Bab 3 Mos

Pagi-pagi di sekolah swasta terbesar di Bandung sudah ramai dengan anak-anak berseragam putih biru. Ya hari ini merupakan hari pertama para siswi bari SMA Bina Pendidikan mengikuti Masa Orientasi Peserta Didik Baru atau MOS. Setelah mengikuti beberapa serangkaian tes yang biasa diadakan oleh sekolah, mereka kini resmi menjadi siswa SMA Bina Pendidikan walaupun harus mengikuti satu babak lagi yaitu MOS ini, tapi tidak melunturkan semangat mereka. Mereka terlihat bersemangat apalagi di hari pertama ini akan ada perkenalan eskul basket yang bikin cewek-cewk kesengsem.

Tidak seperti para siswa-siswi lainnya kedua remaja yang tengah berdiri di depan gerbang itu terlihat panic dan terus melihat kea rah jam dan handphone mereka. Kadang menggerutu karena lagi-lagi sahabat mereka yang suka bangun siang itu bisa-bisanya telat di hari pertama MOS.

“Aduh Sha gimana nih ko Nai belum juga datang sih kita udah nunggu setengah jam ni, bentar lagi bel lho” kata gadis berambut pendek sebahu dan memakai kacamata. Dia terus gelisah kesana-kemari karena sebentar lagi upacara akan segera di mulai.

“Iya nih di telpon juga gak di angkat” ucap gadis yang di panggil Sha.

“Ish Nai kebiasaan banget sih kebonya” gerutu gadis sebahu berkacamata minus itu.

“Sudah sabar Bil mungkin sebentar lagi bakalan datang kita tunggu aja masih ada 10 menit lagi nih sebelum upacara di mulai” ucap Sha menenangkan Bila.

“Ya tapi kan Sha kalau kita ikutan telat kita juga pasti di hukum” sanggah bila.

“Ya habis mau gimana lagi kan kita juga tau sifat Nai kayak gimana, yaudah deh kita tunggu di lapangan aja” putus gadis berambut panjang yang mempunyai lesung pipi.

“Yaudah ayo”

Akhirnya mereka pun ikut anak lain berbariadis di lapangan karena sebentar lagi bel akan segera dimulai.

Sementara itu gadis berambut pendek berlari tergesa-gesa dari gerbang menuju lapangan ,hampir saja dia telat. Walaupun dengan keadaan yang berantakan tapi, itu tak menghilangkan kecantikannya, dia baris di bagian paling akhir karena datang terakhir untung gak telat pikirnya.

Saat upacara telah berlangsung selama 10 menit tiba-tiba kepalanya menjadi pusing dan perutnya sedikit mual hingga semuanya menjadi gelap.

***

Di lain tempat seperti biasanya Akbar selalu sarapan pagi dengan mamanya, karena sebelum papanya meninggal dulu hal tersebut menjadi rutinitas setiap pagi keluarganya.

“Pagi ma” ucapnya ceria sambil mencium pipi kiri dan kanan Mamanya.

“Tumben kamu ceria banget pagi ini” ucap Mama Ani mamanya Akbar dengan senyuman khasnya.

Walaupun usianya sudah tidak muda lagi tapi kecantikannya tetap terpancar. Akbar selalu takut kalau suatu saat dia akan mempunyai papa baru karena kecantikan mamanya bahkah tidak luntur sidkitpun setelah di tinggal papanya Akbar. Malahan semakin memancarkan aura keibuan. Akbar segera menepis pemikiran itu, Mamanya itu setia.

“Biasa aja deh ma. Perasaan tiap hari juga gini deh. Aneh ni mama” ucapnya seraya mengoleskan selai coklat kesukaannya ke roti panggang buatan Mamanya yang menurutnya itu paling enak sedunia.

“Alah udah deh cerita sama mama, pasti ada yang naksir kamu lagi kan” Mamanya mengoda anak laki-lakinya itu sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Enggak lah mah, Mama ini sok tau deh . Udah ya ma Akbar berangkat dulu mumpung si anak rempong sedang MOS jadi Akbar bisa happy-happy sendiri” ucapnya sambil meminum susu dan memakan sisa makanannya.

“Alah kamu ini kenapa sih berantem terus sama Nai, Nai itu baik loh sama mamah dia juga cantik dan gak kalah pintarkan dari kamu” ucap mamanya sambil membereskan piring.

“Cih, yang model begitu Mama bilang baik. Baik apanya sih mah yang ada dia itu selalu merepotkan Akbar. Udahlah mah keburu siang akbar mau latihan dulu soalnya” sambil menyalimi tangan Mamanya.

“Udah ya Akbar pergi Assalamualikum” ucapnya sambil melenggang pergi dan menghidupkan motornya.

“Waalaikumsalam, hati-hati di jalannya. Ah anak itu selalu cari alasan kalau bahas seorang gadis. Sebenarnya yang dia cari itu model gimana sih bingung kan jadinya” heran Mamanya sambil pergi ke dapur.

Akbar, Akbar semoga saja kamu bisa menemukan gadis yang tepat suatu saat nanti, doa mamanya dalam hati.

