Shella penasaran

"Siapa sih yang sakit?" tanya Shella sendiri.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan buru-buru Shella bersembunyi.

Sejurus kemudian boss muda keluar dari dalam kamar dengan di ikuti Rani di belakangnya.

"Terimakasih,bapak sudah menjenguk ibu saya," kata Rani.

"Iya," jawab boss muda.

Boss muda kemudian berlalu meninggalkan Rani.

Rani pun kembali masuk ke dalam kamar.

Shella yang melihat itu lalu bergumam sendiri

"Itu kan..... pramuniaga yang di mall yang ngeselin banget orangnya, tapi kenapa Bram mengunjunginya? siapa yang sakit?" Shella semakin penasaran.

Tiba-tiba kemudian ada perawat yang melintas di depan Shella hendak menuju ke kamar Rani tadi.

Dengan sigap Shella mencegatnya dan bertanya.

'Mbak, siapa yang sakit ya yang di kamar itu?" kata Shella sambil menunjuk ke kamar rani.

Kemudian perawat membuka buku yang di pegangannya dan mencari- cari di sana, lalu ia berkata pada Shella.

"Yang sakit di kamar itu, ibu Kamila mbak," kata perawat itu.

Shella mengernyitkan dahinya ia tidak tahu siapa ibu kamila itu.

Kemudian Shella berlalu meninggalkan kamar ibunya Rani dan pulang meninggalkan rumah sakit.

...----------------...

Malam ini Shella pergi ke rumah boss muda.

Shella memarkir mobilnya di pelataran depan rumah boss muda.

Lalu ia mulai memasuki teras depan

"Eh....non Shella," kata bibi asisten rumah tangga boss muda ketika melihat Shella datang.

"Boss muda ada bi?" tanya Shella.

"Ada tuh non," jawab bibi lagi.

Lalu Shella masuk ke dalam rumah, matanya menyapu seluruh ruangan dan di sudut sana ia melihat pak Wicaksono sedang membaca majalah.

Kemudian Shella menghampiri dan menyapanya.

"Malam om," sapa nya.

Pak Wicaksono mengangkat wajahnya dan tersenyum.

"Malam," kata pak Wicaksono membalas salam Shella.

"Mau ketemu Bram, Shell?" tanya pak Wicaksono.

"Iya om," jawab Shella.

"Silahkan duduk," kata pak Wicaksono.

"Iya om."

Shella kemudian duduk di sofa dan melihat Tante Hilda yang sedang menyiapkan makan malam di ruang meja makan.

Kemudian Shella berjalan menghampiri Tante Hilda.

"Tante!'

"Hai Shell, sudah tadi kamu di sini?"

"Iya Tan," jawab Shella.

"Tan,aku mau tanya?"

"Tanya apa?"

"Begini Tan, tadi siang aku kan mengikuti Bram diam-diam ketika ia menuju ke rumah sakit.

Lalu aku tanya sama perawat yang di sana siapa yang sakit? dan perawat itu menjawab yang sakit katanya ibu Kamila.

Tante tahu gak siapa ibu Kamila itu?" tanya Shella dengan penasaran.

"Tante gak tahu, dan Bram juga gak pernah cerita soal itu."

"Masalahnya Tan....pas Bram keluar dari kamarnya ibu Kamila itu, Bram di ikuti oleh seorang cewek, dan cewek itu adalah pramuniaga yang kerja di mall nya.

Aku jadi penasaran banget deh Tan siapa sebenarnya yang sakit itu," kata Shella sambil mengernyitkan dahinya.

"Emmmm....siapa ya Shell yang sakit itu, atau jangan-jangan......kerabatnya pramuniaga itu yang sakit," kata Tante Hilda yang mulai penasaran juga.

"Terus...apa hubungan nya dengan Bram?"

"Mana Tante tahu," kata Tante Hilda sambil mengangkat kedua bahunya.

Shella memandang tante Hilda seolah mencari-cari jawaban.

"Kamu nanti tanya aja sendiri pada Bram pas makan malam," kata tante Hilda lagi.

Waktu sudah menunjukkan pukul enam lebih tiga puluh menit dan sudah waktunya makan malam.

"Mana sih Bram ini," kata Tante Hilda sambil celingukan melihat ke arah kamar Bram.

"Sebentar lagi juga dia ke sini," kata pak Wicaksono yang melihat Tante Hilda gusar.

Di meja makan itu Shella juga ikut bergabung mau makan malam bareng.

Sementara itu di dalam kamar boss muda.

