jujur, sebenar nya alisha sudah mulai mencintai Alex dan mulai nyaman hidup dengan Alex.

tapi untuk sementara Alisha hanya mau sendiri dulu"

"apa kamu ingin berpisah dengan Alex?"

"gak mama.

Alisha tidak pernah berniat bercerai dengan Alex kalau hanya ini permasalahan nya.

rencana Alisha akan pergi ke rumah buyut di Aceh.

Alisha hanya ingin menenangkan diri dulu. tapi jangan pernah kasih tau Alex.

Karena alisha yakin Alex akan mencari alisha dan menyesali kejadian ini" mohon alisha

"apa kamu yakin, nak??

kalau Alex bakal berubah" tanya papa Alex

"Alisha yakin pa, karena setelah menikah.

hidup Alex selalu bergantung pada Alisha.

Alisha yang selalu menyiapkan semua keperluan Alex"

semua orang tua hanya menganggukkan kepala nya pertanda setuju.

"alisha sudah membeli tiket dan akan berangkat siang ini juga" ujar alisha

"kenapa gak besok aja sayang??

kondisi kamu masih lemah begini.

apalagi perjalan ke Aceh butuh waktu yang lama" ujar mami alisha

"gak apa-apa, mi. karena alisha yakin sepulang kerja nanti Alex pasti akan langsung mencari alisha kesini"

"terserah kamu sayang.

yang penting kamu hati - hati.

mami dan papi akan selalu berdo'a untuk kamu.

maafkan kami" ujar mami

"iya mi, tapi mami gak perlu minta maaf.

Alisha bahagia bisa menikah dengan Alex.

Karena Alisha punya mama sama papa juga yang sangat menyayangi Alisha"

ujar alisha sambil melihat ke arah mertua nya.

"terima kasih, nak. kamu memang menantu yang baik.

kami akan selalu menganggap kamu sebagai putri kami"

"Alisha pamit ya. sekarang alisha mau langsung ke bandara"

"iya hati -hati sayang" ucap papi dan papa Alex sambil memeluk alisha.

alisha berangkat ke bandara dengan diantar oleh mami dan mama Alex.

kedua nya hanya menatap sendu ke arah alisha.

"hati-hati sayang, kamu harus kuat.

maafin Alex ya!"ucap mama Alex

"iya ma. udah tugas alisha memaafkan suami alisha.

alisha paham ma. alisha yakin, Alex pasti berubah.

berdo'alah yang terbaik buat rumah tangga kami mama" pinta alisha.

"iya sayang"

"mami, alisha pamit ya.

nanti alisha akan sering menelpon mami" ujar alisha

"iya sayang, kamu hati-hati ya. salam buat nenek buyut dan keluarga di Aceh semua dari mami sama papi" ujar mami alisha

"iya, mi. alisha masuk ya.

pesawat nya akan berangkat sebentar lagi"

" iya sayang, jaga kondisi kamu.

kalau ada apa - apa langsung telpon kami ya"

"oke,, da..da. mami, mama"

alisha langsung menuju ruang tunggu pesawat..

Selama di dalam pesawat alisha mencoba mengingat semua sikap Alex kepada nya. ada perasaan sakit yang muncul dari hati nya. tetapi semua dia tepis karena dia hanya ingin rumah tangga nya utuh tanpa ada kata perceraian.

@🙏🙏 pembaca setia novel author..

mohon kasih like and komentar nya ya buat author dan perbaikan novel nya.

mohon bantuan nya🙏🙏

supaya author tambah semangat dalam menulis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!