Setelah mendengar apa yang diperintahkan oleh bu Yani, Bening pun berusaha mencari keberadaan Riri dengan cara memperhatikan satu persatu nama yang ada berada di dada sebelah kanan baju seragam mereka.
"Aduh, dimana bu Riri berada?" Tanya Bening dalam hatinya.
Bening pun merasa jika dia mencari keberadaan Riri dengan cara seperti ini, ia akan membuang waktu oleh karena itu Bening memutuskan untuk menemui Anissa temannya. Bening sangat baru ditempat ini jadi ia belum mengetahui tempat-tempatnya, nama karyawannya semuanya masih asing buat dia dan yang hanya dia tau dan kenal adalah Anissa.
Bening pun melihat kearah kanan dan kiri berjalan dengan sembarangan untuk mencari keberadaan temannya itu. Tapi sayang, Bening tidak berhati-hati saat mencari Anissa, ia terpeleset oleh air sirup yang tumpah di lantai.
"Ahhhhhhhhhh...," teriak Bening lantang.
Bening pun refleks memejamkan matanya, tetapi yang dia rasakan bukan lantai Bar yang dingin dan basah karena air sirup itu, tetapi sepasang tangan yang menopang tubuhnya hingga tidak terjatuh. Bening yang merasakan itu pun memberanikan diri untuk membuka matanya perlahan-lahan.
Setelah membuka kedua matanya, Bening sangat terkejut karena sepasang tangan yang menopang tubuhnya adalah pria tampan yang tadi berada di ruangan HRD. Tanpa sengaja Bening dan pria itu bertatapan satu sama lain. Mata hitam pekat nan indah itu yang dilihat oleh Bening membuat jantung semakin berdebar kencang.
Cepat tersadar dari itu semua, Bening pun memutuskan untuk berdiri dan melepaskan dirinya dari topangan sepasang tangan itu yang walaupun mungkin tidak ingin dia lepas.
"Maaf. Terima kasih," ucap Bening menundukkan kepala.
"Lain kali lebih berhati-hati lagi," ucap pria itu singkat lalu pergi dari tempat kejadian.
Bening pun melihat disekelilingnya dan ternyata semua karyawan dan pengunjung Bar melihat kejadian itu semua.
Anissa yang juga melihatnya dengan cepat menarik tangan Bening dan membawa kearah kamar ganti karyawan.
"Ning, lo gak kenapa-kenapa kan?" Tanya Anissa cemas.
"Aku baik-baik aja," jawab Bening singkat.
"Ning, gak ada yang lukakan?"tanya Anissa.
"Gak ada Anissa. Aku baik-baik saja," jawab Bening dengan senyuman.
"Untung tadi ada Dave yang bantuin lo, kalau enggak lo pasti udah gak bisa kerja," kata Anissa memberitahu
"Dave?" Tanya Bening.
"Iya Dave, anak dari Bu Yani," jawab Anissa memberitahu.
"Hah? HRD ibu Yani?"
"Iya, eh Ning gue mau ngomong ke lo. Lo jangan ada urusan lagi ya sama si Dave cukup hari ini aja," kata Anissa memberitahu.
"Kenapa emangnya?" Tanya Bening penasaran.
"Dia udah punya tunangan Riri," kata Anissa memberitahu
"Riri? kepala pelayan?"
"Iya, sebenernya sih dulu bukan kepala pelayan."
"Terus apa?"
"Dulu Riri itu sekertaris pribadinya Dave. Tapi dia milih kerja disini sama mama mertuanya."
"Oh gitu."
"Iya, terus lo tau gak, kayaknya si Riri itu cari muka sama Bu Yani."
"Jangan bilang seperti itu!"
"Soalnya kan yang dijodohin sama Dave itu si Riri. Dave mana suka sama Riri. Kalau bukan Bu Yani yang minta Dave gak bakal mau."
"Oh ya, kita ngomongin Riri, aku dari tadi nyariin dia buat bertanya tugasku sama minta seragam eh gak ketemu-ketemu."
"Ya udah ayo gue anterin lo. Tapi, hati-hati! Dia galak, kayak harimau," ucap Anissa sambil tertawa kencang.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Miah Restiana
lanjut..
2021-11-16
0
Lulu_djie
mulai seru nih..
ak bosan dr kemarin baca perjodohan & nikah kontrak..
ini ceritanya beda..
2021-01-09
1
Nur Hayati
tambah seru aja nih cerita
2020-11-20
0