Tertidur di mobil boss muda

Tampak dari jauh si boss muda melaju dengan mobilnya,dari dalam mobil boss muda melihat Rani di pinggir jalan.

Lalu boss muda menghentikan mobilnya dan menepi.

Tak lama kemudian boss muda keluar dari dalam mobilnya dan berjalan menuju ke arah Rani yang sedang sibuk menyalakan mesin motornya.

Rani tidak menyadari akan kehadiran si boss muda.

"Kenapa motormu?" tanya boss muda tiba- tiba pada Rani.

Serentak Rani terkejut dan menoleh ke belakang ke asal suara itu.

"Bapak kok ada di sini?" Rani balik bertanya pada si boss muda.

"Iya,tadi aku melintas di jalan ini dan melihat kamu."

"Emang kenapa dengan motormu?" tanya boss muda lagi.

"Saya gak tahu pak,tiba-tiba saja tadi mogok."

"Kamu mau ke mana?"

"Saya mau ke rumah sakit pak,mau menemui ibu di sana."

"Kalau begitu kamu ikut saya aja naik mobil," pinta boss muda pada Rani.

"Oh..tidak pak,saya naik motor aja ," kata Rani menolak ajakan boss muda.

"Motormu gak bisa gitu mau kamu naikin!" kata boss muda agak kesal.

"Tidak juga pak,maksudnya saya mau nyari bengkel dulu untuk betulin motor kalau sudah selesai saya mau ke rumah sakit pak."

"Ya sudah kamu cari bengkel aja dulu yang dekat- dekat sini kemudian kamu taruh motormu di situ.Lalu kamu ikut aku naik mobil, nanti aku antar kamu ke rumah sakit karena kebetulan jalanku juga searah."

Rani melongo tidak percaya dengan apa yang di katakan boss muda itu padanya.

Ia merasa sangat heran dengan sikap boss muda yang tiba- tiba saja menjadi sangat perhatian padanya.

"Ayo...cepetan, kelamaan kamu ini," gerutu si boss muda pada Rani.

"I...i..iya pak,sebentar saya ke bengkel itu dulu pak," Rani menunjuk ke salah satu bengkel yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Tak lama kemudian Rani kembali ke mobil boss muda,perlahan ia membuka pintu depan dan masuk ke dalam.

"Permisi pak," katanya.

"Ya," jawab boss muda singkat.

Rani merasa kikuk dan serba salah berada dalam satu mobil dengan boss muda.

Boss muda melirik ke arah Rani yang kayaknya gak nyaman banget duduknya.

"Kamu kenapa,kok kayak orang bingung gitu?" tanya boss muda.

Rani terkejut ternyata boss muda tahu kalau ia gak nyaman.

"Emmmm....tidak apa - apa pak," jawabnya.

"Emmmm...bapak sungguh-sungguh mau mengantarkan saya ke rumah sakit?" tanya Rani merasa gak yakin.

"Iya,emangnya kenapa?" tanya boss muda dengan nada kesal.

"Tidak apa-apa pak cuma saya yang gak enak sudah merepotkan bapak."

Boss muda tidak menghiraukan ucapan Rani,dia terus saja menyetir mobilnya dan melaju menuju rumah sakit.

Rani sangat canggung sekali berada satu mobil dengan boss muda,selama dalam perjalanan ia hanya diam dan memperhatikan jalanan yang ada di depan nya.

Demikian juga dengan boss muda ia pun diam tak berkata apa- apa lagi pandangan nya tertuju pada jalan yang dilaluinya.

Entahlah apa yang ada di dalam hati mereka masing-masing.

Beberapa menit berlalu tiba-tiba Rani merasa matanya sangat mengantuk sekali,ia mencoba menahannya namun tak bisa dan akhirnya dia tertidur,Rani kecapekan dan kelelahan karena semalaman ia tidak tidur sebab harus menunggui ibunya yang sakit.

'Sudah sampai nih rumah sakit nya," kata boss muda tiba-tiba.

Tapi Rani tidak menjawabnya kemudian boss muda menoleh ke arah Rani.

Boss muda geleng- geleng kepala melihat Rani yang ketiduran.

"Kasihan dia,pasti capek banget jagain ibunya di rumah sakit."

Boss muda gak sampai hati membangunkan Rani yang pulas sekali tidurnya.

Sejurus kemudian boss muda memperhatikan wajah Rani.

"Cantik dan lugu dengan segala kesederhanaan dan kepolosan yang di milikinya."

