Waktu menunjukkan pukul empat sore,satu jam lagi waktunya Rani pulang.
Sekilas Rani melihat si boss muda melewati counternya sendirian tidak bersama teman-teman nya yang tadi.
Masih dengan kaki agak pincang si boss muda berjalan menuju ke kantornya.
"Panggilan di tujukan pada Rani putri di harap menuju ke ruang HRD,terimakasih," terdengar suara panggilan dari kantor.
Seketika tubuh Rani menjadi lemas dan gemetar ia tahu apa yang akan terjadi padanya nanti,si boss muda pasti akan marah- marah padanya dan mendampratnya akibat kejadian tadi.
Maya juga mendengar berita panggilan yang di tujukan pada Rani sahabatnya.
Maya menatap Rani dengan mengernyitkan dahinya lalu bertanya pada Rani.
"Ada apa?" tanyanya.
"Gak tahu May,mungkin boss muda akan memarahi aku lagi gara- gara kejadian tadi pagi," kata Rani sambil ngeloyor pergi menuju ke ruangan HRD.
Sesampai di ruang HRD Rani menarik napas sejenak jantungnya semakin keras berdebar,sejurus kemudian ia mengetuk pintu.
"Tok,tok."
"Masuk!" suara boss muda dari dalam.
Rani memegang gagang pintu dan membukanya secara perlahan.
Ia memasuki ruangan dan berdiri di depan pintu.
"Bapak memanggil saya?" tanya rani memberanikan diri.
"Iya,duduk!" perintah boss muda dengan wajah datar.
Rani berjalan menuju sofa yang ada di samping tempat duduk boss muda.
Rani duduk secara perlahan tetap menundukkan kepalanya,kemudian terdengar suara boss muda berkata pada Rani.
"Terimakasih kamu sudah nolongin saya tadi."
"I...i.....iya pak,tapi saya minta maaf pak karena saya telah mendorong bapak terlalu keras tadi dan menyebabkan kaki bapak sakit." Rani merasa bersalah.
"Kalau boleh kaki bapak saya pijit ya?"
Si boss muda diam dan melihat ke arah Rani dengan pandangan heran.
"Emang kamu bisa mijit?"
"Sedikit pak,saya pernah di ajari mijit sama ibu saya."
"Boleh,tapi awas kalau nanti tambah sakit kamu harus tanggung jawab." Ancam boss muda pada Rani.
"Baik pak," jawab Rani.
Rani beranjak mendekati kursi tempat boss muda duduk.
Rani membungkukkan badannya mendekati kaki boss muda,terbersit sedikit keraguan ketika ia hendak memegang kaki boss muda.
Dengan nada agak gemetar Rani berkata
"Per.....permisi pak," kata Rani sembari memegang kaki boss muda.
Perlahan Rani mulai mengurut kaki si bos muda,sangat hati-hati sekali Rani mengurutnya.
Lima belas menit berlalu,tiba-tiba boss muda meringis dan merasa kesakitan.
"Aduh.....pelan-pelan dong sakit tahu," pekik boss muda.
Rani terkejut dan buru-buru menghentikan pijatannya sambil melihat wajah boss muda yang meringis kesakitan.
"Maaf pak," kata Rani.
"Iya ," kata boss muda masih meringis.
"Sudah kamu kembali ke counter mu lagi."
"Baik pak," kata Rani sambil pergi meninggalkan ruangan boss muda.
Sesampainya di counter,Rani di hadang Maya dan di berondong dengan banyak pertanyaan.
"Ran,kamu tadi kenapa di panggil ke kantor?"
kamu di apakan sama boss muda? kamu di marahi lagi? kamu di skors lagi?"
"Enggak may,aku gak di apa-apain sama si boss muda dia cuma bilang terimaksih karena sudah
menolongnya tadi pas mau kejatuhan kipas."
"Terus ....?" selidik Maya lagi.
"Aku tadi mencoba menawarkan untuk mijit kaki boss muda karna aku merasa bersalah sudah mendorongnya terlalu keras sampai- sampai kakinya sakit."
"Terus terus ..." kata Maya antusias.
