kediaman Atmadja.
Alisha lagi bersantai bersama orang tua nya sambil menonton TV setelah makan malam.
"alisha, papi sama mami mau ngomong sesuatu yang penting sama kamu"
Alisha menetap heran kedua orang tua nya.
"kami akan menjodohkan kamu dengan
anak keluarga Wijaya.
dan kami sudah memutuskan kamu akan menikah Minggu depan juga"
"what??? apa alisha gak salah dengar Pi?
kenapa papi sama mami langsung memutuskan semua nya,
"ingat umur kamu Alisha, jangan hanya karir yang kamu pikir kan!!"
"alisha belum terlalu kenal dengan anak om Wijaya, pi.
Alisha juga belum mau menikah sekarang"
"keputusan kami sudah bulat,
alisha kami tidak pernah meminta apapun sama kamu.
segala sesuatu bebas kamu pilih, mulai kamu sekolah, kuliah dan kerja di Paris.
tapi papi sama mami cuma mau kamu menikah dengan anak om Wijaya.
ini permintaan kami satu-satu nya. mengingat umur kami yang sudah tua" ucap sang papi dengan nada memohon ke arah alisha
alisha mulai memikirkan ucapan sang papi, memang benar selama ini mami dan papi nya tidak pernah menuntut apapun dari alisha..
"apa gak bisa di undur lagi acara nya, pi?"
"gak Alisha, keputusan sudah kami buat.
kalau kamu gak mau melihat mami kamu kambuh, ikuti kata - kata papi.
karena selama kamu di Paris aja, berapa kali mami kamu kambuh jantung nya.
hanya karena khawatir ketika kamu tidak mengangkat telepon saat mami kamu menelpon berkali - kali."
Alisha kaget dengan penuturan papi nya. karena dia gak pernah tau akan hal seperti ini.
Alisha mulai menganggukkan kepala nya pertanda iya setuju.
"besok malam kita akan makan malam bersama keluarga om Wijaya, untuk menentukan tanggal pernikahan nya.
Untuk konsep pernikahan mami dan Tante Wijaya sudah pernah berdiskusi untuk memilih WO terbaik" ujar sang mami
alisha menatap orang tua nya secara tidak percaya kalau konsep pernikahan nya sudah di atur lebih dulu sebelum dia tau apa-apa tentang pernikahan nya.
"berarti mami-papi sudah menyusun rencana ini udah lama??" ujar alisha dengan wajah bingung nya..
"maafkan kami sayang, kamu tau kan hal terindah yang di inginkan oleh orang tua adalah melihat anak-anak nya menikah dan punya cucu.
jadi mami hanya ingin merasakan hal terindah tersebut sebelum ajal menjemput kami.
kamu tau sendiri keadaan mami gimana sayang?". ujar sang mami dengan air mata yang mulai jatuh.
" maafin alisha, mi. iya alisha mau melaksanakan pernikahan ini.
alisha janji akan mewujudkan mimpi terindah yang mau mami lihat.
alisha janji, mi. tapi mami harus sehat ya demi alisha dan papi" ujar alisha dengan air mata yang mulai jatuh sambil memeluk mami nya.
Acara makan malam bersama, diadakan di kediaman keluarga Atmadja yang hanya di hadiri oleh keluarga Wijaya dan Atmadja.
"Alex kamu dimana?
kamu masih ingatkan tentang acara dinner malam ini?" tanya sang papa
"iya pa, Alex ingat.
ini Alex lagi jalan pulang, 5 menit lagi sampe" ujar Alex yang langsung memotong ucapan sang papa.
"oke, papa tunggu"
Alex memasukkan mobil nya langsung ke garasi dan langsung menuju keruang tamu tempat orang tua nya menunggu.
"malam ma, pa" sapa Alex.
" yaudah, kita langsung berangkat aja. karena keluarga om Atmadja sudah menunggu kita dari tadi"
"what????
Apa cewek yang papa jodohkan dengan Alex anak om Atmadja?" ujar Alex dengan ekspresi wajah yang sulit di tebak
"iya, kamu akan kami jodohkan dengan alisha"
"gak, Alex gak mau"
"beneran kamu gak mau??"