Tiba-tiba boss muda mengangkat tangan nya dan hendak mengusap wajah Rani

Tapi

Tiba-tiba Rani terbangun dari tidurnya.

"Pak,ini sudah sampai ya?" tanya Rani sambil mengucek- kucek matanya.

"Iya,dari tadi kamu ketiduran," kata boss muda dengan nada bicaranya yang ketus.Boss muda tidak ingin menampakkan rasa simpatinya pada Rani,makanya ia kembali bersikap seperti itu pada Rani.

Padahal jauh di dalam hatinya ia sudah menaruh perasaan simpati pada Rani.

"Emmmm maaf ya pak saya ketiduran tadi dan terimakasih bapak sudah mengantarkan saya ke rumah sakit," kata Rani dengan sopan.

"Saya turun dulu ya pak," kata Rani sambil membuka pintu mobil dan beranjak keluar.

'Saya ikut," kata boss muda tiba-tiba.

Rani terkejut dan secara spontan berkata

"Ikut! bapak mau ikut saya?" tanya Rani dengan wajah penuh keheranan.

Boss muda memperhatikan wajah Rani yang keheranan.Tapi ia tak menghiraukan nya,sebenarnya boss muda memang berniat untuk menjenguk ibunya Rani.Tapi ia tidak ingin Rani mengetahui rasa simpatinya.

"Ya,saya ikut ,mau menjenguk ibu kamu,apa benar- benar sakit atau tidak."

"Saya gak ingin uang yang saya pinjamkan ke kamu,kamu buat sembarangan," kata boss muda lagi.

"Oh enggak pak ibu saya benar-benar sakit pak," kata Rani dengan gugup dan takut.

Kemudian mereka berjalan bersama menuju ke kamar ibunya Rani.

Sesampai di depan pintu kamar Rani membukanya dengan perlahan.

Dia melihat ibunya sedang tertidur dengan pulas nya.

'Itu ibu saya pak," kata Rani sambil menunjuk ke arah ibunya yang sedang tertidur.

"Iya ," kata boss muda dengan suara yang pelan.

Boss muda merasakan ada rasa sedih di hatinya ketika melihat tubuh ibu Rani yang lemas terbaring seolah pemandangan yang dulu hadir kembali di depan matanya.

Di mana mamanya yang dulu juga terbaring sakit dan tak bisa bertahan lagi sampai menghembuskan napas terakhirnya di ranjang rumah sakit.

Boss muda menghela nafas perlahan,lalu mendekati Rani yang duduk di samping ibunya.

Tiba- tiba kemudian ibu terbangun dan melihat Rani dan boss muda di hadapan nya.

"Kamu sudah datang nak?" tanya ibu pada Rani.

"Iya Bu,baru saja," jawab Rani.

"Bagaimana apa kamu sudah dapat pinjaman uangnya?"

"Sudah Bu,Rani di beri pinjaman sama pak Bram."

"Itu siapa Ran?" tanya ibu melihat ke arah boss muda.

"Itu yang namanya pak Bram Bu,dia tadi ngantar aku kesini karna motorku tadi mogok di jalan."

Lalu ibu melihat ke arah boss muda dan menganggukkan kepalanya.

Dan si boss muda membalas anggukan ibu.

"Terimakasih ya pak sudah memberi pinjaman uang pada Rani." kata ibu.

"Iya Bu...jawab boss muda dengan ramah

"Ternyata di balik sikapnya yang suka marah- marah selama ini,boss muda juga punya sifat yang sopan dan ramah pada orang tua." gumam Rani dalam hati.

"Ya sudah saya percaya sekarang kalau ibumu benar-benar sakit."

"Kalau begitu saya pulang dulu."

Lalu boss muda berkata pada ibunya Rani.

"Bu saya pulang dulu semoga lekas sehat kembali ," kata boss muda sambil mengatupkan kedua telapak tangan nya di dadanya.

"Iya pak terimakasih banyak pak" kata ibu Rani dengan suara yang lemas.

