Setelah Bening bergurau sebentar dengan sahabatnya itu, mereka pun melanjutkan aktivitas mereka.
Terlihat Bening yang mencoba menghabiskan nasi gorengnya sambil menonton televisi, lalu ada Anissa yang juga akan menghabiskan nasi goreng miliknya sambil memainkan handphone nya.
Sekitar 15 menit kemudian, akhirnya nasi goreng mereka habis dan mereka harus mencuci piring setelah makan. Setelahnya mereka berencana untuk tidur siang sebentar karena sekarang waktu masih menunjukan pukul satu lewat lima belas menit.
"Nis, aku tak tidur dulu ya. Takutnya nanti waktu kerja ngantuk," kata Bening.
"Pasang alarm aja. Gue ya mau tidur juga."
Mendengar jawaban temannya, Bening menganggukkan kepala dan mengambil jam weker yang berada di meja kecil dekat kasur. Bening menetapkan waktu pukul tiga sore pada jam weker itu.
Mereka berdua pun tertidur setelah memasang jam weker itu sebagai alarm. Sangat nyenyak karena juga sangat melelahkan.
...****************...
Waktu pun berlalu begitu cepat, tak terasa sekarang sudah pukul tiga tepat. Jam weker yang dipasang oleh Bening pun berbunyi mengeluarkan suara yang sangat nyaring. Bening yang mendengar itu pun tidak menunggu lama terbangun dari tidurnya. Membuka matanya pelan-pelan lalu mematikan jam weker itu.
"Huahhh... aku masih ngantuk. Tapi sekarang harus bangun. Semangat Bening kamu pasti bisa. Ini hari pertama kamu bekerja, jangan lakukan kesalahan," kata Bening menyemangati dirinya sendiri.
Bening pun bangkit dari kasur nya lalu mengambil handuk, pakaian dalamnya, dan pakaian kerja nya yang berada di dalam almari lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mempersiapkan diri untuk hari pertama bekerja.
Lima belas menit kemudian, Bening keluar dari kamar mandi dan menuju ke kamar untuk merias wajahnya. Saat ingin merias wajahnya, terlihat di kasur Anissa yang masih tertidur dengan pulas. Melihat itu Bening membangunkan Anissa karena ia tidak ingin terlambat dihari pertamanya cuma gara-gara temannya itu terlambat bangun.
"Anissa, bangun! Ayo kerja! Bangun sekarang!" Kata Bening mengajak.
Anissa cuma menggeliat tanpa terbangun, melihat itu Bening langsung menggelitik pinggang Anissa.
"Anissa, ayo bangun! Jangan bermalas-malasan seperti ini!" Teriak Bening sambil menggelitik pinggang temannya itu.
Merasakan gelitik dari Bening yang membuat sangat geli ditambah teriakan Bening yang sangat berisik, membuat Anissa mau tidak mau membuka matanya.
"Iya iya gue bangun. Udah stop teriak-teriaknya dan udah stop gelitik gue," ucap Anissa yang terbangun dari kasur dan segera menuju kamar mandi.
Tepat pukul empat sore, Anissa dan Bening sudah siap untuk bekerja. Anissa yang sudah terbiasa dengan pekerjaannya merasa seperti orang yang baru pertama masuk kerja sedangkan Bening ini adalah pertama kalinya ia bekerja.
Penampilan yang berbeda dari Anissa yang terlihat memakai make-up yang agak tebal tidak seperti biasanya serta Bening yang terlihat begitu cantik dan natural, tampak feminim dengan kemeja putih, rok hitam pendek dan sepatu pantofel 5 cm miliknya.
Bening dan Anissa pun berjalan untuk menuju halte bus Trans Jakarta. Tidak menunggu lama di halte bus itu, akhirnya bus yang mereka tunggu datang sangat cepat lalu mereka pun berangkat menuju tempat kerja.
"Aduh Nis, aku kok deg deg an kayak gini ya?"
"Masa sih? Jangan seperti ini nanti kamu bisa melakukan kesalahan!"
"Iya juga. Kalau aku merasa seperti ini pasti akan mudah untuk melakukan sebuah kesalahan."
"Percaya diri, santai, tenang."
"Aduh Tuhan, tolong hamba mu ini."
"Ning, semua pesan gue harus diingat betul-betul."
"Oke. Kamu tenang saja," pungkas Bening.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Lhop Lhop
Siiip..
2020-06-11
0
Rufi Rufiana
Bagus tapi bahasanya loe gue jadi gak nyaman bacanya
2020-06-02
1
Yovi Zakaria
aku baca lagi dari awal
2020-06-02
2