"iya, Alex gak setuju."
"baiklah kalau kamu gak setuju.
silahkan kamu keluar dari sini.
tinggalkan semua fasilitas yang papa kasih buat kamu"
"jadi ini rencana papa buat rumah di samping rumah om Atmadja??"
"iya, supaya kamu dan Alisha selalu ada bersama kami.
trus biar kami ada kawan ngobrol di hari tua dan bisa bermain bersama dengan cucu-cucu kami" ujar sang papa dengan wajah tersenyum.
"kenapa papa gak bilang dari awal? papa tau kan, klo alisha itu sangat cerewet.
Alex gak suka, kenapa gak cewek lain aja sih pa?"
"atau kamu mau papa jodohkan kamu sama,
siapa tuh anak rekan bisnis kita yang suka ngejar - ngejar kamu??"
"gak, Alex paham maksud ayah."
"klo kamu gak mau papa jodohkan dengan anak rekan bisnis papa yang itu.
ikuti permintaan papa sama Mama kamu sekarang" ujar sang papa dengan wajah tegasnya..
Alex menarik nafas panjang, memang keputusan ayah nya gak bakal bisa dia ubah, karena dia tau sifat ayah nya yang sangat keras kepala.
"iya pa . Alex setuju di jodohkan dengan alisha" jawab alex dengan wajah sendu nya.
keluarga Wijaya tiba di rumah keluarga Atmadja dengan berjalan kaki dari rumah nya, karena rumah mereka ber sebelahan.
"Malam Atmadja." ujar pak wijaya
"malam Wijaya, ayo silahkan masuk.
kita langsung ke ruang makan ya, buat kita makan malam dulu, baru nanti lanjut ngobrol nya"
Acara makan malam ber langsung dengan canda tawa antara keluarga Wijaya dan Atmadja.
tapi tidak dengan alisha dan Alex, kedua nya terlihat sama- sama tidak menikmati acara makan malam tersebut.
"ayo kita ngobrol di ruang tamu aja, biarkan piring-piring nya nanti bibi yang beresin.
Alex dan alisha, kalian silahkan ngobrol berdua dulu untuk lebih saling mengenal ya" ujar pak Atmadja.
Alex dan alisha saling menatap dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Ayo kita ke taman samping" ajak alisha
Alisha dan Alex duduk di kursi taman samping rumah dengan di temani keheningan malam.
Alex mencoba untuk mengajak ngobrol alisha.
"apa yang membuat mu sampai menerima perjodohan ini??"
"karena orang tua"
"kog bisa??"
"jujur, aku baru tau tentang perjodohan ini kemarin.
ya aku hanya mau membahagiakan orang tua ku dengan perjodohan ini"
"apa tidak ada rencana lain??"
"maksud kamu??" tanya alisha dengan wajah bingung
"karena kebanyakan wanita mendekati aku cuma karena aku ganteng, sukses, dan kaya"
" apa kamu berpikir semua wanita akan sama pemikiran nya??"
"iya" ucap Alex tanpa rasa bersalah
"ingat. jangan pernah merasa sombong dengan apa yang kamu punya.
karena tidak semua hal itu bisa di nilai dengan harta" ucap alisha dengan nada sedikit tinggi.
"oke jika kamu berpikiran seperti itu, aku mengikuti perjodohan ini hanya tidak mau papa sama mama tidak menganggap ku sebagai anak nya dan mencabut semua fasilitas yang aku miliki.
berarti keputusan ada di tangan kamu, mau melanjutkan pernikahan ini atau tidak!" ujar Alex dan langsung berjalan menuju ruang tamu.
Alisha melamun memikirkan perkataan Alex yang sangat menyakitkan bagi nya.
@🙏🙏 pembaca setia novel author..
mohon kasih like and komentar nya ya buat author dan perbaikan novel nya.
mohon bantuan nya🙏🙏
supaya author tambah semangat dalam menulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments