Bening pun istirahat bersama teman-teman barunya yang entah siapa namanya yang penting mereka adalah teman baru untuk Bening.
Nasi goreng pesanan mereka pun sudah jadi dan siap disantap. Sambil memakan sepiring nasi goreng, sambil juga berbincang-bincang perkenalan awal untuk Bening.
"Eh, lo pada udah keliatan akrab, tapi belum kenal nama ya kan?" Ucap Anissa.
"Eh iya, bener kamu Nisa. Aku Bening. Asal dari Jogja. Teman kecilnya Anissa," ujar Bening memberikan tangannya untuk dijabat.
"Gue Andre, temen dekatnya si Nisa. Ya, meskipun masih lebih lama Nissa yang kerja, tapi Nissa baik banget orangnya. Gak galak kayak si harimau itu," kata Andre membicarakan seseorang yang tidak ada disini.
"Kenalin gue Fefe. Gue juga temen dekatnya Nisa. Nisa tuh orangnya baik banget. Seharusnya yang jadi kepala pelayan bukan si harimau itu, tapi temen gue, Nisa."
"Terakhir lagi kan gue. Kenapa kalau kenalan sama orang gue selalu terakhir? Apalagi sama cewek cantik kaya Bening harusnya gue pertama. Kenalin gue Billy. Ganteng, romantis, humoris itu gue," ujar Billy yang membuat mereka berlima tertawa terbahak-bahak.
"Eh kalian itu pada ngomongin harimau itu buat nyonya Riri?"
"Bening yang cantik. Gue bilangin ya, ngapain lo panggil Riri nyonya. Kita aja panggil dia si harimau. Itu karena sikapnya sendiri yang judes," ucap Billy menjelaskan.
"Iya. Kok bisa orang seperti dia tunangan sama Dave? Dicuci mungkin otak Bu Yani sama tuh orang?" curiga Fefe, asal.
"Itu kan cuma bu Yani yang nilai Riri baik. Dave nya sih enggak," kata Anissa.
"Hah? Kenapa?
"Ya kan semua orang di dunia tahu, kalau Dave dekat sama ibunya dan juga dia cowok paling dingin dan super cuek terhadap para cewek. Dave mau juga karena permintaan ibunya, tapi aslinya sih, dia enggak suka sama tuh Harimau," terang Fefe.
"Kalau gue jadi Dave, gue gak mau dah harus tunangan, apalagi nanti nikah sama si harimau itu. Bangun tidur, setiap hari liat wajah si harimau. Bisa gila lama-lama gue," ucap Andre.
"Oh begitu. Aku juga baru tahu. Aku pikir Pak Dave memang suka sama Nyonya Riri."
"Stop buat panggil dia nyonya," larang Anisa dengan ketus.
Tidak lama ada seseorang pegawai lain yang mengejutkan Bening dari arah belakang. Menepuk pundak Bening.
"Bening dipanggil bu Yani, tuh! Katanya ditunggu di ruangan," kata pegawai itu.
"Oh oke, aku akan kesana."
Anissa, dan teman-teman lainnya yang mendengar itu pun menyuruh Bening dengan segera menemui Bu Yani barangkali ada yang penting. Sebelum kelupaan membayar nasi goreng yang Bening makan, ia menyempatkan membayar dan menghabiskan sisanya dengan cepat.
"Berapa pak?" Tanya Bening sambil mengeluarkan dompet.
"Lima belas ribu."
"Ning, gak usah bayar, abang Billy aja yang bayar nanti. Lo mendingan ke Bu Yani dulu aja."
Mendengar itu Bening hanya bisa menyetujui dengan anggukan kepala dan berterima kasih dengan sebuah pelukan hangat kepada teman barunya.
Dengan cepat Bening menuju kantor HRD untuk menemui ibu Yani. Berlarian menggunakan sepatu pantofel nya yang membuat ia sangat kelelahan. Keringat pun tanpa disadari menetes sedikit demi sedikit di kening Bening.
Sangat cepat, Bening pun sampai di depan kantor HRD dan mengetuk dengan sopan.
"Permisi, saya Bening."
"Masuk Bening!" Pinta Bu Yani.
Bening membuka pintu ruangan itu dan melihat Bu Yani yang sedang berbicara dengan seseorang di telpon pribadinya itu. Bening pun melihat seluruh ruangan HRD itu dan ia teringat akan sosok lelaki tampan, Dave.
"Silahkan duduk. Tunggu sebentar."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Lulu_djie
kasihan.. makannya nasgor mulu.. mending makan di warteg ato bedeng.. 😁
2021-01-09
2
Nofie Hilya
nak lanjut episod berikutnya
2020-08-22
1
Lhop Lhop
Lnjuut thoor crtanya mmarik
2020-06-11
0