Selepas berpamitan pada ibunya Rani, kemudian boss muda berjalan menuju pintu dan Rani mengikutinya dari belakang.
Tiba-tiba Rani bergegas memegang gagang pintu ia hendak membukakan pintu untuk boss muda. Tak di sangka tangan boss muda juga memegang gagang pintu yang sama dan akhirnya tangan mereka saling menggenggam lalu mereka saling berpandangan.
Rani kembali merasakan ada suatu getaran aneh yang merasuki hatinya.
Begitu pula dengan boss muda, dia pun merasakan ada getaran yang aneh juga yang memasuki hatinya.
Sejenak mereka saling terdiam, sama-sama merasakan sesuatu yang timbul di hati mereka masing-masing.
Buru-buru Rani menarik tangannya sambil berkata.
"Maaf pak," kata Rani sambil menundukkan kepalanya.
"Iya," kata boss muda.
Tiba-tiba saja sikap mereka seperti orang yang gugup.
Boss muda lalu membuka pintu dan kemudian keluar meninggalkan kamar ibunya Rani.
Rani memperhatikan kepergian boss muda sampai menghilang dari pandangan nya.
Kemudian Rani masuk kembali ke kamar ibunya. Ia berjalan menuju sofa dan menghempaskan tubuhnya di sofa itu sambil memejamkan matanya.
"Perasaan apa ini yang aku rasakan, setiap kali tanganku saling menggenggam dengan tangan boss muda tiba-tiba saja ada getaran yang aneh di dalam hatiku. Begitupun ketika mataku dan mata boss muda saling menatap perasaan itu muncul lagi, jangan- jangan aku jatuh hati pada boss muda. Ah.....tidak tidak aku tak boleh punya perasaan seperti itu terhadap boss muda. Aku harus tahu diri, aku hanyalah anak orang kampung yang mengadu nasib ke kota sementara boss muda adalah pimpinan ku, aku tak boleh mempunyai perasaan ini pada boss muda," hati Rani menepis semua yang ada di perasaanya.
Tiba-tiba Rani terhenyak dari lamunannya ketika mendengar suara Maya memanggil namanya.
"Ran," kata Maya.
Rani menoleh ke arah Maya ia melihat Maya sudah berdiri di belakangnya bersama vino pacarnya.
"Eh May sudah dari tadi kamu di sini?" tanya Rani.
"Ya iyalah sudah tiga hari yang lalu,ngelamun apa sih sampai gak tahu kalo aku datang," seloroh Maya pada Rani.
Rani tersenyum pada Maya kemudian menggandeng tangan nya.
"Bagaimana keadaan ibumu?" tanya Maya.
"Masih belum pulih betul May, ibu masih sedikit lemas," kata Rani sambil menoleh ke arah ibunya yang sedang terbaring.
"Yang sabar Ran,mudah-mudahan ibumu lekas sehat kembali," kata Maya sambil merangkul pundak Rani.
"Ayo silahkan duduk," kata Rani pada Maya dan vino.
Kemudian Maya dan vino duduk di sofa,Maya meletakkan bungkusan roti dan susu yang di bawanya tadi dari rumah.
Rani kemudian menyodorkan air mineral dan beberapa kue kaleng pada Maya dan vino sambil berkata.
"Silahkan May,Vin kuenya di makan."
"Oh ya Vin, kamu gak kerja hari ini?" tanya Rani pada Vino.
"Kebetulan hari ini aku dapat off Ran, jadi bisa menemani Maya menjenguk ibumu."
Rani menganggukkan kepalanya.
"Eh Ran di depan tadi aku sempat melihat boss muda keluar menuju parkiran mobil. Apa dia dari sini menjenguk ibumu Ran?"
"Emmmm....iya May, tadi boss muda kesini menjenguk ibuku. Bahkan tadi dia juga nganterin aku ke rumah sakit naik mobilnya, soalnya tadi kan ceritanya motorku mogok kebetulan boss muda juga melintas di jalan itu
lalu aku di ajak bareng naik mobil dan di antar sampai ke rumah sakit," cerita Rani pada Maya.
