Bintang Senja

Bintang Senja

Bab 1 Flashback

Jakarta, 2008

Senja hari di taman yang sejuk banyak orang yang berdatangan ke sana , termasuk anak lelaki yang terus memperhatiakan langit sambil bersandar di bawah pohon yang rindang .Entah apa yang ada di pikirannya saat ini, yang pasti dia berbeda dari anak lainnya yang setiap hari ke taman untuk bermain sedangkan dia terus diam disana sambil menatap langit yang cerah. Sunyi dan sendiri adalah kenyaman buatnya, dia bebas berimajinasi sendiri dalam khayalan seorang anak-anak yang tinggi akan mimpi.

Tiba-tiba...

“Hai, bolehkah aku duduk disini?” tanya seorang anak perempuan yang usia nya kurang lebih satu tahun di bawahnya. Sambil memperhatikan anak laki-laki itu juga terus melihat ke arah yang dilihat laki-laki itu.

“Kamu liatin apa sih?” anak perempuan itu kembali bertanya sambil melihat ke langit yang terus dilihat anak lelaki itu.

“Kenapa ya , gak ada bintang di sore hari?” ucap anak laki-laki itu sambil melihat ke anak perempuan tersebut.

“Kan bintang itu adanya malam. kata mamah bintang , kalau bintang sudah besar bintang harus jadi seperti bintang malam yang mampu menerangi kegelapan malam dan memberikan keindahan di langit padamalam hari.” Katanya lirih sambil menatap langit yang sudah hampir jingga itu.

“ Jadi nama kamu bintang dan kamu suka bintang ?” tanya anak lelaki itu lagi sambil bergumam dan berpikir mengenai sesuatu.

“Iya, perkenalkan namaku Bintang dan aku sangat suka dengan bintang. Kalau kamu suka bintang gak?” tanyanya sambil menatap anak laki-laki itu menuntut jawaban.

“ Aku gak terlalu suka bintang, tapi aku suka sore hari yang memancarkan warna oranye. Waktu langit berubah oranye kita bisa merasakan ketenangan, tapi aku ingin sekali melihat bintang di saat langit berubah warna menjadi seperti itu. Sayangnya setiap aku kesini belum pernah melihat bintang.” Ucap anak laki-laki itu terlihat lesu.

Lalu alarm di kepalanya seketika berbunyi ketika dia melihat binary mata anak permpuan itu yang membuatnya merasa nyaman dan tenteram. Seketika anak laki-laki itu berucap…

“Kamu mau gak jadi bintangnya aku?” tanya anak lelaki itu.

“Wah aku mau sekali jadi bintangnya kamu” Jawab anak permpuan itu antusias.

“Kebetulan aku juga baru pindah kemarin jadi belum mempunyai banyak teman kamu mau kan jadi teman aku , jadi teman senjaku.” Lanjutnya dengan penuh harap sekaligus bahagia.

Sambil menunggu jawaban anak laki-laki tersebut dia tersenyum seraya menatap anak laki-laki tersebut. Tidak lama anak laki-laki yang tidak diketahui namanya itu mengangguk dan membuat anak perempuan itu tersenyum gembira.

“Berarti mulai sekarang kamu jadi bintang senjaku dan aku jadi teman senjamu, deal.” Kata anak laki-laki tersebut sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

“Deal’ sambil menerima jabatan tangan anak laki-laki tersebut.

“oh iya nama kamu siapa?”

“Namaku yusuf, senang berkenalan denganmu Bintang. Mulai saat ini kita berteman”

Dan setelah itu mereka mulai akrab satu sama lain karena rumah mereka ternyata bersebelahan sehingga selalu bermain bersama dan menyebabkan mereka semakin akrab. Tepat pada saat usia Yusuf 6 tahun, Yusuf pindah rumah ke Bandung karena papanya pindah tugas. Hal ini membuat Bintang sangat sedih dan yusuf pun jadi tidak tega untuk berpamitan . Sehingga dia hanya memberikan sebuah kalung berbandul bintang untuk Bintang yang dia titipkan kepada ibunya, dia juga meminta satu boneka barbie punya bintang untuk dijadikannya kenangan .

Meski sudah terpisah jarak mereka sering berkomunikasi karena orangtua mereka juga masih akrab, tapi pada saat usia Bintang 8 tahun dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkaannya menjadi hilang ingatan dan berpisah dengan ibu kandungnya. Pada saat itu Bintang jatuh ke jurang dan tidak dapat ditemukan sehingga orangtuanya hanya bisa mengikhlaskan putri semata wayang mereka karena tidak dapat menemukan jejaknya sama sekali.

Yusuf yang di beritahu hal ini oleh ibunya merasa sangat sedih dan terpukul karena Bintang senjanya telah pergi. Meski tidak ada kemungkinan untuk bertemua kembali entah kenapa Yusuf merasa akan bertemu lagi dengannya suatu saat nanti.

