Anissa pun mengantarkan Bening ke tempat dimana Riri berada. Ya, Riri sedang berada di ruang administrasi bersama Dave tunangannya. Anissa melihatnya tadi sebelum kejadian Bening terpeleset.
Sesampainya di ruang administrasi, Anissa pun meninggalkan Bening karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Bening mau tidak mau harus menemui Riri sendiri tanpa dampingan Anissa karena temannya itu terlihat sangat sibuk. Takut, gelisah, gugup, bingung itu yang dirasakan Bening. Setelah sampai di depan ruang administrasi terlihat Dave dan Riri yang sedang duduk berhadapan dengan seseorang pengurus administrasi itu. Terlihat dari kaca jendela lebar ruang administrasi itu Riri yang bergelayutan di bahu dan tangan Dave membuat Bening merasa geli dan inginkan pergi dari tempat itu. Tetapi tidak, Bening butuh bertemu dengan Riri ini semua demi mimpi Bening. Bening tidak boleh lupa dengan tujuannya ke Jakarta untuk apa.
Dengan rasa yang campur aduk menghantui Bening, dengan niat dan harus Bening mengetuk pintu itu dan masuk setelah dipersilahkan.
"Permisi."
"Silahkan masuk."
Bening pun masuk, lagi-lagi ia bertemu dengan pria itu Dave tetapi kali ini ia melihat Dave bersama dengan Riri tunangannya.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pengurus administrasi itu.
"Saya ingin bertemu dengan Riri, kepala pelayan di Bar ini. Saya anak baru disuruh oleh Ibu Yani," ucap Bening menundukkan kepala.
Mendengar ucapan Bening, Riri pun terlihat sedikit kesal karena waktu kebersamaan dia dan Dave harus terganggu.
"Kamu ikut saya," ucap Riri ketus.
Bening pun mengekor Riri dan ternyata ia dibawa olehnya di ruang ganti tempat yang sama saat Bening dan Anissa berbicara tadi.
"Ibu Yani sudah bilang ke saya kalau ada anak baru. Ini kunci loker lo, nomer 26," kata Riri memberikan kunci loker.
"Tugas lo nanti tanya ke Anissa. Seragam lo sudah ada di loker," lanjut Riri.
"Baik, Bu!"
"Jangan panggil gue, Bu! Gue gak setua itu."
"Baik, Riri!"
"Jangan nama juga! Agak gak sopan. Panggil gue Nyonya Riri."
"Baik, Nyonya Riri!"
"Bagus. Sebelum lo bekerja disini, gue juga mau mengingatkan lo buat jangan deket-deket sama Dave! Dia tunangan gue. Lo kira, gue gak liat kejadian tadi? Untung Dave nenangin gue. Kalau enggak, kemungkinan lo bisa habis sama gue."
"Maaf, nyonya."
Riri pun pergi meninggalkan Bening sendirian di ruang ganti. Melihat tingkah Riri seperti itu membuat Bening bertanya-tanya. Apakah Bu Yani tega menikahkan anaknya dengan perempuan seperti Riri ? Ketus. Ternyata benar yang dibilang oleh Anissa kalau dia galak seperti harimau dan omongan itu bukan gurauan dari Anissa.
...****************...
Bening pun membuka lokernya dan mengambil seragamnya. Ia sangat senang karena awal dari mimpinya bisa terwujud.
"Semoga apa yang aku cita-citakan bisa terwujud," ucap Bening dalam hati sambil melihat baju seragamnya.
Bening pun masuk ke kamar ganti untuk mengganti bajunya dengan seragam Bar itu. Tidak perlu waktu yang lama, Bening pun mengambil alat makeup yang ada di dalam tasnya kemudian ia duduk di depan kaca besar yang di depannya terdapat wastafel dan sebuah bangku panjang dari kayu. Bening pun mulai merias wajahnya senatural mungkin hanya menambahkan lip tint, dan blush on serta sedikit bedak sudah membuat Bening terlihat sangat cantik. Rambut yang mulai ditata, yang ia buat seperti sanggul kecil lalu sedikit parfum untuk mengharumkan pakaian dan tubuhnya. Terlihat sederhana, cantik, namun elegan.
Bening sudah siap bekerja di Bar milik keluarga Joan yang dipegang oleh Bu Yani. Mengawali mimpinya dari Bar ini.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Miah Restiana
riri maunya d panggil nyonya
.
2021-11-16
0
🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini
alh Belagu Amat sih Tu Riri...suruh Manggil Nyonya..segala...😅😅😅😅
2021-04-09
1
Dewi Suherman
nyonya kesannya norak ya c RIri
2021-03-02
2