Kelihatan boss muda sedang duduk di tepi tempat tidurnya sambil memegangi kepalanya terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa ya tiba-tiba aku jadi kepikiran sama Rani terus, aku kasihan padanya.

Dan kenapa juga setiap kali aku menatap matanya ada perasaan yang nyaman di hati aku."

Tiba-tiba ada seseorang yang manggil-manggil nama bos muda.

"Bram, ayo waktunya makan malam," kata pak Wicaksono sambil merangkul pundak boss muda.

Seketika boss muda menghentikan lamunan nya.

"Iya pa," jawab boss muda.

Lalu mereka berdua berjalan bersama menuju meja makan dan di sana sudah ada tante Hilda dan Shella yang menunggu.

"Hai Bram!" sapa Shella

"Kamu Shell," kata boss muda.

"Iya," kata Shella girang.

"Ayo ayo....makan dulu," kata tante Hilda kemudian.

Mereka pun memulai menyantap makanan Yang ada di meja makan.

Selang beberapa menit acara makan malam berlangsung tiba-tiba Shella membuka pembicaraan.

"Oh ya Bram, tadi siang kamu ke rumah sakit, jenguk siapa?" tanya Shella pada boss muda.

Boss muda mengerutkan kedua alisnya dan menatap Shella dengan tatapan heran.

"Kamu ngikutin aku tadi?" tanya boss muda

"Iya, siapa sih Bram yang sakit?" tanya Shella lagi.

Boss muda sepertinya tidak senang karena Shella sudah menguntitnya.

"Bukan urusanmu!" jawab boss muda dengan nada kesal.

Shella cemberut mendengar perkataan Bram.

"Siapa Bram yang sakit?" tanya pak Wicaksono ikutan nimbrung.

"Ibunya Rani pa," jawab boss muda.

"Rani!" seru pak Wicaksono.

"Iya Rani pa."

"Sakit apa?"

"Asam lambung pa."

Pak Wicaksono menepuk pundak boss muda sambil berbisik, pimpinan yang bijaksana memang harus selalu memperhatikan karyawan nya.

"Terus....apa hubungan nya dia sama kamu Bram? dia kan cuma pramuniaga di mall, ngapain juga kamu sampai bela-belain jenguk ibunya dia setiap hari di rumah sakit?" kata Shella sambil bersungut-sungut.

"Bukan urusanmu juga, Rani adalah karyawan ku dan sebagai pimpinan, aku berhak tahu tentang semua karyawan-karyawan ku, paham kamu!"

Kemudian boss muda menyudahi makanannya yang belum selesai dan segera pergi meninggalkan meja makan dengan raut muka marah.

Shella yang melihat itu semakin kesal dan geram.

"Sudah Shell jangan di perpanjang lagi, Bram jadinya marah kan," kata tante Hilda memperingati Shella.

Shella diam dengan berbagai pertanyaan yang berkecamuk di kepala nya.

"Ya udah kalo gitu Tan, aku pulang dulu,"

"Om, Shella pulang dulu ya," pamit Shella pada pak Wicaksono.

Kemudian Shella keluar rumah dan menuju ke mobilnya.

Di dalam mobilnya Shella masih kesal dengan sikap boss muda dan menggerutu sendiri.

"Apa sih istimewanya cewek itu, sampai- sampai Bram marah segitunya padaku tadi.

Aku harus cari tahu soal ini."

Tiba-tiba ponsel Shella berbunyi, kemudian Shella mengangkat nya.

"Hai Shell....." terdengar suara Carin yang telpon.

"Iya Rin, ada apa?" tanya Shella.

"Besok kita jalan yuk," ajak Carin.

"Jalan kemana Rin?"

"Ya....pokonya jalan deh senang-senang aja gitu," kata Carin.

"Emmmm okelah terserah kamu aja Rin sekalian besok aku mau curhat ke kamu?"

"Mau curhat apa sih Shell?" tanya Carin penasaran.

"Besok aja kita bahas,sekarang aku lagi capek nih, udah ya Rin telponnya aku tutup."

Kemudian Shella menghidupkan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan rumah Bram.