***

"Kak." Panggil Ibunya pada anak laki-lakinya itu.

"Ma, Bintang pergi ya?" mata anak laki-laki itu berkaca-kaca ketika mengucapkan kata 'pergi'.

Isakan mamanya, membuat anak laki-laki itu berkesimpulan bahwa adiknya memang sudah pergi. Meninggalkan dia sendirian. Walau jarang bertemu karena dia tinggal di rumah neneknya, tapi dia sangat menyayangi adiknya itu.

Senyum Bintang yang selalu menular membuat dia yang jarang tersenyum itu terkadang ikut tersenyum jika di dekatnya.

Neneknya kadang bersikap tegas padanya, membuat dia seolah lupa bahwa dirinya anak kecil yang harusnya di penuhi dengan dunia bermain.

"Yusuf, yang sabar ya." Neneknya membawa anak laki-laki yang di panggil Yusuf itu dalam pelukannya.

"Nek, kita gak akan ketemu bintang lagi?" Yusuf mendongak untuk melihat ekspresi neneknya.

Neneknya itu terdiam sebentar, "kata siapa, kita bakalan liat Bintang lagi kok."

Mendengar itu mata Yusuf berbinar, "Dimana?"

Nenek Yusuf mengarahkan tangan Yusuf ke dadanya. "Bintang itu gak pernah pergi dari sini. Yusuf harus ingat ya, kalau Yusuf kangen sama Bintang, coba bayangkan jika Bintang ada di hadapan Yusuf sambil tersenyum."

Yusuf memejamkan matanya, mengingat-ngingat wajah ceria Bintang. Bayangan Bintang di hadapannya membuat Yusuf tersenyum, seolah membenarkan apa yang di ucapakna neneknya.

"Bagaimana?"

"Iya nek ada Bintang senyum kepada Yusuf."

Sejak saat itu Bintang selalu melakukan hal tersebut jika sedang kangen dengan Bintang.

***

"Hallo tante." Seorang gadis kecil berpipi chubi menghampiri seorang perempuan muda yang sedang membereskan barang-barangnya.

Wanita muda itu menghampiri anak kecil tersebut. "Hallo, kamu anak dari rumah tetangga di sebrang kan."

Anak kecil itu tersenyum manis memperlihatkan deretan giginya yang rapi, "iya tante."

Wanita muda itu mencubit pipinya, "wah lucunya, nama kamu siapa?"

"Naila, tante."

"Sepertinya kamu seumuran dengan anak tante, bentar ya tante panghilin dulu."

"Yusuf turun nak."

Tak lama seorang anak laki-laki turun dengan wajah cemberutnya.

"Mama, sudah bilang kan jangan panggil Yusuf lagi. Panggil aku Akbar aja." Rajuk anak laki-laki tersebut yang membuat Naila tersenyum.

Naila berpikir anak kecil yang bernama Yusuf atau Akbar itu sangat lucu.

Naila memberikan diri mendekati Akbar. Di mengulurkan tangannya, "hai aku Naila."

Akbar menatap malas tangan yang terukur di depannya itu. Akbar menerima uluran tangan itu sebelum Mamanya memelotinya. "Akbar." Ucaonya singkat dan datar, terkesan malas.

"Rumahku di sebrang sana."

Gak nanya, jawab Akbar dalam hati.

"Kalau mau main kamu ketuk aja pintunya tiga kali atau panggil namaku."

Gak minat, lagian siapa yang mau dengan cewek cerewet macam dia, jawab Akbar dalam hati lagi.

"Naila kamu dimana." Seseorang berteriak dari luar, membuat Naila melongok ke arah pintu yang terbuka, mamanya mencarinya.

"Dah Akbar Naila pulang dulu, nanti kita main ya. Kalau Akbar gak mau ke rumah Naila. Naila yang akan main kesini."

"Terserahlah." gumam Akbar.

Benar saja keesokannya Naila menepati janjinya untuk bermain ke rumah Akbar, begitu juga hari-hari selanjutnya yang membuat Akbar jengah.

Akbar sempat merengek agar mereka pindah ke Jakarta lagi saja karena bosan dengan kecerewetan Naila.

Keinginannya terkabul saat dia akan memasuki jenjang SMP, tapi Naila terus saja mengikutinya.

Akbar sekeluarga memutuskan pindah ke Bandung kembali saat Akbar masuk ke jenjang SMA.

Terpopuler

Comments

Li Permana

Li Permana

Semangat kak!

2021-10-24

0

zsarul_

zsarul_

hai thorr aku mampir nihh 🤗
semangatt
yuk baca lagi cerita aku yang judulnya CONVERGE yaa!!
ada part baru lohh 😍
mari saling support ❤️
thanks

2020-10-17

0

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

awesome 🍓🍓🍓

ijin promo sekalian thor 🍓

jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE",

kisah cinta beda agama,

jgn lupa tinggalkan jejak ya 🍓🍓🍓

2020-10-16

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!