Ibu Rani drop

Hari ini hari ke dua Rani menginap di rumah sakit menemani ibunya yang sedang menjalani opname.

Pagi ini Rani hendak bersiap untuk berangkat kerja karena kemaren ia minta ijin hanya sehari pada boss muda.

Setelah mandi dan berganti seragam kerja, Rani menghampiri ibunya hendak berpamitan.

"Bu....Rani kerja dulu ya hari ini, nanti kalau ibu butuh apa-apa ibu pencet aja tombol yang ini," kata Rani sambil menunjukkan tombol yang ada di meja samping tepat tidur ibunya.

"Ibu gak apa-apa kan Rani tinggal kerja?"

"Gak apa-apa nak, kamu berangkat saja," kata ibu.

Kemudian Rani beranjak dari tempat duduknya hendak menuju pintu.

Tiba-tiba ibu Rani mengalami sesak nafas, Rani yang melihat hal itu langsung berlari menuju ke arah ibunya, kemudian ia peluk ibunya dan tangan nya memencet tombol yang ada di meja samping tempat tidur ibunya untuk memanggil perawat.

Tak lama kemudian seorang perawat datang lalu menghampiri Rani dan ibunya.

"Mbak tolong mbak, tolong ibu saya sesak napas!" teriak Rani panik.

"Iya," kata perawat itu sambil memeriksa ibunya.

"Sebentar saya panggilkan dokter," kata perawat itu pada Rani.

"Iya mbak,cepet ya mbak...!" teriak Rani panik sambil memegang tangan ibunya.

Ibu Rani memegangi dadanya seolah menahan sesak nafasnya, tiba-tiba tubuhnya lemas dan kemudian pingsan.

Rani menjerit seketika melihat ibunya pingsan

"Ibu bangun Bu, bangun...." kata Rani sambil menangis.

Tak berapa lama kemudian dokter datang dan langsung memeriksa keadaan ibu nya Rani.

"Bagaimana dokter?" tanya Rani sambil menangis.

"Tenang mbak,ibunya mbak tidak apa-apa, nanti saya kasih obat biar cepat siuman."

Rani hanya mengangguk dan sedikit lega mendengar penjelasan dokter.

Kemudian dokter pergi meninggalkan kamar.

Rani menghampiri ibunya dan mengelus-elus kepala ibunya dengan perlahan sambil tetap menangis.

"Aku harus telepon kantor untuk minta ijin tidak masuk lagi hari ini," kata Rani kemudian.

Lalu ia mengambil ponsel dari dalam tasnya dan kemudian memencet nomor telepon kantor mall tempatnya bekerja.

"Halo! dengan HRD?" Tanya Rani.

"Bukan, saya Bram ada apa ya?"

Dengan terisak-isak Rani meminta ijin untuk tidak masuk kerja lagi hari ini pada pak Bram si boss muda.

"Pak....saya Rani."

"Iya ,ada apa? kenapa kamu nangis?"

"Saya...saya...hari ini ijin untuk tidak masuk kerja lagi pak," kata Rani sambil tetap menangis.

"Kenapa?" tanya boss muda kemudian

"Ibu saya hari ini drop pak," kata Rani semakin kencang nangisnya.

"Ya sudah kalau begitu hari ini kamu gak usah masuk kerja dulu."

"Baik pak terimakasih, kata Rani sambil menutup teleponnya.

Boss muda lalu meletakkan gagang telepon, ia diam sesaat sambil mengernyitkan dahinya seperti memikirkan sesuatu.

"Kenapa tiba-tiba hatiku tergerak untuk menjenguk Rani, pastinya dia saat ini sangat sedih sekali dan pastinya dia sangat butuh dukungan untuk menghadapi keadaan ini," boss muda bergumam sendiri.

"Aku harus ke sana, aku harus menemaninya saat ini," tiba-tiba boss muda berkeinginan untuk pergi menemui Rani.

Lalu boss muda bergegas keluar ruangan kantornya.

Tiba di depan pintu karyawan ia berpapasan dengan Shella.

"Bram...!" teriak shella.

Boss muda tak menghiraukan nya dan bergegas menuju ke mobilnya.

Shella berlari mengejar boss muda

"Bram..tunggu Bram...kamu mau kemana sih?" tanya Shella sambil meraih tangan boss muda.

Boss muda menghentikan langkahnya dan melihat Shella dengan mimik muka yang kesal.

