14

Febri terlambat masuk ke kelas. Dan saat itu guru sudah memulai pelajaran. Bu Dina, guru muda yang mengajar bahasa Inggris, menegur Febri karena terlambat.

"Makanya kalau malam jangan main terus!" tegur Bu Dina.

"Ampun deh, tahu aja kalau saya tadi malam main, oh iya lupa, kan main ke rumah bu Dina yak.." ucap Febri dengan konyolnya.

"Eh anak dajjal." ucap Akila yang terkejut Febri menggoda ibu gurunya.

Sementara teman-teman satu kelasnya tertawa keras melihat keisengan Febri. Dan bu Dina membulatkan matanya. Bu Dina memang masih sangat muda untuk ukuran guru SMA. Dia baru berusia 24 tahun. Makanya tak jarang dia selalu digoda oleh muridnya. Apalagi bu Dina masih belum menikah.

"Duduk ke bangku kamu!" perintah bu Dina dengan mata yang membersar.

"Kirain menduduki hati ibu." ucap Febri lagi yang semakin membuat kelas itu gaduh.

"Febri!!" seru bu Dina.

"Iya sayank, eh, iya bu.."

"Duduk!" bu Dina sudah kewalahan menghadapi tingkah konyol muridnya satu itu.

"Siap.." Febri berjalan menuju tempat duduknya.

"Gila lo." omel Vanka saat Febri melewati mejanya. Sedangkan Febri hanya tersenyum saja.

"Gue baru ngeh, selara lo ternyata yang lebih tua.." ejek Akila.

"Kampret lo.." Febri menendang kursi Akila.

"Gue goda dia biar nggak kena omel, sialan lo," Febri tidak terima dikatain kalau selera wanita yang lebih tua.

"Padahal tadi dia emang kayak menghayati banget ya Kil, segala alibi biar nggak kena omel. Udah jujur aja sih kalau selera lo emang yang lebih tua." giliran Vanka yang menggoda Febri.

"Enggak,, anj*r.. Emang gue oedipus complex," gerutu Febri karena terus dituduh suka beneran sama gurunya.

"Ya nggak tahu kok nanya saya." jawaban Vanka tersebut membuat Akila terbahak. Tapi tidak berani mengeluarkan suara yang keras. Takut kena omel gurunya yang sedang memberi pelajaran.

Ketika jam pelajaran bahasa Inggris selesai. Bu Dina memberi kesempatan muridnya untuk bertanya. Dengan cepat Febri mengangkat tangannya.

"Iya, Febri silahkan tanya!" ucap Bu Dina sembari menata bukunya.

"Bu, arti i love you itu apa sih?" sontak pertanyaan Febri tersebut membuat teman sekelasnya kembali heboh.

Bu Dina memukul meja menggunakan balok penghapus. "Pelajaran sudah selesai, selamat siang anak-anak." tanpa menjawab pertanyaan Febri. Bu Dina mengakhiri kelasnya.

"Jawab dulu dong bu!" seru Febri, tapi bu Dina terus saja berjalan tanpa menghiraukan Febri.

"Ngakunya enggak, padahal iya. Hah, munafikun..." sindir Akila sembari membereskan buku dan alat tulisnya.

"Kayaknya lo cemburu ya?" sahut Vanka sembari tersenyum dan membereskan buku pelajarannya juga.

"Nggaklah, najis banget." sanggah Akila.

"Iya juga nggak apa-apa." goda Vanka lagi yang membuat Akila salah tingkah.

Desi dan Ira yang menoleh ke belakang pun ikutan tersenyum melihat wajah merah Akila. Apalagi Akila yang salah tingkah.

"Feb, ntar belajar bareng yuk!" ajak Desi yang sempat membuat Akila kaget. Tapi dia terlalu pandai menyembunyikan ekpresinya.

"Boleh, tapi nanti gue pulang dulu, ambil motor terus ke rumah lo." jawab Febri.

"Nggak usah, ntar naik mobil gue aja."

"Kalian ikut nggak guys?" tanya Desi ke teman-temannya.

"Enggak, kita masih ada acara kok. Oh ya, bukannya nanti kak Defan latihan futsal? Kita jadi lihat kan?" tanya Ira.

Ira sengaja menolak ajakan Desi karena dia tahu maksud Desi. Desi ingin pedekate dengan Febri. Desi sudah mengutarakan keinginan itu kepada Ira beberapa hari yang lalu.

"Kantin yuk!" Akila beranjak dari tempat duduknya dan keluar kelas gitu aja.

Vanka dan Ira mengejarnya. Sedangkan Desi masih di kelas bersama Febri. Tapi aneh, katanya ngajak ke kantin. Tapi Akila malah berjalan menuju toilet.

"Gimana sih tuh anak, katanya ke kantin, kok malah ke toilet?" ucap Vanka bingung apa yang terjadi dengan Akila.

"Ke toilet dulu mungkin, Van. Kita susul yuk, gue juga belet.." ucap Ira.

Waktu Akila dan Ira masuk ke kamar mandi. Vanka menunggu mereka di depan pintu toilet. Tapi tiba-tiba Vanka ditarik seseorang ke sebuah gudang kecil disamping toilet.

