Antara bahagia dan takut

Rani terdiam ia masih tidak percaya dengan ucapan boss muda yang berbisik di telinganya yang mengatakan bahwa ia mencintainya.

Tubuh Rani masih dalam pelukan boss muda

ia tidak bisa berkata apa-apa dan tidak bisa pula melakukan apa-apa, ia terdiam seribu bahasa hatinya berkecamuk, di satu sisi ia sangat bahagia karena boss muda menyatakan cinta padanya karena ia juga merasakan hal yang sama juga.

Dan sisi lain ia juga merasa takut, takut dirinya menyakiti perasaan Shella yang juga mencintai boss muda.

Perlahan Rani melepaskan pelukan boss muda dari tubuhnya.

"Maafkan saya pak, saya tidak bisa menerima cinta bapak," kata Rani sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam, ia tak sanggup menatap wajah boss muda.

"Jangan bohong Ran, saya tahu kamu juga punya perasaan yang sama, saya tahu itu semua dari tatapan mata kamu Ran, dan kamu tidak bisa lari dari perasaan mu itu."

"Apa yang di katakan boss muda benar kalau aku juga mencintainya, tapi aku harus membuang jauh-jauh perasaan itu karena aku gak mau menyakiti hati Shella," Rani bergumam dalam hati.

"Oke, kalau kamu gak percaya kalau aku benar-benar mencintaimu, aku akan buktikan itu," kata boss muda lagi.

Rani tetap diam ia membisu seribu kata dan tak tahu apa yang harus di lakukan nya.

Dari jauh kelihatan ibu yang datang menghampiri Rani dan boss muda.

"Kita jadi pulang sekarang Ran?" tanya ibu.

"Iya Bu," jawab Rani.

"Kamu sudah pesan grab nya?" tanya ibu lagi.

"Belum Bu, ini Rani mau pesan dulu," kata Rani sembari tangan nya meraih ponselnya.

"Tidak usah pesan grab Bu, biar saya saja yang mengantarkan pulang," tiba-tiba boss muda menyela pembicaraan Rani dan ibunya.

"Tapi pak......," kata Rani.

"Sudahlah Ran , kamu gak usah menolak lagi, kamu gak kasihan apa melihat ibumu menunggu sedari tadi."

Rani menghela nafas dalam-dalam lalu berkata dengan malas.

"Baiklah pak."

Kemudian mereka bertiga keluar kamar, Rani berjalan sambil menggandeng tangan ibunya sambil menenteng barang bawaan mereka sementara boss muda berjalan di belakang mereka sambil membawakan beberapa barang Rani.

Di luar kamar di salah satu sudut ruangan rumah sakit terlihat Shella dan Carin yang menguntit mereka.

Shella tadi sengaja membuntuti mobil boss muda yang menuju rumah sakit.

"Liat tuh Rin, ngapain sih Bram jenguk-jenguk ibunya cewek kampung itu dan sekarang bawain barang-barang nya juga!" kata Shella pada Carin sambil menunjuk ke arah boss muda.

"Iya ya," kata Carin.

"cepetan ikuti mobilnya Rin ," kata Shella pada Carin.

"Kayaknya Bram mau nganterin ibunya Rani pulang deh Shell," kata Carin.

"Aduhh Bram......Bram...... sampai segitunya sih kamu pada cewek kampung itu," Shella menahan rasa kesalnya pada boss muda.

Tak berapa lama kemudian mobil boss muda sudah sampai di halaman rumah Rani.

Rani kemudian keluar mobil sambil memapah ibunya dengan perlahan dan masuk ke dalam rumah.

Boss muda mengikutinya dari belakang.

Setiba di dalam rumah,kemudian Rani mengantarkan ibunya masuk ke dalam kamarnya.

Buru-buru Rani menghampiri boss muda yang tengah duduk di ruang tamu.

"Pak....maaf ya....sebaiknya bapak langsung pulang saja, saya takut nanti ada orang yang melihat kehadiran bapak di rumah saya," kata Rani seperti merasa ada orang yang mengawasi mereka.

"Hmmm.....oke," kata boss muda sambil berdiri lalu berjalan menuju pintu dan Rani mengikutinya dari belakang.

Sesampainya di pintu depan boss muda membalikkan tubuhnya dan menghadap Rani, lalu boss muda berkata.

"I love you," kata boss muda seraya tersenyum pada Rani.

