Alisha masih mematung sambil mencerna ucapan yang di lontarkan oleh Alex kepada nya.
dia tahu kalau Alex tidak menyukai perjodohan ini.
di sisi yang lain, dia harus mengingat penyakit jantung yang di derita oleh mami nya, yang bisa kambuh kapan saja jika dia membatalkan perjodohan ini.
Alisha tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa mengikuti perjodohan ini, walaupun dia tahu hidup nya pasti akan hancur dengan sikap Alex.
"Apa memang ini sudah takdir hidup ku???
Apa yang harus aku lakukan ya Allah!!!" batin alisha sambil berjalan mengikuti Alex dari belakang menuju ke tempat orang tua nya berkumpul.
tawa canda terdengar di ruang tamu antara orang tua mereka. terlihat di sana Alex yang sudah duduk dengan pandangan nya ke arah Alisha, tersenyum dengan senyuman sulit yang penuh makna..
"kalian udah selesai mengobrol??"
cara
"alisha gimana keputusan kamu sayang?" ujar mami alisha.
"iya mi, insya allah alisha setuju dengan pernikahan ini" ujar alisha sambil melirik ke arah Alex yang sangat terkejut dengan ucapan alisha.
"oke, karena kalian udah setuju.
maka Minggu depan kita akan laksanakan ijab Qabul nya sekalian dengan pesta nya di hotel Wijaya" ujar pak wijaya dengan semangat.
"tapi pa!! kata nya Minggu depan Alex ada meeting penting? kenapa ... " ujar Alex yang langsung di potong ucapan nya oleh sang mama.
"urusan perusahaan biar papa yang urus selama persiapan pernikahan kamu"
"Alex, perbuatan baik itu harus di segerakan jadi gak boleh di tunda lama-lama.
kamu tenang aja. masalah persiapan nya biar mama sama Tante Atmadja yang bakal mengurus nya.
besok kamu sama alisha harus ke butik mama untuk persiapan baju, dan sekalian beli cincin pernikahan" ujar nyonya Wijaya dengan antusias.
"tapi, Alex ada meeting penting.." ujar Alex yang langsung di potong ucapan nya oleh pak Wijaya.
"gak da meeting.. meeting.
Sudah papa bilang Masalah perusahaan biar papa yang menangani selama persiapan pernikahan kalian" ujar pak Wijaya dengan nada tegas
terlihat alisha dan Alex saling memandang dengan mimik wajah yang sulit di artikan.
"kami permisi dulu besan ya, besok kita lanjut lagi bahas persiapan acara nya" ujar nyonya Wijaya.
"iya, besok kita coba ketemu sama WO nya langsung ya, biar cepat persiapan acara nya" ujar nyonya Atmadja
Mereka mulai pulang, sedangkan Alex menaiki mobil nya menuju apartemen. Alex masih terpikir dengan ucapan Alisha yang langsung menyetujui pernikahan ini.
"apa aku harus cari tau kenapa alisha mau terima perjodohan ini ya??" ucap Alex.
Jam sudah menunjukkan jam 11 siang, namun Alex masih betah di kasur nya karena dia kurang tidur semalam.
kring.. kring...
kring.. kring....
"hallo ma, ada apa??"
"apa kamu belum bangun, Alex?
"iya, Alex baru bangun"
"ini udah jam berapa, Lex??
apa kamu lupa ??"
"ada apa sih, ma?
Alex ngantuk mau tidur lagi"
"Astagfirullah Aleeexxx,
kamu belum jemput menantu mama??
ini udah jam berapa??
mama gak mau tau, 30 menit lagi kamu harus udah jemput Alisha dan mama tunggu di butik mama" marah sang mama.
"iya, ya ma.
Alex bakalan datang 60 menit lagi, oke!"
"Alex,, kaaamuu ya... benar - benar bikin Mama pusing dengan ..."
belum sempat mama nya melanjutkan ucapan nya, Alex sudah duluan mematikan telepon nya..
"sabar.. sabar.. ya Allah" ujar sang mama sambil mengelus dada nya..
sedangkan di apartemen, Alex langsung berjalan menuju kamar mandi sambil mengomel.
