Bab 5 Sang Idola

Akbar memulai perkenalan eskul basket dengan memperkenalkan teman-temannya terlebih dahulu beserta jabatannya di eskul tersebut. Kemudian, Akbar menyerahkan mc untuk acara selanjutnya karena dia mempersiapkan diri untuk bermain.

Seperti yang sudah mereka sepakati, setelah perkenalan mereka mulai menjelaskan mengenai eskul basket di SMA Bina Pendidikan. Mulai dari jadwal latihan, turnamen hingga kejuaraan yang pernah mereka raih. Selanjutnya tim basket mulai tanding dengan dibagi menjadi 2 bagian.

“Untuk acara selanjutnya yaitu pertandingan basket antara tim Akbar dan Dion. Mari kita saksikan teman-teman” ucap MC mengawali pertandingan mereka.

Pritt

Tanda pertandingan dimulai.

Shakila, Nabila dan Naila tergesa-gesa untuk masuk ke area pinggir lapangan yang memang disediakan untuk penonton. Naila yang paling heboh mengajak sahabatnya untuk duduk di bangku paling depan sehingga bisa dengan jelas menonton pertandingan dan melihat para pemainnya.

“Tuh kan sudah mulai jadinya” gerutu Nai yang membuat Bila menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Sha hanya tersenyum menanggapi ucapan Nai.

Disisl lain Akbar yang sedang mendrible bola melihat seorang perempuan yang dirasanya pernah dilihatnya. Ah dia baru ingat itu kan cewek yang kemarin dia samperin di toko souvenir. Akhirnya dia pun tersenyum kepada cewek tersebut.

Melihat sang ketua basket tersenyum membuat cewek-cewek berteriak histeris. Hingga terdengar jeritan cewek yang paling dikenalinya dan paling di hindarinya.

“Kak Akbar.” Teriak Nai sambil tersenyum manis kepada kakak kelasnya dan juga tetangganya tersebut.

Akbar hanya menatap sekilas kea rah Nai

“Gila, kak akbar senyum ke gue, ini pertama kalinya dia senyum kek gitu” Naila heboh sendiri tanpa memperdulikan tatapan sekitar yang menatapnya aneh.

“Lah kata siapa dia senyum ke elo, dia itu senyum ke shasha, iya kan Sha” ucap Bila yang tadi melihat senyuman kakak kelasnya itu.

Naila jadi cemberut, sedangkan Shakila hanya terdiam mendengar ucapan BIla sekaligus bergidik karena laki-laki itu merupakan laki-laki yang dilihatnya kemarin di toko.

Apakah Sha salah lihat, tapi setelah di perhatikan memang benar dia. Kata Bila laki-laki itu senyum ke dia, ah mana mungkin sih kenal saja enggak ketemu juga baru kemairn, pikir Sha dalam hati.

“Jadi Pangeran lo itu dia Nai” Bila mengambil kesimpulan tentang pangeran yang diceritakan Naila di UKS.

“Yap, 100 buat lo tebakan lo bener . dia itu udah tampan ya , baik sama perempuan, terus mamanya itu baik banget sama gue” ucap Nai sambil menggebu.

Entah kenapa mendengar jawaban Nai, Shakila menjadi sedikit lega. Sha yang memang tidak suka keramaian dan kebisingan menoleh kea rah lain dan melihat ketua osis yang menolong Naila tadi sedang menatap Nai. Eh, apa ini hanya perasaannya saja. Dirinya menjadi sedikit murung dan tidak banyak bicara.

“Sha lo tadi udah liat kan pangeran gue gimana menurut lo?” tanya Nai ketika mereka akan masuk ke kelas.

“Hmmm” Sha hanya bergumam saja. Membuat Nai cemberut dan terus menerus memaksa Sha untuk mengemukakan pendapatnya.

“Ayo dong Sha gimana pendapatmu tentang Ak.. eh kak Akbar maksudnya” desak Nai kepada Sha.

“Kalau ada Bila pasti akan tanya dia deh, dia kan lagi ke toilet ayo dong Sha jawab” lanjut Nai setengah memaksa Sha. Dengan malas Sha menyampaikan pendapatnya.

“Menurut aku dia itu aneh, songong dan tukang modus. Ganteng sih tapi nyebelin” ucap Sha dengan gaya kakunya lalu berlalu masuk ke kelas.

Nai yang mendengar ucapan Sha hanya terbengong di depan pintu kelas sampai anak-anak lain yang mau masuk kelas terhalang olehnya.

“Ngapain sih Nai berdiri di depan pintu ayo masuk” ajak Bila sambil menggandeng Nai yang masih bengong.

“Ituuuu… tadi Sha gak salah ngomong kan” gumamnya pelan.

Di kelas para pembimbing memberikan games dan tugas untuk di bawa besok. Salah satu tugasnya yaitu membuat surat cinta untuk kakak kelasnya sebagus mungkin. Bagi surat cinta yang bagus akan di beri hadiah oleh panitia. Setelah menjelaskan tata caranya dan apa saja peraturan dalam membuat surat cinta, siswa-siswi baru di perbolehkan istirahat dan masuk kembali pada saat bel.

Shakila, Nabila dan Naila pergi ke kantin karena perut mereka sudah berdemo dari tadi. Shakila yang memang membawa bekal dari rumah pun terpaksa ikut mereka.

