Bening pun keluar dari kamar ganti, ia sesegera mungkin untuk mencari temannya itu seperti apa yang diperintahkan Riri. Tidak membutuhkan waktu yang lama, Bening pun menemukan keberadaan Anissa, ya di balik meja bartender entah apa yang temannya lakukan di sana.
"Anissa?" Panggil Bening sembari melambaikan tangan.
Anissa yang mendengar dan melihat lambaian tangan Bening pun segera meletakan pekerjaannya sebentar lalu menuju kearah sahabatnya itu. Anissa yang pertama kali melihat Bening memakai seragam kerja sungguh takjub dengan makeup sederhana namun terlihat sangat cantik dan anggun tidak seperti pelayan tetapi seperti pramugari rupanya. Sangat cantik.
"Eh, Bening. Lo cantik banget banget banget. Sumpah gak bohong gue," puji Anissa.
"Makasih," jawab Bening sambil tersenyum.
"Lo ngapain panggil gue? Lo dapet tugas apa dari Riri?"
"Katanya suruh tanya kamu."
"Ya udah kalau gitu, lo jaga pintu urusin buku tamu sini gue ajarin. Mumpung penampilan lo boleh juga."
Anissa pun membawa Bening menuju meja penerima tamu di Bar itu. Kenapa Bening ditaruhnya di meja penerima tamu karena penampilan Bening yang sangat cocok di bagian itu.
"Tasya, lo pindah di bagian pelayanan ya biar Bening yang ada disini," suruh Anissa kepada seseorang yang tadinya penerima tamu.
"Ning, lo disini ya. Lo liat ini ada buku tamu, siapa aja nama yang udah reservasi meja, lo liat semuanya disini. Kalau ada, lo beritahu ke mereka nomer mejanya. Nanti akan ada pelayan yang antar mereka. Itu untuk tamu yang sudah reservasi ya." Jelas Anissa sambil menunjuk ke arah gelas-gelas minuman.
"Iya, aku bakal belajar dengan cepat dan tidak melakukan kesalahan apapun."
"Ya udah, lo juga sekalian pantau pelayan-pelayan yang melayani tamu. Lihat cara mereka bekerja dari sini. Terus Ning, kalau ada tamu yang datang atau keluar, lo harus beri hormat. Tundukan kepala, jangan lupa ucap selamat pagi, siang, sore atau malam! Sesuaikan saja kapan datangnya. Lo jangan lupa bilang terima kasih juga!" Terang Anissa.
"Siap," jawab Bening dengan kepercayaan diri.
Anissa pun meninggalkan Bening di meja penerima tamu itu sendirian karena Anissa juga masih memiliki pekerjaan.
...****************...
Tugas pertama Bening tidak terlalu susah. Kunci dari tugas ini harus ramah kepada tamu yang datang. Tidak lama, Bening melihat ada seorang tamu yang akan keluar, ia teringat oleh pesan Anissa menundukkan kepala dan bilang terima kasih maka hal itu yang dilakukan Bening.
"Terima kasih atas kunjungannya dan silahkan datang kembali," ucap Bening menundukkan kepala.
Tamu yang melihat Bening melakukan itu tersenyum hambar lalu pergi keluar dari Bar itu. Setelah dirasa cukup Bening mengangkat kepalanya lagi dan melihat kearah pintu siapa tamu yang barusan keluar ternyata Dave. Bening terkejut, jantungnya berdebar lagi dan ia tidak bisa mengalihkan pandangan dari pintu sampai akhirnya pria itu pergi dengan mobil sport hitamnya. Bening pun mulai fokus kembali pada pekerjaannya.
...****************...
Pukul sembilan lewat lima belas waktunya istirahat untuk Bening, Anissa serta ketiga karyawan lainnya.
"Ning, ayo istirahat dulu! Kita beli makan dulu. Ada tukang nasi goreng langganan gue sama anak-anak di belakang bar ini."
"Ayo!"
Bening pun ikut bersama Anissa dan ketiga orang lainnya. Tidak perlu waktu yang lama bagi Bening supaya bisa mengenal orang baru. Buktinya Bening sudah bisa akrab dengan ketiga orang yang ikut istirahat bersamanya. Terlihat seperti teman yang sudah lama tidak bertemu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Ini Elsa Srilya
klo gw mah ..takut kerja dibar mending jd pelayan restoran/cafe
2021-01-21
2
Lulu_djie
wah.. bening.. ingat tujuan km ke jakarta..
jangan sampai km jatuh cinta duluan..
2021-01-09
1
Sari Basrin
visualnya thor
2020-08-13
2