bab 6

ALEX...

Alex sedang duduk melamun di rumah nya. karena mama nya sudah meminta Alex untuk pulang ke rumah nya selama persiapan pernikahan mereka.

Alex yang mondar - mandir di kamar nya memilih untuk menelpon dan mengajak teman-teman nya untuk nongkrong d sebuah kafe untuk melepaskan rasa stress tentang pernikahan nya..

"mau kemana Alex?"

"mau keluar bentar ma"

"sama siapa? "

"sama Aldi, Panji, dan kenan"

"kenapa gak kamu suruh aja mereka kesini, sambil bantu- bantu mama"

"Panji sama kenan belum Alex kasih tau tentang pernikahan Alex"

"Alex, kamu ini benar - benar ya!"

"iya, sekarang Alex mau kasih tau mereka.

Alex, permisi dulu"

Alex berjalan keluar rumah, menggunakan mobil nya menuju ke buah cafe langganan tempat dia berkumpul dengan para sahabat nya. ketika Alex tiba, dia sudah melihat para sahabat nya sudah duluan tiba di sana dari pada diri nya.

"hai Lex!

tumben Lo aja kita-kita nongkrong gini??" sapa kenan.

"iya, tumben banget nih" ujaar sandi

"koq Lo cuti sih Lex??

dah satu Minggu ini, om Wijaya terus yang masuk kantor." tanya kenan

"iya gue cuti"

"trus kenapa telpon kita juga gak pernah Lo angkat sih??

apa Lo sakit parah??"

Alex langsung menatap tajam ke arah kenan

"lah yang di tanya marah,

tuh, si belagu Aldi juga di tanya dari kemarin kemarin kagak mau jawab juga.

dasar kalian es kutub" ujar kenan dengan kesal.

"iya, nih. apa kamu ada masalah Alex??" tanya Panji

sedangkan Alex masih dengan kepala menunduk tanpa melihat ke arah teman nya..

"iya, masalah besar dalam hidup gue.

gue sibuk ngurus persiapan pernikahan gue" ucap Alex dengan lemas yang masih menundukkan kepala nya

"what's?????" ujar kenan dan Panji.

tapi lain hal nya dengan Aldi yang udah tau rencana pernikahan ini langsung dari nyonya Wijaya.

"Alhamdulillah, akhir nya masa lajang kamu berakhir!!!

berarti Lo udah tau donk Aldi?? "ujar kenan yang langsung mendapat tatapan tajam dari Alex dengan Aldi yang menganggukkan kepala nya.

"gila ya Aldi, Lo juga main rahasia rahasia segala.. "

"yah, Lo tanya sendiri aja ke Alex.

dia yang nyuruh gue gak boleh kasih tau kalian duluan.

biar dia yang kasih tau sendiri kata nya"

jawab Aldi

"koq bisa Lex??

apa benar perkataan Tante Wijaya waktu itu yang ingin menjodohkan kamu?" tanya Panji dengan serius.

"iya, aku di jodohin, kalian datang lah ke pesta nya Minggu ini sekalian ajak istri juga di hotel Wijaya grup."

"so pasti kami bakal datang bareng istri - istri tercinta kami, ya gak Panji??"

"yoi Ken.. pasti kita bakal datang"

"Aldi, kasih undangan nya buat dua cecurut ini" ujar Alex dengan nada kesal.

"berarti malam ini kita bakal pesta buat ngelepasin masa lajang kamu, Lex!!!" ujar kenan dengan tingkah nya yang lucu.

"terserah kalian, gue lagi stres.

aku menganggap pernikahan ini hanya untuk membuat mama sama papa bahagia dan tidak membuang aku sebagai anak nya."

"apa hanya itu, Lex??" tanya Aldi

"ingat, aku tidak pernah tertarik dengan wanita itu.

karena semua wanita sama, hanya menganggap kita sebagai alat pemenuhan materi finansial buat mereka berfoya-foya" ujar Alex dengan panjang lebar.

"tidak semua yang kamu anggap itu benar, Lex. bukti nya istri aku gak pernah membuang-buang uang buat sesuatu yang gak penting.

setiap orang itu berbeda." ujar Panji.

