Pagi hari dikediaman keluarga Joan, mansion mewah yang terdiri dari tiga lantai dengan ruang bawah tanah ini memiliki sebuah privat swimming pool, delapan kamar tidur pribadi dengan kamar mandi yang berada di dalam masing-masing kamar, tempat gym pribadi, ruang teater, perpustakaan, tiga ruang kantor, taman dengan bunga yang indah, dan lift.
Keluarga Joan memang salah satu keluarga yang sangat berbakat dalam dunia bisnis. Bisa terlihat dari mansion, mobil-mobil yang terparkir di garasi, aset-aset lainnya.
Tapi mansion ini terlihat tampak sepi karena pengisi mansion hanya Dave dan sang Ibunda serta tiga orang pembantu, tukang kebun, dan satpam yang menjaga rumah itu. Terkadang Dave tidak pulang ke mansion itu tetapi memilih untuk pulang ke apartemen meninggalkan ibunya sendiri. Alasannya karena Dave sudah sangat lelah jadi tempatnya yang dekat dengan kantor hanya apartemen itu saja.
Pagi ini, Dave masih tertidur pulas di kamarnya. Ya, hari ini ia pulang ke mansion setelah mengantar pegawai ibunya pulang. Awalnya Dave ingin istirahat di apartemen tetapi melihat dua orang gadis duduk sendirian di halte bus saat menuju apartemen membuat hati baik Dave tergerak untuk menolong.
Dave masih berada di alam bawah sadarnya saat terdengar suara ponsel berbunyi sangat kencang seperti panggilan suara masuk. Panggilan masuk pertama tidak dipedulikannya sampai delapan panggilan menyusul lainnya Dave pun terbangun dan mengangkat panggilan yang membuat tidurnya sangat terganggu. Terlihat wajah Dave yang kesal dengan panggilan itu.
"Halo?" Ucap Dave ketus.
"Sayang, aku ganggu kamu ya? Kamu pasti belum bangun kan? Gak inget ya kamu kalau hari ini kamu mau nemenin aku ke salon buat acara nanti malam," ucap seseorang wanita di balik panggilan itu.
"Iya iya, aku baru bangun."
"Sayang, aku udah ada di depan apartemen kamu."
"Aku ada di mansion."
"Tumben kamu di mansion?"
"Udahlah jangan kebanyakan tanya!"
"Ya udah aku ke mansion mu sekarang. Kamu siap-siap sekarang sudah jam sepuluh sayang."
"Hmm...," ucap Dave yang dengan segera mematikan panggilan itu. Ya, panggilan dari Riri tunangan Dave yang dijodohkan oleh ibunya.
"Sangat menggangu dan menyebalkan." lanjut Dave.
Dave sebenarnya tidak menyukai sifat Riri semuanya, Riri hanya unggul pada cantik wajahnya dan kemolekan tubuhnya. Dave mau bertunangan dengannya karena ibunya. Kata ibunya Riri adalah gadis yang baik, mandiri, pekerja keras. Tapi menurut Dave, Riri tidak lebih seperti gadis matre yang ingin menghamburkan uangnya saja.
Setelah mengangkat panggilan itu, Dave tidak menghiraukan apapun ucapan dari Riri. Dave hanya ingin tidur sampai nanti sore ia harus bersiap-siap untuk menuju acara kantornya itu. Dave pun melanjutkan tidurnya masuk ke alam mimpi dengan nyenyak.
Tidak lama, Riri akhirnya sampai di mansion Dave setelah ia menunggu cukup lama di apartemen tunangannya itu. Riri masuk dengan seenaknya seakan-akan ia adalah nyonya dari mansion megah itu. Riri berjalan masuk melawati kebun bunga dan masuk lewat pintu utama.
Di dalam mansion terlihat ibu Yani sedang santai di ruang tamu dengan segelas teh dan majalah yang sedang dibaca.
Riri masuk dan melihat calon mertuanya itu, lalu menyapanya dan berlari untuk memeluknya.
"Bunda?" Teriak Riri terlampau heboh.
Bu Yani yang sedang asyik membaca majalah terkejut dengan teriakan Riri dari kejauhan dan pelukan Riri yang begitu tiba-tiba.
"Sayang, eh pasti nyariin Dave ya?" Tanya Bu Yani.
"Iya Bunda, hari ini aku mau ke salon sama Dave buat acara kantor Dave nanti malam. Aku kan harus terlihat cantik ya kan Bunda."
"Iyalah, tunangan Dave harus terlihat cantik."
"Emm... Bunda, Dave sekarang dimana ya? Harusnya kan dia sudah siap-siap," ucap Riri sambil mencari keberadaan Dave.
"Belum kelihatan. Mungkin masih ada di kamarnya."
"Bunda tau gak Dave hari ini udah dua kali buat Riri kesel," gerutu Riri.
"Kenapa sayang? Ada apa?" tanya bu Yani dengan penasaran.
"Ya, pertama Riri ke apartemen buat nyusul Dave, eh tahunya dia ada di mansion. Terus kedua Riri udah nyuruh Dave buat siap-siap, maksudnya mau langsung berangkat gitu, gak perlu nunggu lagi, tapi sekarang malah masih dikamar," adu Riri kepada Ibu mertuanya.
"Ya sudah sayang, jangan marah-marah! Nanti takut cantiknya hilang. Sekarang mendingan kamu bangunkan Dave di kamarnya dan langsung berangkat ke salon. Kamu harus terlihat cantik malam ini."
"Oke Bunda," Riri pun menaiki anak tangga untuk menuju ke kamar Dave. Kamar Dave berada di lantai dua mansion itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Lulu_djie
riri kyk harimau bagi yg lain..
tapi di dpn dave kyk kucing..😆😆😆
gila.. carmuk bgt ama camer..
bikin eneq..😝😝😝😝😝
2021-01-09
2
Ika flow Ika flowers
uh...ceritanya kelamaan nih ,bertele2 !!!!
jd males baca nya😒
2021-01-09
3
Siti Siti
pesta e jek ntar malem dandan ne jam 10 pagi.. garing no
2020-07-05
2