Terpopuler

Comments

Nur Haniah Hayu

Nur Haniah Hayu

next

2021-11-03

0

Devi Gustafia

Devi Gustafia

lanjut thor

2021-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu dengan boss muda
2 Masa skors
3 Pasca masa skors
4 Jatuh di peluk boss muda
5 Teman-teman si boss muda
6 Panggilan dari boss muda
7 Teman cewek si boss muda
8 Pesta ulang tahun boss muda
9 Kedatangan Sandy
10 Ibu Rani sakit
11 Kas bon
12 Tertidur di mobil boss muda
13 Getar-getar di hati
14 Ibu Rani drop
15 Shella penasaran
16 Shella menemui Rani di rumah sakit
17 Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18 Antara bahagia dan takut
19 Trik boss muda
20 Trik boss muda part 2
21 Kemarahan shella
22 Kata sayang dari boss muda
23 Cemburu
24 Pijatan boss muda.
25 Shella panik
26 Kejutan untuk Rani
27 Cincin pertunangan
28 Cincin pertunangan part 2
29 Permainan Shella di mulai
30 Boss muda kaget
31 Galau
32 Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33 Perhatian Sandy dan amarah papa
34 Papa mendiamkan boss muda
35 Tes pack
36 Keputusan
37 Kemenangan Shella
38 Curiga
39 Curiga part 2
40 Menikmati malam berdua
41 Kabar buruk
42 Panik
43 Fitting baju
44 Fitting baju part 2
45 Tabrak lari
46 Hari pertama di rumah sakit
47 Bersitegang
48 Bermalam di rumah sakit
49 H-2
50 Pulang
51 Surat undangan
52 Hari H
53 Resepsi pernikahan
54 Malam pertama
55 Sakit
56 Terungkap
57 Terciduk
58 Kecewa
59 Pulang
60 Pamer kemesraan
61 Hari lahir
62 Terbongkar
63 Kelicikan
64 Eric pulang
65 Bingung
66 Menemui Carin
67 Geram
68 Pembuktian
69 Detik-detik lahiran
70 Surat cerai
71 Fitting baju pengantin
72 Tertidur lagi di mobil boss muda
73 Kepergian Sandy
74 Mengantar Sandy
75 Suatu tempat
76 Hari yang di tunggu
77 Malam pertama
78 Shella jealous
79 Marah
80 Morning sickness
81 Sebuah insiden
82 Menunggu hasil
83 Periksa
84 Helen sakit
85 Kesal
86 Merajuk
87 Rencana tujuh bulanan
88 USG
89 Was-was
90 Junior
91 Suka cita menyambut Junior
92 Akhir yang manis
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bertemu dengan boss muda
2
Masa skors
3
Pasca masa skors
4
Jatuh di peluk boss muda
5
Teman-teman si boss muda
6
Panggilan dari boss muda
7
Teman cewek si boss muda
8
Pesta ulang tahun boss muda
9
Kedatangan Sandy
10
Ibu Rani sakit
11
Kas bon
12
Tertidur di mobil boss muda
13
Getar-getar di hati
14
Ibu Rani drop
15
Shella penasaran
16
Shella menemui Rani di rumah sakit
17
Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18
Antara bahagia dan takut
19
Trik boss muda
20
Trik boss muda part 2
21
Kemarahan shella
22
Kata sayang dari boss muda
23
Cemburu
24
Pijatan boss muda.
25
Shella panik
26
Kejutan untuk Rani
27
Cincin pertunangan
28
Cincin pertunangan part 2
29
Permainan Shella di mulai
30
Boss muda kaget
31
Galau
32
Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33
Perhatian Sandy dan amarah papa
34
Papa mendiamkan boss muda
35
Tes pack
36
Keputusan
37
Kemenangan Shella
38
Curiga
39
Curiga part 2
40
Menikmati malam berdua
41
Kabar buruk
42
Panik
43
Fitting baju
44
Fitting baju part 2
45
Tabrak lari
46
Hari pertama di rumah sakit
47
Bersitegang
48
Bermalam di rumah sakit
49
H-2
50
Pulang
51
Surat undangan
52
Hari H
53
Resepsi pernikahan
54
Malam pertama
55
Sakit
56
Terungkap
57
Terciduk
58
Kecewa
59
Pulang
60
Pamer kemesraan
61
Hari lahir
62
Terbongkar
63
Kelicikan
64
Eric pulang
65
Bingung
66
Menemui Carin
67
Geram
68
Pembuktian
69
Detik-detik lahiran
70
Surat cerai
71
Fitting baju pengantin
72
Tertidur lagi di mobil boss muda
73
Kepergian Sandy
74
Mengantar Sandy
75
Suatu tempat
76
Hari yang di tunggu
77
Malam pertama
78
Shella jealous
79
Marah
80
Morning sickness
81
Sebuah insiden
82
Menunggu hasil
83
Periksa
84
Helen sakit
85
Kesal
86
Merajuk
87
Rencana tujuh bulanan
88
USG
89
Was-was
90
Junior
91
Suka cita menyambut Junior
92
Akhir yang manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!