"setuju" ujar Aldi dan kenan

"Apa loh bilang Ken??" tanya Alex

" tapi tidak untuk tas. karena Lo tau sendiri istri gue bisa memborong semua tas yang dia suka.

tapi itu lah hidup, kita harus membahagiakan orang yang kita cintai supaya hidup kita juga bahagia.

selama gue bisa kasih dia materi lebih, ya gue kasih" ujar kenan

"ah,, sama saja" ujar Alex

"menurut gue sih, Lo jalanin pernikahan ini dengan ikhlas, Lex.

gue yakin suatu saat Lo bakal bahagia dengan pernikahan ini" ujar Aldi

"jangan menganggap semua hal itu sama dari satu sisi.

mungkin istri kamu berbeda dengan apa yang ada di dalam pikiran kamu.

sebaik nya kamu jalani dulu.

lihat ke depan nya, apa pemikiran kamu terhadap istri kamu itu benar atau tidak"

ujar Panji dengan bijak

mereka asyik nongkrong di sebuah cafe sampai malam tiba.

sedangkan di kediaman Atmadja, terlihat alisha sedang menelpon sahabat nya di balkon kamar nya.

"hallo Talitha" sapa alisha

"alishaaaaa,, aku kangen.

kapan kamu balik??" teriak Talita dari sebrang.

"maaf ta,, aku kayak nya gak bisa balik.

aku mau ngomong penting sama kamu"

"what??? kamu jangan bercanda, Al.

gimana dengan butik kamu di sini??"

"aku serius,

aku mau kamu yang pegang tanggung jawab butik aku,

aku akan memantau nya dari sini.

urusan desain ntar aku email aja seperti biasa."

"Lo gak usah bercanda deh, Al"

"gue gak bercanda, ta.

karena aku akan menikah Minggu ini"

"apa, gue gak salah dengar??"

"gak, gue bakal nikah.

aku harap kamu bisa hadir ya" ujar alisha dengan nada sedih

"maaf alisha, tapi aku belum ngerti maksud ucapan kamu" tanya balik Talitha

"aku akan menikah dengan anak sahabat papi ma mami.

aku dijodohkan dan aku gak bisa nolak, Ta"

"kenapa??"

"kamu taukan kalau mami aku punya penyakit jantung?

aku gak mau penyakit jantung nya kambuh karena aku menolak keinginan yang akan membuat dia paling bahagia di dunia.

dia cuma ingin aku menikah "

"iya Al. tapi apa kamu sama calon suami mu bisa menerima pernikahan ini?"

"aku juga bingung, ta.

dia juga menerima pernikahan ini secara terpaksa.

kami berdua sama, tapi aku akan berusaha menerima semua nya karena aku berharap pernikahan ini hanya sekali seumur hidup ku"

"iya, Al. aku bisa paham perasaan kamu.

aku berdo'a yang terbaik untuk pernikahan kamu semoga langgeng sampe maut memisahkan kalian"

"iya ta, makasih, kamu harus hadir ya"

"oke, lusa aku akan ke indo.

besok aku akan beresin butik dulu,

sekalian aku titip butik sama angel ya!" ujar Talitha.

"iya, makasih ta, kamu udah banyak ngebantu aku selama ini"

"sama - sama, Al. dulu waktu aku kuliah kamu juga banyak bantu aku Lo.."

"iya,, yaudah aku tutup dulu ya. Miss you, ta"

"Miss you too, semangat Al!!!" balas Talitha..

Alisha mulai merenungi nasib pernikahan nya yang sangat membingungkan bagi nya.

sikap Alex yang selalu dingin dan kejam dengan perkataan nya seakan Alisha ingin memilih mundur dari pernikahan ini.

"udah gak usah gue pikirin, mending gue fokus ke desain gue aja deh"

Alisha duduk di kamar nya sambil memegang pulpen untuk membuat desain - desain terbaru buat butik nya..

@🙏🙏 pembaca setia novel author..

mohon kasih like and komentar nya ya buat author dan perbaikan novel nya.

mohon bantuan nya🙏🙏

supaya author tambah semangat dalam menulis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!