"Kamu mau kemana sih Bram? buru-buru amat gitu," tanya Shella dengan manja.

"Aku ada urusan," jawab boss muda singkat.

"Emang urusan apa sih, kok aku gak di beri tahu," kata Shella.

"Bukan urusanmu!"

Lalu boss muda membuka pintu mobilnya

Tiba-tiba Shella memegangi tangan boss muda sambil berkata.

"Aku ikut ya Bram....." kata Shella dengan manja.

"Gak usah," kata boss muda seraya melepaskan tangan Shella yang memegangi tangan nya tadi.

"Brak!"

Boss muda menutup pintu mobil nya dengan keras,lalu melaju dengan kecepatan kencang.

"Mau kemana sih Bram, kok kayaknya buru-buru amat, aku ikutin aja ah," kata Shella

Kemudian Shella berjalan menuju mobilnya yang di parkir di sebelah mobil boss muda tadi.

Kemudian Shella melaju dengan kecepatan kencang juga untuk menyusul boss muda.

Setibanya di rumah sakit, boss muda langsung berjalan menuju ke kamar ibunya Rani.

Tepat di depan pintu kamar, sejenak boss muda berhenti dan terdiam sesaat.

"Apa yang aku lakukan ini tidak membuat Rani heran dan bertanya-tanya ya,karena perubahan sikapku padanya," sekilas terbersit keraguan di hati boss muda.

Tapi tetap saja ia masuk ke dalam kamar ibunya Rani.

"Permisi," kata boss muda sambil membuka pintu kamar.

Boss muda melihat ke sekeliling kamar, lalu pandangan nya tertuju pada Rani yang kepalanya tertunduk di samping tempat tidur ibunya.

"Sepertinya ia tertidur," pikir boss muda.

Lalu boss muda menghampiri Rani dan sesaat kemudian boss muda mengulurkan tangan nya mau menyentuh kepala Rani.

Namun tiba-tiba ia menarik tangan nya kembali.

"Ran, Rani..." kata boss muda.

Perlahan Rani mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah suara yang memanggilnya tadi.

Rani terkejut setengah mati setelah tahu siapa yang memanggilnya tadi, boss muda sudah berdiri tepat di sampingnya.

"Bapak di sini? bapak ngapain di sini!" tanya Rani keheranan.

Boss muda melihat wajah Rani, pipinya masih terlihat basah sepertinya ia baru saja menangis, hati boss muda jadi trenyuh melihat wajah Rani yang kuyu.

Kemudian boss muda berkata

"Saya kesini....cuma ingin tahu kondisi kamu?"

"Kondisi saya!" pekik Rani sambil menatap boss muda heran.

"Emmmm maksud saya kondisi kamu dan ibumu," kata boss muda gelagapan.

"Katamu tadi ibumu drop."

"Iya pak, ibu saya tadi sempat drop dan tak sadarkan diri tapi tadi sudah di periksa sama dokter dan sudah di beri obat pak."

Boss muda mengangguk-angguk mendengar penjelasan Rani.

"Lalu...kondisi kamu sendiri bagaimana?" tanya boss muda sambil menatap Rani.

"Saya pak," tanya Rani memastikan kalau pertanyaan boss muda itu tidak salah.

"Iya kondisi kamu?" kata boss muda dengan tetap memandang Rani.

"Saya baik- baik saja pak, cuma saya mau minta ijin lagi untuk menemani ibu saya di sini," kata Rani dengan wajah memelas.

"Ya, kamu saya beri ijin dulu selama ibumu di rawat di rumah sakit," kata boss muda.

"Terimaksih banyak pak," kata Rani.

Dan dari luar kamar sana terlihat Shella yang tadi mengikuti boss muda.

Sedari tadi Shella memperhatikan boss muda yang masuk ke dalam kamar ibunya Rani dan ingin tahu apa yang terjadi di kamar itu.