"Ah.." Vanka sempat berteriak, tapi dengan cepat mulutnya dibungkam oleh orang tersebut.

Vanka membulatkan matanya ketika melihat siapa orang yang menariknya itu. Vanka menatap lelaki itu. Mata mereka saling bertatapan. Jarak yang terlalu dekat membuat jantung Vanka berdebar tidak karuan.

"Kemarin lo pergi sama Defan kemana?" tanya lelaki itu yang tidak lain dan tak bukan adalah Gio.

Gio mulai melepas tangan yang menutupi mulut Vanka. "Gue nungguin di rumah lo," imbuh Gio masih menatap Vanka dengan lekat.

"Nganterin kak Rakha sama kak Aiko belanja." jawab Vanka.

"Gue juga udah minta izin ke lo kan." imbuh Vanka.

Gio terus menatap Vanka. Kata-kata yang sudah dia siapkan seperti tercekik dan tidak mampu berkata lagi. "Van,, uhm.." tapi tiba-tiba Gio mencium bibir Vanka.

Vanka sempat kaget. Tapi pada akhirnya dia menikmati juga ciuman tersebut. First kiss bagi Gio dan juga Vanka. Cukup lama mereka berciuman. Sampai di luar terdengar suara Akila dan Ira yang sepertinya sedang mencari Vanka.

"Kayaknya dia udah duluan deh." ucap Akila.

"Kalau gitu kita langsung ke kantin aja yuk.." sahut Ira kemudian meninggalkan tempat tersebut.

Begitu suara itu menghilang. Gio mulai melepas ciumannya. Dengan tersenyum dia mengelap pipi Vanka yang menyisakan air liurnya.

"Maaf, gue terpaksa lakuin ini. Gue takut ketahuan mereka kalau berduaan disini." ucap Gio.

Vanka memukul lengan Gio dengan cukup keras. "Kenapa dipukul sih?" tanya Gio sembari mengelus lengannya yang sakit.

"Gi, gue cewek, kalau lo emang nggak suka sama gue, lo jangan ngelakuin ini lagi! Kita tidak punya hubungan apapun, jadi gue merasa terlalu murahan jadi cewek, karena mau dicium lelaki yang bukan siapa-siapa gue." ucap Vanka serius.

"Gue nggak nyalahin lo, tapi nyalahin diri gue sendiri, karena mau aja dicium lelaki yang tidak memiliki ikatan apapun sama gue." imbuh Vanka yang membuat hati Gio berdenyut.

"Van, tanpa gue ngomong pun lo tahu sendiri seperti apa perasaan gue ke lo. Ikatan itu hanya status, tapi perasaan gue tulus." Vanka menatap Gio kembali.

"Tapi karena lo ingin status, jadi gue ngomong sekarang. Mau nggak lo jadi pacar gue?" tanya Gio secara langsung.

"Gue cinta sama lo, gue nggak suka lo deket sama lelaki lain. Gue nggak rela." imbuh Gio.

Vanka menatap Gio tanpa bisa berkata apapun. Dia terlalu senang karena akhirnya Gio mengungkapkan perasaannya. Itu yang Vanka tunggu-tunggu.

"Gimana? Mau nggak jadi pacar gue?" tanya Gio kembali. Karena Vanka ngebug dulu, mungkin karena terlalu bahagia.

Vanka menganggukan kepalanya berkali-kali. Menandakan kalau dia menerima Gio menjadi pacarnya.

"Jawab dong, mau nggak jadi pacar gue?" Vanka menganggukan kepalanya lagi.

"Nggak denger."

"Mau.." ucap Vanka pelan.

"Keras sedikit nggak denger!"

"Mau Gio.. Gue mau jadi pacar lo." Vanka langsung memeluk Gio.

Gio pun membalas pelukan itu. Gio mencium pipi Vanka dengan lembut. Gio merasa sangat bahagia karena Vanka menerima cintanya. Untuk masalah yang terjadi nanti. Gio akan memikirkannya lagi.

Yang terpenting untuk saat ini. Gio sudah merasa lega, sudah mengungkapkan perasaannya dan Vanka juga menerimanya.

"Tapi kita tetap sembunyiin hubungan kita dulu ya, gue takut Defan akan marah, kayaknya dia suka sama lo." pinta Gio untuk menyembunyikan hubungan mereka lagi.

"Kita cari cara untuk ngomong ke dia, kalau kita langsung ngomong, takutnya dia tidak akan terima. Anak itu temtramennya sulit ditebak." Vanka menganggukan kepalanya, dia setuju dengan usulan Gio.

"Kayaknya dia juga masih suka sama Chika, gue bisa lihat itu." ucap Vanka.

"Gimana kalau kita deketin mereka lagi! Gue rasa juga gitu, Defan masih belum bisa lupain Chika. Dia hanya tidak terima saja Chika cuekin dia. Dia cuma kecewa sama Chika bukan benci." Vanka kembali menganggukan kepalanya.

Terpopuler

Comments

suka membaca

suka membaca

lanjut tor ska bgt sama cerita abg kyk gini
semangat tor

2021-11-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!