Setelah sampai di sekolah Akbar langsung pergi menuju ruang basket untuk siap-siap karena siang ini eskul basket akan tampil.

***

“Huhh panas ya Sha” ucap Bila kepada Sha yang sedang celangak-celinguk.

Bila menyenggol lengan Sha karena yang diajak bicara hanya acuh tak acuh saja membuat Bila cemberut. Sadar sahabatnya itu kesal Sha menoleh kearah Bila dan mulutnya seolah menyiratkan bertanya kenapa.

“Lo yang kenapa Sha dari tadi kayak nyari sesuatu."

“Iya nih Nai mana ya masa belum datang juga sih padahal upacara sudah selesai” ucap Sha gelisah.

Seakan baru sadar dengan keberadaan sahabat barunya itu Bila segera melihat ponsel di sakunya dan mendesah kecewa karena Nai tidak mengabarinya sama sekali.

“Gak ada Sha” ucap Bila lesu sambil memberikan handphonenya kepada Sha.

“Nai kemana ya Bil?” tanya Sha kepada gadis berkacamata yang di panggil BIl itu.

“Tau tuh anak bikin repot aja, kita ke kelas yu Sha” ajak Bila karena memang sebentar lagi masuk kelas untuk perkenalan bersama kakak pembimbing.

“Tapi BIl..” Sha ingin menunggu sampai melihat Nai tapi batang hidungnya tetap saja tidak kelihatan.

“Udah ah ayo” Bila setengah menyeret Sha.

Mereka pun masuk ke kelas X-A yang akan menjadi kelas mereka selama seminggu ke depan selama masa MOS. Sha atau Shakila Zahra Allaya menatap bangku di belakangnya dengan cemas, menanti kehadiran sahabat yang dia kenal selama masuk ke SMA Bina Pendidikan ini.

Bila sendiri merupakan sahabat Sha dari SMP. Gadis berambut sebahu dengan sebuah kacamata yang membingkai manis di wajahnya. Gadis yang bernama lengkap Nabila Anisa Pertiwi itu selalu saja menjadi sahabat terbaik buat Shakila. Selalu menemaninya terpuruk dan selalu menyemangatinya seperti saat ini.

“Ayo perkenalkan nama kamu” ucap seorang senior yang menjadi pembimbing kelas mereka.

Sha yang bertipikal pemalu menatap gugup teman-teman barunya, selain pemalu dan sedikit pendiam Sha merupakan gadis yang selalu sungkan dan merasa tidak pede ketika di hadapan orang banyak. Berbeda dengan Bila dan Nai yang cenderung percaya diri, bahkan Nai terlihat sangat pede ketika berhadapan dengan orang baru.

Di bangkunya Bila terus mengucapkan kata semangat kepada sahabatnya yang sedang gugup itu dan malah menunduk tanda dia sedang malu. Bila terus melontarkan kalimat semangatnya.

“Namaku Sha..Shakila Zahra Allaya” ucap Sha dalam sekali tarikan nafas membuat teman-temannya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Sha. Sha semakin gugup ketika melihat reaksi itu.

“Sudah-sudah kok malah di ketawain sih, lanjutkan saja perkenalannya dan kamu kembali ke tempat dudukmu” ucap kakak senior perempuan.

Kelas pun kembali di lanjutkan dengan perkenalan mengenai sekolah yang akan mereka tempati selama 3 tahun juga kegiatan apa saja yang akan mereka lalui selama masa MOS ini. Selama kelas berlangsung tidak ada tanda-tanda Nai akan hadir dan masuk ke kelas. Sha dan Bila juga terlihat lupa akan sahabat tengilnya itu.

***

Tok tok

"Non, non Naila bangun sudah jam enam lebih."

Seorang gadis yang masih bergelung dengan selimutnya itu berguman lirih, "bentar lagi bi, aku selesain dulu mimpi sama pangerannya."

"Aduh non, ini udah mau setengah tujuh lo."

Tidak mendengar sahutan dari dalam membuat pembantu ity masuk ke kamar nona mudanya. Dia tidak kaget melihat nona midanya yang masih bergelung di dalam selimut.

Dia menggoncangkan tangan nona mudanya yang tidak tertutup selimut, "non bangun, non kan harus ke sekolah."

"Bentar bi."

"Bentar, bentar terus dari tadi!" bentakan itu membuat gadis yang di panggil Naila segera sadar dan duduk menegakkan tubuhnya.

"Jam berapa ini bi?"

Pembatunya menunjuk jam yang terpasang di dinding kamar nona mudanya.

"Astaga jam setengah tujuh." Seru Naila kaget.

"Bibi kok gak bangunin aku sih." gerutunya kesal.

Sang pembantu hanya menatap malas nona mudanya, dia sudah bangunin berkali-kali kan?

"Bibi mau ke bawah diapain saran non."

Terpopuler

Comments

ayumi

ayumi

udh aq bom like

2020-10-11

2

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangat kak

cinta pak bos hadir😊💪

2020-10-09

0

🦄Olong Long

🦄Olong Long

sukaaa 😍😍😍

2020-10-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!