Lalu ia berjalan menuju mobilnya dan pergi meninggalkan rumah Rani.

Rani memperhatikan boss muda yang melaju dengan mobilnya.

Kemudian Rani masuk ke dalam rumah dan membereskan barang-barang yang di bawanya tadi.

Setelah itu Rani masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.

Pandangan nya tertuju pada langit-langit kamarnya.

"Apakah pak Bram benar-benar mencintaiku?"

Seolah-olah Rani bertanya pada langit-langit kamarnya.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan terdengar suara langkah seseorang yang memasuki kamarnya.

"Ran, kami belum tidur nak?" tanya ibu.

"Belum Bu," kata Rani sambil terbangun dan duduk di atas tempat tidurnya.

Ibu menghampiri Rani dan duduk juga di sampingnya.

" Kenapa kamu gak tidur? kamu kan capek dari tadi habis beres-beres semua barang yang dari rumah sakit."

"Gak apa-apa Bu, nanti saja Rani tidurnya," kata Rani.

"Ran....sejak ibu sakit dan opname di rumah sakit, pak Bram itu sering jenguk dan perhatian sekali sama kita ya," kata ibu.

"Emmmm.....iya Bu."

"Dia itu boss yang baik, sudah ngasih pinjaman uang juga ke kamu, pak Bram itu orangnya sudah baik, ganteng lagi tapi kenapa sampai sekarang belum punya pacar ya Ran?" tanya ibu ingin tahu.

"Emmmm...Rani gak tahu Bu."

"Eh, kok jadi ngomongin orang ya, sudah Ran kamu tiduran saja ibu mau ke dapur."

Kemudian ibu berlalu meninggalkan Rani di kamar sendirian.

...----------------...

Sehabis mengantar Rani dan ibunya pulang dari rumah sakit, boss muda langsung pulang ke rumahnya juga.

"Kok sudah pulang Bram?" tanya pak Wicaksono dari ruang tengah.

"Iya pa, kepalaku agak pusing hari ini pa," kata boss muda sambil memegangi kepalanya lalu berjalan menuju ke kamar tidurnya.

Setiba di dalam kamar, boss muda langsung merebahkan tubuhnya di atas spring bed nya sambil memejamkan matanya sesaat.

"Kenapa Rani tadi tidak mau membalas perasaan ku padanya? aku yakin Rani juga mempunyai perasaan yang sama denganku, tapi kenapa dia gak mau jujur tadi.

Apa dia takut sama Shella, ah....semua ini gara-gara Shella.'

Tiba-tiba Tante Hilda masuk ke dalam kamar boss muda.

"Bram....kamu kenapa? kata papa kamu tadi pusing?" tanya Tante Hilda.

"Iya Tan, mungkin aku kecapekan tadi," kata boss muda.

"Bram....Bram...kamu mesti begitu, kalau banyak pekerjaan itu harusnya istirahat dulu, Jangan di kerjakan sekaligus biar gak capek otakmu," kata Tante Hilda menasehati boss muda.

"Iya Tan," kata boss muda

"Ya sudah kamu istirahat aja dulu Bram," kata Tante Hilda sambil beranjak keluar kamarnya boss muda.

Tante Hilda berjalan menuju ke ruang tengah dan kemudian duduk di sofa sambil menyeruput teh nya.

Tiba-tiba Shella masuk dan menghampiri Tante Hilda.

"Tan...Bram mana?" tanya Shella setengah berbisik.

"Ada di kamar nya, katanya kepalanya pusing."

"Gimana gak pusing coba, seharian ini dia mengantarkan ibunya Rani dan Rani pulang ke rumahnya, terus tadi dia juga kelihatan bawa- bawa barang bawaan Rani lho tan."

"Benar kah?" tanya Tante Hilda sambil mengerutkan dahinya.