Terpopuler

Comments

Nur Haniah Hayu

Nur Haniah Hayu

neeeext

2021-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu dengan boss muda
2 Masa skors
3 Pasca masa skors
4 Jatuh di peluk boss muda
5 Teman-teman si boss muda
6 Panggilan dari boss muda
7 Teman cewek si boss muda
8 Pesta ulang tahun boss muda
9 Kedatangan Sandy
10 Ibu Rani sakit
11 Kas bon
12 Tertidur di mobil boss muda
13 Getar-getar di hati
14 Ibu Rani drop
15 Shella penasaran
16 Shella menemui Rani di rumah sakit
17 Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18 Antara bahagia dan takut
19 Trik boss muda
20 Trik boss muda part 2
21 Kemarahan shella
22 Kata sayang dari boss muda
23 Cemburu
24 Pijatan boss muda.
25 Shella panik
26 Kejutan untuk Rani
27 Cincin pertunangan
28 Cincin pertunangan part 2
29 Permainan Shella di mulai
30 Boss muda kaget
31 Galau
32 Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33 Perhatian Sandy dan amarah papa
34 Papa mendiamkan boss muda
35 Tes pack
36 Keputusan
37 Kemenangan Shella
38 Curiga
39 Curiga part 2
40 Menikmati malam berdua
41 Kabar buruk
42 Panik
43 Fitting baju
44 Fitting baju part 2
45 Tabrak lari
46 Hari pertama di rumah sakit
47 Bersitegang
48 Bermalam di rumah sakit
49 H-2
50 Pulang
51 Surat undangan
52 Hari H
53 Resepsi pernikahan
54 Malam pertama
55 Sakit
56 Terungkap
57 Terciduk
58 Kecewa
59 Pulang
60 Pamer kemesraan
61 Hari lahir
62 Terbongkar
63 Kelicikan
64 Eric pulang
65 Bingung
66 Menemui Carin
67 Geram
68 Pembuktian
69 Detik-detik lahiran
70 Surat cerai
71 Fitting baju pengantin
72 Tertidur lagi di mobil boss muda
73 Kepergian Sandy
74 Mengantar Sandy
75 Suatu tempat
76 Hari yang di tunggu
77 Malam pertama
78 Shella jealous
79 Marah
80 Morning sickness
81 Sebuah insiden
82 Menunggu hasil
83 Periksa
84 Helen sakit
85 Kesal
86 Merajuk
87 Rencana tujuh bulanan
88 USG
89 Was-was
90 Junior
91 Suka cita menyambut Junior
92 Akhir yang manis
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bertemu dengan boss muda
2
Masa skors
3
Pasca masa skors
4
Jatuh di peluk boss muda
5
Teman-teman si boss muda
6
Panggilan dari boss muda
7
Teman cewek si boss muda
8
Pesta ulang tahun boss muda
9
Kedatangan Sandy
10
Ibu Rani sakit
11
Kas bon
12
Tertidur di mobil boss muda
13
Getar-getar di hati
14
Ibu Rani drop
15
Shella penasaran
16
Shella menemui Rani di rumah sakit
17
Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18
Antara bahagia dan takut
19
Trik boss muda
20
Trik boss muda part 2
21
Kemarahan shella
22
Kata sayang dari boss muda
23
Cemburu
24
Pijatan boss muda.
25
Shella panik
26
Kejutan untuk Rani
27
Cincin pertunangan
28
Cincin pertunangan part 2
29
Permainan Shella di mulai
30
Boss muda kaget
31
Galau
32
Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33
Perhatian Sandy dan amarah papa
34
Papa mendiamkan boss muda
35
Tes pack
36
Keputusan
37
Kemenangan Shella
38
Curiga
39
Curiga part 2
40
Menikmati malam berdua
41
Kabar buruk
42
Panik
43
Fitting baju
44
Fitting baju part 2
45
Tabrak lari
46
Hari pertama di rumah sakit
47
Bersitegang
48
Bermalam di rumah sakit
49
H-2
50
Pulang
51
Surat undangan
52
Hari H
53
Resepsi pernikahan
54
Malam pertama
55
Sakit
56
Terungkap
57
Terciduk
58
Kecewa
59
Pulang
60
Pamer kemesraan
61
Hari lahir
62
Terbongkar
63
Kelicikan
64
Eric pulang
65
Bingung
66
Menemui Carin
67
Geram
68
Pembuktian
69
Detik-detik lahiran
70
Surat cerai
71
Fitting baju pengantin
72
Tertidur lagi di mobil boss muda
73
Kepergian Sandy
74
Mengantar Sandy
75
Suatu tempat
76
Hari yang di tunggu
77
Malam pertama
78
Shella jealous
79
Marah
80
Morning sickness
81
Sebuah insiden
82
Menunggu hasil
83
Periksa
84
Helen sakit
85
Kesal
86
Merajuk
87
Rencana tujuh bulanan
88
USG
89
Was-was
90
Junior
91
Suka cita menyambut Junior
92
Akhir yang manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!