"apa sih mau nya tuh cewek sebenar nya??
udah cerewet, berisik.. ih..ih...
ogah banget jadi bini gue deh...
kog bisa mama sama papa suka sama alisha ya??
ah,, bodoh amat deh... "
Alex memilih menggunakan motor nya supaya tidak terlalu terjebak dengan macet nya jalan.
Dia memilih langsung menjemput Alisha ke rumah nya, tanpa mampir dulu ke rumah orang tua Alex.
"Assalamu'alaikum Tante" sapa Alex.
"wa'alaikum salam.
ayo masuk, Alex.
mau jemput alisha ya?"
"iya Tante,
Apa alisha nya sudah siap??"
"iya, alisha udah nungguin kamu dari tadi sambil nonton TV.
Coba kamu susul aja langsung ke rumah keluarga"
"iya Tante, makasih"
"iya"
Alex berjalan menuju ke arah ruang keluarga Alisha. terlihat disana Alisha yang sedang asyik menonton TV tanpa melihat kalau Alex sudah datang.
"Alisha, ayo cepat.
aku gak punya banyak waktu.
kita langsung berangkat"
"iya sebentar." jawab Alisha sambil berjalan mengambil tas nya di atas meja di ruang tersebut.
"Siapa juga yang minta di jemput!!" ujar alisha dengan suara kecil, tapi masih bisa di dengar oleh Alex.
"kamu ya!!. bukan nya ber terima kasih udah mau di jemput, tapi malah ngomel- ngomel gak jelas. " ujar Alex dengan nada kesal.
"kenapa mau marah??
yaudah marah aja, siapa coba yang takut" tatap alisha ke arah Alex..
Alex yang males berdebat dengan Alisha langsung ber jalan keluar rumah menuju motor nya dengan senyuman yang sulit di artikan.
"kita lihat aja siapa yang bakal menang!!" bathin Alex.
Alisha sempat terkejut melihat Alex yang menggunakan motor besar nya.
"kenapa sih tu orang kagak pake mobil aja?" batin alisha
"kenapa?
Ayo buruan naik" tawar Alex kepada Alisha yang melihat ekspresi Alisha yang terkejut melihat Alex menjemput nya dengan motor.
" apa kamu gak berani naik motor,
atau takut wajah kamu kusam terus rambut acak - acakan gitu.."
"jangan terlalu pede pak.
siapa bilang aku takut??
aku malah lebih senang naik motor di banding naik mobil, wlek... " ucap alisha, sambil menjulurkan lidah nya ke arah Alex.
"apa kamu bisa naik??"
"kagak usah lebay deh, Lex.
maka nya aku lebih suka pake celana.
biar gampang naik moto nya"
Alex melihat Penampilan Alisha yang sangat jauh berbeda dengan penampilan gadis - gadis lain nya, yang pernah mendekati diri nya.
Alisha hanya menggunakan kemeja biasa dengan di paduin bawahan jeans, dan sepatu sport dengan tas selempang kecil.
sedangkan wajah nya cuma di kasih bedak sama lipstik yang natural.
Alex mulai mengepal tangan nya melihat tingkah alisha yang di luar pemikiran nya.
"Gila memang ni anak, gak ada modis - modis gitu penampilan nya.
masih ada gitu, orang berpenampilan kayak zaman Siti Nurbaya.
untung cantik, kalau gak bakal gue turunin tuh di jalanan"
ngomel Alex dengan suara rendah sambil mengendarai motor nya, tapi masih bisa kedengaran oleh alisha.
"turunin sekarang, gak usah banyak ngomong loh.
mending naik taksi deh gue dari pada satu motor Ama Lo."
"diam.. berisik tau."
"Lah, siapa juga yang dari tadi ngomel - ngomel gak jelas"..
@🙏🙏 pembaca setia novel author..
mohon kasih like and komentar nya ya buat author dan perbaikan novel nya.
mohon bantuan nya🙏🙏
supaya author tambah semangat dalam menulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments