Bab 2 Pertemuan Pertama

Seberapa pantaskah kau untuk ku tunggu

Cukup indahkah dirimu untuk selalu kunantikan

Mampukah kau hadir dalam setiap mimpi burukku

Mampukah kita bertahan disaat kita jauh

Seberapa hebatkah kau untuk kubanggakan

Cukup tangguhkan dirimu untuk selalu kuandalkan

Mampuhkah kau bertahan dengan hidupku yang malang

Sanggupkah kau meyakinkan disaat aku bimbang

Celakanya hanya kaulahyang benar-benar aku tunggu

Hanya kaulah yang benar-benar memahamiku

Kau pergi dan hilang kemana pun kau suka

Celakanya hanya kaulah yang pantas untuk ku banggakan

Hanya kaulah yang sanggup aku andalkan

Diantara peri aku selalu menantimu

(sebrapa pantas-shela on 7)

Lagu shela on 7 mengalun indah di dalam mobil seorang cowok yang sedang dalam perjalanan ke mall untuk bertemu dengan teman-temannya.

“Gila, lagunya kok pas banget sih. sekarang ini gue lagi kangen sama dia yang udah jauh disana” katanya sedih seraya bicara sendiri di dalam mobil.

Cowok tersebut barnama Akbar Maulana Yusuf. Cowok yang biasa di panggil Akbar itu merupakan remaja yang menjadi salah satu most wanted di sekolahnya. Walaupun dia dingin tapi, karena ketampannya banyak sekali wanita yang menyukainya, bahkan sampai ada yang tergila-gila olehnya.

Tapi, sampai saat ini tidak ada gadis yang bisa mencairkan es yang ada pada dirinya. Lebih tepatnya sih dia yang tidak pernah mebuka hati kepada wanita lain. Alasannya hanya satu, yaitu seperti gambaran lagu tadi, dia masih menunggu seseorang di masa lalunya yang mungkin sudah tidak ada lagi didunia ini. Itulah kata terakhir yang dia dengar dari kedua orangtuanya.

Teman-temannya sudah memperingatinya untuk melupakan wanita tersebut tapi, entah apa yang membuatnya yakin bahwa dia akan bertemu lagi dengannya. Walaupun kecil kemungkinannya tapi hatinya berkata bahwa mereka akan bertemu kembali.

Setelah menempuh kurang lebih selama setengah jam, akhirnya dia sampai juga di kafe tempat biasa dia nongkrong dengan temannya.

“Hay bro” kata cowok berambut keriting sambil berjabat tangan ala cowok.

“Hay juga bro, gimana udah pada pesen belum?” tanyanya sembari duduk.

“Ah lo sih Bar lama jadinya, udah pada mesen deh kita iya gak bro” ucap cowok berjaket denim sambil meminta persetujuan temannya.

“Ya sorri, lo tau sendiri kan jalanan jakarta itu kalau macet gak ada abisnya” ucapnya sambil memanggil waitres untuk memesan makanan.

“Mbak, saya pesan moccacino latte dan roti panggang saus keju nya 1 ya mbak”

Sang waitres mencatat baik-baik pesanan remaja yang membuat pengunjung kafe berteriak histeris ketika dia datang.

“Baik mas, silahkan di tunggu” ucap waitres ramah sambil berlalu setelah mencatat pesanan.

Setelah berbincang-bincang dan memakan pesanannya Akbar akhirnya pamit duluan karena harus menjemput mamanya yang berada di butik. Sejak kepergian papanya 1 tahun lalu dia menjadi lebih protektif kepada mamanya apalagi kini hanya dia dan mamanya yang tinggal di rumah. Selain karena dia merupakan anak tunggal juga saudara-saudara orangtuanya berada di luar kota.

“Bro, gue duluan ya mau jemput nyokap di butik nih keburu sore” ucapnya sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

“Oke bro hati-hati dijalan, oh iya jangan lupa cari cewek. Move on dong Bar sekarang sudah 2017 masa lo gak move on move on sih. Kalah lo sama pembantu di rumah gue yang punya pacar 3” ucap cowok berambut gondrong.

“Gila tuh pembantu lo, emang dikira cowok obralan baju apa pakai punya 3 segala. Ngomong-ngomong bener juga apa kata Zian. Sekali-kali lo itu harus lihat ke depan.”ucap cowok berjaket denim dengan gaya sok bijak dan cool.

“Aah so bijak lo, lo urus aja hidup lo emang lo udah punya cewek udah ah keburu telat ni” Akbar menanggapi teman-temannya yang memang tau kisah percintaannya.

Sesampainya di butik untuk menjemput mamanya, yang di jemput masih sibuk dengan geng sosialitanya. Akbar pun memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar butik. Setelah berpamitan dia berjalan menelusuri jalan yang cukup ramai tersebut sambil sekali-kali melihat toko-toko yang di lewatinya siapa tau aja ada yang menarik pikirnya. Hingga dia berhenti di toko souvenir yang menyediakan berbagai macam aksesoris wanita. Entah apa yang menariknya kesana seolah-olah akan ada hal menarik disana.

***

Saat dia sedang melihat-lihat tidak sengaja matanya menangkap seorang gadis yang sedang memperhatikan dua kalung yang berbandul bintang dan bulan. Lantas dia menghampirinya karena gadis tersebut terlihat kebingungan.