"Boss muda mengiyakan dan aku pun mulai memijit kaki boss muda."
"Awalnya aku ragu dan takut salah tapi aku coba juga memijit kakinya."
"Wow..kamu hebat Ran,bisa pegang-pegang kaki si boss muda,jadi pengen...." kata Maya manja.
"Tapi kemudian boss muda menjerit kesakitan dan menyuruh aku menyudahi pijitan nya."
"Tapi sebelumnya boss muda marah-marah sama aku May,katanya pijatan ku terlalu keras sehingga ia kesakitan,ya..akhirnya aku keluar."
"Aku gak habis pikir deh Ran sama sikap si boss muda itu ,untung kamu pijitin eh...malah marah- marah heran deh aku Ran," kata Maya sambil geleng-geleng kepala.
"Sudahlah May,gak usah pusing mikirin si boss muda,dia kan memang begitu orangnya."
"Aku balik ke counter ku dulu ya May,kelihatan nya di sana banyak customer."
"Oke Ran," kata Maya sambil melambaikan tangan nya.
Pulang kerja hari ini Rani pengen cepet-cepet, karena ia ingin membelikan ibunya kue pukis kesukaannya.
Baru saja Rani menaiki sepedanya tiba-tiba saja Maya berlari dan berteriak padanya.
"Ran,Ran...aku nebeng dong!" teriak Maya sambil ngos-ngosan mendekati Rani.
"Kamu gak bawa sepeda may?" tanya Rani.
"Enggak,sepedaku di pinjam bapakku tadi." Maya menjelaskan.
"O..ya sudah ayok," ajak Rani.
Maya langsung ambil tempat duduk di belakang Rani.
Rani mulai menghidupkan mesin motornya dan melaju meninggalkan tempat parkiran.
"Eh Ran,tadi cewek yang bareng sama si boss muda itu siapa sih?" tanya Maya tiba-tiba.
"Kayaknya dia teman dekatnya boss muda May.Namanya Shella.
Terus tadi aku gak sengaja dengar pembicaraan mereka itu, si Shella dan teman nya pas mencari kemeja buat kado si boss muda."
" Ngomongin apa mereka?" tanya Maya penasaran.
"Mereka ngomongin si boss muda."
"Teman nya Shella bilang pada Shella,kalau dia harus ngasih kado yang spesial buat si boss muda. Apalagi kayaknya si Shella itu punya perasaan sama si boss muda."
"Oh..berarti si Shella itu jatuh cinta sama si boss muda ya."
"Kayaknya seperti itu ya," kata Rani mengiyakan ucapan Maya."
"Tapi si Shella itu kayaknya judes banget ya Ran,tadi aja dia marah- marah ke kamu gara-gara kamu menjatuhkan kotak bungkus Kemejanya si boss muda. Terus dia juga masih marah- marah lagi ke kamu gara-gara kamu mendorong tubuh si boss muda yang hampir kejatuhan kipas angin,padahal kan kamu mau nolongin boss muda," kata Maya.
"Amit-amit deh mudah-mudahan si bos muda gak jadiin dia sebagai istrinya," kata Maya sambil bergidik.
"Kenapa?" tanya Rani.
"Aduh....bisa kena stroke semua karyawan nya dia suka marah-marah dan si boss muda juga suka marah-marah,coba bayangin apa gak kena stroke kita kalau setiap hari di damprat," kata Maya kesal.
Rani hanya tersenyum geli mendengar ocehan sahabat nya itu.
"Aku turun sini Ran," pinta Maya pada Rani.
"Iya," kata Rani.
"Makasih ya Ran,hati-hati di jalan.
"Iya May....." Rani melambaikan tangan nya pada Maya.
Maya membalas lambaian tangan Rani.
Maya memperhatikan Rani yang melaju kencang sampai ia menghilang dari pandangan matanya,kemudian Maya masuk ke dalam gang rumahnya.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Umi Zaidan
beli cicin tunangan
2021-12-03
0
Palgunadi Rata
Semua karyawan bawa jus semangka biar tensinya gak naik hahahahhaha
2021-11-30
1
Nur Haniah Hayu
lanjut
2021-11-02
0