Di toko sepatu, Anissa memilihkan temannya sepasang high heels 5 cm dengan warna nude yang sangat cocok dipadukan dengan dress yang tadi dibeli. Anissa mengambil high heels itu dengan ukuran 38, lalu mencoba kan kepada Bening.
"Ning, lo coba deh heels ini!" Perintah Anissa.
"Enggak ah. Terlalu tinggi," tolak Bening hanya takut jatuh.
"Ini pasti cocok sama dress lo. Coba sekarang gak!" Paksa Anissa.
Mau tidak mau, Bening pun mencoba high heels itu dipakainya di kakinya. Ya sangat pas dan begitu cocok dikenakan oleh Bening. Anissa yang melihat itu menyuruh Bening untuk berdiri dan berjalan sedikit memastikan high heels itu benar-benar pas di kaki temannya.
"Ning, lo berdiri, terus jalan dikit," pinta Anissa.
Bening pun melakukan sesuai dengan kemauan temannya itu. Berjalan sedikit dengan menggunakan high heels dikakinya. Saat mencoba berjalan, ia merasakan inginkan dirinya jatuh karena kurang seimbang tapi Bening mencoba menyeimbangkan dirinya.
Setelah selesai mencoba, Anissa pun membayar high heels itu di kasir lalu meninggalkan toko itu bersama dengan Bening.
Toko baju sudah, toko sepatu sudah, sekarang tinggal menuju ke salon untuk mengubah penampilan Bening menjadi princess dunia nyata. Anissa terlihat sangat bersemangat karena akan melihat perubahan dari temannya itu.
Sesampainya di salon mall itu, mereka masuk lalu Anissa memanggil salah satu pegawai di salon itu.
"Permisi tuan?" Panggil Anissa.
"Iya nona, ada yang bisa kami bantu?" Ucap salah satu pegawai salon itu.
"Tolong ubah dia jadi princess dunia nyata!" pinta Anissa yang langsung disambut baik oleh seluruh pegawai salon.
Mendengar perintah Anissa itu, pegawai pun membawa Bening duduk di kursi salon. Terlihat pegawai itu sedang mempersiapkan alat-alat untuk menyulap Bening supaya menjadi princess dunia nyata. Setelah mempersiapkan segalanya, pegawai itu pun siap untuk merombak Bening. Ia awali dari wajah lalu rambut.
Sambil menunggu Bening diubah oleh pegawai salon itu, Anissa duduk santai sambil membaca sebuah majalah di kursi tunggu dari salon itu.
...****************...
Dave yang baru saja tiba di kantor memutuskan untuk pergi keruang kerjanya dan memanggil teman sekaligus pegawai kepercayaannya.
Saat sudah berada di ruang kerja, Dave mengambil telpon kantor dan memanggil temannya lewat telpon itu untuk segera ke ruangannya.
Tidak perlu waktu yang lama untuk menunggu temannya, akhirnya yang ditunggu pun datang di ruangan Dave.
"Hey bro, what's up! " Ucap teman Dave.
"Baik bro. Kesini cuma mau minta tolong bantuan lo aja," ucap Dave tanpa basa-basi yang berarti.
"Bro, gue mau minta tolong buat mencarikan informasi tentang cewek ini," sambung Dave sambil menunjukan sebuah foto yang ada di hp nya.
"Loh lagi mengincar dia?"
"Enggak bro. Gue cuma butuh bantuan dari dia supaya pertunangan gue sama Riri bisa batal," jujur Dave.
"Jadi, lo mau manfaatin dia?"
"Enggak juga. Gue minta data-datanya sampai nanti waktu acara kantor, ya?" Pinta Dave.
"Gila lo bro! Mana bisa secepat itu?"
"Lo kan informan yang hebat. Lo harus bisa," ucap Dave tidak mau tau.
"Gue usahain ya. Kalau lo bukan temen gue, gak bakal mau gue. Mendadak soalnya."
"Gitu dong, thank you ya," ucap Dave sambil tersenyum kecil.
Setelah memerintahkan pegawainya itu, Dave pun memutuskan untuk bersantai saja hari ini di kantor tanpa menyentuh satu berkas pun sampai acara nanti serta data-data gadis yang dia cari terkumpul.
Saat ingin bersantai ria di kantornya, terdengar suara ketukan pintu dari arah luar kantornya. Suaranya begitu kencang dan terlihat sangat tidak sabar. Mendengar itu Dave pun sepertinya merasa jengkel siapa orang yang berani bertingkah seperti itu?
"Siapa?"Teriak Dave.
"Siapa??" Teriak Dave lagi.
Orang yang mengetuk pintu itu tidak menjawab seperti memang ingin Dave yang membuka pintu. Dave benar-benar kesal, dari tadi pagi setiap ia ingin bersantai selalu saja ada gangguan.
Dave berjalan menuju arah pintu kantornya dan membuka pintu lalu melihat siapa yang mengetuk pintu itu. Saat sudah terbuka Dave benar-benar terlihat sangat terkejut, marah, kesal, campur jadi satu. Entah siapa sosok yang berada didepan pintu kantornya itu yang bisa membuat Dave berekspresi seperti itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Ara
karyawan bar yg duitnya buanyak, bisa bayarin baju sepati sm salon temannya.
2021-03-21
0
Ini Elsa Srilya
apa jangan jangan wanita yang diincar si Dave itu Bening yahh?
2021-01-21
1
Nurlaila Ismail
si ulet bulu....
2021-01-19
1