Bening dan Anissa pun memutuskan berangkat, berjalan sedikit menuju halte bus Trans Jakarta. Tidak perlu memakan waktu banyak untuk berjalan, Bening dan Anissa pun tiba di halte. Bening yang baru pertama kali berada di Jakarta merasa takjub dengan keindahan gedung pencakar langit yang sangat menjulang tinggi. Begitu tinggi dan begitu banyak.
"Keren ya, Nis. Gedungnya begitu tinggi," kata Bening.
"Baru pertama, Ning. Ayo Busnya udah datang!" Ajak Anissa.
Anissa dan Bening pun masuk ke bus Trans Jakarta, mereka duduk sebelahan. Perjalanan terasa sangat lama karena tempat kerja mereka dan kost memiliki jarak yang lumayan jauh.
Kurang lebih 30 menit kemudian, mereka berdua sampai di halte bus di daerah tempat kerja mereka. Bening dan Anissa harus berjalan sedikit lagi untuk sampai di tempat kerja itu.
"Jauh sekali ya," gerutu Bening.
"Habis gini sampai, lo yang sabar."
Tidak jauh lagi, tempat kerja mereka pun sudah terlihat dari arah mereka. Sebuah bar yang tertutup dan hanya memiliki satu pintu masuk, yang terlihat sangat sepi.
"Ini masuk lewat mana ya? Pintu masuk masih ditutup. Sepi lagi tempatnya. Nis, aku bakal kerja disini?" Tanya Bening.
"Iya Ning, ikut gue."
Bening pun mengekor Anissa untuk masuk ke tempat yang benar-benar baru untuk dirinya. Mereka pun masuk lewat pintu di bagian belakang Bar yang di khusus kan untuk para pegawai Bar tersebut. Akhirnya mereka berada di dalam Bar itu.
"Itu ruangan HRD nya Ning, lo harus bisa. Ini kesempatan lo, jangan pernah disia-siakan!" Kata Anissa.
Bening pun masuk ke ruangan HRD yang sudah diberitahu oleh Anissa. Bening merasa deg-deg an dan takut kalau dirinya ditolak dan mimpinya hancur sia-sia begitu saja. Tapi rasa itu kalah dengan semangat yang dimiliki Bening. Semangat yang besar untuk meraih mimpinya di Jakarta ini. Bening pun mengetuk pintu itu memberanikan diri dan berfikir semuanya demi impiannya.
"Permisi," ucap Bening dengan sopan.
"Silahkan masuk!"
Bening pun memasuki ruang HRD dengan sangat sopan.
"Silahkan duduk," ucap HRD itu mempersilahkan Bening duduk berhadapan dengannya.
Jantung di dada Bening berdebar dengan kencang takut kalau ia melakukan kesalahan saat interview ini. Bening melihat si HRD itu, membuka dan membaca surat lamaran dari Bening.
"Nama kamu Bening, asal dari Jogja, lulusan dari SMA Harapan, tinggi 165 cm, berat 48 kg, umur 18 tahun," ucap HRD itu membaca CV dari Bening.
Bening hanya menjawab omongan dari HRD itu dengan anggukan saja.
"Ceritakan tentang dirimu, setelah itu berikan alasanmu mengapa kamu ingin bekerja disini."
"Saya Bening, saya berasal dari keluarga petani di Jogja, saya ke Jakarta karena ingin meraih impian saya. Saya ingin kuliah disini sampai tinggi dengan biaya saya sendiri. Saya ingin membahagiakan orang tua saya dan saya juga ingin membuktikan kalau orang desa seperti saya bisa sukses. Saya butuh pekerjaan ini karena pekerjaan ini merupakan awal dari meraih impian saya," ucap Bening
HRD yang mendengar ucapan Bening membuat senyuman dibibir merasa sangat puas dengan jawaban Bening.
"Baik, jawabanmu sangat bagus sekali. Kamu bisa bekerja disini mulai nanti sore. Kamu akan ditempatkan pada meja pelayanan. Datang nanti sore dan temui saya lagi, saya akan bantu kamu diawal kamu bekerja," Ujar HRD dengan sangat yakin.
"Baik, bu," ucap Bening yang kebingungan menyebut nama HRD dihadapannya.
"Panggil saja bu Yani," kata HRD itu yang menjawab kebingungan dari Bening.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Neni Anggraini
jakarts itu impian bnyk orang desa utk meraih kesuksesan... namun tdk d pungkiri bnyk orang2 jkrt memanpaatkn orang desa yg lugu... hati2 kamu bening dn ttp semangat... 😁👍
2022-02-04
0
Miah Restiana
yg dari kota.. kebanyakan kuliahnya d jokja..
2021-11-16
0
Marlina
koq kerja di bar sih,kenapa gak restoran az gitu
2021-09-11
0