3

Vanka membersihkan baju dan badannya. Sementara Akila pergi ke koperasi sekolah untuk memberi seragam baru untuk Vanka. Dan beruntungnya, dikarenakan hari ini hari pertama masuk sekolah. Jadi semua murid dipulangkan lebih awal. Setelah jam istirahat selesai, mereka diizinkan untuk pulang.

Di halaman sekolah, Vanka kembali bertemu dengan Marisa. Mereka saling menatap tajam satu sama lain.

"Apa lo lihat-lihat, mau dicongkel mata lo?" Akila yang sudah geram sedari tadi berkata sewot kepada mereka.

"Udah nggak usah diladenin." Vanka menarik tangan Akila pelan. Meminta Akila untuk tidak lagi mempedulikan Marisa dan kawan-kawannya.

"Kesel banget gue ama mereka." ucap Akila lagi, meskipun akhirnya dia nurut juga apa kata Vanka. Dan kemudian disusul oleh Desi dan Ira yang berjalan di belakang Vanka dan Akila.

Setelah melawan Marisa tadi. Vanka pun menjadi cewek populer dikalangan kakak kelasnya. Mereka sangat mendukung apa yang Vanka lakukan. Karena selama ini, Marisa dan kawan-kawannya memang meresahkan.

Mereka bertingkah seolah mereka penguasa sekolah itu hanya karena orang tua mereka berkelimang harta. Sehingga tidak menghargai teman-temannya yang lain.

Banyak kakak kelas Vanka yang ingin berkenalan dengan Vanka dan juga teman-temannya. Bahkan mereka berebut ingin menjabat tangan Vanka. Dan, tentu saja kebanyakan dari mereka itu adalah kaum adam.

Dan karena itu juga membuat Marisa dan teman-temannya semakin kesal.

Sedangkan Vanka tidak menanggapi kakak-kakak kelasnya. Dia hanya menganggukan kepalanya pelan sambil tersenyum lalu melanjutkan langkah kakinya.

"Naik apa lo? Di jemput kakak lo?" tanya Akila.

"Nggak, kak Rakha masih kerja lah jam segini." jawab Vanka.

"Gimana kalau kita nongkrong ke kafe biasa yuk!"

"Yuk!!" tiba-tiba Febri muncul dan menjawab ajakan Akila dengan senang hati.

"Nggak ada yang ajak lo, monyet.." sewot Akila yang kaget karena Febri muncul secara tiba-tiba.

"Kita boleh ikut nggak? Kalau boleh naik mobil gue aja!" ajak Desi.

"Lo nggak bareng sama kakak lo?" tanya Akila.

"Nggak, kakak gue bawa mobil sendiri kok."

Dan akhirnya mereka pergi ke kafe tempat biasa Vanka dan Akila nongkrong waktu SMP. Dan, Febri juga ikut dalam mobil tersebut.

"Ah, ngapain lo ikut segala! Nyempit-nyempitin aja!" gerutu Akila sembari mendorong-dorong Febri yang duduk bertiga dengan dirinya dan juga Vanka.

Melihat keributan itu, Desi pun akhirnya meminta Febri untuk mengemudikan mobilnya. Agar Febri dan Akila tidak ribut mulu. Sementara Ira pindah ke kursi belakang bersama Akila dan Vanka. Dan Desi geser ke kursi samping.

Dari kejauhan Gio terus menatap mobil Desi yang keluar dari area sekolah. Wajahnya dingin semakin terlihat kaku. Seperti dia tidak suka melihat pemandangan itu.

Sebenarnya sudah sejak tadi dia memperhatikan Vanka yang dikerubungi teman-teman cowoknya.

"Langsung atau kemana dulu bro?" tanya Dhanu, salah satu anggota The Sun juga.

"Pulang gue, mau anterin kakek gue ke makam nenek." jawab Gio.

"Defan juga ikut?"

"Lo ikut Gio nganterin kakek lo ke makam nenek lo?" tanya Dhanu ke Defan.

"Iya, mama gue katanya juga mau ziarah." jawab Defan.

Defan dan Gio adalah sepupu. Defan lahir duluan daripada Gio. Tapi, Gio adalah anak dari pamannya Defan. Jadi Defan seharusnya memanggil Gio, kakak. Tapi karena umur mereka hanya sesilih beberapa bulan, mereka akhirnya jadi teman sekolah. Bukan hanya saudara, tapi mereka juga sahabat yang saling mendukung satu sama lain.

"Ya udah kalau gitu. Tapi ntar malam kita nongkrong yak, di kafe biasa!" ajak Reza, juga anggota The Sun.

"Atau ke kafe om Andhika aja.." imbuhnya.

"Kita ikut.." sahut Marisa yang membuat kaget keempat remaja laki-laki itu.

"Iya, kita ikut pokoknya."

"Seterah." jawab Gio dengan dingin lalu berjalan meninggalkan mereka.

"Terserah nj*r.." seru Reza mengoreksi perkataan Gio sebelumnya. Reza juga mulai berjalan mengikuti langkah kaki Gio. Diikuti Dhanu dan juga Defan.

"Itu maksudnya." ujar Gio dengan tersenyum kecil.