Terpopuler

Comments

Nur Haniah Hayu

Nur Haniah Hayu

next

2021-11-07

3

lihat semua
Episodes
1 Bertemu dengan boss muda
2 Masa skors
3 Pasca masa skors
4 Jatuh di peluk boss muda
5 Teman-teman si boss muda
6 Panggilan dari boss muda
7 Teman cewek si boss muda
8 Pesta ulang tahun boss muda
9 Kedatangan Sandy
10 Ibu Rani sakit
11 Kas bon
12 Tertidur di mobil boss muda
13 Getar-getar di hati
14 Ibu Rani drop
15 Shella penasaran
16 Shella menemui Rani di rumah sakit
17 Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18 Antara bahagia dan takut
19 Trik boss muda
20 Trik boss muda part 2
21 Kemarahan shella
22 Kata sayang dari boss muda
23 Cemburu
24 Pijatan boss muda.
25 Shella panik
26 Kejutan untuk Rani
27 Cincin pertunangan
28 Cincin pertunangan part 2
29 Permainan Shella di mulai
30 Boss muda kaget
31 Galau
32 Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33 Perhatian Sandy dan amarah papa
34 Papa mendiamkan boss muda
35 Tes pack
36 Keputusan
37 Kemenangan Shella
38 Curiga
39 Curiga part 2
40 Menikmati malam berdua
41 Kabar buruk
42 Panik
43 Fitting baju
44 Fitting baju part 2
45 Tabrak lari
46 Hari pertama di rumah sakit
47 Bersitegang
48 Bermalam di rumah sakit
49 H-2
50 Pulang
51 Surat undangan
52 Hari H
53 Resepsi pernikahan
54 Malam pertama
55 Sakit
56 Terungkap
57 Terciduk
58 Kecewa
59 Pulang
60 Pamer kemesraan
61 Hari lahir
62 Terbongkar
63 Kelicikan
64 Eric pulang
65 Bingung
66 Menemui Carin
67 Geram
68 Pembuktian
69 Detik-detik lahiran
70 Surat cerai
71 Fitting baju pengantin
72 Tertidur lagi di mobil boss muda
73 Kepergian Sandy
74 Mengantar Sandy
75 Suatu tempat
76 Hari yang di tunggu
77 Malam pertama
78 Shella jealous
79 Marah
80 Morning sickness
81 Sebuah insiden
82 Menunggu hasil
83 Periksa
84 Helen sakit
85 Kesal
86 Merajuk
87 Rencana tujuh bulanan
88 USG
89 Was-was
90 Junior
91 Suka cita menyambut Junior
92 Akhir yang manis
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bertemu dengan boss muda
2
Masa skors
3
Pasca masa skors
4
Jatuh di peluk boss muda
5
Teman-teman si boss muda
6
Panggilan dari boss muda
7
Teman cewek si boss muda
8
Pesta ulang tahun boss muda
9
Kedatangan Sandy
10
Ibu Rani sakit
11
Kas bon
12
Tertidur di mobil boss muda
13
Getar-getar di hati
14
Ibu Rani drop
15
Shella penasaran
16
Shella menemui Rani di rumah sakit
17
Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18
Antara bahagia dan takut
19
Trik boss muda
20
Trik boss muda part 2
21
Kemarahan shella
22
Kata sayang dari boss muda
23
Cemburu
24
Pijatan boss muda.
25
Shella panik
26
Kejutan untuk Rani
27
Cincin pertunangan
28
Cincin pertunangan part 2
29
Permainan Shella di mulai
30
Boss muda kaget
31
Galau
32
Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33
Perhatian Sandy dan amarah papa
34
Papa mendiamkan boss muda
35
Tes pack
36
Keputusan
37
Kemenangan Shella
38
Curiga
39
Curiga part 2
40
Menikmati malam berdua
41
Kabar buruk
42
Panik
43
Fitting baju
44
Fitting baju part 2
45
Tabrak lari
46
Hari pertama di rumah sakit
47
Bersitegang
48
Bermalam di rumah sakit
49
H-2
50
Pulang
51
Surat undangan
52
Hari H
53
Resepsi pernikahan
54
Malam pertama
55
Sakit
56
Terungkap
57
Terciduk
58
Kecewa
59
Pulang
60
Pamer kemesraan
61
Hari lahir
62
Terbongkar
63
Kelicikan
64
Eric pulang
65
Bingung
66
Menemui Carin
67
Geram
68
Pembuktian
69
Detik-detik lahiran
70
Surat cerai
71
Fitting baju pengantin
72
Tertidur lagi di mobil boss muda
73
Kepergian Sandy
74
Mengantar Sandy
75
Suatu tempat
76
Hari yang di tunggu
77
Malam pertama
78
Shella jealous
79
Marah
80
Morning sickness
81
Sebuah insiden
82
Menunggu hasil
83
Periksa
84
Helen sakit
85
Kesal
86
Merajuk
87
Rencana tujuh bulanan
88
USG
89
Was-was
90
Junior
91
Suka cita menyambut Junior
92
Akhir yang manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!