Terpopuler

Comments

Nur Haniah Hayu

Nur Haniah Hayu

next

2021-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu dengan boss muda
2 Masa skors
3 Pasca masa skors
4 Jatuh di peluk boss muda
5 Teman-teman si boss muda
6 Panggilan dari boss muda
7 Teman cewek si boss muda
8 Pesta ulang tahun boss muda
9 Kedatangan Sandy
10 Ibu Rani sakit
11 Kas bon
12 Tertidur di mobil boss muda
13 Getar-getar di hati
14 Ibu Rani drop
15 Shella penasaran
16 Shella menemui Rani di rumah sakit
17 Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18 Antara bahagia dan takut
19 Trik boss muda
20 Trik boss muda part 2
21 Kemarahan shella
22 Kata sayang dari boss muda
23 Cemburu
24 Pijatan boss muda.
25 Shella panik
26 Kejutan untuk Rani
27 Cincin pertunangan
28 Cincin pertunangan part 2
29 Permainan Shella di mulai
30 Boss muda kaget
31 Galau
32 Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33 Perhatian Sandy dan amarah papa
34 Papa mendiamkan boss muda
35 Tes pack
36 Keputusan
37 Kemenangan Shella
38 Curiga
39 Curiga part 2
40 Menikmati malam berdua
41 Kabar buruk
42 Panik
43 Fitting baju
44 Fitting baju part 2
45 Tabrak lari
46 Hari pertama di rumah sakit
47 Bersitegang
48 Bermalam di rumah sakit
49 H-2
50 Pulang
51 Surat undangan
52 Hari H
53 Resepsi pernikahan
54 Malam pertama
55 Sakit
56 Terungkap
57 Terciduk
58 Kecewa
59 Pulang
60 Pamer kemesraan
61 Hari lahir
62 Terbongkar
63 Kelicikan
64 Eric pulang
65 Bingung
66 Menemui Carin
67 Geram
68 Pembuktian
69 Detik-detik lahiran
70 Surat cerai
71 Fitting baju pengantin
72 Tertidur lagi di mobil boss muda
73 Kepergian Sandy
74 Mengantar Sandy
75 Suatu tempat
76 Hari yang di tunggu
77 Malam pertama
78 Shella jealous
79 Marah
80 Morning sickness
81 Sebuah insiden
82 Menunggu hasil
83 Periksa
84 Helen sakit
85 Kesal
86 Merajuk
87 Rencana tujuh bulanan
88 USG
89 Was-was
90 Junior
91 Suka cita menyambut Junior
92 Akhir yang manis
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bertemu dengan boss muda
2
Masa skors
3
Pasca masa skors
4
Jatuh di peluk boss muda
5
Teman-teman si boss muda
6
Panggilan dari boss muda
7
Teman cewek si boss muda
8
Pesta ulang tahun boss muda
9
Kedatangan Sandy
10
Ibu Rani sakit
11
Kas bon
12
Tertidur di mobil boss muda
13
Getar-getar di hati
14
Ibu Rani drop
15
Shella penasaran
16
Shella menemui Rani di rumah sakit
17
Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18
Antara bahagia dan takut
19
Trik boss muda
20
Trik boss muda part 2
21
Kemarahan shella
22
Kata sayang dari boss muda
23
Cemburu
24
Pijatan boss muda.
25
Shella panik
26
Kejutan untuk Rani
27
Cincin pertunangan
28
Cincin pertunangan part 2
29
Permainan Shella di mulai
30
Boss muda kaget
31
Galau
32
Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33
Perhatian Sandy dan amarah papa
34
Papa mendiamkan boss muda
35
Tes pack
36
Keputusan
37
Kemenangan Shella
38
Curiga
39
Curiga part 2
40
Menikmati malam berdua
41
Kabar buruk
42
Panik
43
Fitting baju
44
Fitting baju part 2
45
Tabrak lari
46
Hari pertama di rumah sakit
47
Bersitegang
48
Bermalam di rumah sakit
49
H-2
50
Pulang
51
Surat undangan
52
Hari H
53
Resepsi pernikahan
54
Malam pertama
55
Sakit
56
Terungkap
57
Terciduk
58
Kecewa
59
Pulang
60
Pamer kemesraan
61
Hari lahir
62
Terbongkar
63
Kelicikan
64
Eric pulang
65
Bingung
66
Menemui Carin
67
Geram
68
Pembuktian
69
Detik-detik lahiran
70
Surat cerai
71
Fitting baju pengantin
72
Tertidur lagi di mobil boss muda
73
Kepergian Sandy
74
Mengantar Sandy
75
Suatu tempat
76
Hari yang di tunggu
77
Malam pertama
78
Shella jealous
79
Marah
80
Morning sickness
81
Sebuah insiden
82
Menunggu hasil
83
Periksa
84
Helen sakit
85
Kesal
86
Merajuk
87
Rencana tujuh bulanan
88
USG
89
Was-was
90
Junior
91
Suka cita menyambut Junior
92
Akhir yang manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!