Pukul dua tepat dini hari, akhir dari awal Bening masuk kerja sangat melelahkan namun sangat menggembirakan walaupun terjadi sedikit drama tetapi Bening masih merasakan kegembiraannya.
Bening dan Anissa sedang berada di ruang ganti karyawan, mereka bersiap-siap untuk pulang ke kost dan sesegera mungkin beristirahat. Mata Bening yang sudah tidak kuat untuk dibuka sudah inginkan tertutup dan bermimpi. Ini adalah hal pertama untuk Bening yang tidur hampir larut malam atau hampir subuh.
Setelah selesai tidak lupa mereka berdua melakukan check clock lalu bergegas pulang dan merasakan pulau kapuk kesukaan mereka berdua.
Bening dan Anissa berjalan menuju ke halte bus Trans Jakarta, namun karena sudah sangat dini hari, tidak ada bus yang lewat. Jika hari biasa tanpa ada Bening, Anissa pulang dengan menggunakan ojek online.
"Nis, kita pulang naik apa? Bus juga udah gak ada haltenya tutup."
"Kalau gue biasanya naik ojek online, Ning."
"Ya sudah pesan."
"Tapi jarak sini ke kos-an lumayan jauh. Kalau berdua harus naik yang mobil."
"Ya udah pesan mobil. Aku sudah mulai mengantuk."
"Ya udah, lo tunggu bentar ya," ucap Anissa yang membuka hp nya dan memesan transportasi online. Namun pesanan transportasi itu belum ada yang mengambil dikarenakan hari yang sudah hampir subuh. Sudah lima belas menit mencoba belum ada driver yang mengambil orderan Anissa.
"Ning, kayaknya kita gak bisa pulang deh. Drivernya gak ada yang mau nerima," ucap Anissa.
"Ya sudah, coba lagi aja," ucap Bening dengan mata yang mulai tertutup.
"Ya udah, lo tunggu!"
Anissa pun mencoba terus tapi nihil tidak ada yang mau menerima orderannya. Anissa pun melihat kearah belakang, terlihat dengan jelas Bening yang sudah tertidur di bangku halte bus. Melihat itu Anissa segera duduk disebelah Bening dan meletakan kepala Bening di pundaknya sebagai alas untuk kepalanya.
"Tidur aja ya lo, Ning. Kita gak bisa pulang. Mau gak mau harus nunggu jam 5 pagi nanti."
...****************...
Di lokasi lain tepatnya di parkiran mobil kantor Global Games, terlihat seorang pria baru saja keluar dari lift ingin menuju ke mobilnya. Dave berjalan dengan gagahnya dan santai menuju ke mobil Jeep Wrangler nya yang berwarna hitam. Dave pun masuk ke mobilnya dan memasang sabuk pengaman dan melajukan mobilnya dengan sangat cepat.
Jalanan Jakarta di jam dini hari seperti ini sangatlah lenggang jarang sekali terlihat kendaraan yang melintas keadaan ini yang membuat Dave bisa melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Saat sedang melewati jalanan kota Jakarta, Dave melihat dua orang wanita yang terduduk dengan muka lelah di halte bus Trans Jakarta di dekat Bar yang di kelola oleh ibunya. Dave menghentikan mobilnya dan membuka kaca mobilnya untuk memperhatikan siapa dua orang wanita itu.
"Siapa itu? sepertinya aku pernah melihatnya," batin Dave yang masih memperhatikan kearah wanita itu sepertinya otak Dave sedang mengingat kembali wajah yang sedang diperhatikannya.
Dave terus mengingat wajah itu dan ia pun memutuskan untuk memarkirkan mobilnya dan turun supaya lebih bisa mengingat wajah itu.
Dave terus mendekat menuju halte bus itu dan ia pun akhirnya mengingat siapa mereka itu. Ya, Anissa seseorang yang bekerja di bar milik ibunya dan gadis yang tadi dia tolong saat akan terjatuh.
"Anissa?" Sapa Dave.
"Pak Dave," jawab Anissa terkejut segera berdiri dan lupa dengan Bening yang masih tertidur sehingga kepala Bening yang tadi berada di pundak Anissa terhempas dan membuat temannya itu terbangun.
"Aduh, Nisa. Ada apa sih?" Ucap Bening dengan kesadaran yang masih belum sepenuhnya.
"Kalian kenapa ada disini?" Tanya Dave.
"Kami mau pulang pak, tapi tidak ada kendaraan yang mengantar kami pulang jadi, kami menunggu waktu sampai jam 5," jelas Anissa.
"Dua jam lagi?" Ucap Dave sambil melihat jam tangan yang dikenakannya.
"Iya, Pak!"
Dave melihat ke arah Bening, yang tadi sepertinya hanya mengigau saja dan tampak sangat kelelahan.
"Saya antar kalian berdua pulang. Tunjukan saya dimana rumah kalian," ujar Dave
"Maaf, Pak! Tapi, anda atasan kami. Kami tidak bisa menerima tawarannya."
"Lihat teman kamu. Masih ingin menunggu disini?" Ucap Dave sembari berjalan menuju mobilnya.
"Tidak usah dipikirkan soal status hubungan kerja! Pikirkan soal teman mu yang sudah kelihatan begitu kelelahan itu!" lanjut Dave sedikit memaksa demi kebaikan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
pink biru
pak CEOnya beda dari yg lain y. . . baik g sombong angkuh judes
2023-05-30
0
Neni Anggraini
wah... awal yg baik buat bening jgn2 nnt dave k pincut nih.... 😁
2022-02-04
0
Miah Restiana
sedap..
2021-11-16
0