Shella menemui Rani di rumah sakit

Hari ini Shella lagi jalan bareng sama Carin.

"Shell, nongkrong di cafe depan itu aja ya," kata Carin dari dalam mobilnya sembari menunjuk cafe yang ada di depan nya.

"Ya udah terserah kamu aja Rin," kata Shella seperti orang yang pasrah.

"Kamu kenapa sih dari tadi kok gak mood banget," tanya Carin yang sedari tadi memperhatikan sikap Shella yang gak semangat.

"Iya nih, aku lagi males banget hari ini, aku lagi mikirin sikapnya Bram Rin."

"Emangnya kenapa dengan sikapnya Bram?"

"Dia sekarang lagi perhatian banget tuh sama karyawan nya yang bernama Rani.

Ceritanya kemarin itu Bram sering jenguk ibunya si Rani itu yang sedang sakit di rumah sakit.

"Terus....apa hubungan nya Bram sama ibunya Rani, kok aku jadi bingung Shell," kata Carin sambil mengerutkan dahinya.

"Aku sendiri juga gak tahu Rin, tiba-tiba saja Bram jadi perhatian banget sama tuh cewek ."

"Hmmm....kalau di pikir-pikir gak mungkin juga Bram jadi perhatian sama si Rani kalo gak ada apa-apanya.".

"Maksudmu?" tanya Shella.

"Ya.... pastinya ada sesuatu dong antara mereka berdua.,"

"Sesuatu apa sih?"

"Ya.... sesuatu yang membuat orang lain tertarik."

"Maksudmu, cewek itu nyari-nyari perhatiannya si Bram gitu.'

"Bisa jadi," kata Carin.

"Berarti dia yang godain Bram dong," kata Shella sambil matanya melotot.

"Ya iyalah, mana mungkin coba Bram yang godain cewek itu kan gak level banget Shell," kata Carin meyakinkan Shella.

"Iya sih, kadang aku juga berpikiran seperti itu, pasti cewek itu duluan yang godain Bram."

"Perlu di kasih pelajaran tuh cewek," kata Shella lagi sambil mengepalkan tangan nya.

"Tepat sekali," Carin mendukung Shella.

Sejenak Shella terdiam lalu ia memandang Carin.

"Ada apa Shell, kamu sudah ada ide?"

"Kita ke rumah sakit sekarang!" kata Shella sambil menarik tangan Carin.

"Lalu?"

"Lalu aku akan melabrak tuh cewek biar gak godain Bram lagi."

"Oh gitu.....okay.....yuk berangkat."

Kemudian mereka berdua berjalan keluar meninggalkan cafe menuju ke pelataran parkir cafe.

Lalu mereka masuk ke dalan mobilnya Shella, kemudian Shella menghidupkan mobilnya dan mulai menyetirnya dengan geram.

"Shell... Shell......, nyetir mobilnya santai aja kali gak usah kencang-kencang gitu!" teriak Carin pada Shella.

"Habisnya aku emosi banget nih Rin," kata Shella sambil bersungut-sungut.

Tak lama kemudian mereka sudah tiba di rumah sakit tempat ibunya Rani di rawat.

Lalu mereka berjalan menyusuri koridor rumah sakit.

"Belok sini Rin!" kata Shella sambil menarik tangan Carin.

"Kok kamu tahu jalan ke kamarnya?"

"Ya iyalah....soalnya kemaren aku sempat menguntit Bram pas dia ke sini."

"Hmmm....cerdik juga kamu," kata Carin sambil mengacungkan empolnya.

"Iya dong........Shella gitu lho," kata Shella sambil tersenyum.

Setiba di depan pintu kamar ibunya Rani, mereka berdua diam dan saling berpandangan, lalu Carin menganggukkan kepalanya memberi isyarat pada Shella.

Lalu Shella membuka pintu kamar dan kemudian mereka masuk ke dalam.

Di sana mereka melihat Rani yang duduk di sofa membelakangi pintu, sehingga ia tidak menyadari akan kedatangan Shella dan Carin.

Sementara ibunya Rani sedang tertidur di tempat tidurnya.

Kemudian Shella dan Carin berjalan menghampiri Rani.

"Heh, kamu...!" bentak Shella pada Rani.

Seketika Rani menoleh pada orang yang membentaknya dan alangkah terkejutnya dia ketika mengetahui kalau yang datang itu Shella dan Carin teman-temannya boss muda.

"Mbak shella, ada apa mbak shella ke sini," tanya Rani dengan wajah keheranan.