Lalu mereka naik ke motor sport masing-masing, kemudian meninggalkan sekolah dan pulang ke rumah masing-masing.

"Ntar kita bareng atau gimana? Kalau bareng, gue tunggu di rumah." tanya Gio kepada Defan.

"Bareng aja, mama mau main ke rumah lo sekalian katanya."

"Oke.." setelah itu mereka berpisah dan pulang ke rumah masing-masing.

****

Sesampainya di rumah, Gio mulai melepas sepatu dan seragamnya. Dia terdiam sejenak, lalu kemudian tersenyum kecil. Gio teringat kejadian tadi pas di kantin.

Setelah berganti pakaian, Gio mengecek ponselnya. Kemudian tersenyum sendiri setelah membaca chat yang masuk.

"Ngapain Gi senyum-senyum sendiri?" tanya Virsha ketika masuk ke kamar Gio. Kebetulan pintu kamar Gio juga sedikit terbuka.

Saat Virsha lewat, dia tidak sengaja melihat Gio yang tersenyum seorang diri sambil mainan hape.

"Eh kakek, nggak apa kek, temen Gio ini, lucu banget orangnya." jawab Gio.

"Temen atau pacar?" goda Virsha.

"Ah kakek, apaan sih." Gio tersipu malu mendengar pertanyaan kakeknya.

"Jadi anter kakek kan?" tanya Virsha lagi.

"Jadi dong, nunggu Defan sama tante Kimora dulu. Mama kemana sih kek kok nggak kelihatan?" dari pulang sekolah, Gio belum bertemu dengan mamanya.

"Ada, di dapur bikin kue katanya,"

"Loh, mama nggak jadi ikut?"

"Ikut, tapi bikin kue dulu buat tante kamu katanya. Tau sendiri tante kamu suka banget makan makanan manis."

****

Di tempat lain.

Vanka dan teman-temannya asyik mengobrol dan bercanda di kafe yang cukup ramai tersebut. Melihat alat musik yang nganggur, Febri kemudian mengajak Akila untuk menyanyi.

Ya, Akila memang memiliki suara yang cukup bagus. Dan juga Febri, dia lihai memainkan berbagai alat musik, terutama gitar dan piano. Mereka waktu masih SMP juga sering mewakili sekolah untuk mengikuti lomba menyanyi.

"Hayuk.." Febri menarik paksa Akila yang sedang menikmati minuman kesukaannya.

"Bentar woii, gue minum dulu.." Akila tidak bisa melawan kekuatan Febri.

Akhirnya mereka tampil juga dengan membawakan lagu romantis yang membuat para pengunjung menjadi baper. Akila bernyanyi dengan cukup merdu. Dan Febri memainkan gitar dengan lihainya. Perpaduan itu sangatlah klop.

"Mereka sebenarnya cocok ya kalau nggak berantem." gumam Ira yang disetujui oleh Vanka.

Sebenarnya jika Febri dan Akila sedang tidak bertengkar, atau sepert sekarang ini. Pasti banyak orang yang salah paham dengan hubungan mereka.

Sayangnya, mereka lebih sering kek tom and jerry. Ribut mulu.

Tak puas hanya dengan satu lagu. Febri dan Akila menyanyikan tiga lagu sekaligus. Dan tentunya semakin membuat pengunjung kafe tersebut jadi semakin terhibur.

"Kalian keren, couple goals." seru Vanka yang membuat suasana semakin heboh. Banyak pengunjung kafe tersebut yang juga setuju dengan apa yang dibilang Vanka.

Tapi berbeda dengan Akila yang menjadi salah tingkah. Dia dan Febri saling melirik dengan malu-malu tapi tetap melanjutkan perform mereka yang menakjubkan.

Untuk Akila, dia bukan yang pertama kalinya tampil bernyanyi di kafe itu. Karena dia sering nongkrong di kafe itu sebelumnya, setidaknya dia sering nyanyi di kafe itu. Bisa diartikan juga Akila-lah penyanyi kafe tersebut. Karena Akila juga sering menerima job nyanyi di kafe tersebut. Lumayanlah bisa buat tambahan jajan.

Untuk Febri, mungkin baru dua atau tiga kali main di kafe tersebut. Tapi masalah chemistry-nya dengan Akila, tidak perlu diragukan lagi.

Sepertinya setelah ini, mereka akan dikontrak untuk mengisi hiburan di kafe tersebut. Sepertinya ya, belum tentu juga iya. Hahaha.

Setelah lagu ketiga selesai. Akila buru-buru kembali ke mejanya. Wajahnya tampak memerah, sepertinya karena teriakan pengunjung yang semakin heboh.

"Kenapa lo? Baper?" tanya Vanka dengan tersenyum, semakin membuat Akila memerah wajahnya.

"Nggak, gue cuma.. cuma haus aja." Akila menenggak minumannya sampai habis sambil mengatur perasaannya kembali.

Terpopuler

Comments

fitria_msp

fitria_msp

lalu di mana Aiko ... apakah skrng udah jd chef Aiko ....hehe

2021-11-02

0

Meiltia Atika

Meiltia Atika

lanjut thor semangat

2021-11-01

0

Ennok Tuti

Ennok Tuti

ksih penjelsn thor.. mna ank alfa n ank shaka binggung

2021-11-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!