“Menurutku kalung berbandul bintang lebih bagus dan cocok untukmu” ucap Akbar tepat di telinga gadis tersebut yang tertutupi rambutnya.

“Eh eh” gadis di depannya reflex menoleh ke belakang dan kaget melihat seorang cowok yang tidak di kenalnya.

Ialah gimana gak kaget saat dia sedang bingung memilih salah satu kalung, tiba-tiba ada yang mengagetkannya dari belakang.

“Kamu siapa, tiba-tiba langsung bilang gitu aja” sebuah pernyataan yang di lontarkan gadis itu mebuat Akbar terkekeh melihat nada sinis di akhir kalimat yang membuatnya tambah manis, ah manis Akbar tersenyum kembali. Gadis tadi bergidik segera berjalan mendahului Akbar yang disusul kemudian olehnya.

“Saya, mm” Akbar terlihat berpikir sambil terus membututi gadis itu.

“Mungkin pangeran yang menolongmu” ucap akbar jenaka sambil melihat ekspresi gadis di depannya yang seakan terlihat ingin muntah.

Akbar melanjutkan ucapnnya. “Memang tidak boleh ya membeli souvenir disini. Hmm saat sedang melihat-lihat tidak sengaja lihat kamu . Kayaknya bingung banget mau pilih yang mana ya sudah saya samperin aja” Akbar berbicara seolah seperti bercerita dengan teman yang akrab.

Tidak taukah dia bahwa jantung si gadis tersebut berdetak kencang sekali karena sekarang ini banyak sekali modus kejahatan. Ah memikirkannya membuat gadis itu bergidik dan sama sekali tidak menanggapi ucapan laki-laki yang tukang modus itu pikirnya.

Akhirnya dengan tergesa-gesa gadis tersebut meninggalkan akbar dan langsung keluar dari toko souvenir tersebut tanpa membeli satu pun kalung yang dipilihnya tadi.

Akbar yang keheranan dengan tingkah gadis tersebut sekaligus penasaran tak urung membuatnya untuk mengikutinya, tapi teringat akan mamanya yang menyuruh Akbar untuk jangan lama. Sebelum keluar toko kalung yang berbandul bintang tadi menarik perhtiannya . jika dilihat-lihat kalung tersebut mirip dengan kalung yang dia kasih untuk seseorang yang sangat dia sayangi meski saat ini tidak tahu dimana. Akhirnya diapun membeli kalung tersebut dengan harapan semoga suatu saat dia bisa bertemu dengan pujaan hatinya itu atau gadis aneh yang baru di temuinya tadi untuk memberikan kalung ini padanya.

Setelah membayarnya, dia segera pergi dari sana untuk menjemput mamanya yang hampir saja dia lupakan. Sesampainya di butik Akbar dan mamanya langsung pulang ke rumah untuk beristirahat.

“Ma Akbar naik dulu ke atas yam au mandi sekalian istirahat juga mau persiapan buat besok” ucap Akbar ketika mereka sudah sampai di rumah.

Mamanya sedang membereskan belanjaannya dari butik langganannya. Tanpa menunggu jawaban mamanya Akbar langsung naik ke atas untuk mandi karena merasa tubuhnya sudah tidak nyaman. Selesai mandi Akbar merebahkan dirinya di kasur empuk yang sejak masuk kamar memanggilnya untuk tidur, tapi matanya belum menunjukkan tanda-tanda untuk terlelap.

Sama seperti remaja lainnya yang bermain media sosial begitu juga dengan Akbar yang memiliki banyak fans di sekolah. Setiap hari gadgetnya pasti penuh dengan notifikasi. Saat sedang jenuh seperti ini biasanya dia butuh hiburan media sosialnya. Akbar jadi teringat kepada gadis yang di temuinya di toko souvenir tadi, dia lupa menanyakan namanya. Kalau begini mana bisa dia stalking media sosialnya. Memangnya dia mau mencari dengan nama Inem atau Surti. Akbar terkikik geli sendiri dengan pemikirannya.

Mengingat gadis tadi dia seolah kembali ke masa lalunya, gadis tadi juga mengingatkannya pada sahabatnya dulu.

Bingung mau melakukan apa akhirnya Akbar ketiduran karena memang sudah malam dan besok disekolahnya dia akan menjadi pemandu pengenalan tengtang eskul basket karena dia ketuanya.

Di lain tempat gadis yang bertemu dengan laki-laki aneh tadi menjadi sedikit takut ketika dia belanja sendirian. Dia menyesal karena tidak mengajak sahabat-sahabatnya dan malah bertemu dengan orang aneh tukang modus. Membayangkannya saja sudah tidak mau apalagi bertemu dengannya lagi.

Terpopuler

Comments

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

crazy up thor....

ijin promo ya 🙏🙏🙏


jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍔🍔🍔

kisah cinta beda agama 🥰

jgn lupa tinggalkan jejak ya 🙏☺️

2020-10-20

0

Aniest.nisya

Aniest.nisya

dikasih lagu fav.. emm makin uwuu sih author ini🤗🤗

2020-10-12

0

ayumi

ayumi

semangat thor

2020-10-11

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!