"Aku kesini karena ada urusan yang sangat penting sama kamu!" kata Shella dengan tatapan benci pada Rani.

"Emmmm..urusan apa ya mbak shella?"

"Jangan sok gak tahu deh kamu!"

Rani mengernyitkan dahinya, ia benar-benar gak mengerti apa yang di katakan shella.

"Heh! kamu kan yang cari-cari perhatiannya Bram dan juga godain Bram sampai-sampai Bram jadi perhatian banget sama kamu sekarang!"

"Maksud mbak shella apa, saya benar-benar gak ngerti mbak."

"Alah......jangan alasan kamu!" kata Shella sambil menuding wajah Rani dengan geram.

"Benar mbak....saya gak ngerti maksud perkataan mbak shella," kata Rani dengan polosnya.

"Denger ya, buka lebar-lebar kuping kamu tuh

mulai detik ini jangan godain dan jangan rayu- rayu lagi si Bram, paham kamu!" bentak Shella pada Rani sembari melotot matanya.

"Tapi mbak...saya gak pernah godain dan merayu pak Bram."

"Alahh...jangan munafik kamu, ngaku aja kalau kamu senang sama Bram kan? kemudian kamu merayu dia dan godain dia biar suka juga sama kamu gitu kan!"

"Beneran mbak...saya gak pernah godain pak Bram," kata Shella.

"Aku gak percaya!" Shella kembali melotot pada Rani.

"Pokonya mulai detik ini kamu harus camkan!

jauhi boss muda, kalau tidak kamu nanti akan saya pecat, karena apa..... karena aku adalah calon istrinya Bram...paham kamu!"

"Iya mbak saya paham," kata Rani sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Kemudian Shella dan Carin keluar kamar meninggalkan Rani yang masih kebingungan.

"Kenapa mbak shella nuduh aku yang godain bos muda ya, padahal kan aku gak pernah begitu," Rani berkata sendiri.

"Atau jangan-jangan karena boss muda sering kesini ya jenguk ibu."

Rani terduduk di sofa sambil terus memutar otaknya memikirkan perkataan Shella tadi.

"Berarti mbak Shella gak suka ya kalau pak Bram sering ke sini jenguk ibu."

"Atau mungkin....dia cemburu karena pak Bram sekarang perhatian sama aku, karena mbak mbak Shella kan calon istrinya pak Bram.

Aduhh....aku baru paham sekarang, berarti aku harus jauhi pak Bram dong biar mbak Shella gak salah paham lagi sama aku."

Sejenak Rani terdiam kelihatan ia sedang memikirkan sesuatu, lalu ia menghela nafas panjang seolah ingin mengeluarkan beban di hatinya.

"Mulai detik ini aku harus menepis semua perasaanku pada pak Bram, lagian apaan juga aku kan bukan levelnya pak Bram, tapi.....kalau aku rasakan dari kemarin-kemarin sepertinya pak Bram juga ada rasa sama aku.

Tapi ah sudahlah aku harus tahu diri aku harus menjauhi pak Bram mulai sekarang." Rani mencoba berdamai dengan dirinya sendiri.

"Rani.....siap tadi yang datang nak, sepertinya ibu mendengar ada suara orang membentak-bentak tadi?" tanya ibu yang terbangun dari tidurnya.

Rani berjalan menghampiri tempat tidur ibunya lalu berkata.

"Emmmm gak ada Bu, gak ada yang datang ke sini tadi, dari tadi Rani juga sendirian di situ."

"Oh gitu yah," kata ibu lagi.

Di luar parkiran mobil rumah sakit kelihatan Shella dan Carin yang tertawa cekikikan tanda bahagia.

"Bagus ancaman kamu tadi Shell," kata Carin pada Shella.

"Iyalah biar cewek kampung itu takut dan gak berani lagi godain Bram."

"Yap...setuju!" kata Carin sambil mengangkat jempolnya.

"Udah yuk kita pulang," ajak Shella .

Kemudian mereka melaju dengan mobilnya meninggalkan rumah sakit.