Seperti biasanya kantin di SMA BINA Pendidikan selalu penuh kali ini oleh siswa-siswi baru yang ingin makan atau hanya sekadar mengobrol dengan teman. Melihat hal itu membuat Nai memberikan intruksi kepada dua sahabatnya, Nai membeli makanan sedangkan Bila membeli minuman dan Sha mencari bangku kosong agar tidak di tempati orang.

“Oh iya sha, nanti lo mau kasih surat cinta ke siapa? kan kata kakak pembimbing gak boleh sama kakak pembimbing kelas kita” ucap Bila membuka percakapan sambil memakan baksonya.

“Emm, siapa ya entar aja deh di pikirinnya”

Sha kembali memakan nasi gorengnya yang dibawanya sebagai bekal dari rumah, katanya sayang bila jajan di kantin uangnya mending di tabung. Keluarga Sha memang bukan dari golongan kaya raya seperti Nai dan Bila. Ibunya membuka usaha menjahit dirumahanya dan ayahnya hanya bekerja sebagai supir di rumah majikannya walau begitu dia tetap mensyukurinya.

“Kalau lo Nai?” tanya Bila.

“Kalau gue sih pasti kak Akbar” ucap Nai sambil memakan batagornya.

“Sesuka itu kamu sama kak Akbar?” tanya Sha heran kepada Nai, yang di tanya hanya mengangguk.

Nai meneguk jus jambunya sebelum menjawab pertanyaan Sha. “Lo tau Sha gue udah suka sama dia dari SMP saat gue jadi murid baru di SMP Akbar. Kebetulan rumah gue dan dia tetanggaan jadi ya gitu kami akrab. Walau dia sebenarnya cuek aja sih dengan keberadaan gue” cerita Nai.

Bila dan Sha mendengarkan cerita Nai dengan seksama. Berarti Nai sama seperti Sha pindah ke Bandung saat dia masih SMP dan Sha langsung jatuh cinta dengan kota ini. Ayahnya saat itu di beri tugas untuk menjadi sopir majikannya yang di Bandung dan mereka semua pindah ke Bandung juga keluarga Sha di beri rumah disini walau sederhana tapi sangat nyaman dan masih asri.

“Waktu papa mau masukin gue ke SMA negeri aku tolak karena mau satu sekolah lagi dengan Akbar, walau jaraknya lumayan sih dari rumah gue. Ya tapinya gue seneng banget sih bisa ketemu doi tiap hari yang membuat gue bisa semangat ke sekolah” lanjut Nai membara.

“Lah Nai ko gitu sih motivasi lo bukannya gapai cita-cita dulu baru cinta” Bila mengejek Nai.

“Biarin lah suka-suka gue, gak ada yang larang juga kan”

“Eh bilk ok gue penasaran lo bakalan kasih surat cinta ke siapa?” tanya Nai dengan wajah penasaran.

“Em siapa ya” BIla pura-pura berpikir.

“Gue udah sejak lama sih suka sama Kak Yusuf”

“Eh Sha lo inget gak sih kita itu pernah ketemu kak Yusuf sebelumnya”

Sha terlihat berpikir dengan ucapan Bila. Ya dia tentu ingat karena itu akan menjadi kenangan terindah dalam hidupnya. Sosok Yusuf yang menolong mereka dari preman terlihat gentle. Lalu kembali teringat ucapan Bila, apa Bila juga sama dengannya, batinnya.

“Iya dia kan yang nolong kita waktu itu” ucap Sha dengan nada yang di buat biasa saja walau dama hati dia sedikit galau.

“Kayaknya gue akan kasih surat cinta sama dia aja deh” ucap Bila yang mebuat Sha tersentak.

“Ah iya itu bagus Bil” ucap Sha kikuk.

“Ah bentar lagi bel nih aku mau ke toilet dulu ya” lanjut Sha.

“Yaudah barengan aja kita” ucap Bila sambil meminum the manisnya.

“Ayok” ajak Naila.

Setelah selesai ke toilet mereka kembali ke kelas karena kantin pun sudah sedikit lenggang.setelah masuk ke kelas semuanya kakak pembimbing pun mulai memperkenalkan lingkungan sekolahnya . mereka diajak berkeliling di sekitar sekolah agar nanti mereka tidak bingung tentang tata ruang di sekolah barunya.

Mula-mula mereka memperkenalkan ruang kelas , mulai dari kelas X, kelas XI, dan kelas XII. Setelah itu mereka memperkenalkan ruangan kepala sekolah , ruang guru, ruang tata usaha , ruang olahraga sampai ruang esktrakurikuler. Setelah selesai mereka masuk ke kelas kembali untuk persiapan pulang .

Sambil menunggu bel pulang kakak pembimbing mengingatkan mereka agar tidak lupa membuat surat cinta, karena panitia akan menghukum siapa saja yang melanggar aturan termasuk tidak membuat surat cinta. Setelah bel berbunyi para pembimbing mempersilakan mereka untuk pulang kerumah masing-masing.

Terpopuler

Comments

🦄Olong Long

🦄Olong Long

nyimak

2020-10-09

0

💞🌜Dewi Kirana

💞🌜Dewi Kirana

next thor

2020-05-18

0

katrinanove

katrinanove

sejauh ini keren, semangat ya Thor dan aku sudah mampir di karyamu

2020-05-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!