"What's............amazing Ran, mimpi apa kamu kemarin sampai-sampai hari ini kejatuhan emas berlian, bisa satu mobil dengan Sultan ha ha ha ha !"
Rani hanya tersenyum melihat sikap sahabatnya itu, karna dia juga tak menyangka akan seperti itu.
"Ada apakah gerangan Rani, sampai boss muda bersikap melunak dan simpati pada kamu?" tanya Maya.
Padahal selama ini dia kan orangnya cuek banget dan sukanya marah-marah pada kamu.
"Aku juga gak tahu May."
"Atau...... jangan-jangan si boss muda lagi jatuh cinta nih sama kamu Ran?" seloroh Maya.
"Apa sih May," kata Rani sambil tersipu.
"Nah nah ...tuh kan buktinya kamu tadi tersipu-sipu , atau...jangan- jangan kamu juga lagi jatuh hati nih pada bos muda ha ha ha ha........" tawa Maya pecah seketika.
Rani memukul pundak Maya sambil berkata
"Kamu May yang benar saja, masak aku jatuh cinta pada boss muda, siapakah aku May..."
"Loh...kenapa emangnya, dilarang kalo bawahan menaruh hati pada atasan nya?"
"Tau ah, candaan mu gak lucu banget," kata Rani sambil pasang muka cemberut.
Di luar rumah sakit sana, boss muda yang sedang menuju ke pelataran parkir mobil tiba-tiba di kejutkan dengan kehadiran Shella di sana.
"Hai......Bram........kamu dari mana?" tanya Shella dengan manja.
Boss muda diam tidak menjawab pertanyaan Shella.
"Bram......di tanya kok malah diam sih.....," kata Shella lagi sambil menggandeng tangan boss muda.
"Bukan urusanmu," kata boss muda sambil melepaskan tangan nya dari gandengan Shella.
Kemudian boss muda berjalan ke mobilnya dan masuk ke dalam.
Tiba-tiba Shella membuka pintu depan mobil boss muda dan duduk di samping boss muda.
"Bram.....aku numpang mobil kamu ya," kata Shella dengan manja nya.
Boss muda menoleh pada Shella dengan mengerutkan kedua alisnya.
"Mobilmu kemana?" tanya boss muda.
"Aku tadi kan ikut mobilnya Carin, terus tadi aku kelihatan kamu, ya udah deh aku ikut kamu ajah," kata Shella dengan nada bicara yang genit.
Boss muda tak menghiraukan Shella, ia lalu menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang.
"Aduh Bram........bawa mobilnya jangan kebut-kebutan Dong....kita kan belum nikah," kata Shella dengan percaya diri.
Tampang boss muda semakin geram.
"Oh ya Bram kamu tadi ke rumah sakit jenguk siapa sih....? setahuku keluarga mu gak ada yang sakit ya?" tanya Shella.
Boss muda sebenarnya enggan mendengar celotehan nya Shella.
"Bukan urusanmu Shell!" kata boss muda.
"Kok dari tadi kamu bilang bukan urusanmu...bukan urusanmu terus sih,aku kan berhak tahu juga soalnya nanti kan aku juga masuk dalam anggota keluarga mu kalau kita sudah nikah....."
Boss muda menghela nafas panjang
"Bisa gak sih gak usah ngomongin nikah...nikah ..nikah terus, lagian siapa juga yang mau nikah sama kamu Shell."
"Eits.....jangan gitu Bram kita pasti nikah nanti meskipun sekarang kamu masih menolak cintaku, tapi aku akan menunggumu sampai kapan pun Bram," kata Shella lagi sambil mendekatkan wajahnya pada boss muda.
Boss muda Hanya diam mendengar perkataan Shella
"Kamu mau turun mana?" bentak boss muda pada Shella.
"Aduh...biasa aja sih tanya nya gak usah bentak- bentak gitu," kata Shella sambil memegang kupingnya.
"Aku akan ikut aja kemanapun kamu pergi Bram ku sayang......," kata Shella sambil tersenyum manja pada boss muda.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Nur Haniah Hayu
next donk
2021-11-02
0