Terpopuler

Comments

Nur Haniah Hayu

Nur Haniah Hayu

lanjut

2021-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu dengan boss muda
2 Masa skors
3 Pasca masa skors
4 Jatuh di peluk boss muda
5 Teman-teman si boss muda
6 Panggilan dari boss muda
7 Teman cewek si boss muda
8 Pesta ulang tahun boss muda
9 Kedatangan Sandy
10 Ibu Rani sakit
11 Kas bon
12 Tertidur di mobil boss muda
13 Getar-getar di hati
14 Ibu Rani drop
15 Shella penasaran
16 Shella menemui Rani di rumah sakit
17 Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18 Antara bahagia dan takut
19 Trik boss muda
20 Trik boss muda part 2
21 Kemarahan shella
22 Kata sayang dari boss muda
23 Cemburu
24 Pijatan boss muda.
25 Shella panik
26 Kejutan untuk Rani
27 Cincin pertunangan
28 Cincin pertunangan part 2
29 Permainan Shella di mulai
30 Boss muda kaget
31 Galau
32 Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33 Perhatian Sandy dan amarah papa
34 Papa mendiamkan boss muda
35 Tes pack
36 Keputusan
37 Kemenangan Shella
38 Curiga
39 Curiga part 2
40 Menikmati malam berdua
41 Kabar buruk
42 Panik
43 Fitting baju
44 Fitting baju part 2
45 Tabrak lari
46 Hari pertama di rumah sakit
47 Bersitegang
48 Bermalam di rumah sakit
49 H-2
50 Pulang
51 Surat undangan
52 Hari H
53 Resepsi pernikahan
54 Malam pertama
55 Sakit
56 Terungkap
57 Terciduk
58 Kecewa
59 Pulang
60 Pamer kemesraan
61 Hari lahir
62 Terbongkar
63 Kelicikan
64 Eric pulang
65 Bingung
66 Menemui Carin
67 Geram
68 Pembuktian
69 Detik-detik lahiran
70 Surat cerai
71 Fitting baju pengantin
72 Tertidur lagi di mobil boss muda
73 Kepergian Sandy
74 Mengantar Sandy
75 Suatu tempat
76 Hari yang di tunggu
77 Malam pertama
78 Shella jealous
79 Marah
80 Morning sickness
81 Sebuah insiden
82 Menunggu hasil
83 Periksa
84 Helen sakit
85 Kesal
86 Merajuk
87 Rencana tujuh bulanan
88 USG
89 Was-was
90 Junior
91 Suka cita menyambut Junior
92 Akhir yang manis
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bertemu dengan boss muda
2
Masa skors
3
Pasca masa skors
4
Jatuh di peluk boss muda
5
Teman-teman si boss muda
6
Panggilan dari boss muda
7
Teman cewek si boss muda
8
Pesta ulang tahun boss muda
9
Kedatangan Sandy
10
Ibu Rani sakit
11
Kas bon
12
Tertidur di mobil boss muda
13
Getar-getar di hati
14
Ibu Rani drop
15
Shella penasaran
16
Shella menemui Rani di rumah sakit
17
Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18
Antara bahagia dan takut
19
Trik boss muda
20
Trik boss muda part 2
21
Kemarahan shella
22
Kata sayang dari boss muda
23
Cemburu
24
Pijatan boss muda.
25
Shella panik
26
Kejutan untuk Rani
27
Cincin pertunangan
28
Cincin pertunangan part 2
29
Permainan Shella di mulai
30
Boss muda kaget
31
Galau
32
Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33
Perhatian Sandy dan amarah papa
34
Papa mendiamkan boss muda
35
Tes pack
36
Keputusan
37
Kemenangan Shella
38
Curiga
39
Curiga part 2
40
Menikmati malam berdua
41
Kabar buruk
42
Panik
43
Fitting baju
44
Fitting baju part 2
45
Tabrak lari
46
Hari pertama di rumah sakit
47
Bersitegang
48
Bermalam di rumah sakit
49
H-2
50
Pulang
51
Surat undangan
52
Hari H
53
Resepsi pernikahan
54
Malam pertama
55
Sakit
56
Terungkap
57
Terciduk
58
Kecewa
59
Pulang
60
Pamer kemesraan
61
Hari lahir
62
Terbongkar
63
Kelicikan
64
Eric pulang
65
Bingung
66
Menemui Carin
67
Geram
68
Pembuktian
69
Detik-detik lahiran
70
Surat cerai
71
Fitting baju pengantin
72
Tertidur lagi di mobil boss muda
73
Kepergian Sandy
74
Mengantar Sandy
75
Suatu tempat
76
Hari yang di tunggu
77
Malam pertama
78
Shella jealous
79
Marah
80
Morning sickness
81
Sebuah insiden
82
Menunggu hasil
83
Periksa
84
Helen sakit
85
Kesal
86
Merajuk
87
Rencana tujuh bulanan
88
USG
89
Was-was
90
Junior
91
Suka cita menyambut Junior
92
Akhir yang manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!